Home / Romansa / Tuan, Biarkan Aku Pergi / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Tuan, Biarkan Aku Pergi: Chapter 91 - Chapter 100

122 Chapters

91. Gelang Itu ....

Melihat perubahan suasana di ruangan rapat. Ethan yang berdiri di belakang Aksa, sungguh tak bisa menahan keinginannya untuk menilik apa yang sedang dilihat Aksa pada ponselnya, hingga menimbulkan lengkungan manis yang membuat seluruh isi ruangan rapat diam-diam mengulum senyum.Senyum itu pun akhirnya menular di bibir Ethan saat melihat foto Dahayu sedang tersenyum lebar sembari mengepakkan kedua tangan di depan air mancur klasik yang merupakan ikon kota tersebut."Rapat kali ini ditunda. Kalian bisa pulang membeli bunga untuk istri kalian," pungkas Aksa mengakhiri rapat, lantas beranjak dari tempat duduknya sembari mengancingkan jas agar terlihat rapi.Semua orang tercengang mendengar kata murah hati yang baru saja terlontar dari mulut Aksa.Bertahun-tahun bekerja dengan Aksa baru kali ini dikasih hari libur untuk melakukan hal sepele padahal bukan tanggal merah.Mereka sampai bingung menafsirkan perintah Aksa kali ini. Apakah itu sungguhan, atau kalimat sarkasme untuk menunjukkan k
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

92. Sampai Kapan Kamu Akan Menyembunyikan Perasaanmu?

Bunga di tangan Satya jatuh dari tangan, tapi tangan yang lain segera mencengkeram pergelangan tangan Aksa yang tengah mengenakan gelang milik Dahayu. Aksa mulai sadar jika Satya ingin mengambil gelang miliknya. Bam! Ditinjunya wajah Satya hingga cengkeraman laki-laki tersebut terlepas dari tangan. Berkali-kali mendapatkan pukulan Aksa, kali ini Satya tak ingin tinggal diam. Bam! Satya membalas membalas pukulan Aksa hingga laki-laki itu mudur dua langkah. Aksa kembali bangkit dan mengacungkan tinjunya ke arah Satya. Baku hantam pun tak bisa dihindari. Dua pria dewasa saling mengacungkan tinju dan menendang untuk menyakiti. Sampai mereka melihat Dahayu yang berdiri sembari melipat tangan di depan dada tak jauh dari mereka berkelahi, barulah mereka berhenti dan terpaku dengan napas berantakan. "Sudah?" tanya Dahayu santai. Aksa pun segera mendorong Satya menjauh darinya, dan mulai menarik napas banyak untuk menyetabilkan pernapasan. Sementara Satya yang terengah-engah segera
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

93. Kaki Tua

Terjadi keheningan di dalam mobil sampai mobil tersebut berhenti di pusat perbelanjaan elit di pusat kota. "Kamu tidak senang, karena kekacauan di dekat air mancur. Jadi aku akan menebusnya. Kamu boleh berbelanja apa saja yang kamu inginkan hari ini," ucap Aksa pelan dengan suara datar. Paras cantik Dahayu akhirnya bersinar. Siapa wanita di dunia ini yang tidak suka berbelanja? Jika dia Dahayu yang dulu pasti hanya diam dan menolak, namun Dahayu yang sekarang dia sudah tahu mode dan tren fashion yang sedang hit saat ini. Menolak tawaran untuk menghamburkan uang suaminya adalah kebodohan. Dahayu pun menegakkan dagu dan mulai berjalan anggun menuju ke berbagai toko untuk memanjakan mata. "Aku ingin gaun itu." "Beli. "Kaca mata itu bagus." "Beli." "Sepatu itu juga." "Beli." "Kalung itu cantik." "Beli." "Jam tangan itu bagus." "Beli." "Aku ingin tas limited itu." "Beli." "Anting mutiara ini cantik." "Beli." "Beli ...." "Beli ...." "Beli ...." "Beli ...." Dahayu teru
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

94. Tuan, Ada Sedikit Masalah

Dahayu sudah tidak berdaya, aroma mawar essens ini benar-benar sangat memabukkan. Hingga saat Aksa menyentuhnya dia hanya mengeluarkan suara syahdu yang membuat bulu kuduk merinding. Hanya saja dalam hati Dahayu mengumpat. 'Apa dia mencoba membunuhku? Tidak menggunakan mawar essens saja dia sudah hampir mematahkan pinggangku. Oh, Tuhan ... tolong aku ... aku yakin penyiksaan malam ini tidak akan pernah berakhir.' Seketika Dahayu menyesali ucapannya di restoran tadi. Benar kata orang mulutmu adalah harimaumu. Dan sekarang Dahayu hanya bisa merintih menerima akibat dari mulut jahatnya sendiri. *** Di tempat lain Satya tengah duduk di ruangan mewah dan berkelas, sembari menatap gelang emas berajut warna biru mirip milik Dahayu yang saat ini dikenakan Aksa. Tidak seperti saat berada di depan Dahayu, saat ini Satya terlihat seperti laki-laki luar biasa yang sangat bermartabat layaknya penguasa. Pesonanya menegaskan kontur wajah yang menawan dan juga keganasan seorang pria yang tak bi
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

95. Aku tidak Akan Melepaskanmu

Aksa menyeringai sengit setelah mendengar laporan bahwa Satya membawa pasukan ke hotel Mario Palace. Sebelumnya Aksa sudah mengantisipasi hal semacam ini. Jadi dia memalsukan identitas Dahayu yang menginap di hotelnya. Meski sejak dia datang ke negara tersebut tak sekalipun mereka menginjakkan kaki di hotel Mario Palace. Dahayu dan Aksa menginap di hotel lain. Orang penting seperti Aksa mustahil menginap di hotel dengan identitas pribadi. "Apa motitnya dia membawa pasukan ke hotel kita?" tanya Aksa datar. "Belum tahu, Tuan. Tapi sejak tadi malam dia mengakses biodata nyonya pertama dan nyonya kedua." Alis Aksa berkerut tajam. Selama ini tidak ada yang berani mengusik keluarganya, tapi tuan muda Mantila ini berani-beraninya menargetkan wanita-wanitanya. "Urus saja, jangan sampai mereka merusak properti hotel," titah Aksa dengan suara datar. Ethan mengangguk, dan kembali berucap, "Tuan, sepertinya mereka sedang mencari kepemilikan gelang. Tapi entah gelang seperti apa yang mereka
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

96. Malam Penobatan

Hari penobatan kejuaraan parfum akhirnya tiba. Sejak beberapa hari yang lalu Dahayu sudah rewel dengan gaun yang akan dia pakai di malam penobatan kejuaraan. Terlalu banyak makan kesenangan selama bersama Aksa di luar negeri membuat Dahayu rempong dengan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah dia pikirkan. Ingin berpenampilan cantik, sempurna, dan menawan di acara bergengsi, jelas sikap alami seorang wanita mampu dan mempunyai suami yang mendukung. Tapi setelah melihat situs web terpercaya, tidak ada satu pun gaun bisa memikat hatinya. Pergi ke fashion shop Dahayu juga hanya mendapat kekecewaan. Akhirnya Aksa sendiri yang turun tangan untuk merancang gaun yang akan dikenakan Dahayu di malam penobatan. "Begini?" tanya Aksa menunjukkan tablet di tangannya. Wajah Dahayu pun tersenyum melihat desain rancangan busana yang baru saja digambar Aksa. Ternyata suaminya ini sangat paham dengan seleranya. Garis tipis melengkung samar di bibir Dahayu. Senang mempunyai suami yang tanggap sepert
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

97. Siap Memukul?

"Akhirnya kamu muncul juga," gumam Lukas dingin dengan sudut bibir yang tertarik licik. Lukas pikir semakin Dahayu hadir semakin besar pula kesempatan untuk bisa mempermalukan kakak iparnya itu di ajang bergengsi kelas dunia. Empat tahun yang lalu Lukas bisa mempermalukan Dahayu di kota Zimo dengan sukses hingga nama perempuan itu menjadi tercemar dan terus direndahkan. Sekarang dia pun masih yakin bisa mempermalukan Dahayu dengan skala penonton yang lebih besar, apalagi setelah dia tahu acara ini disiarkan secara langsung hingga seluruh umat di dunia bisa menonton. 'Dahayu ... kamu dan Golden Jay mu akan mati malam ini.' Lukas masih yakin jika malam ini gelar plagiat akan melekat kuat pada Dahayu dan mematikan ladang bisnisnya di seluruh dunia. "Kamu sudah siap memberi pukulan?" tanya Aksa pelan manakala menangkap keberadaan adiknya yang tersenyum licik. Dahayu pun menegakkan dagu dengan elegan kemudian menjawab, "Tunggu sampai juara diumumkan." Aksa pun mengangguk samar denga
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

98. Dahayu Plagiat?

"Apa? Plagiat?"Kegiatan di venue seketika berhenti sejenak, semua terpaku manakala salah satu finalis berseru. Setiap mata pun langsung terarah pada orang yang tadinya bersuara."Siapa?""Entahlah, aku juga kurang tahu siapa? Hanya saja media Unique baru menerima pesan anonim yang memberitahukan bahwa salah satu peserta kompetisi ada yang plagiat karya.""Media Unique?"Semua orang langsung menajamkan pendengaran mendengar issue yang menarik untuk dikupas.Media Unique adalah majalah ternama dunia, tidak mungkin menyebarkan berita secara asal-asalan."Kira-kira siapa yang plagiat karya? Finalis sangat banyak.""Kabarnya dari finalis yang baru saja mengikuti kompetisi parfumer tingkat internasional."Entah apa yang mereka pikirkan, tiba-tiba semua orang menoleh pada Dahayu yang masih menampakan keeleganan bersama para juri yang masih mengerumuni.Dahayu pun sangat tahu arah tatapan semua orang padanya. Namun, nyatanya itu tak sekalipun mempengaruhi ketenangan dan keanggunannya malam
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

99. Tamparan Keras

Lukas tidak ingin membiarkan ini berlalu begitu saja meski Dahayu dibela oleh juri. Dia masih berusaha membuat Dahayu terusir dari acara ini."Maaf, direktur Dahayu hanya tersenyum dan tidak menyangkal semua tuduhan yang terarah padanya, bukankah itu berarti dia mengakuinya? Jika seorang juri masih bersikeras membelanya bukankah kemurnian acara malam ini diragukan?"Juri yang tadinya membela Dahayu lantas menengok ke sekeliling yang mendadak hening dengan wajah penuh harap bahwa mereka tidak sia-sia berada di tempat tersebut.Lantas juri tersebut tersenyum simpul dan kembali pada Lukas. "Kamu yang telah menodai kemurnian acara malam ini! Kalau berbicara harus berdasarkan fakta! Terkait siapa yang menjiplak siapa, kalian jangan bicara omong kosong jika tidak yakin akan hal itu! Jangan seperti orang bodoh yang dimanfaatkan orang lain!" Mendengar perkataan salah satu juri, raut wajah Lukas perlahan berubah. Ada kekhawatiran yang tiba-tiba menyeruak menusuk hati. "Maaf, saya tidak me
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

100. Didiskualifikasi

Adegan ini disiarkan langsung secara global dan dilihat oleh semua orang di dunia yang saat ini menonton upacara penghargaan di waktu yang bersamaan.Mereka semua benar-benar dihebohkan oleh ulah wanita berintelektual dan cantik ini. Bahkan mereka sama sekali tidak bereaksi.Adegan tak terduga tersebut tentu saja mengejutkan dan menghebohkan semua orang. Ini benar-benar sangat gila.Dahayu secara terang-terangan menampar wajah orang lain di hadapan seluruh penjuru dunia. Dan orang yang ditampar itu adalah adik iparnya sendiri.Siapa yang akan mengira posisinya akan berbalik seperti itu? Dahayu yang sebelumnya dituduh dan didesak sebagai orang yang bersalah kini malah menunjukkan kemarahan layaknya orang yang telah kecolongan.Selain itu, pada kolom komentar siaran langsung lokal, semua orang seolah meledak. [Sialan! Keluarga ini berulah lagi.] [Mereka berulah dari dalam negeri hingga ke luar negeri!] [Salah, dari Zimo hingga internasional!] [Hahahaha, benar-benar deh!][Dire
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status