Home / Urban / Aku Malah Nikah dengan CEO Judes / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Aku Malah Nikah dengan CEO Judes: Chapter 311 - Chapter 320

358 Chapters

Bab 311

Harris mengetahui bahwa Doni benar-benar tahu tentang proyek zona perdagangan bebas. Demi punya pijakan yang lebih kuat, Harris memutuskan untuk melakukan diskusi mendalam dengan Keluarga Kusmoyo.Sebelumnya, Harris berencana untuk menyerahkan proyek senilai lebih dari 200 miliar pada Keluarga Kusmoyo, tapi kemudian merasa semua itu tidak cukup. Setelah beberapa hari penyesuaian, akhirnya menemukan proyek senilai 1 triliun yang rencananya akan diserahkan ke Keluarga Kusmoyo.Proyek tingkat ini tepat untuk Keluarga Kusmoyo. Bukan hanya berhasil, tapi juga menjamin keuntungan yang relatif tinggi.Entah seberapa besar proyeknya, Harris bisa menanganinya, tapi dengan kapasitas Keluarga Kusmoyo, tidak mungkin akan mengambil semuanya. Jika memaksakannya pada Keluarga Kusmoyo, pada akhirnya mungkin akan rugi.Setelah proyek siap, Harris segera menelepon Doni untuk melaporkannya."Tuan Muda Doni, aku sudah lihat kalender. Hari ini adalah hari yang baik untuk menandatangani kontrak. Bagaimana k
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 312

Thomas tampak merasa puas, meminum teh sambil mengamati reaksi semua orang.Setelah puas melihatnya, Thomas terbatuk dan berkata sambil tersenyum, "Sebenarnya banyak perusahaan yang tertarik dengan proyek ini, tapi karena hubungan pribadi aku dengan Selly, kalau Grup Kusmoyo tertarik dengan proyek ini, kami akan memberikan prioritas untuk bekerja sama dengan Grup Kusmoyo."Selly tersenyum pada Thomas. "Terima kasih, Pak Thomas. Aku harap kamu menepati janjimu untuk memberikanku bonus 20 persen."Thomas tertawa, "Tentu saja aku nggak bohong! Sebenarnya ini hanya tebakan biasa saja, nantinya sektor pariwisata akan sangat ramai!""Pak Thomas ...." Bernard bertanya, "Apa saja yang termasuk dalam investasi awal ini?""Termasuk beberapa biaya hubungan masyarakat, biaya publisitas ...." Thomas berkata sambil tersenyum, "Sebenarnya yang utama adalah pembebasan tanah. Kita perlu membeli 40 persen dari tanah ini.""Berapa biayanya?" tanya Bernard.Thomas terdiam beberapa saat, lalu tiba-tiba ter
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 313

"Helen, kemarilah, lihat rencana ini.""Kalau proyek kawasan wisata internasional, anggaran pembebasan lahannya 400 miliar!"Bernard berkata sambil menyerahkan rencana itu kepada Helen.Helen membaliknya dengan tergesa-gesa dan sedikit mengerutkan kening.Karena hal ini tidak ada yang memberitahunya sama sekali. Mereka juga baru memberitahunya bahwa ada rapat dewan hari ini."Kakak, ini kebetulan sekali." Selly berkata sambil tersenyum, "Pak Thomas dan aku adalah alumni, aku baru mengetahui proyek mereka baru-baru ini. Pak Thomas sangat sibuk, jadi aku berusaha mengundangnya untuk membahas proyek ini."Mata Helen dengan cepat menyadari alamat lokasi proyek dan merasa bingung.Bernard takut Helen akan membocorkan rahasianya, jadi buru-buru mendekat ke telinganya dan berbisik, "Jangan bicara tentang pembelian tanah pada Doni. Biarkan Selly dan yang lainnya membelinya kembali dengan harga lebih tinggi lalu menjualnya ke Grup Waleri. Dengan cara ini nggak akan ada yang rugi."Helen berguma
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 314

"Baiklah, aku harap kalian bisa mengambil keputusan secepat mungkin. Waktu benar-benar sangat ketat!" Thomas berkata, "Kalian harus mengambil tindakan sesegera mungkin. Sejauh yang aku tahu, tanah ini sudah lama ditinggalkan. Kalau nggak dikembangkan dalam waktu setengah tahun, negara akan mengambil kembali hak pakainya. Kalau ditunda sampai saat itu, kalian dan Grup Waleri kami akan menderita kerugian besar. Kita semua akan kehilangan keuntungan ekonomi, kehilangan waktu dan kehilangan hasil!""Jangan khawatir! Kami nggak akan menunda terlalu lama!" kata Bernard sambil tersenyum.Thomas melihat arlojinya. "Hari ini sudah malam, jadi aku pergi dulu. Kalau kalian sudah membuat keputusan, tolong beri tahu aku sesegera mungkin."Setelah mengatakan itu, Thomas pergi dan Selly dengan sopan mengantarkannya pergi.Setelah Selly kembali, Bernard segera menutup pintu lagi dan melihat ke semua orang."Bagaimana menurut kalian?""Jual tanahnya langsung atau masuk ke dalam saham?"...Rupert berka
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 315

Kata-kata Doni benar-benar seperti sedang mengejek mereka.Dari suatu sudut pandang tertentu, Doni benar. Rupert dan yang lainnya berencana untuk membeli tanahnya kembali dengan harga terendah.Meskipun Rupert tidak tahu malu, kali ini Rupert merasa agak tersindir.Doni menarik kursi dan duduk sambil tersenyum. "Entah apa pembahasan rapat kali ini. Apa perusahaan akan memulai proyek baru?""Ahem ...." Rupert terbatuk-batuk, "Doni, bukan masalah itu. Hanya saja semua orang merasa salah ketika kami memintamu mengeluarkan uang untuk membeli tanah kami. Keluarga Wongso yang menipu kami, jadi kami tak seharusnya memintamu untuk mengganti uangnya.""Oh ...." Doni mengangguk sambil tersenyum. "Lalu bagaimana?""Kami merasa nggak mau kamu rugi. Kamu sudah susah payah menghemat uang. Sekarang kami punya banyak uang dan berencana membeli kembali tanah itu tanpa membuatmu rugi.""Oh ... lanjutkan."Rupert tercengang. "Inilah yang didiskusikan semua orang."Doni mengerutkan bibirnya dan berkata, "
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 316

"Mereka juga tahu tanah itu akan diambil oleh negara kalau masih tidak dikembangkan.""Kalau nggak, mereka bisa tunggu setengah tahun lagi.""Paham nggak?"...Doni tertawa terbahak-bahak. "Jadi, Grup Waleri yang bantu kalian?""Tentu saja!" Rupert berkata sambil tersenyum, "Pak Thomas dan Selly adalah teman satu kuliah!""Thomas itu bukan cucu menantumu!" Doni cemberut. "Tunggu setengah tahun sudah bisa mendapatkan lahan tanah dengan harga rendah. Kenapa dia kasih kamu gratis?""Cih!" Selly mencibir dan menyindir, "Dasar orang nggak berpendidikan. Kamu nggak akan tahu apa artinya teman satu kuliah! Di perusahaan besar, koneksi ini sangat bermanfaat! Kamu nggak akan paham. Intinya, Pak Thomas hanya mau melakukan jual beli tanah ini denganku! Kamu hanya punya dua pilihan!""Pertama, nggak jual ke kami dan tunggu setengah tahun sampai tanah itu diambil oleh negara. Kita sama-sama nggak dapat uang.""Kedua, kami beli dengan tambahan harga 5%, lalu kerja sama dengan Grup Waleri. Dengan beg
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 317

Rupert tidak percaya Doni bisa mendapatkan proyek. Dia tersenyum sinis. "Aku pasti akan tepati omonganku! Kalau kamu bisa dapatkan proyek empat ratus miliar atau hanya puluhan miliar saja, aku nggak akan sebut soal jual tanah lagi."Doni menyeringai. Dia menoleh pada Selly. "Aku nggak berani percaya omongan keluargamu. Cucu kesayanganmu sepertinya juga nggak tepati omongannya waktu itu."Wajah Selly memerah. Dia mengeyel, "Taruhan itu hanya gurauan, nggak bisa dianggap serius! Kakekku bicara di rapat dewan direksi, pasti akan ditepati!""Oh?" Doni tersenyum. "Jadi, kalau aku bisa dapatkan proyek, kalian nggak akan sebut soal jual tanah lagi, 'kan?""Paling sedikit seratus miliar!" kata Rupert. "Kalau bisa dapatkan satu proyek dalam tiga hari, soal jual tanah nggak akan dibicarakan lagi! Ini rapat dewan direksi. Aku pasti akan tepati omonganku."Doni mengarahkan mulutnya kepada orang lain. "Bagaimana kalian? Apa pendapat kalian?"Mereka bertatapan satu sama lain, lalu mengangguk."Setuj
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 318

"Doni, cepat pergi cari proyek. Jangan sok-sokan di sini!" Bernard tersenyum saat berkata, "Perlu nggak aku beri beberapa telepon untuk kamu telepon? Kalau beruntung, kamu mungkin bisa dapat beberapa proyek, tapi ... proyek miliaran belum tentu ada. Aku bisa ajarkan satu cara. Kamu bisa kumpulkan ratusan proyek kecil ratusan juta, biar dihitung jadi satu. Kami anggap kamu berhasil."Rupert tidak bisa menahan tawa. "Doni, kalau kamu bisa dapatkan ratusan proyek kecil dalam tiga hari, aku juga anggap kamu berhasil!"Tepat saat itu, pintu ruangan rapat diketuk.Doni tersenyum. "Oke, proyek sudah datang. Sayang, ayo buka pintu."Meskipun kebingungan, Helen tetap pergi membuka pintu.Jena berdiri di luar dan berkata dengan panik, "Bu Helen, presdir ... presdir Grup Harris datang ke perusahaan kita. Dia sedang tunggu di luar.""Apa? Grup Harris?" Helen termangu. Lalu, dia menoleh pada Doni. Dia tahu ada hubungan yang tidak biasa di antara Doni dan Harris.Doni tersenyum. "Kenapa lihat aku? C
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 319

Doni menatap Helen dan tiba-tiba tertawa. "Sayang, kamu cantik sekali. Tetap cantik saat marah.""Kamu ...." Dada Helen naik turun karena marah. "Dasar sialan!""Huh ... kamu bilang aku preman, nggak tahu malu, dan sialan ...." Doni mengembuskan napas. "Aku sedih sekali! Kamu tahu nggak aku sedang mengobati penyakitmu?"Helen mengernyit. "Mengobati penyakit? Penyakit apa?""Lemah saraf, insomnia, mudah bangun, dan banyak mimpi," jawab Doni sambil tersenyum. "Benar nggak kamu begini belakangan ini?""Sepertinya ... ya.""Berarti benar. Aku mengobati penyakitmu dengan cara menciummu!""Kamu bercanda? Mana ada yang seperti itu?"Doni tersenyum."Jangan lupa, aku ini dokter terkemuka! Punya wawasan yang sangat luas!""Kamu harus melepas stres dan solusinya adalah rasa bahagia.""Rasa bahagia berasal dari dopamin yang dikeluarkan oleh otak.""Ciuman antar lawan jenis akan merangsang sekresi dopamin.""Jadi, itu bisa melepas stresmu.""Tentu saja, ciuman ibu juga bisa melepas stres anak.""K
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 320

"Hmm ...." Harris mengangguk. "Karena kamu ayah mertua Doni, nggak salah kamu sebut namanya. Tapi kalau orang lain berani bersikap kurang ajar terhadap Tuan Muda Doni, nggak akan kumaafkan!"Rupert dan yang lain tidak berani bersuara. Akan tetapi, mereka bertanya-tanya dalam hati. Mengapa Presdir Grup Harris begitu hormat kepada Doni? Itu sangat aneh!...Di sisi lain, Doni menjelaskan tentang dopamin kepada Helen. Melihat Helen marah, dia berpura-pura sedih."Sayang, aku benaran hanya ingin membantumu melepas stres! Bukan sengaja macam-macam denganmu! Kalau kamu merasa rugi, aku kasih kamu cium balik."Setelah itu, Doni mendekatkan pipinya ke mulut Helen.Helen langsung menendang Doni yang berlagak preman. "Minggir. Jangan main-main! Ini di perusahaan. Kamu harus bersikap dewasa!"Doni tertawa terbahak-bahak."Katanya pukul dan marah itu afeksi. Tendang juga.""Kelihatannya kamu terlalu mencintaiku sampai menendangku!""Sayang, aku benar-benar terharu.""Kamu ...." Helen mengentakkan
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
36
DMCA.com Protection Status