Amar terkejut bukan main, mana dia siap jika ini adalah urusan pertemuan, apalagi perkenalan pada publik? Sungguh Amar tidak tahu harus menjawab apa. Menolak? Tentu itu akan mengecewakan papa mertuanya. Kalau bersedia, keadaannya ini, sungguh dia tidak ingin mempermalukan Azura dengan tampil dalam keadaan cacat seperti ini.“Amar, bagaimana?”“Ah, iya pa. Apa tidak sebaiknya kita bertanya dulu bagaimana pendapat Azura? Saya, saya takut Azura,”Pada saat ini Azura sudah masuk, dia langsung menghampiri Amar.“Pa, ini Azura sudah datang, sebaiknya kita minta pendapatnya juga.”Tanpa menunggu jawaban dari Ega, Amar memberikan ponsel pada Azura. Azura langsung menerima ponsel itu setelah meletakkan nampan makanan yang dibawanya ke atas meja.“Pa, ada apa?” Azura langsung bertanya. Di seberang sana Ega mengutarakan apa yang tadi sudah dibicarakan dengan Amar.Azura sedikit tercengang, dia menoleh pada Amar yang menunduk. Dia sudah bisa menebak apa yang sekarang sedang dipikirkan oleh Amar.
Last Updated : 2024-08-28 Read more