Share

Bab 315

Author: Brandon
Kata-kata Doni benar-benar seperti sedang mengejek mereka.

Dari suatu sudut pandang tertentu, Doni benar. Rupert dan yang lainnya berencana untuk membeli tanahnya kembali dengan harga terendah.

Meskipun Rupert tidak tahu malu, kali ini Rupert merasa agak tersindir.

Doni menarik kursi dan duduk sambil tersenyum. "Entah apa pembahasan rapat kali ini. Apa perusahaan akan memulai proyek baru?"

"Ahem ...." Rupert terbatuk-batuk, "Doni, bukan masalah itu. Hanya saja semua orang merasa salah ketika kami memintamu mengeluarkan uang untuk membeli tanah kami. Keluarga Wongso yang menipu kami, jadi kami tak seharusnya memintamu untuk mengganti uangnya."

"Oh ...." Doni mengangguk sambil tersenyum. "Lalu bagaimana?"

"Kami merasa nggak mau kamu rugi. Kamu sudah susah payah menghemat uang. Sekarang kami punya banyak uang dan berencana membeli kembali tanah itu tanpa membuatmu rugi."

"Oh ... lanjutkan."

Rupert tercengang. "Inilah yang didiskusikan semua orang."

Doni mengerutkan bibirnya dan berkata, "
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 316

    "Mereka juga tahu tanah itu akan diambil oleh negara kalau masih tidak dikembangkan.""Kalau nggak, mereka bisa tunggu setengah tahun lagi.""Paham nggak?"...Doni tertawa terbahak-bahak. "Jadi, Grup Waleri yang bantu kalian?""Tentu saja!" Rupert berkata sambil tersenyum, "Pak Thomas dan Selly adalah teman satu kuliah!""Thomas itu bukan cucu menantumu!" Doni cemberut. "Tunggu setengah tahun sudah bisa mendapatkan lahan tanah dengan harga rendah. Kenapa dia kasih kamu gratis?""Cih!" Selly mencibir dan menyindir, "Dasar orang nggak berpendidikan. Kamu nggak akan tahu apa artinya teman satu kuliah! Di perusahaan besar, koneksi ini sangat bermanfaat! Kamu nggak akan paham. Intinya, Pak Thomas hanya mau melakukan jual beli tanah ini denganku! Kamu hanya punya dua pilihan!""Pertama, nggak jual ke kami dan tunggu setengah tahun sampai tanah itu diambil oleh negara. Kita sama-sama nggak dapat uang.""Kedua, kami beli dengan tambahan harga 5%, lalu kerja sama dengan Grup Waleri. Dengan beg

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 317

    Rupert tidak percaya Doni bisa mendapatkan proyek. Dia tersenyum sinis. "Aku pasti akan tepati omonganku! Kalau kamu bisa dapatkan proyek empat ratus miliar atau hanya puluhan miliar saja, aku nggak akan sebut soal jual tanah lagi."Doni menyeringai. Dia menoleh pada Selly. "Aku nggak berani percaya omongan keluargamu. Cucu kesayanganmu sepertinya juga nggak tepati omongannya waktu itu."Wajah Selly memerah. Dia mengeyel, "Taruhan itu hanya gurauan, nggak bisa dianggap serius! Kakekku bicara di rapat dewan direksi, pasti akan ditepati!""Oh?" Doni tersenyum. "Jadi, kalau aku bisa dapatkan proyek, kalian nggak akan sebut soal jual tanah lagi, 'kan?""Paling sedikit seratus miliar!" kata Rupert. "Kalau bisa dapatkan satu proyek dalam tiga hari, soal jual tanah nggak akan dibicarakan lagi! Ini rapat dewan direksi. Aku pasti akan tepati omonganku."Doni mengarahkan mulutnya kepada orang lain. "Bagaimana kalian? Apa pendapat kalian?"Mereka bertatapan satu sama lain, lalu mengangguk."Setuj

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 318

    "Doni, cepat pergi cari proyek. Jangan sok-sokan di sini!" Bernard tersenyum saat berkata, "Perlu nggak aku beri beberapa telepon untuk kamu telepon? Kalau beruntung, kamu mungkin bisa dapat beberapa proyek, tapi ... proyek miliaran belum tentu ada. Aku bisa ajarkan satu cara. Kamu bisa kumpulkan ratusan proyek kecil ratusan juta, biar dihitung jadi satu. Kami anggap kamu berhasil."Rupert tidak bisa menahan tawa. "Doni, kalau kamu bisa dapatkan ratusan proyek kecil dalam tiga hari, aku juga anggap kamu berhasil!"Tepat saat itu, pintu ruangan rapat diketuk.Doni tersenyum. "Oke, proyek sudah datang. Sayang, ayo buka pintu."Meskipun kebingungan, Helen tetap pergi membuka pintu.Jena berdiri di luar dan berkata dengan panik, "Bu Helen, presdir ... presdir Grup Harris datang ke perusahaan kita. Dia sedang tunggu di luar.""Apa? Grup Harris?" Helen termangu. Lalu, dia menoleh pada Doni. Dia tahu ada hubungan yang tidak biasa di antara Doni dan Harris.Doni tersenyum. "Kenapa lihat aku? C

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 319

    Doni menatap Helen dan tiba-tiba tertawa. "Sayang, kamu cantik sekali. Tetap cantik saat marah.""Kamu ...." Dada Helen naik turun karena marah. "Dasar sialan!""Huh ... kamu bilang aku preman, nggak tahu malu, dan sialan ...." Doni mengembuskan napas. "Aku sedih sekali! Kamu tahu nggak aku sedang mengobati penyakitmu?"Helen mengernyit. "Mengobati penyakit? Penyakit apa?""Lemah saraf, insomnia, mudah bangun, dan banyak mimpi," jawab Doni sambil tersenyum. "Benar nggak kamu begini belakangan ini?""Sepertinya ... ya.""Berarti benar. Aku mengobati penyakitmu dengan cara menciummu!""Kamu bercanda? Mana ada yang seperti itu?"Doni tersenyum."Jangan lupa, aku ini dokter terkemuka! Punya wawasan yang sangat luas!""Kamu harus melepas stres dan solusinya adalah rasa bahagia.""Rasa bahagia berasal dari dopamin yang dikeluarkan oleh otak.""Ciuman antar lawan jenis akan merangsang sekresi dopamin.""Jadi, itu bisa melepas stresmu.""Tentu saja, ciuman ibu juga bisa melepas stres anak.""K

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 320

    "Hmm ...." Harris mengangguk. "Karena kamu ayah mertua Doni, nggak salah kamu sebut namanya. Tapi kalau orang lain berani bersikap kurang ajar terhadap Tuan Muda Doni, nggak akan kumaafkan!"Rupert dan yang lain tidak berani bersuara. Akan tetapi, mereka bertanya-tanya dalam hati. Mengapa Presdir Grup Harris begitu hormat kepada Doni? Itu sangat aneh!...Di sisi lain, Doni menjelaskan tentang dopamin kepada Helen. Melihat Helen marah, dia berpura-pura sedih."Sayang, aku benaran hanya ingin membantumu melepas stres! Bukan sengaja macam-macam denganmu! Kalau kamu merasa rugi, aku kasih kamu cium balik."Setelah itu, Doni mendekatkan pipinya ke mulut Helen.Helen langsung menendang Doni yang berlagak preman. "Minggir. Jangan main-main! Ini di perusahaan. Kamu harus bersikap dewasa!"Doni tertawa terbahak-bahak."Katanya pukul dan marah itu afeksi. Tendang juga.""Kelihatannya kamu terlalu mencintaiku sampai menendangku!""Sayang, aku benar-benar terharu.""Kamu ...." Helen mengentakkan

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 321

    Doni mengambil kantong berkas itu. Doni langsung menjejalkannya ke tangan Helen tanpa membaca terlebih dahulu. "Sayang, aku nggak terlalu paham tentang ini. Kamu saja yang baca."Sambil berkata, Doni melepaskan tangan Helen yang dipegang olehnya.Harus tahu batas saat mengambil kesempatan, akan lebih efektif.Helen mengambil kantong berkas itu dan duduk di kursi. Dia hendak membacanya.Doni langsung duduk di kursi utama ruang rapat dan menunjuk kursi di sebelah. "Pak Harris, silakan duduk.""Terima kasih, Tuan Muda Doni." Harris duduk di sebelah Doni dan berujar, "Tuan Muda Doni, maaf sekali. Agak macet di jalan, jadi aku terlambat."Doni tersenyum. "Nggak apa-apa, pas waktunya."...Mata Bernard berkedut-kedut ketika melihat Doni duduk di kursi khusus presdir. Dia membentak, "Doni! Apa hakmu duduk di sana? Duduk ke tempatmu yang seharusnya!""Dasar nggak tahu aturan!" Rupert juga menegur, "Ini dewan direksi, ada aturannya. Geser dari kursi itu!"Sebelum Doni sempat berbicara, Harris m

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 322

    Setelah semua orang membaca dokumen, Doni tersenyum saat berkata, "Harris, jelaskan detail proyek pada kami.""Baik!" Harris melambai pada sekretaris wanita di belakangnya. "Ayo jelaskan."Sekretaris itu adalah wanita tercantik di Grup Harris, serta pintar. Ellie tinggi dan cantik. Kakinya yang dibungkusi stoking warna kulit berjalan dengan anggun. Dia memasang proyektor dan menghubungkan proyektor dengan laptop."Lengkap sekali persiapan kalian." Doni tersenyum saat berkata pada Harris, "Semua ini pun kalian bawa sendiri."Harris tersenyum canggung. "Untuk Tuan Muda Doni, semuanya harus disiapkan."Kemudian, Ellie menjelaskan detail proyek kepada semua orang.Pada akhirnya, Harris berucap, "Simpelnya, Grup Harris sangat optimis terhadap perkembangan Grup Kusmoyo di masa depan. Kita juga bisa perdalam kerja sama kita setelah proyek ini, upayakan proyek yang lebih besar."Bernard tersenyum lebar."Pak Harris, terima kasih banyak sudah mempercayakan Grup Kusmoyo.""Tenang saja, Grup Kusm

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 323

    Ucapan Rupert membuat semua orang di ruang rapat menjadi bersemangat.Itu adalah proyek satu triliun. Jika bisa menjadi penanggung jawab, terlepas dari profit yang akan didapatkan, kedudukannya di perusahaan juga akan meningkat.Selain itu, mereka semua tahu proyek tersebut sangat operasional, bahkan setara dengan Grup Harris memberi makan Grup Kusmoyo. Penanggung jawab tidak perlu berbuat terlalu banyak hal, hanya perlu mengawasi di tempat. Dengan mengatur orang yang kredibel untuk mengalokasikan sumber daya, proyek tersebut dapat diselesaikan secara terorganisir.Itu adalah keuntungan yang sangat besar.Tidak ada orang yang tidak menginginkannya.Sebelum yang lain sempat berbicara, Doni langsung berseru, "Apa lagi yang perlu dibahas? Tentu saja CEO yang urus!"Bernard mendengkus. "Helen sudah urus dua proyek secara pribadi. Sebagai CEO, nggak mungkin Helen lakukan semuanya sendirian. Jangan banyak omong kalau kamu nggak paham!"Rupert menyanggupi, "Diam saja kalau kamu nggak tahu apa

Latest chapter

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 358

    ...Ckit!Jip diparkir di sebelah ekskavator, pintu terbuka dan Doni keluar dengan wajah muram.Penduduk desa di sekitar saling memandang dengan terkejut."Ini bukan Kepala Desa!""Siapa dia?""Apa dia kerabat Kepala Desa?"Doni tidak memedulikan orang di sekitar, dia hanya naik ekskavator dan mendekati keduanya.Melihat wajah Denada berlumuran darah, salah satu lengan Helen terkulai dan terlihat ada memar besar di lengan serta tulang selangkanya. Doni pun mengernyitkan dahi dan menatap penduduk desa dengan dingin, penuh dengan niat membunuh.Helen menahan rasa sakit dan menatap Doni, "Kamu sudah datang?""Ya, biar kulihat dulu." Setelah mengatakan itu, Doni mengulurkan tangan dan menekan bagian memar Helen dengan lembut tanpa menunggu reaksinya."Sakit!" Helen tidak bisa menahan diri untuk berbisik, "Dari mana saja kamu!? Kenapa kamu baru datang? Periksa kondisi Denada! Aku baik-baik saja!""Oke!" Doni melihat luka Denada lagi. Mengetahui wanita itu pusing, dia menatapnya lagi dan ber

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 357

    Amarah penduduk desa tersulut lagi, mereka meninju dan menendang para pekerja serta beberapa satpam. Situasi menjadi kacau lagi.Helen yang terkena batu bata benar-benar kesakitan hingga tidak bisa mengangkat lengannya. Akan tetapi, saat ini dia sama sekali tidak berniat untuk pergi ke rumah sakit dan berteriak dengan cemas, "Hentikan! Jangan berkelahi!"Akan tetapi, suaranya langsung tenggelam dalam kebisingan.Orang-orang dari Grup Kusmoyo juga dipukul mundur oleh penduduk desa."Bu Helen! Bagaimana ini?" Denada cemas, wajahnya menjadi lebih pucat dan air mata bercampur darah mengalir.Helen juga agak bingung. Penduduk desa yang gila ini telah kehilangan akal sehatnya. Tadi saat bertemu masih bisa bicara dengan baik, tetapi sekarang malah benar-benar memukul orang. Situasinya benar-benar di luar kendali.Saat ini beberapa penduduk desa yang memegang tongkat bergegas keluar. Mereka menerobos garis pertahanan yang terdiri dari pekerja dan satpam sebelum sampai di hadapan Helen dan Dena

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 356

    Denada berteriak ketakutan dan berbalik untuk melarikan diri, tetapi rasa pusingnya begitu luar biasa dan dia langsung jatuh ke lantai setelah berlari beberapa langkah. Sebuah lubang besar juga muncul di stokingnya dan lututnya juga terluka karena jatuh.Tin, tin, tin!Tepat saat beberapa penduduk desa hendak menangkap Denada, klakson mobil terdengar di luar dan Helen tiba.Dia membuka pintu dan keluar dari mobil. Dia melihat lokasi proyek yang kacau dan menggertakkan gigi karena marah. Helen benar-benar kecewa terhadap Doni."Bu Helen ...." Denada merasa seolah telah mendapatkan kepercayaan diri setelah melihat Helen dan berteriak dengan lemah.Helen bergegas mendekat dan membantu Denada, melihat kepalanya berlumuran darah dan wajahnya pucat. Akan tetapi, Doni tidak terlihat di sana. Dia bertanya lagi kepada beberapa pekerja dan mereka semua bilang kalau Doni tidak pernah muncul.Helen tidak bisa menahan amarahnya.Doni ini!Bagaimana gadis lembut seperti Denada bisa menghadapi hal se

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 355

    Denada perlahan mengangkat kepalanya dan menatap sekelompok penduduk desa yang marah. Wajahnya penuh darah dan sorot matanya dipenuhi dengan ketakutan.Ada luka berdarah sepanjang tiga sentimeter di dahinya dan dagingnya terkelupas.Sebelumnya, dia sedang memeriksa lokasi konstruksi ketika sekelompok besar penduduk desa tiba-tiba muncul. Mereka berkata jalan di desa tersebut dihancurkan oleh kendaraan dari lokasi konstruksi dan orang-orang juga dipukul oleh satpam proyek. Penduduk desa menyuruh Denada untuk menyerahkan si pelaku dan membayar ganti rugi.Denada memberikan penjelasan dan kepalanya dipukul oleh batu bata yang muncul entah dari mana. Para pekerja di lokasi konstruksi agak marah dan bentrok dengan penduduk desa.Meskipun sebagian besar pekerja dan satpam di lokasi konstruksi kekar, mereka tidak mampu menahan jumlah penduduk desa yang sangat banyak dan terpaksa mundur selangkah demi selangkah.Penduduk desa telah memperingatkan kalau mereka tidak menyerahkan pelaku dan memba

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 354

    Irene menatap Erika. "Sepertinya apa yang Doni katakan masuk akal."Erika berkata dengan kesal, "Kak Irene, kamu juga membantu adikmu menindasku, ya?"Irene tersenyum dan berkata, "Mana mungkin aku berani? Kalian berdua ini adikku. Meskipun bisa dikatakan sebagai keluarga, Doni telah membuat keputusan bulat. Nggak masalah bagaimana mendiskusikan masalah dalam keluarga, jangan sampai menghancurkan keharmonisan."Setelah mendengar ini, Doni pun tidak bisa menahan senyuman. Kata-kata indah ini diucapkan dengan sempurna, tetapi sebenarnya Irene juga menyetujui caranya.Erika tentu saja mengerti dan menghela napas, "Kak Irene, bagaimana kalau aku mengalah sedikit. Bagaimana dengan 6 triliun?"Doni menggelengkan kepalanya, "Nona Erika, aku benar-benar minta maaf. 6 triliun terlalu jauh dari harga yang kuinginkan. Sebenarnya kamu juga tahu kalau aku nggak akan setuju ...."Saat Doni sedang berbicara, ponselnya tiba-tiba berdering. Itu adalah panggilan dari lokasi proyek.Doni menekan tombol j

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 353

    Saat berbicara, Erika memasang wajah menyedihkan seolah telah mengalami penganiayaan.Irene menjadi semakin bingung, "Ada kesalahpahaman di antara kalian berdua?"Erika berkata perlahan, "Kak Irene, ada sebuah bisnis yang kudiskusikan dengan Doni dengan sangat tulus dan menawarkan harga yang sangat sesuai, tapi Doni malah menolaknya tanpa ampun dan bahkan nggak memberiku kesempatan untuk bernegosiasi.""Bisnis?" Irene tertegun sejenak, lalu tiba-tiba sadar.Dia langsung berpikir ada peluang 80% bahwa apa yang Erika sebut bisnis adalah sebidang tanah di tangan Doni.Seketika, Irene diam-diam mengatakan kalau dia salah perhitungan.Erika adalah putri Damian sang orang terkaya di Kota Timung, Grup Damian juga pasti sudah mengetahui tentang pembangunan zona perdagangan di persimpangan Kota Horia dan Grup Damian. Bukannya mustahil untuk mengetahui tanah tersebut sudah menjadi milik Doni.Grup Damian tidak akan rela melepaskan keuntungan besar ini.Hanya saja kecepatan aksi Erika agak di lua

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 352

    Doni menyentuh dagunya, "Kalau begitu, kamu harus menyiapkan kacamata berbingkai emas lagi untukku.""Untuk apa kamu pakai itu?""Itu akan membuatku terlihat seperti orang berpendidikan yang diam-diam menghanyutkan.""Hah?" Irene mengangkat alisnya.Doni buru-buru menutup telinganya dan berkata, "Cuma bercanda, cuma bercanda.""Heh! Biar kuberi tahu kamu, hari ini orang yang akan datang adalah temanku. Kalau kamu nggak menghormatinya, itu sama saja dengan kamu nggak menghormatiku," kata Irene dengan wajah dingin, "Kalau dia punya kesan buruk tentang kamu, awas saja aku akan membereskanmu! Lihat pohon di halaman belakang itu? Pohon itu sangat mirip dengan yang ada di dasar gunung saat itu!"Tubuh Doni tanpa sadar menegang dan tanpa sadar teringat adegan saat diikat ke pohon. Irene di depannya tidak lagi terlihat anggun dan malah seperti seorang penyihir yang akan melahapnya."Kak, tenang saja!" Doni buru-buru berkata, "Aku pasti akan memberimu muka!"Saat ini bel pintu berbunyi."Dudukl

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 351

    Irene menyuruh Doni untuk datang dan dia tidak berani mengabaikannya. Selain itu, Doni tahu Irene tidak akan mencarinya tanpa ada masalah penting. Yang disebut "wanita cantik" yang akan diperkenalkan kepadanya hari ini pastilah orang yang sangat penting.Doni bergegas pergi ke rumah Irene secepat mungkin.Irene sudah menunggu di sana. Karena hari ini akan menerima tamu, dia berpakaian cukup formal. Gaun berwarna cerah membalut tubuhnya, sosoknya terlihat sangat seksi dan perangainya anggun. Akan tetapi, di mata Doni, dia selalu merasa ada hantu kecil yang tersembunyi di balik kecantikan dan keanggunan yang luar biasa itu."Kak, hari ini dandananmu sangat cantik!" Doni bercanda, "Terlihat seperti akan pergi ke kencan buta."Irene memelototinya dan mengulurkan tangan untuk menarik telinganya dengan akurat, "Bajingan kecil, besar sekali nyalimu! Beraninya kamu nggak sopan padaku!?""Maaf, maaf." Doni memiringkan kepalanya dan ditarik ke kamar oleh Irene, "Kak, sebenarnya siapa yang akan k

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 350

    "Bukankah CEO Grup Damian itu Damian sendiri?" Beni berkata dengan heran, "Damian bukan hanya direktur, tapi juga CEO.""Aneh, mungkinkah itu penipu?" kata Doni sambil mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa Internet. Doni menemukan artikel tentang penunjukan CEO baru di berandau Grup Damian dan tiba-tiba mengangguk. "Baru saja diganti, Damian mengundurkan diri. Posisi CEO digantikan oleh Erika yang pulang dari luar negeri.""Pak Doni, apa Grup Damian barusan mencarimu?""Ya! Katanya mereka akan membicarakan bisnis, sore ini aku akan pergi menemuinya." Doni tersenyum dan dengan kasar menebak niat Erika. Doni segera bergumam pada dirinya, benar-benar sasaran empuk....Pada pukul tiga sore, Doni tiba di Kafe Avior sesuai jadwal. Di meja dekat jendela, Doni bertemu Erika.Erika adalah wanita yang sangat cantik. Hari ini Erika mengenakan kemeja putih dengan rok tinggi. Rambut panjangnya diikat rapi di belakang kepalanya, memperlihatkan lehernya yang mulus serta putih. Saat duduk di sana, a

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status