Ponselku bergetar, memecah keheningan yang sempat menyelimuti ruangan. Aku mengalihkan pandangan ke meja kecil di samping tempat tidur, meraih perangkat itu. Nama Mr. Wei tertera jelas di layar, membuatku sejenak terdiam sebelum akhirnya mengangkatnya."Mr. Wei," sapaku dengan nada lembut."Sonia, sudah merasa lebih baik?" tanya Mr. Wei, suaranya terdengar hangat, seolah menembus jarak yang memisahkan kami."Sudah, Mr. Wei. Ini apartemen siapa?" tanyaku, menahan rasa ingin tahu yang membuncah."Untuk sementara, anggap saja milikmu," jawabnya tanpa keraguan."Mr. Wei, jangan menambah banyak hutang budiku," kataku, mencoba menahan rasa terima kasih yang bercampur dengan kebingungan."Sonia, istirahatlah. Itu perintah," tegasnya, namun ada kelembutan yang terselip di antara katanya."Mr. Wei...," ucapku, keragu-raguan menyelimuti."Kenapa, Sonia?" tanyanya, suaranya kini lebih lembut."Aku... aku...," suaraku hampir tak ter
Last Updated : 2024-09-02 Read more