Semua Bab Tuan, Biarkan Aku Pergi: Bab 71 - Bab 80

122 Bab

71. Apa yang Kamu Masukkan Dalam Minumanku?

Yesti mengepalkan 10 jari meski bibirnya tersenyum lembut untuk menjaga kehormatan di depan banyak orang.Dia semakin iri pada Dahayu, Dia mengira Aksa telah memberikan begitu banyak uang untuk menyenangkan istri mudanya ini.Dia tidak tahu jika semenjak Dahayu terkenal karena kasus pemukulan lima investor yang mencoba melecehkan Dahayu, bersin pun bisa menghasilkan kekayaan bagi Dahayu.Dahayu bukan orang bodoh. Dia selalu memanfaatkan hal yang membuatnya viral menjadi sumber kekayaan.Sadar waktu dua bulan itu hanya sebentar, Dahayu mencoba memanfaatkan media sosial untuk menyetabilkan eksistensinya agar tetap menjadi sorotan khalayak ramai. Dia aktif mempromosikan Golden Jay di media sosial pribadinya, yang ternyata mendapat tanggapan positif dari warga net.Followernya sudah mencapai jutaan. Hingga apapun yang dia unggah di akun pribadinya menghasilkan kekayaan yang tidak bisa dibayangkan.Siaran langsung bersama Aksa saja bisa menghasilkan hampir 2 milyar hanya dalam waktu satu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-15
Baca selengkapnya

72. Buka Matamu Lebar-lebar

Senyum Yesti semakin merekah kala merasakan cengkeraman Dahayu di lehernya semakin lemah.Dia memang sudah merencanakan semua ini sejak mendengar Dahayu kembali dari kota Mada. Kekesalannya terhadap Dahayu sudah dipuncak ubun-ubun semenjak dia melihat kemesraan Dahayu bersama Aksa di kota Mada.Rasa sakit hatinya sudah melebihi kata-kata, hingga pikiran jahatnya pun kembali menuntunnya untuk melakukan kejahatan seperti yang dia lakukan pada Dahayu 4 tahun yang lalu.Yesti memang memasukkan afrosidiak di minuman Dahayu dengan dosis yang dia tingkatkan tiga kali lipat, hingga Dahayu mengalami rasa panas yang luar biasa di tubuhnya.Terbukti saat ini napas Dahayu mulai tersengal, dia pun sudah sulit untuk mengendalikan diri karena efek obat yang dicampur dalam minumannya."Kamu sudah tidak tahan? Baiklah, sini, aku akan membantumu mengobati rasa dahagamu," ucap Yesti penuh cibiran.Yesti segera menuntun Dahayu menuju ke sebuah kamar hotel yang memang sudah dia siapkan sebelumnya.Dahayu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

73. Puas, Dahayu Ternoda?

Yesti menangis dan meronta sejadi-jadinya. Tapi ikatan Aksa terlalu kuat. Dia juga berusaha berteriak sekencang-kencangnya, tapi mulutnya yang dilakban hanya bisa memunculkan suara tertahan yang tak berarti. Yesti hanya bisa menahan kepedihan melihat Aksa melucuti semua pakaian Dahayu demi menghilangkan rasa sakit yang Dahayu rasakan akibat pengaruh obat yang diberikan Yesti. Dan yang paling Yesti sesalkan, ternyata Dahayu masih perawan. Terbukti dengan menetesnya darah segar saat pertama kali Aksa menyentuhnya. Sekarang Yesti sangat menyesal. Dia baru tahu jika selama empat tahun ini Aksa tidak pernah menyentuh Dahayu. Dan sekarang dia malah memicu Aksa untuk melakukan itu pada Dahayu. Tiga jam Yesti menangis dan menjerit tertahan menyaksikan keganasan permainan Aksa di atas ranjang. Dia pernah merasakan itu, tapi kini suaminya melakukanya dengan orang lain tepat di depan mata. Entah bagaimana perasaan Yesti kali ini, marah, cemburu, dan juga benci kepada Dahayu bercampur menjad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

74. Dia Seperti Landak

"Aku lebih suka menembak kepalamu daripada melakukan itu," jawab Aksa dengan raut wajah suram yang tak terperi.Satya tersenyum mencela, dan maju selangkah mendekati Aksa. "Tuan Aksa Jayanta, jangan pikir aku takut padamu. Aku hanya bersikap baik karena kamu adalah suaminya. Dia menolak lamaranku, berarti dia ingin berbakti padamu. Aku menghormatinya. Tapi jika kamu dan keluargamu yang menyedihkan itu menyakitinya. Jangan menyesal jika aku akan merebut Dahayu darimu."Aksa mendengkus dingin dan berucap, "Teruslah bermimpi, karena kamu tidak akan pernah mendapatkan kesempatan itu."Satya hanya tersenyum licik saat Aksa meninggalkannya dan masuk ke dalam mobil menyusul Dahayu.Tidak kembali ke vila Seroja. Aksa membelikan apartemen mewah untuk Dahayu. Ada Ketty yang menemaninya saat Aksa pergi ke kantor.Malamnya Aksa kembali dengan membawa berkas dan kunci mobil mendekati Dahayu yang duduk termenung di dekat jendela menikmati gemerlap lampu kota Zimo di bawah sana."Ini adalah berkas k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

75. Kebohongan yang Terungkap

Malam semakin larut saat Aksa memasuki kamar, ternyata Dahayu juga masih sibuk dengan gadgetnya.Dahayu tidur tengkurap sebari terus menggulir layar gadget. Piyama selutut yang dia kenakan sedikit naik tanpa perempuan itu sadari, hingga paha putih mulus pun dapat Aksa lihat dengan jelas.Diam-diam Aksa tersenyum lantas memeluk tubuh ramping itu dari belakang.Dahayu terkejut dan ingin melepaskan diri. "Kamu sedang apa? Lepaskan aku!"Pelukan Aksa semakin erat kala dia mulai mencium tengkuk Dahayu."Tuan Aksa Jayanta, jangan macam-macam ya."Aksa tersenyum dan langsung membalik tubuh Dahayu. "Macam-macam apa? Aku hanya memenuhi permintaan ayah."Dahayu hanya menatap Aksa dengan gugup.Aksa semakin mendekat dan berbisik, "Ayah menyuruhku membuat cucu, jadi bisakah ....""Tidak bisa, tidak boleh!" Dahayu buru-buru menginterupsi ucapan Aksa.Penolakan itu jelas membuat wajah Aksa menjadi suram. "Haruskah aku menyuruh Ethan membawakan anggur ke sini?""Bukan itu masalahnya." Dahayu terlih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya

76. Dia Ingin Aku Keguguran

Dahayu langsung menyerang Aksa dan memukulnya secara serampangan sembari berteriak membabi-buta. "Pembohong!" "Aku membencimu!" "Kamu pikir nyawaku hanya sebuah lelucon, ha?!" "Senang kamu mempermainkanku?!" "Aku tidak ingin hidup dengan pembohong sepertimu!" "Aku ingin cerai!" Aksa sudah tahu ini akan terjadi saat Dahayu mengetahui semuanya. Jika dulu Dahayu berkata seperti ini, Aksa mungkin tidak akan peduli. Tapi sekarang, dibenci wanita yang dia inginkan itu rasanya sangat sakit. Khawatir pertengkaran mereka didengar ayah mertuanya. Aksa segera berinisiatif untuk membungkam mulut Dahayu dengan ciuman. Hingga saat laki-laki paruh baya itu benar-benar menoleh untuk memeriksa, dia hanya menggelengkan kepalanya melihat putri dan menantunya berciuman di dekat gubuk. "Astaga ... anak muda jaman sekarang ...," gumamnya kemudian pergi. Barulah ketika Dahayu sudah tidak berdaya dan ayah mertuanya benar-benar sudah jauh, Aksa langsung menggendong Dahayu dan membawan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya

77. Selamat, Kamu Telah Mencetak Iblis

Menjadi jahat itu adalah sesuatu yang tidak ingin Dahayu lakukan sebelumnya. Tapi keadaan memaksanya untuk melakukan itu. Dia hanya akan tertindas dan terus disakiti jika terlalu baik hati pada seseorang. Masih sangat ingat ketika Yesti sengaja memberinya minuman yang sudah dicampur afrosidiak untuk diumpankan pada laki-laki hidung belang. Bahkan perempuan itu juga berniat melakukan siaran langsung saat dia dilecehkan oleh seorang model menjijikkan. Kesalahan Yesti sudah sangat tidak bisa dimaafkan oleh Dahayu.Dulu Dahayu masih selalu ingin menjaga hati Yesti meski perempuan itu selalu berusaha menyakitinya Tapi sekarang kepedulian Dahayu terhadap Yesti sirna setelah dia merasa terpojok dan tidak bisa bergerak lagi usai kehilangan mahkotanya.Tak peduli Yesti sedang hamil dan tertekan, Dahayu masih saja memeluk Aksa dengan erat dan juga manja meninggalkan harga dirinya yang sebenarnya sangat ingin menendang Aksa dari hadapannya.Bukannya Aksa tidak tahu perubahan sikap Dahayu in
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-18
Baca selengkapnya

78. Senjata Makan Tuan

Dahayu berbalik dan mengempaskan tubuhnya di sofa setelah menghantam wajah Yesti dengan tisu tanpa ampun.Dia terdiam menatap langit-langit bangsal yang berwarna putih. Sudah tidak berselera menghabiskan makan malamnya.Saat Aksa kembali, ternyata Dahayu sudah tertidur. Bukan sengaja ingin tidur, tapi Dahayu memang sangat lelah setelah perjalanan jauh.Sementara Yesti hanya bisa menatap Aksa kesal saat pria tersebut mengangkat dan membenarkan letak tidur Dahayu. Kemudian menyelimuti dengan mantel miliknya."Kenapa tidak tidur? Ini sudah malam," tanya Aksa pelan pada Yesti.Sebenarnya Yesti ingin mengadu bahwa Dahayu baru saja menghantam wajahnya dengan tisu. Tapi urung dilakukan.Aksa pasti tidak percaya, tanpa bukti yang akurat. Terlebih seminggu sebelumnya dia yang mencoba mencelakai Dahayu.Jika dia menjelek-jelekkan Dahayu pasti juga tidak terlihat baik di mata Aksa. Sebisa mungkin dia harus meraih hati Aksa agar laki-laki itu bersimpati padanya.Jadi Yesti hanya menggelengkan kep
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-20
Baca selengkapnya

79. Dahayu Adalah Ancaman

Lengkungan samar terlihat di bibir Aksa, mendapati tatapan permusuhan antar dua orang. Sudah bisa menebak situasi macam apa yang terjadi antara istri dan adiknya. Defgan pun juga merasakan ketegangan antara putra keduanya dan juga menantu. Tapi dia tidak berucap, hanya menegakkan wajah dengan tenang menatap Lukas, meminta penjelasan. "Aksa, bisakah kamu menjaga istri kecilmu itu untuk tidak membuat keributan? Aneh sekali di mana dia berpijak selalu saja mengundang ketegangan." Elena mengomel setelah membiarkan ruangan sunyi untuk beberapa waktu. Embusan napas tipis mengalir di celah hidung Aksa yang tinggi. Tangannya mulai bergerak merengkuh pinggang Dahayu dan menariknya dalam pelukan. "Gunakan energimu untuk hal yang lebih penting," ucap Aksa pelan dan lembut. Dahayu pun akhirnya memalingkan arah pandang dari Lukas dengan acuh tak acuh. "Aku akan pergi ke Golden Jay," ucap Dahayu datar. Aksa mengangguk samar, dan memanggil, "Ethan ...." Asisten tersebut langsung muncu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

80. Apakah Itu Kamu?

Lukas menatap nyalang Dahayu yang sangat percaya diri mengatakan 'hancurlah bersama keluarga Jayantamu' padahal Dahayu sendiri juga istri seorang Jayanta. "Kamu pikir, kamu siapa tanpa nama besar Jayanta?" cibir Lukas sinis. Dahayu kembali menaikan alisnya dan berucap dingin. "Aku adalah aku, Lukas. Jika kamu mengatakan menantangmu yang adalah menantang keluarga Jayanta. Maka dengan bangga aku mengatakan, aku berhasil menyelamatkan perusahaanku dari tekanan putra kedua Jayanta dengan namaku sendiri. Bukan atas nama keluarga Jayanta atau istri seorang Aksa Jayanta. Jadi siapa musuhku di sini?" Lukas terdiam mendengar pertanyaan sinis Dahayu. Ini juga sebuah tamparan bagi Lukas bahwa Dahayu mempunyai kemampuan, sementara dia selalu mengandalkan nama keluarganya. "Kali ini aku membiarkanmu, karena kamu sudah terperosok dalam jebakanmu sendiri. Tapi perlu kamu ingat, aku sudah menandaimu, jika kamu masih berani mengusikku, jangan harap aku mengampunimu," pungkas Dahayu kemudian masuk k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status