“Pembalasan akan segera dimulai.”Tanpa Xana dan Aland sadari, Julie Bliss, adik tiri Xana, sedang melihat mereka dari jendela kamarnya di lantai dua. Julie mengerutkan keningnya, dengan perasaan heran wanita itu bergegas menuju ruang makan. Di sana ayah dan ibunya juga baru saja tiba untuk sarapan.Tak lama kemudian, Xana dan Aland tiba di ruang makan. “Selamat pagi Ayah, Bibi Hilda, dan Julie, maaf datang tanpa mengabari lebih dulu,” sapa Xana dengan senyum lebar yang dingin.“Xana, kau datang,” sapa balik Bernan yang kaget dengan kedatangan putri pertamanya. Semua mata tertuju pada pria yang tengah berdiri di sebelah Xana dengan tatapan bingung sekaligus penasaran. Wajah yang tak pernah mereka lihat sebelumnya.“Ayo duduk, kita makan bersama,” lanjut Bernan.Xana menggandeng lengan Aland dan berjalan bersama menuju kursi. Mereka duduk bersebelahan di sisi kanan Bernan. Semua mata terus menatap wajah asing itu dengan tatapan yang penuh dengan pertanyaan.“Ayah, kenalkan dia Aland,”
Baca selengkapnya