Home / Romansa / Tuan, Biarkan Aku Pergi / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Tuan, Biarkan Aku Pergi: Chapter 81 - Chapter 90

122 Chapters

81. Status Ini Membuatku Jijik

Dahayu menarik napas dalam sembari menyetir. Meski bersama Aksa juga bukan hal yang dia inginkan, tapi sungguh dia tidak ingin dekat dengan laki-laki manapun saat ini. Dia sudah cukup bekerja keras untuk membangun image yang baik di mata masyarakat kota Zimo. Aksa juga tidak mau menceraikannya. Dia tidak akan menodai namanya dengan terlibat perselingkuhan dengan laki-laki lain. Namun, baru saja merasa terbebas dari Satya, sampai di basemen apartemen laki-laki itu muncul lagi dengan senyum ramah yang membuat Dahayu tidak nyaman. 'Sial ... kenapa dia mengikutiku sampai sini?' Dahayu bergegas menuju ke arah lift tak ingin terlibat terlalu jauh dengan Satya. Tapi sungguh tidak beruntung, nyatanya Satya juga ikut masuk ke dalam lift dengan gerakan santai seakan tidak terjadi kecanggungan. Dahayu hanya diam, gestur tubuhnya juga terlihat waspada dengan mengambil jarak dengan Satya. Satya tersenyum tenang melihat Dahayu sangat memberi batasan untuknya. "Maaf, jika kata-kataku di ping
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

82. Jangan Sampai Dahayu Tahu

Musim semi hampir berakhir, tapi udara dingin masih bisa dirasakan.Di depan hanggar pribadi miliknya, Aksa memakaikan mantel warna pink yang sangat imut di tubuh mungil Dahayu. Juga syal bulu putih untuk menghangatkan leher. "Jaga dirimu baik-baik," ucap Aksa setelah mengecup bibir Dahayu sekilas, lantas mengelus pelan pipi halus yang terlihat mulus.Hari ini Dahayu memang akan berangkat ke negara Y. Meski kompetisi parfum diselenggarakan tiga hari lagi, namun berangkat lebih awal akan membuat Dahayu bisa istirahat dengan cukup dan mempersiapkan diri dengan baik di negara tersebut.Dahayu menatap Aksa sejenak, ada semburat pertanyaan di mata itu.Aksa sudah tahu apa yang ada dipikiran Dahayu saat ini, tapi dia masih memancing istri mudanya untuk bersuara. Perempuan itu sangat pelit kata saat berada di dekatnya."Kenapa kamu melakukan ini? Kamu sudah mengatakan tidak akan ikut campur dan menyuruhku untuk usaha sendiri."Aksa tersenyum, akhirnya suara merdu yang dia rindukan dapat dia
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

83. Apa Rencanamu?

Sudah lewat dari tengah malam saat Aksa tiba di negara Y. Tangannya mengusap pelan kepala Dahayu yang saat ini terbaring di brankar rumah sakit. Dia sudah berusaha memberi keamanan ekstra pada Dahayu, tapi nyatanya masih saja kecolongan.Untung saja luka Dahayu tidak berakibat fatal. Hanya tangan kanannya yang sedikit memprihatinkan lantaran terkena benturan dari samping."Bagaimana?" tanya Aksa pelan saat melihat Ethan tiba."Seperti prediksi Anda, Tuan. Tuan muda kedua yang melakukan ini."Aksa menghela napas samar, dan mencibir, "Ternyata dia mempunyai rencana cadangan."Sampai saat ini Aksa masih merahasiakan bahwa Lukas menyerang ayah Dahayu di desa, tujuannya jelas agar Dahayu batal mengikuti kompetisi parfum tingkat internasional.Karena itu juga Aksa melarang Dahayu memegang gadget, Lukas pasti akan terus merecoki Dahayu dengan mengirim sesuatu yang membuat istri mudanya syok.Tapi nyatanya di negara Y Lukas juga mempunyai rencana lain. Sungguh disayangkan."Bereskan N-More,
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

84. Juara Takut Pada Amatiran

Matahari telah memberi kedudukannya pada sang rembulan. Di salah satu ruangan hotel bintang lima, Aksa tersenyum menatap istri kecil yang sudah berdandan cantik dengan gaun payet silver yang sangat cocok di tubuhnya yang ramping. Gips di tangan kanannya telah tertutup oleh lengan panjang dengan desain kerut pada pergelangan. Sementara bahu dan tangan kiri Dahayu dibiarkan terbuka begitu saja menunjukkan kulit putih yang mulus tanpa cacat. Dua hari menjalani perawatan di rumah sakit seharusnya Dahayu belum diizinkan pulang. Tapi dia memaksa untuk keluar demi menghadiri acara makan malam pra-kompetisi yang diadakan oleh penyelenggara. Aksa tidak tahan untuk mendekat dan melingkarkan tangan kekarnya di perut ramping Dahayu. Setelah mengecup bahu Dahayu yang terbuka Aksa berbisik lirih. "Kamu masih sakit, apa sungguh tidak ingin membawaku pergi menyertaimu?" Aksa sudah seperti makhluk penghisap yang tidak ingin ditinggalkan, namun Dahayu bagaikan batu keras yang acuh tak acuh dengan k
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

85. Prestasi Apa yang Dia Miliki?

Dahayu menaikkan alisnya sekilas mendengar ancaman Lukas. Cukup tahu jika Lukas mengalami banyak kerugian akibat harus membayar inden bahan baku parfum yang dia timbun. Jika tidak membayar sisa barang yang dia terima sudah pasti dia akan kehilangan kepercayaan dari supplier yang bekerja sama dengan perusahaannya. Apalagi Lukas juga memproduksi dengan skala besar-besaran tanpa bisa menjual produk jadi dengan jumlah mumpuni. Menunggu hasil dari barang yang sudah terjual itu sungguh sangat tidak mungkin dengan popularitas N-More saat ini, itu hanya akan menjadi bahan tertawaan para kalangan pembisnis yang bekerja sama dengan N-More saja. Tapi untuk urusan saham? Dahayu sendiri sampai saat ini belum bisa menghubungi Rivan untuk mengetahui kondisi perusahaannya sendiri. Bagaimana mungkin dia mengurusi saham perusahaan orang lain? Tapi Dahayu tidak terkejut, siapa lagi kalau bukan Aksa pelakunya? Bukankah pria itu pernah berkata akan membereskannya? Dahayu juga tidak terlalu bangga m
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

86. Apa Nama Tema Parfummu?

"Di mana ponselku?!"Aksa menatap tenang teriakan Dahayu yang baru saja tiba di hotel membawa kemarahan."Di mana? Di mana kamu menyembunyikan ponselku?""Apa yang terjadi dengan ayah?""Apa yang dilakukan Lukas pada ayah?""Di mana? Di mana kamu menyembunyikannya?!"Dahayu kalang kabut membuka setiap laci, koper, dan juga bantal di tempat tidurnya."Paspor ... di mana pasporku? Aku harus pulang sekarang."Tapi ketika dia membuka tasnya semua dokumen penting tidak ada di sana.Kemarahan Dahayu pun semakin memuncak. Sudah tahu harus menuduh siapa.Dilempar tas yang dia pegang untuk berlari menuju Aksa, sudah siap untuk memukul, tapi Aksa tidak membiarkannya."Kembalikan!""Kenapa kamu menyembunyikan pasporku juga?""Kembalikan! Aku ingin pulang!"Aksa hanya diam menatap Dahayu yang meraung sembari menahan kedua tangan kecil agar tidak bergerak.Sampai Dahayu putus asa, perempuan itu akhirnya hanya bisa menangis lemas dan Aksa mulai merengkuhnya dalam pelukan hangat."Tenanglah, jangan
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

87. Kakak Ipar, Kamu Jenius

Dahayu menanggapi ujaran Lukas dengan raut wajah acuh tak acuh. "Jika aku kalah, bukankah ini akan menjadi kesempatanmu untuk menindasku?" Lukas menaikan alisnya, dan bergumam sinis. "Sebaiknya kamu tidak menyesal." Lantas dia pergi meninggalkan Dahayu dan mencari tempat duduknya sendiri. Sementara panitia di panggung mulai membuka acara dan mengumumkan bahwa akan terjadi dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Semua peserta yang tidak siap pun langsung riuh, mereka tidak mempersiapkan formula cadangan untuk menghadapi babak kedua. Tahun-tahun sebelumnya hanya berlangsung satu babak saja karena pesertanya di bawah seratus. Tapi tahun ini kompetisi diikuti 150 negara yang memaksa panitia untuk menyeleksi lebih ketat hasil karya dari setiap kompetitor. Lukas menoleh ke samping memperhatikan Dahayu yang tampak tenang. Meski peserta lain sudah riuh layaknya emak-emak yang menawar sayur di pasar. Sebenarnya ketenangan Dahayu perlu diwaspadai, tapi karena Dahayu sudah meng
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

88. Aksa Tidak Bisa Menolong Saat Dia Runtuh

Juri pun akhirnya mengerutkan dahi semakin dalam sembari mengangguk-anggukkan kepala samar. "Jadi formula mana yang kamu ikut sertakan dalam babak final?" tanya salah satu juri. "Phoenix dalam sangkar." "Baiklah. Karena kami sudah menilai karya keduamu. Bisakah kamu juga memberikan catatan formula parfum dengan nama Dahayu ini?" Dahayu tersenyum dan menjawab tanpa keraguan. "Tentu saja." Detik selanjutnya para juri tak lagi menampilkan raut wajah yang berbeda-beda. Mereka tampak apatis dan mempersilahkan Dahayu untuk turun dari panggung. Dahayu turun dengan binar wajah berseri, setelah menerima nilai dari parfum yang dia buat. Terlebih ketika juri meminta catatan formula parfum dengan tema nusantara yang dia buat, itu cukup membuktikan jika ada kejanggalan, sehingga harus meminta catatan formula parfum yang tidak diikutsertakan dalam kompetisi. Juri pasti akan mengevaluasi lebih dalam kepemilikan formula parfum tersebut, karena sebelum Dahayu menyerahkan karyanya, sudah
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

89. Biarkan Dia Bangga

Ruangan dengan desain klasik sedikit diisi dengan denting sendok dan garpu yang menyapa piring porselen.Dahayu duduk tenang seraya mengunyah makanan yang baru saja disuapkan Aksa ke mulut.Sakitnya memang tidak parah, tapi Aksa memperlakukan layaknya pasien yang kronis yang hampir mati.Dahayu tidak peduli, sudah terbiasa dengan sikap Aksa yang kadang seperti malaikat maut, tapi detik berikutnya berubah menjadi dewa kelembutan yang sangat memabukkan.Matanya malah sibuk menilik layar tablet yang kini sedang dipegang kedua tangan, sembari menikmati pelayanan Aksa.Wajahnya tersenyum menyaksikan konferensi pers yang dilakukan Lukas di tanah air.[Tuan Lukas, kabarnya Anda mendapatkan nilai tinggi saat babak final kompetisi parfum tingkat internasional, mengalahkan parfumer Luis yang merupakan runner-up up tahun lalu.]Senyum lembut Lukas mengembang dan terlihat rendah hati di hadapan kamera, sama sekali tak terlihat seperti pria licik yang selalu ingin mencelakakan orang lain.[Ini mem
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

90. Hari Kasih Sayang

Menunggu hari penobatan kejuaraan, Dahayu hanya menjalani kehidupan yang sangat santai dan dimanjakan oleh Aksa. Tidak berada di negara Y, nyatanya Aksa malah mengajaknya terbang ke belahan dunia utara mengikutinya melakukan perjalanan bisnis yang tidak tahu itu tentang apa. Dahayu hanya menurut dan mengikutinya saja tanpa bantahan. Sembari mengawasi Golden Jay melalui laporan Rivan, Dahayu masih aktif menjadi influencer untuk mengisi kebosanan. Mengenai Lukas, Dahayu sudah siap memukulnya saat hari penobatan kejuaraan tiba. Aksa juga sangat sibuk dan jarang menemaninya saat di hotel. Dahayu lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain botol sembari menikmati udara dingin di bumi bagian utara. Sampai seminggu kemudian Dahayu merasa sangat bosan, akhirnya dia berkata, "Ketty, temani aku jalan-jalan. Aku bosan berada di hotel terus-menerus." Mantel warna coklat membalut tubuh Dahayu dengan hangat, juga sepatu boots warna hitam yang membuatnya lebih tinggi dari sebelumny
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status