แชร์

91. Gelang Itu ....

ผู้เขียน: Kerry Pu
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-10-30 22:15:08

Melihat perubahan suasana di ruangan rapat. Ethan yang berdiri di belakang Aksa, sungguh tak bisa menahan keinginannya untuk menilik apa yang sedang dilihat Aksa pada ponselnya, hingga menimbulkan lengkungan manis yang membuat seluruh isi ruangan rapat diam-diam mengulum senyum.

Senyum itu pun akhirnya menular di bibir Ethan saat melihat foto Dahayu sedang tersenyum lebar sembari mengepakkan kedua tangan di depan air mancur klasik yang merupakan ikon kota tersebut.

"Rapat kali ini ditunda. Kalian bisa pulang membeli bunga untuk istri kalian," pungkas Aksa mengakhiri rapat, lantas beranjak dari tempat duduknya sembari mengancingkan jas agar terlihat rapi.

Semua orang tercengang mendengar kata murah hati yang baru saja terlontar dari mulut Aksa.

Bertahun-tahun bekerja dengan Aksa baru kali ini dikasih hari libur untuk melakukan hal sepele padahal bukan tanggal merah.

Mereka sampai bingung menafsirkan perintah Aksa kali ini. Apakah itu sungguhan, atau kalimat sarkasme untuk menunjukkan k
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   92. Sampai Kapan Kamu Akan Menyembunyikan Perasaanmu?

    Bunga di tangan Satya jatuh dari tangan, tapi tangan yang lain segera mencengkeram pergelangan tangan Aksa yang tengah mengenakan gelang milik Dahayu. Aksa mulai sadar jika Satya ingin mengambil gelang miliknya. Bam! Ditinjunya wajah Satya hingga cengkeraman laki-laki tersebut terlepas dari tangan. Berkali-kali mendapatkan pukulan Aksa, kali ini Satya tak ingin tinggal diam. Bam! Satya membalas membalas pukulan Aksa hingga laki-laki itu mudur dua langkah. Aksa kembali bangkit dan mengacungkan tinjunya ke arah Satya. Baku hantam pun tak bisa dihindari. Dua pria dewasa saling mengacungkan tinju dan menendang untuk menyakiti. Sampai mereka melihat Dahayu yang berdiri sembari melipat tangan di depan dada tak jauh dari mereka berkelahi, barulah mereka berhenti dan terpaku dengan napas berantakan. "Sudah?" tanya Dahayu santai. Aksa pun segera mendorong Satya menjauh darinya, dan mulai menarik napas banyak untuk menyetabilkan pernapasan. Sementara Satya yang terengah-engah segera

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-31
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   93. Kaki Tua

    Terjadi keheningan di dalam mobil sampai mobil tersebut berhenti di pusat perbelanjaan elit di pusat kota. "Kamu tidak senang, karena kekacauan di dekat air mancur. Jadi aku akan menebusnya. Kamu boleh berbelanja apa saja yang kamu inginkan hari ini," ucap Aksa pelan dengan suara datar. Paras cantik Dahayu akhirnya bersinar. Siapa wanita di dunia ini yang tidak suka berbelanja? Jika dia Dahayu yang dulu pasti hanya diam dan menolak, namun Dahayu yang sekarang dia sudah tahu mode dan tren fashion yang sedang hit saat ini. Menolak tawaran untuk menghamburkan uang suaminya adalah kebodohan. Dahayu pun menegakkan dagu dan mulai berjalan anggun menuju ke berbagai toko untuk memanjakan mata. "Aku ingin gaun itu." "Beli. "Kaca mata itu bagus." "Beli." "Sepatu itu juga." "Beli." "Kalung itu cantik." "Beli." "Jam tangan itu bagus." "Beli." "Aku ingin tas limited itu." "Beli." "Anting mutiara ini cantik." "Beli." "Beli ...." "Beli ...." "Beli ...." "Beli ...." Dahayu teru

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-31
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   94. Tuan, Ada Sedikit Masalah

    Dahayu sudah tidak berdaya, aroma mawar essens ini benar-benar sangat memabukkan. Hingga saat Aksa menyentuhnya dia hanya mengeluarkan suara syahdu yang membuat bulu kuduk merinding. Hanya saja dalam hati Dahayu mengumpat. 'Apa dia mencoba membunuhku? Tidak menggunakan mawar essens saja dia sudah hampir mematahkan pinggangku. Oh, Tuhan ... tolong aku ... aku yakin penyiksaan malam ini tidak akan pernah berakhir.' Seketika Dahayu menyesali ucapannya di restoran tadi. Benar kata orang mulutmu adalah harimaumu. Dan sekarang Dahayu hanya bisa merintih menerima akibat dari mulut jahatnya sendiri. *** Di tempat lain Satya tengah duduk di ruangan mewah dan berkelas, sembari menatap gelang emas berajut warna biru mirip milik Dahayu yang saat ini dikenakan Aksa. Tidak seperti saat berada di depan Dahayu, saat ini Satya terlihat seperti laki-laki luar biasa yang sangat bermartabat layaknya penguasa. Pesonanya menegaskan kontur wajah yang menawan dan juga keganasan seorang pria yang tak bi

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-31
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   95. Aku tidak Akan Melepaskanmu

    Aksa menyeringai sengit setelah mendengar laporan bahwa Satya membawa pasukan ke hotel Mario Palace. Sebelumnya Aksa sudah mengantisipasi hal semacam ini. Jadi dia memalsukan identitas Dahayu yang menginap di hotelnya. Meski sejak dia datang ke negara tersebut tak sekalipun mereka menginjakkan kaki di hotel Mario Palace. Dahayu dan Aksa menginap di hotel lain. Orang penting seperti Aksa mustahil menginap di hotel dengan identitas pribadi. "Apa motitnya dia membawa pasukan ke hotel kita?" tanya Aksa datar. "Belum tahu, Tuan. Tapi sejak tadi malam dia mengakses biodata nyonya pertama dan nyonya kedua." Alis Aksa berkerut tajam. Selama ini tidak ada yang berani mengusik keluarganya, tapi tuan muda Mantila ini berani-beraninya menargetkan wanita-wanitanya. "Urus saja, jangan sampai mereka merusak properti hotel," titah Aksa dengan suara datar. Ethan mengangguk, dan kembali berucap, "Tuan, sepertinya mereka sedang mencari kepemilikan gelang. Tapi entah gelang seperti apa yang mereka

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-31
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   96. Malam Penobatan

    Hari penobatan kejuaraan parfum akhirnya tiba. Sejak beberapa hari yang lalu Dahayu sudah rewel dengan gaun yang akan dia pakai di malam penobatan kejuaraan. Terlalu banyak makan kesenangan selama bersama Aksa di luar negeri membuat Dahayu rempong dengan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah dia pikirkan. Ingin berpenampilan cantik, sempurna, dan menawan di acara bergengsi, jelas sikap alami seorang wanita mampu dan mempunyai suami yang mendukung. Tapi setelah melihat situs web terpercaya, tidak ada satu pun gaun bisa memikat hatinya. Pergi ke fashion shop Dahayu juga hanya mendapat kekecewaan. Akhirnya Aksa sendiri yang turun tangan untuk merancang gaun yang akan dikenakan Dahayu di malam penobatan. "Begini?" tanya Aksa menunjukkan tablet di tangannya. Wajah Dahayu pun tersenyum melihat desain rancangan busana yang baru saja digambar Aksa. Ternyata suaminya ini sangat paham dengan seleranya. Garis tipis melengkung samar di bibir Dahayu. Senang mempunyai suami yang tanggap sepert

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-31
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   97. Siap Memukul?

    "Akhirnya kamu muncul juga," gumam Lukas dingin dengan sudut bibir yang tertarik licik. Lukas pikir semakin Dahayu hadir semakin besar pula kesempatan untuk bisa mempermalukan kakak iparnya itu di ajang bergengsi kelas dunia. Empat tahun yang lalu Lukas bisa mempermalukan Dahayu di kota Zimo dengan sukses hingga nama perempuan itu menjadi tercemar dan terus direndahkan. Sekarang dia pun masih yakin bisa mempermalukan Dahayu dengan skala penonton yang lebih besar, apalagi setelah dia tahu acara ini disiarkan secara langsung hingga seluruh umat di dunia bisa menonton. 'Dahayu ... kamu dan Golden Jay mu akan mati malam ini.' Lukas masih yakin jika malam ini gelar plagiat akan melekat kuat pada Dahayu dan mematikan ladang bisnisnya di seluruh dunia. "Kamu sudah siap memberi pukulan?" tanya Aksa pelan manakala menangkap keberadaan adiknya yang tersenyum licik. Dahayu pun menegakkan dagu dengan elegan kemudian menjawab, "Tunggu sampai juara diumumkan." Aksa pun mengangguk samar denga

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-31
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   98. Dahayu Plagiat?

    "Apa? Plagiat?"Kegiatan di venue seketika berhenti sejenak, semua terpaku manakala salah satu finalis berseru. Setiap mata pun langsung terarah pada orang yang tadinya bersuara."Siapa?""Entahlah, aku juga kurang tahu siapa? Hanya saja media Unique baru menerima pesan anonim yang memberitahukan bahwa salah satu peserta kompetisi ada yang plagiat karya.""Media Unique?"Semua orang langsung menajamkan pendengaran mendengar issue yang menarik untuk dikupas.Media Unique adalah majalah ternama dunia, tidak mungkin menyebarkan berita secara asal-asalan."Kira-kira siapa yang plagiat karya? Finalis sangat banyak.""Kabarnya dari finalis yang baru saja mengikuti kompetisi parfumer tingkat internasional."Entah apa yang mereka pikirkan, tiba-tiba semua orang menoleh pada Dahayu yang masih menampakan keeleganan bersama para juri yang masih mengerumuni.Dahayu pun sangat tahu arah tatapan semua orang padanya. Namun, nyatanya itu tak sekalipun mempengaruhi ketenangan dan keanggunannya malam

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-07
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   99. Tamparan Keras

    Lukas tidak ingin membiarkan ini berlalu begitu saja meski Dahayu dibela oleh juri. Dia masih berusaha membuat Dahayu terusir dari acara ini."Maaf, direktur Dahayu hanya tersenyum dan tidak menyangkal semua tuduhan yang terarah padanya, bukankah itu berarti dia mengakuinya? Jika seorang juri masih bersikeras membelanya bukankah kemurnian acara malam ini diragukan?"Juri yang tadinya membela Dahayu lantas menengok ke sekeliling yang mendadak hening dengan wajah penuh harap bahwa mereka tidak sia-sia berada di tempat tersebut.Lantas juri tersebut tersenyum simpul dan kembali pada Lukas. "Kamu yang telah menodai kemurnian acara malam ini! Kalau berbicara harus berdasarkan fakta! Terkait siapa yang menjiplak siapa, kalian jangan bicara omong kosong jika tidak yakin akan hal itu! Jangan seperti orang bodoh yang dimanfaatkan orang lain!" Mendengar perkataan salah satu juri, raut wajah Lukas perlahan berubah. Ada kekhawatiran yang tiba-tiba menyeruak menusuk hati. "Maaf, saya tidak me

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-08

บทล่าสุด

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   130. Siapa yang Mandul?

    "Seperti itukah putra kesayanganmu?"Ucapan sarkas Elena membuat wajah Defgan menggelap."Lukas, apa yang kamu tertawaan?"Tawa Lukas mulai mereda, dan berkata, "Memangnya kenapa jika aku tidur dengan Yesti? Aku hanya mencoba menyelamatkan keluarga Jayanta."Semua orang bingung dengan pernyataan Lukas.Tapi Lukas justru menegakkan kepala dengan percaya diri ketika menatap Defgan. Bahkan dia tersenyum."Ayah, aku ingin menjadi putra baik dan berbudi luhur. Tapi keadaan memaksaku melakukan itu, jika tidak maka keturunan keluarga Jayanta akan terputus.""Apa maksudmu?"Lukas tersenyum. "Ayah, Yesti dan Aksa menikah sudah hampir 10 tahun, tapi mereka tidak pernah dikaruniai seorang anak. Tapi Yesti hanya melakukan sekali denganku dan dia langsung hamil. Apa itu artinya?"Lukas kembali tertawa mengejek ketika melihat Aksa, dan berkata, "Aksa mandul!""Omong kosong!" Elena tidak terima."Terserah kamu percaya atau tidak. Putramu itu adalah laki-laki mandul. Meskipun dia sangat kaya dan memp

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   129. Bagaimana Bisa Sesombong Itu?

    Dahayu jelas merasakan ada banyak pasang mata yang tak terhitung jumlahnya sedang tertuju padanya.Dalam sekejap, Dahayu dan Yesti sepertinya menjadi tontonan.Keheningan langsung menyelimuti setelah kegaduhan dari mulut Yesti. Semua orang masih tercengang dan ingin melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.Pada akhirnya Dahayu menyeringai. "Apa kamu kebanyakan nonton drama protagonis yang teraniaya?" cela Dahayu asal asalan."Sudah cukup kamu beromong kosong!"Dahayu menoleh dan melihat yang berbicara barusan adalah Defgan.Dia tersenyum dangkal dan menghela napas tidak berdaya.'Betapa bodohnya orang tua ini dikelabuhi Yesti,' batinnya.Lukas juga terlihat datang dan membantu Yesti berdiri."Aku menyesal mengundangmu ke sini. Kamu memang membawa bencana dimana pun kamu berada!"Lukas juga ikut angkat bicara membuat Dahayu sadar dia telah diserbu."Penjaga! Usir wanita pembawa sial itu dari sini!"Perintah Defgan menghadirkan dua orang keamanan dan langsung mencengkeram dua tangan

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   128. Trik Rendahan

    Di sisi Defgan, Lukas juga tampak tersenyum mencemooh kepada Aksa.Dia menganggap, sekarang Aksa hanya seorang laki-laki tak berguna yang hidup mengandalkan wanitanya.Sudah tidak punya pekerjaan, semua saham juga sudah dikuasai oleh istrinya.'Benar-benar laki-laki bodoh!'Raut ejekan di wajah Lukas terlihat jelas di mata Aksa. Tapi tampaknya dia juga tidak peduli.Perhatian Aksa justru tertuju pada Defgan yang terlihat tegang.Sama sekali tak ada kesan puas di wajah Defgan meski perusahaan Jayanta sudah lolos dari masa kritis.Tentu saja.Lukas baru saja kehilangan 25% saham hanya demi mempertahankan perusahaan Jayanta.Perusahaan Wisesa memang berjanji tidak akan mencekal bisnis perusahaan Jayanta lagi, mereka juga menyumbang begitu banyak dana untuk membantu perusahaan Jayanta.Tapi juga merampas kepemilikan saham sebanyak 25%.Namun, perusahaan Jayanta tidak punya pilihan untuk bisa menolak.Saat ini perusahaan Jayanta sudah terpecah, dan sebagian besar dimiliki oleh Dahayu dan

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   127. Kecemburuan yang Indah

    Konsorsium Jayanta kini hanya seonggok bangunan sepi setelah kehilangan banyak investornya.Hampir semua proyek mangkrak karena kekurangan dana untuk mengoperasikannya.Dan sudah pasti pendapatan menurun drastis dan berakibat pengurangan karyawan secara besar-besaran untuk menghindari defisit dalam jangka panjang.Bahkan bisnis yang ada di luar negeri tiba-tiba mendapat serangan dari perusahaan Wisesa.Defgan dibuat sakit kepala dengan masalah pasca pengangkatan Lukas sebagai CEO konsorsium Jayanta.Dulu saat dipegang Aksa, dia tinggal duduk manis dan menikmati hasilnya.Sekarang dia sudah tidak punya saham, tapi masih saja dipusingkan dengan urusan perusahaan.Dia baru sadar jika putra keduanya ini benar-benar tidak becus mengelola perusahaan.Tapi menyesal saja tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Defgan tetap turun tangan demi menyelamatkan perusahaan peninggalan leluhurnya."Atur janji dengan pemimpin perusahaan Wisesa. Jika masih menolak, paling tidak bisa berbicara melalui sa

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   126. Ini Hanya Sebuah Permulaan

    Lukas tersenyum senang. Ternyata saudaranya ini sangat bodoh dan masih melindunginya seperti dulu.'Apa kamu pikir dengan bersikap baik padaku, ayah akan melunak padamu?''Anak haram tetaplah anak haram. Kamu bukan lagi tuan muda Jayanta.'Tapi semua anggota dewan direksi justru tidak terima dengan pernyataan Aksa.Dahayu sendiri juga tidak menyangka jika Aksa akan menyerah secepat ini."Tuan Aksa. Kami sangat percaya pada Anda, kami tahu Anda lebih baik dari pada Lukas dalam memimpin perusahaan. Kami harap Anda tidak menyerah dan mengecewakan kami. Kami sangat mendukung Anda di perusahaan ini."Seseorang mulai menyampaikan kekhawatirannya dan membuat yang lain juga melontarkan pendapat mereka masing-masing agar Aksa tidak mundur dari jabatannya.Tapi sepertinya Aksa memang sudah tidak berniat memimpin konsorsium Jayanta lagi."Saya tidak ingin menyalahi aturan. Siapa yang mempunyai saham tertinggi maka dialah yang pantas menjadi pemimpin. Karena itu sejak awal saya sudah mempersiapka

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   125. Bagaimana Dia Tidak Keberatan?

    Keriuhan di kota Zimo diabaikan.Aksa masih bekerja seperti biasa, dan pulang ke apartemen Dahayu setelahnya.Vila Seroja sudah menjadi tempat menjijikkan bagi Aksa.Tempat itu hanya mengingatkan akan kebodohan dan penyesalannya saat ini.Duduk termenung menatap gemerlap lampu kota sambil menyesap anggur sudah menjadi kegemaran baru setiap harinya.Apartemen itu sangat nyaman untuk meresapi kerinduannya terhadap Dahayu."Tuan …." Suara Ethan terdengar ringan.Aksa tidak menoleh, juga tidak menyahut.Seakan tidak ingin diganggu.Tapi suara orang lain, tiba-tiba membuat alisnya berkerut dengan sedikit senyuman dingin."Beruntung sekali Kakak ipar mengunjungiku," ucap Aksa santai sambil memutar kursinya."Berhenti memanggilku seperti itu. Kamu membuatku jijik."Aksa terkekeh mendengar umpatan Satya."Ada apa?" tanya Aksa santai."Aku ada urusan di luar negeri, ayah dan ibu juga sangat sibuk. Jika kamu suami yang baik, kamu tidak akan membiarkan dia sendirian."Satya yang tidak ingin berb

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   124. Atur Rapat Relokasi Pemegang Saham

    Keesokan harinya, kota Zimo langsung digegerkan dengan berita bahwa Aksa dicoret dari kartu keluarga Jayanta karena tidak ingin menceraikan Dahayu.Aksa tidak lagi menyandang gelar tuan muda Jayanta karena sudah dibuang oleh ayahnya.Berita bahwa Aksa adalah anak haram juga beredar di mana-mana.Sudah pasti Lukas di balik rumor jahat yang beredar saat ini.Biasanya Aksa akan menebas dan melenyapkan berita miring tentangnya.Tapi kali ini dia membiarkan saja berita tersebut menyala dan membuat kegaduhan semua kalangan di kota Zimo.Dan sampailah pada Dahayu yang saat ini sedang duduk bersandar di kamarnya sambil menonton televisi."Sepertinya dia sangat mencintaimu. Demi mempertahankanmu, dia rela didepak dari keluarga Jayanta," ucap Satya acuh tak acuh sembari memasukan kacang atom ke mulutnya.Saat ini Satya tengah berbaring di samping Dahayu.Dahayu sama sekali tak menanggapi ucapan kakaknya hanya menatap dingin layar televisi saat ini."Kamu tidak ingin memberi tahunya jika dia aka

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   123. Bawa Menantu Ibu Pulang

    Acara pesta berakhir. Melihat Aksa masih berdiri menatapnya, Dahayu sama sekali tak ingin menghindar. Dia pun berjalan dengan anggun menghampiri suaminya. "Tuan Aksa Jayanta, para tamu undangan sudah pulang, kenapa Anda masih di sini?" Wajah tampan aksa bersinar, menyambut kedatangan istrinya. "Aku belum mengucapkan. Selamat ulang tahun pada istriku?" Dahayu tersenyum sengit dan berkata, "Ucapan selamat saja tidak cukup, Anda harus datang dengan membawa hadiah. Tapi sepertinya Anda datang dengan tangan kosong, sebaiknya aku yang menentukan hadiahku." Aksa tahu apa yang akan dilakukan Dahayu saat seseorang mendekat dengan membawa stopmap di tangannya. Dia tersenyum dan menerima berkas tersebut. Namun, bukannya menandatangani, Aksa malah menyobek lembar kertas tersebut menjadi sobekan kecil-kecil dan melemparkan ke udara. Untuk sesaat Dahayu kejatuhan sobekan kertas hingga seperti sedang diguyur confetti. Raut wajahnya menjadi dingin dan kejam kala menatap Aksa. Namun, Aksa ju

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   122. Istri Kecilku Hanya Akan Menjadi Milikku Selamanya

    Suasana pesta menjadi tidak kondusif setelah Dahayu menerima uluran tangan dari Satya. Berbagai asumsi bermunculan di benak para tamu undangan dan juga media yang saat ini menyiarkan secara langsung acara tersebut. Aksa pun tertegun, meski dia sudah mengira ini akan terjadi, tapi tetap mempengaruhi hatinya, meski wajahnya saat ini menunjukkan rona datar dan terlihat tanpa emosi. Apalagi saat melihat Dahayu yang sepertinya tampak acuh tak acuh mengabaikan Aksa yang berdiri menatapnya. Keriuhan semakin menjadi, namun itu sama sekali tak mempengaruhi rona wajah tuan dan nyonya Mantila. Mereka masih menyambut kedatangan Dahayu yang digandeng Satya mendekat ke arah mereka. "Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Tuan Aksa diam saja saat istrinya digandeng pria lain?" "Entahlah, apakah direktur Dahayu memang perempuan seperti itu?" "Kita lihat saja, direktur Dahayu selalu memberikan kita kejutan, mungkin ada cerita dibalik pegangan tangan tuan muda Mantila." "Benar, perempuan muda dan be

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status