Home / Romansa / Tuan, Biarkan Aku Pergi / 84. Juara Takut Pada Amatiran

Share

84. Juara Takut Pada Amatiran

Author: Kerry Pu
last update Last Updated: 2024-10-26 23:17:32
Matahari telah memberi kedudukannya pada sang rembulan. Di salah satu ruangan hotel bintang lima, Aksa tersenyum menatap istri kecil yang sudah berdandan cantik dengan gaun payet silver yang sangat cocok di tubuhnya yang ramping.

Gips di tangan kanannya telah tertutup oleh lengan panjang dengan desain kerut pada pergelangan. Sementara bahu dan tangan kiri Dahayu dibiarkan terbuka begitu saja menunjukkan kulit putih yang mulus tanpa cacat.

Dua hari menjalani perawatan di rumah sakit seharusnya Dahayu belum diizinkan pulang. Tapi dia memaksa untuk keluar demi menghadiri acara makan malam pra-kompetisi yang diadakan oleh penyelenggara.

Aksa tidak tahan untuk mendekat dan melingkarkan tangan kekarnya di perut ramping Dahayu.

Setelah mengecup bahu Dahayu yang terbuka Aksa berbisik lirih. "Kamu masih sakit, apa sungguh tidak ingin membawaku pergi menyertaimu?"

Aksa sudah seperti makhluk penghisap yang tidak ingin ditinggalkan, namun Dahayu bagaikan batu keras yang acuh tak acuh dengan k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   85. Prestasi Apa yang Dia Miliki?

    Dahayu menaikkan alisnya sekilas mendengar ancaman Lukas. Cukup tahu jika Lukas mengalami banyak kerugian akibat harus membayar inden bahan baku parfum yang dia timbun. Jika tidak membayar sisa barang yang dia terima sudah pasti dia akan kehilangan kepercayaan dari supplier yang bekerja sama dengan perusahaannya. Apalagi Lukas juga memproduksi dengan skala besar-besaran tanpa bisa menjual produk jadi dengan jumlah mumpuni. Menunggu hasil dari barang yang sudah terjual itu sungguh sangat tidak mungkin dengan popularitas N-More saat ini, itu hanya akan menjadi bahan tertawaan para kalangan pembisnis yang bekerja sama dengan N-More saja. Tapi untuk urusan saham? Dahayu sendiri sampai saat ini belum bisa menghubungi Rivan untuk mengetahui kondisi perusahaannya sendiri. Bagaimana mungkin dia mengurusi saham perusahaan orang lain? Tapi Dahayu tidak terkejut, siapa lagi kalau bukan Aksa pelakunya? Bukankah pria itu pernah berkata akan membereskannya? Dahayu juga tidak terlalu bangga m

    Last Updated : 2024-10-26
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   86. Apa Nama Tema Parfummu?

    "Di mana ponselku?!"Aksa menatap tenang teriakan Dahayu yang baru saja tiba di hotel membawa kemarahan."Di mana? Di mana kamu menyembunyikan ponselku?""Apa yang terjadi dengan ayah?""Apa yang dilakukan Lukas pada ayah?""Di mana? Di mana kamu menyembunyikannya?!"Dahayu kalang kabut membuka setiap laci, koper, dan juga bantal di tempat tidurnya."Paspor ... di mana pasporku? Aku harus pulang sekarang."Tapi ketika dia membuka tasnya semua dokumen penting tidak ada di sana.Kemarahan Dahayu pun semakin memuncak. Sudah tahu harus menuduh siapa.Dilempar tas yang dia pegang untuk berlari menuju Aksa, sudah siap untuk memukul, tapi Aksa tidak membiarkannya."Kembalikan!""Kenapa kamu menyembunyikan pasporku juga?""Kembalikan! Aku ingin pulang!"Aksa hanya diam menatap Dahayu yang meraung sembari menahan kedua tangan kecil agar tidak bergerak.Sampai Dahayu putus asa, perempuan itu akhirnya hanya bisa menangis lemas dan Aksa mulai merengkuhnya dalam pelukan hangat."Tenanglah, jangan

    Last Updated : 2024-10-27
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   87. Kakak Ipar, Kamu Jenius

    Dahayu menanggapi ujaran Lukas dengan raut wajah acuh tak acuh. "Jika aku kalah, bukankah ini akan menjadi kesempatanmu untuk menindasku?" Lukas menaikan alisnya, dan bergumam sinis. "Sebaiknya kamu tidak menyesal." Lantas dia pergi meninggalkan Dahayu dan mencari tempat duduknya sendiri. Sementara panitia di panggung mulai membuka acara dan mengumumkan bahwa akan terjadi dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Semua peserta yang tidak siap pun langsung riuh, mereka tidak mempersiapkan formula cadangan untuk menghadapi babak kedua. Tahun-tahun sebelumnya hanya berlangsung satu babak saja karena pesertanya di bawah seratus. Tapi tahun ini kompetisi diikuti 150 negara yang memaksa panitia untuk menyeleksi lebih ketat hasil karya dari setiap kompetitor. Lukas menoleh ke samping memperhatikan Dahayu yang tampak tenang. Meski peserta lain sudah riuh layaknya emak-emak yang menawar sayur di pasar. Sebenarnya ketenangan Dahayu perlu diwaspadai, tapi karena Dahayu sudah meng

    Last Updated : 2024-10-27
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   88. Aksa Tidak Bisa Menolong Saat Dia Runtuh

    Juri pun akhirnya mengerutkan dahi semakin dalam sembari mengangguk-anggukkan kepala samar. "Jadi formula mana yang kamu ikut sertakan dalam babak final?" tanya salah satu juri. "Phoenix dalam sangkar." "Baiklah. Karena kami sudah menilai karya keduamu. Bisakah kamu juga memberikan catatan formula parfum dengan nama Dahayu ini?" Dahayu tersenyum dan menjawab tanpa keraguan. "Tentu saja." Detik selanjutnya para juri tak lagi menampilkan raut wajah yang berbeda-beda. Mereka tampak apatis dan mempersilahkan Dahayu untuk turun dari panggung. Dahayu turun dengan binar wajah berseri, setelah menerima nilai dari parfum yang dia buat. Terlebih ketika juri meminta catatan formula parfum dengan tema nusantara yang dia buat, itu cukup membuktikan jika ada kejanggalan, sehingga harus meminta catatan formula parfum yang tidak diikutsertakan dalam kompetisi. Juri pasti akan mengevaluasi lebih dalam kepemilikan formula parfum tersebut, karena sebelum Dahayu menyerahkan karyanya, sudah

    Last Updated : 2024-10-28
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   89. Biarkan Dia Bangga

    Ruangan dengan desain klasik sedikit diisi dengan denting sendok dan garpu yang menyapa piring porselen.Dahayu duduk tenang seraya mengunyah makanan yang baru saja disuapkan Aksa ke mulut.Sakitnya memang tidak parah, tapi Aksa memperlakukan layaknya pasien yang kronis yang hampir mati.Dahayu tidak peduli, sudah terbiasa dengan sikap Aksa yang kadang seperti malaikat maut, tapi detik berikutnya berubah menjadi dewa kelembutan yang sangat memabukkan.Matanya malah sibuk menilik layar tablet yang kini sedang dipegang kedua tangan, sembari menikmati pelayanan Aksa.Wajahnya tersenyum menyaksikan konferensi pers yang dilakukan Lukas di tanah air.[Tuan Lukas, kabarnya Anda mendapatkan nilai tinggi saat babak final kompetisi parfum tingkat internasional, mengalahkan parfumer Luis yang merupakan runner-up up tahun lalu.]Senyum lembut Lukas mengembang dan terlihat rendah hati di hadapan kamera, sama sekali tak terlihat seperti pria licik yang selalu ingin mencelakakan orang lain.[Ini mem

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   90. Hari Kasih Sayang

    Menunggu hari penobatan kejuaraan, Dahayu hanya menjalani kehidupan yang sangat santai dan dimanjakan oleh Aksa. Tidak berada di negara Y, nyatanya Aksa malah mengajaknya terbang ke belahan dunia utara mengikutinya melakukan perjalanan bisnis yang tidak tahu itu tentang apa. Dahayu hanya menurut dan mengikutinya saja tanpa bantahan. Sembari mengawasi Golden Jay melalui laporan Rivan, Dahayu masih aktif menjadi influencer untuk mengisi kebosanan. Mengenai Lukas, Dahayu sudah siap memukulnya saat hari penobatan kejuaraan tiba. Aksa juga sangat sibuk dan jarang menemaninya saat di hotel. Dahayu lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain botol sembari menikmati udara dingin di bumi bagian utara. Sampai seminggu kemudian Dahayu merasa sangat bosan, akhirnya dia berkata, "Ketty, temani aku jalan-jalan. Aku bosan berada di hotel terus-menerus." Mantel warna coklat membalut tubuh Dahayu dengan hangat, juga sepatu boots warna hitam yang membuatnya lebih tinggi dari sebelumny

    Last Updated : 2024-10-30
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   91. Gelang Itu ....

    Melihat perubahan suasana di ruangan rapat. Ethan yang berdiri di belakang Aksa, sungguh tak bisa menahan keinginannya untuk menilik apa yang sedang dilihat Aksa pada ponselnya, hingga menimbulkan lengkungan manis yang membuat seluruh isi ruangan rapat diam-diam mengulum senyum.Senyum itu pun akhirnya menular di bibir Ethan saat melihat foto Dahayu sedang tersenyum lebar sembari mengepakkan kedua tangan di depan air mancur klasik yang merupakan ikon kota tersebut."Rapat kali ini ditunda. Kalian bisa pulang membeli bunga untuk istri kalian," pungkas Aksa mengakhiri rapat, lantas beranjak dari tempat duduknya sembari mengancingkan jas agar terlihat rapi.Semua orang tercengang mendengar kata murah hati yang baru saja terlontar dari mulut Aksa.Bertahun-tahun bekerja dengan Aksa baru kali ini dikasih hari libur untuk melakukan hal sepele padahal bukan tanggal merah.Mereka sampai bingung menafsirkan perintah Aksa kali ini. Apakah itu sungguhan, atau kalimat sarkasme untuk menunjukkan k

    Last Updated : 2024-10-30
  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   92. Sampai Kapan Kamu Akan Menyembunyikan Perasaanmu?

    Bunga di tangan Satya jatuh dari tangan, tapi tangan yang lain segera mencengkeram pergelangan tangan Aksa yang tengah mengenakan gelang milik Dahayu. Aksa mulai sadar jika Satya ingin mengambil gelang miliknya. Bam! Ditinjunya wajah Satya hingga cengkeraman laki-laki tersebut terlepas dari tangan. Berkali-kali mendapatkan pukulan Aksa, kali ini Satya tak ingin tinggal diam. Bam! Satya membalas membalas pukulan Aksa hingga laki-laki itu mudur dua langkah. Aksa kembali bangkit dan mengacungkan tinjunya ke arah Satya. Baku hantam pun tak bisa dihindari. Dua pria dewasa saling mengacungkan tinju dan menendang untuk menyakiti. Sampai mereka melihat Dahayu yang berdiri sembari melipat tangan di depan dada tak jauh dari mereka berkelahi, barulah mereka berhenti dan terpaku dengan napas berantakan. "Sudah?" tanya Dahayu santai. Aksa pun segera mendorong Satya menjauh darinya, dan mulai menarik napas banyak untuk menyetabilkan pernapasan. Sementara Satya yang terengah-engah segera

    Last Updated : 2024-10-31

Latest chapter

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   130. Siapa yang Mandul?

    "Seperti itukah putra kesayanganmu?"Ucapan sarkas Elena membuat wajah Defgan menggelap."Lukas, apa yang kamu tertawaan?"Tawa Lukas mulai mereda, dan berkata, "Memangnya kenapa jika aku tidur dengan Yesti? Aku hanya mencoba menyelamatkan keluarga Jayanta."Semua orang bingung dengan pernyataan Lukas.Tapi Lukas justru menegakkan kepala dengan percaya diri ketika menatap Defgan. Bahkan dia tersenyum."Ayah, aku ingin menjadi putra baik dan berbudi luhur. Tapi keadaan memaksaku melakukan itu, jika tidak maka keturunan keluarga Jayanta akan terputus.""Apa maksudmu?"Lukas tersenyum. "Ayah, Yesti dan Aksa menikah sudah hampir 10 tahun, tapi mereka tidak pernah dikaruniai seorang anak. Tapi Yesti hanya melakukan sekali denganku dan dia langsung hamil. Apa itu artinya?"Lukas kembali tertawa mengejek ketika melihat Aksa, dan berkata, "Aksa mandul!""Omong kosong!" Elena tidak terima."Terserah kamu percaya atau tidak. Putramu itu adalah laki-laki mandul. Meskipun dia sangat kaya dan memp

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   129. Bagaimana Bisa Sesombong Itu?

    Dahayu jelas merasakan ada banyak pasang mata yang tak terhitung jumlahnya sedang tertuju padanya.Dalam sekejap, Dahayu dan Yesti sepertinya menjadi tontonan.Keheningan langsung menyelimuti setelah kegaduhan dari mulut Yesti. Semua orang masih tercengang dan ingin melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.Pada akhirnya Dahayu menyeringai. "Apa kamu kebanyakan nonton drama protagonis yang teraniaya?" cela Dahayu asal asalan."Sudah cukup kamu beromong kosong!"Dahayu menoleh dan melihat yang berbicara barusan adalah Defgan.Dia tersenyum dangkal dan menghela napas tidak berdaya.'Betapa bodohnya orang tua ini dikelabuhi Yesti,' batinnya.Lukas juga terlihat datang dan membantu Yesti berdiri."Aku menyesal mengundangmu ke sini. Kamu memang membawa bencana dimana pun kamu berada!"Lukas juga ikut angkat bicara membuat Dahayu sadar dia telah diserbu."Penjaga! Usir wanita pembawa sial itu dari sini!"Perintah Defgan menghadirkan dua orang keamanan dan langsung mencengkeram dua tangan

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   128. Trik Rendahan

    Di sisi Defgan, Lukas juga tampak tersenyum mencemooh kepada Aksa.Dia menganggap, sekarang Aksa hanya seorang laki-laki tak berguna yang hidup mengandalkan wanitanya.Sudah tidak punya pekerjaan, semua saham juga sudah dikuasai oleh istrinya.'Benar-benar laki-laki bodoh!'Raut ejekan di wajah Lukas terlihat jelas di mata Aksa. Tapi tampaknya dia juga tidak peduli.Perhatian Aksa justru tertuju pada Defgan yang terlihat tegang.Sama sekali tak ada kesan puas di wajah Defgan meski perusahaan Jayanta sudah lolos dari masa kritis.Tentu saja.Lukas baru saja kehilangan 25% saham hanya demi mempertahankan perusahaan Jayanta.Perusahaan Wisesa memang berjanji tidak akan mencekal bisnis perusahaan Jayanta lagi, mereka juga menyumbang begitu banyak dana untuk membantu perusahaan Jayanta.Tapi juga merampas kepemilikan saham sebanyak 25%.Namun, perusahaan Jayanta tidak punya pilihan untuk bisa menolak.Saat ini perusahaan Jayanta sudah terpecah, dan sebagian besar dimiliki oleh Dahayu dan

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   127. Kecemburuan yang Indah

    Konsorsium Jayanta kini hanya seonggok bangunan sepi setelah kehilangan banyak investornya.Hampir semua proyek mangkrak karena kekurangan dana untuk mengoperasikannya.Dan sudah pasti pendapatan menurun drastis dan berakibat pengurangan karyawan secara besar-besaran untuk menghindari defisit dalam jangka panjang.Bahkan bisnis yang ada di luar negeri tiba-tiba mendapat serangan dari perusahaan Wisesa.Defgan dibuat sakit kepala dengan masalah pasca pengangkatan Lukas sebagai CEO konsorsium Jayanta.Dulu saat dipegang Aksa, dia tinggal duduk manis dan menikmati hasilnya.Sekarang dia sudah tidak punya saham, tapi masih saja dipusingkan dengan urusan perusahaan.Dia baru sadar jika putra keduanya ini benar-benar tidak becus mengelola perusahaan.Tapi menyesal saja tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Defgan tetap turun tangan demi menyelamatkan perusahaan peninggalan leluhurnya."Atur janji dengan pemimpin perusahaan Wisesa. Jika masih menolak, paling tidak bisa berbicara melalui sa

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   126. Ini Hanya Sebuah Permulaan

    Lukas tersenyum senang. Ternyata saudaranya ini sangat bodoh dan masih melindunginya seperti dulu.'Apa kamu pikir dengan bersikap baik padaku, ayah akan melunak padamu?''Anak haram tetaplah anak haram. Kamu bukan lagi tuan muda Jayanta.'Tapi semua anggota dewan direksi justru tidak terima dengan pernyataan Aksa.Dahayu sendiri juga tidak menyangka jika Aksa akan menyerah secepat ini."Tuan Aksa. Kami sangat percaya pada Anda, kami tahu Anda lebih baik dari pada Lukas dalam memimpin perusahaan. Kami harap Anda tidak menyerah dan mengecewakan kami. Kami sangat mendukung Anda di perusahaan ini."Seseorang mulai menyampaikan kekhawatirannya dan membuat yang lain juga melontarkan pendapat mereka masing-masing agar Aksa tidak mundur dari jabatannya.Tapi sepertinya Aksa memang sudah tidak berniat memimpin konsorsium Jayanta lagi."Saya tidak ingin menyalahi aturan. Siapa yang mempunyai saham tertinggi maka dialah yang pantas menjadi pemimpin. Karena itu sejak awal saya sudah mempersiapka

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   125. Bagaimana Dia Tidak Keberatan?

    Keriuhan di kota Zimo diabaikan.Aksa masih bekerja seperti biasa, dan pulang ke apartemen Dahayu setelahnya.Vila Seroja sudah menjadi tempat menjijikkan bagi Aksa.Tempat itu hanya mengingatkan akan kebodohan dan penyesalannya saat ini.Duduk termenung menatap gemerlap lampu kota sambil menyesap anggur sudah menjadi kegemaran baru setiap harinya.Apartemen itu sangat nyaman untuk meresapi kerinduannya terhadap Dahayu."Tuan …." Suara Ethan terdengar ringan.Aksa tidak menoleh, juga tidak menyahut.Seakan tidak ingin diganggu.Tapi suara orang lain, tiba-tiba membuat alisnya berkerut dengan sedikit senyuman dingin."Beruntung sekali Kakak ipar mengunjungiku," ucap Aksa santai sambil memutar kursinya."Berhenti memanggilku seperti itu. Kamu membuatku jijik."Aksa terkekeh mendengar umpatan Satya."Ada apa?" tanya Aksa santai."Aku ada urusan di luar negeri, ayah dan ibu juga sangat sibuk. Jika kamu suami yang baik, kamu tidak akan membiarkan dia sendirian."Satya yang tidak ingin berb

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   124. Atur Rapat Relokasi Pemegang Saham

    Keesokan harinya, kota Zimo langsung digegerkan dengan berita bahwa Aksa dicoret dari kartu keluarga Jayanta karena tidak ingin menceraikan Dahayu.Aksa tidak lagi menyandang gelar tuan muda Jayanta karena sudah dibuang oleh ayahnya.Berita bahwa Aksa adalah anak haram juga beredar di mana-mana.Sudah pasti Lukas di balik rumor jahat yang beredar saat ini.Biasanya Aksa akan menebas dan melenyapkan berita miring tentangnya.Tapi kali ini dia membiarkan saja berita tersebut menyala dan membuat kegaduhan semua kalangan di kota Zimo.Dan sampailah pada Dahayu yang saat ini sedang duduk bersandar di kamarnya sambil menonton televisi."Sepertinya dia sangat mencintaimu. Demi mempertahankanmu, dia rela didepak dari keluarga Jayanta," ucap Satya acuh tak acuh sembari memasukan kacang atom ke mulutnya.Saat ini Satya tengah berbaring di samping Dahayu.Dahayu sama sekali tak menanggapi ucapan kakaknya hanya menatap dingin layar televisi saat ini."Kamu tidak ingin memberi tahunya jika dia aka

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   123. Bawa Menantu Ibu Pulang

    Acara pesta berakhir. Melihat Aksa masih berdiri menatapnya, Dahayu sama sekali tak ingin menghindar. Dia pun berjalan dengan anggun menghampiri suaminya. "Tuan Aksa Jayanta, para tamu undangan sudah pulang, kenapa Anda masih di sini?" Wajah tampan aksa bersinar, menyambut kedatangan istrinya. "Aku belum mengucapkan. Selamat ulang tahun pada istriku?" Dahayu tersenyum sengit dan berkata, "Ucapan selamat saja tidak cukup, Anda harus datang dengan membawa hadiah. Tapi sepertinya Anda datang dengan tangan kosong, sebaiknya aku yang menentukan hadiahku." Aksa tahu apa yang akan dilakukan Dahayu saat seseorang mendekat dengan membawa stopmap di tangannya. Dia tersenyum dan menerima berkas tersebut. Namun, bukannya menandatangani, Aksa malah menyobek lembar kertas tersebut menjadi sobekan kecil-kecil dan melemparkan ke udara. Untuk sesaat Dahayu kejatuhan sobekan kertas hingga seperti sedang diguyur confetti. Raut wajahnya menjadi dingin dan kejam kala menatap Aksa. Namun, Aksa ju

  • Tuan, Biarkan Aku Pergi   122. Istri Kecilku Hanya Akan Menjadi Milikku Selamanya

    Suasana pesta menjadi tidak kondusif setelah Dahayu menerima uluran tangan dari Satya. Berbagai asumsi bermunculan di benak para tamu undangan dan juga media yang saat ini menyiarkan secara langsung acara tersebut. Aksa pun tertegun, meski dia sudah mengira ini akan terjadi, tapi tetap mempengaruhi hatinya, meski wajahnya saat ini menunjukkan rona datar dan terlihat tanpa emosi. Apalagi saat melihat Dahayu yang sepertinya tampak acuh tak acuh mengabaikan Aksa yang berdiri menatapnya. Keriuhan semakin menjadi, namun itu sama sekali tak mempengaruhi rona wajah tuan dan nyonya Mantila. Mereka masih menyambut kedatangan Dahayu yang digandeng Satya mendekat ke arah mereka. "Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Tuan Aksa diam saja saat istrinya digandeng pria lain?" "Entahlah, apakah direktur Dahayu memang perempuan seperti itu?" "Kita lihat saja, direktur Dahayu selalu memberikan kita kejutan, mungkin ada cerita dibalik pegangan tangan tuan muda Mantila." "Benar, perempuan muda dan be

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status