Melihat wajah pucat sang kekasih, Grace berbisik, "Louis, ada apa? Apakah ada masalah? Apa yang baru saja kau baca?" Louis menggeleng singkat. Masih dengan raut kaku, ia memasukkan kertas yang telah bergumpal itu ke dalam saku. Ia telah memutuskan. Ia tidak bisa terus mengabaikan hatinya, dan kali ini, logikanya sepakat. Ia memang harus membereskan masa lalu sebelum melangkah ke masa depan. "Ace, maaf. Ada urusan genting yang perlu kulakukan di L City. Aku harus pergi ke sana sekarang," tutur Louis dengan ekspresi tegang. Wajah Grace langsung mengernyit tak senang. "Sekarang? Kau lupa kita sedang apa?" bisiknya, penuh penekanan. Louis melirik ke arah para wartawan yang berbisik-bisik kebingungan. Ia tahu, mereka pasti akan gempar kalau ia pergi begitu saja. Namun, ia tidak mungkin mengabaikan Sky lagi. Ia tidak mau menjalani sisa hidupnya dengan rasa bersalah. Penyesalannya tidak boleh terlambat. "Ace," ia memegangi pundak sang kekasih dengan berat hati, "maaf. Aku tahu
Last Updated : 2024-09-26 Read more