Yudian mengambil botol kecil itu, menciumnya, lalu memeriksa nadi Mardi. Sambil tersenyum mengejek, dia berkata, "Tubuhmu sangat kekurangan tenaga, kemarahan menyelimuti hati, dan terkena masuk angin. Hmm ... sepertinya kalian punya masalah besar di Kota Timung."Mardi dengan wajah pucat membuka mulutnya, "Tuan Yudian, aku ...."Yudian mengibaskan tangannya, "Bicaralah nanti kalau sudah sembuh."Kemudian, dia menuliskan resep obat, menyerahkannya kepada Kindo, memberikan beberapa petunjuk, lalu pergi.Di Keluarga Winta, Yudian sering muncul dengan misterius. Kindo sudah terbiasa dengan kemisteriusan Yudian, sehingga tidak banyak bertanya. Dia segera merebus obat herbal dan memberikan kepada Mardi.Harus diakui, Yudian memang cukup ahli. Begitu obatnya diminum, Mardi langsung merasa lebih nyaman, berkeringat, dan segera tertidur pulas....Yudian baru datang lagi pada hari ketiga.Kondisi Mardi sudah membaik. Meski tubuhnya masih agak lemas, dia sudah tak punya masalah serius lagi.Di h
Last Updated : 2024-11-30 Read more