Home / Urban / Aku Malah Nikah dengan CEO Judes / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Aku Malah Nikah dengan CEO Judes: Chapter 301 - Chapter 310

358 Chapters

Bab 301

Lucinta tersenyum licik sambil menghitung dengan jari, "Mengganggu ketertiban, penganiayaan dengan sengaja, kamu sulit lolos, apalagi ... kami akan melakukan penyelidikan lebih mendalam, seperti hubunganmu dengan Keluarga Bonardi, apa kamu terlibat dalam beberapa tindakan ilegal ....""Hentikan!" Doni mengibaskan tangan, "Apa ini cuma cara kalian paksa aku untuk selamatkan Jaino itu? Bawa dia ke sini, biar aku obati."Lucinta tersenyum tipis, "Bagus kalau begitu. Kalau kamu bisa membuatnya sadar, aku juga bisa bantu kamu bicara di hadapan bos kami.""Kalau mereka semua sudah sembuh, aku bisa pergi, 'kan?""Bisa, nanti tinggal tunggu istrimu datang jemput."Doni melotot, "Apa? Masih harus dijemput?"Lucinta mengangguk, "Ya, itu prosedur standar.""Orang lain bisa nggak?" Doni mengeluh dalam hati, masa harus minta Helen menjemputnya? Memalukan banget!"Ya ... bukan nggak mungkin, tapi kami sudah hubungi istrimu.""Ya sudah, nggak apa-apa." Doni merasa kesal sambil melirik Lucinta yang te
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 302

Meisy menghela napas, "Melisa, lawan kita ini sangat kuat!""Apa yang perlu ditakuti? Kita berdua lawan satu! Nggak percaya kalau nggak bisa kalahkan dia!"Meisy menggelengkan kepala, "Ini bukan soal jumlah orang, tapi wanita ini punya pesona yang terlalu menarik buat laki-laki.""Huh!" Melisa berkata dengan tidak puas, "Gayanya dingin, apa menariknya?""Justru karena pria suka yang dingin-dingin begitu." Meisy menjelaskan dengan nada serius, "yang tak terjangkau itulah yang terbaik. Makin dingin dia, makin mau pria untuk hangatkan dia. Laki-laki ... memang gitu deh.""Kalau begitu ... gimana? Apa aku juga harus berlagak jadi wanita dingin? Menjauhkan diri dari orang?"Memandang Melisa yang mengenakan rambut dikepang, kaus kaki jaring, dan sepatu bot kecil, Meisy diam-diam menilainya. "Pertama, kamu nggak mampu bersikap dingin seperti itu! Kedua, kalau kamu bersikap jauh pada Kak Doni, kamu benar-benar jadi jauh dari dia," ujarnya."Kalau gitu gimana? Apa aku nggak ada harapan?"Meisy
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 303

Melihat Helen yang serius, Doni tak bisa menahan tawa, "Istriku, ini sudah seperti prosedur interogasi standar untuk suami ya."Helen meliriknya tajam tanpa berkata apa-apa, menatapnya dengan wajah dingin.Doni terkekeh, lalu tanpa menyembunyikan apa pun, dia menjelaskan bahwa Melisa memintanya untuk mengobati seseorang, kemudian mengajaknya minum sebagai ungkapan terima kasih.Namun, demi menjaga perasaan Helen, dia tidak menyebutkan bahwa orang itu adalah Kelvin. Dia hanya mengatakan bahwa orang tersebut adalah tangan kanan Melisa yang terluka parah saat perkelahian.Helen mendengarnya dengan tidak senang dan mendengus."Lihat saja siapa yang kamu temani? Melisa itu, cuma ketua geng!""Doni, kamu bisa nggak sih, pikir panjang sebelum bertindak?""Kamu itu suamiku yang sah, kalau kamu bikin malu, Keluarga Kusmoyo juga kena malu!"Doni mengangguk, "Benar, benar, sayang. Aku akan lebih hati-hati, benar-benar hati-hati! Ayo kita bicarakan lebih lanjut di rumah, ya!"Helen diam-diam mengh
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 304

Yudian mengambil botol kecil itu, menciumnya, lalu memeriksa nadi Mardi. Sambil tersenyum mengejek, dia berkata, "Tubuhmu sangat kekurangan tenaga, kemarahan menyelimuti hati, dan terkena masuk angin. Hmm ... sepertinya kalian punya masalah besar di Kota Timung."Mardi dengan wajah pucat membuka mulutnya, "Tuan Yudian, aku ...."Yudian mengibaskan tangannya, "Bicaralah nanti kalau sudah sembuh."Kemudian, dia menuliskan resep obat, menyerahkannya kepada Kindo, memberikan beberapa petunjuk, lalu pergi.Di Keluarga Winta, Yudian sering muncul dengan misterius. Kindo sudah terbiasa dengan kemisteriusan Yudian, sehingga tidak banyak bertanya. Dia segera merebus obat herbal dan memberikan kepada Mardi.Harus diakui, Yudian memang cukup ahli. Begitu obatnya diminum, Mardi langsung merasa lebih nyaman, berkeringat, dan segera tertidur pulas....Yudian baru datang lagi pada hari ketiga.Kondisi Mardi sudah membaik. Meski tubuhnya masih agak lemas, dia sudah tak punya masalah serius lagi.Di h
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 305

Mardi sama sekali tidak tahu bahwa lahan yang ingin dia dapatkan itu sebenarnya sudah berada di tangan Doni. Jika dia tahu, pasti dia akan memanggil kembali Yudian dan memohon agar Doni dibunuh.Namun, dia tidak tahu bahwa Yudian memang sangat sulit untuk bergerak bebas di Kota Timung. Karena begitu keberadaannya terdeteksi, orang-orang dari Istana Senorim tidak akan membiarkannya lolos.Pada saat yang sama, kabar tentang kedatangan Yudian di Kota Timung sudah sampai ke telinga Doni.Hari itu, Doni menerima telepon dari Irene, yang memintanya untuk datang ke Vila Genting untuk membahas sesuatu.Telepon ini membuat Doni merasa heran.Dirinya tahu bahwa demi Petrus, Irene sudah sepenuhnya berhenti mengurus urusan Istana Senorim. Panggilan mendadak ini berarti pasti ada sesuatu yang sangat penting.Hal itu adalah tentang munculnya Yudian di Kota Timung.Yudian dulunya adalah salah satu jenderal besar di Istana Senorim. Setelah perpecahan di Istana Senorim, Yudian memimpin bawahannya untuk
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 306

"Terima kasih! Ayo kita naik dan cari dia!"Johan sudah menyogok seorang pelayan dan mendapatkan kunci kamar 1604.Doni mengatur agar orang-orang lainnya naik menggunakan empat lift yang berbeda, sementara dia sendiri memilih naik tangga.Dengan pengaturan seperti ini, semua kemungkinan jalur pelarian Yudian terhalang.Beni dan yang lainnya tidak bisa menahan kekaguman mereka. Meskipun Tuan Muda Doni masih muda, caranya bekerja sangat teliti. mengikuti pemimpin seperti dia, kebangkitan Istana Senorim tampaknya ada harapan!Sesampainya di depan kamar 1604, Johan membuka pintu, Melvin melangkah maju dengan cepat, menendang pintu sampai terbuka, dan bergegas masuk.Mereka masuk satu per satu. Begitu melihat keadaan di dalam, semua terkejut.Ruangan itu sunyi, tampaknya kosong."Ada apa ini?" Melvin yang tidak puas, menendang pintu toilet dan memeriksa, lalu membuka lemari satu per satu, tetapi tetap tidak menemukan siapa pun."Sudahlah, jangan cari lagi ...." Doni mendekat ke jendela yang
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 307

Belum sempat Susi dan Susan memberi respons, Doni langsung mendorong mereka berdua, lalu mengambil kotak musik itu dan dengan cepat melemparkannya keluar jendela.Kotak musik itu terbang seperti anak panah yang terlepas dari busurnya, meluncur jauh ke depan, dan dalam sekejap sudah terbang puluhan meter.Bum!Terdengar kilatan cahaya di udara, kotak musik itu meledak.Mendengar suara ledakan itu, Beni dan yang lainnya tidak bisa menahan rasa takut. Jika Doni tidak bereaksi cepat, kotak musik itu meledak di dalam ruangan, mereka pasti akan terluka parah, bahkan bisa mati.Susi dan Susan hampir menangis ketakutan. Kalau bukan karena mereka yang ceroboh dan asal mengutak-atik barang, kejadian seperti ini tidak akan terjadi."Kalian berdua! Benar-benar ...." Beni menatap wajah kedua gadis yang terlihat sangat menyedihkan. Dengan air mata menggenangi matanya, mereka tidak tahu, apa yang harus dikatakan.Doni mengibaskan tangannya, "Nggak apa-apa, mereka masih muda! Pelan-pelan belajar, bawa
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 308

"Aku bilang, Kakak, telingaku ini lama-lama akan kamu cabut."Irene menatap tajam padanya, "Kamu ini benar-benar anak nakal yang nggak tahu malu!""Eh eh, kalau ada yang mau dibicarakan, jangan langsung marah-marah ya?""Marah padamu?" Irene menggulung lengannya, alisnya terangkat tajam, "Aku malah ingin pukul kamu!"Doni buru-buru meringkuk, "Seorang pria bijaksana nggak gunakan kekerasan ... eh, maksudku, seorang wanita cantik cuma gunakan kata-kata, nggak boleh menggunakan kekerasan! Perhatikan citramu! Citra!"Irene mengulurkan tangannya, dengan tepat menarik telinga Doni."Aku bukan wanita cantik, sekarang aku adalah wanita galak!""Aku dengar, di Keluarga Kusmoyo kamu nggak punya kedudukan!""Mertua kamu sering marahi kamu begitu saja.""Dan di luar, mereka nggak memberi muka padamu sama sekali!""Betul, 'kan?"Doni yang ditarik telinganya hanya bisa memiringkan lehernya. Pandangannya tepat mengarah ke kerah Irene. Meskipun lampu mobil redup, tetapi Irene yang terlihat feminin me
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 309

Meskipun dimarahi dengan ganas oleh Irene, hati Doni terasa hangat. Kak Irene benar-benar memperlakukannya seperti anggota keluarga sendiri, jadi peduli dengan keadaannya di Keluarga Kusmoyo.Setelah Irene pergi, Doni, Beni serta Melvin berdiskusi sebentar, lalu pulang ke rumah Keluarga Kusmoyo dari Vila Genting.Baru-baru ini ada banyak proyek baru dari Grup Kusmoyo. Helen sangat sibuk hingga hampir tidak bisa beranjak dari tempatnya. Helen berangkat lebih pagi dan selalu pulang larut malam setiap hari. Bahkan di rumah, Helen terus mengerjakan urusan perusahaan. Hampir tidak ada waktu untuk berbicara sepatah kata pun kepada Doni.Saat hari ini Doni pergi, Helen sedang bekerja lembur di kamar. Ketika pulang, Helen baru saja tertidur. Karena Seno masih dalam masa pemulihan di tempat Terry, Doni masih tidur di ruang kerja.Doni tertawa pada dirinya sendiri. Apa yang dikatakan Kak Irene sepertinya masuk akal. Helen benar-benar tidak bisa diajak tinggal bersama. Suaminya pulang malam hari,
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 310

Doni yang berada di samping segera menyipitkan matanya.Grup Waleri!Melisa bilang perusahaan ini dikendalikan oleh Keluarga Winta.Sepertinya ada niat buruk dengan kedatangannya kali ini.Thomas mendengus tidak puas. "Kamu mengundang aku datang lalu melarang aku masuk! Apa ini ketulusan hati kalian?"Selly berkata sambil tersenyum, "Pak Thomas salah paham, kami sangat tulus! Tunggu saja, aku pasti akan memberimu jawaban yang puas!"Setelah berbicara, Selly menunjuk ke arah Jarson dan memerintahkan, "Kamu segera minta maaf pada Pak Thomas!"Jarson tertegun. "Minta maaf? Kenapa?""Kamu sudah membuat Pak Thomas kesal!" Selly berkata dengan marah, "Kamu sudah menyinggung klien perusahaan! Cepat minta maaf!""Aku bertindak sesuai dengan peraturan perusahaan.""Kamu masih berani melawan?" Selly tidak menyangka seorang satpam muda akan bersikap tidak hormat padanya. Saat ini Selly bahkan merasa lebih kesal lagi. "Sudah kubilang! Segera minta maaf pada Pak Thomas! Kalau nggak, kamu akan dikel
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
36
DMCA.com Protection Status