"Sayang," Sky mengelus rambut sang putri dengan penuh harap. Wajahnya penuh kerutan, gelisah kalau Summer tidak mau bangun untuk menghentikan kakeknya. "Sayang, maaf kalau Mama membangunkanmu, tapi Louis sudah tiba. Kamu mau bertemu dengannya, kan?" Tidak mendapat reaksi, ia mulai mengguncang pundak sang putri. "Sayang, bangunlah. Paman Louis sudah tidak sabar ingin melihatmu. Dia mencemaskan kamu." Malangnya, Summer tetap bergeming. Balita itu terus terpejam dengan mulut yang sedikit menganga. Khawatir Louis kehabisan waktu, Sky akhirnya menggendong Summer. Awalnya, balita itu tidak terusik. Namun, saat ia mulai berlari, kelopak mata sayunya mulai bergerak. "Mama? Kita mau ke mana?" Mendengar suara kecil itu, Sky mendesah lega. "Kita mau menemui Paman Louis, Sayang. Dia sudah tiba. Dia menunggumu di depan." Mata Summer seketika melebar. "Benarkah? Kalau begitu, berlarilah lebih cepat, Mama." Sementara itu, di pekarangan, Alice masih kewalahan mengontrol suaminy
Last Updated : 2024-10-19 Read more