Home / Urban / Aku Malah Nikah dengan CEO Judes / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Aku Malah Nikah dengan CEO Judes: Chapter 281 - Chapter 290

358 Chapters

Bab 281

Mendengar perkataan Hanzel, Cherry segera menatapnya dengan tidak senang."Apa Doni nggak punya status? Kalau dia bilang bisa bertemu, pasti bisa! Aku percaya dia!""Kalau kamu nggak bisa atasi, jangan larang Doni untuk coba!""Apa kamu takut Kalau Doni berhasil dan kamu jadi malu?""Ayah, di mana ruangan Tuan Paul? Biarkan Doni coba!"Zefri juga merasa sangat ragu.Di satu sisi, urusan di bank memang mendesak, bahkan jika ada harapan satu persen, dia ingin mencobanya. Namun di sisi lain, dia sangat takut kalau Doni hanya berbohong. Kalau dia asal pergi saja, ini bisa jadi membuat Tuan Paul berpandangan negatif terhadap Keluarga Wijaya. Keadaan ini tentunya akan sangat merugikan Keluarga Wijaya.Namun, sebelum Zefri bisa berbicara, Hanzel sudah tidak tahan lagi dan berkata, "Ruang VIP Hotel Zabura di lantai dua, Doni, kalau berani, silakan pergi!"Doni mengedipkan matanya, "Nggak masalah, tunggu kabar baik dariku."...Setelah Doni pergi dari meja makan, Zefri merasa sedikit cemas. Kal
Read more

Bab 282

"Ayah, apa Ayah berani bertaruh dengan aku?""Aku yakin Doni pasti bisa bujuk Tuan Paul untuk bantu!""Bertaruh?" Zefri mengerutkan keningnya, terdiam sejenak sebelum mengangguk. "Baiklah, kita bertaruh, tapi kita harus sepakat dulu. Kalau Doni nggak berhasil, kamu harus jauhi dia, nggak biarkan dia ganggu kamu lagi!""Setuju!" Cherry langsung mengangguk, sambil diam-diam tertawa. Sekarang bukannya Doni yang mengganggunya, melainkan dia yang justru mengganggu Doni! Permintaan Zefri tidak ada artinya. Cherry berpikir sejenak, lalu tersenyum. "Kalau Doni berhasil, bagaimana aku berhubungan dengannya, itu nggak perlu kamu urus!"Zefri tertawa sinis dan berkata, "Kalau dia nggak berhasil, bukan cuma harus menjauh dari dia, kamu juga harus serius berhubungan dulu dengan Hanzel untuk suatu jangka waktu.""Setuju!" Cherry mengangguk tanpa ragu.Di samping, Hanzel mendengarkan taruhan antara ayah dan anak itu dengan senyum lebar. Kalau Doni diusir nanti, maka hubungannya dengan Cherry tidak ak
Read more

Bab 283

Hanzel merasa sulit untuk menerima kenyataan, tetapi itu sudah tidak ada gunanya. Paul sudah berdiri di depan mereka dengan jelas, dan dia sangat ramah.Hanzel merasa wajahnya panas bagaikan baru saja ditampar beberapa kali.Paul menepuk bahu Zefri dan melanjutkan, "Doni sudah berbuat banyak untuk keluargaku. Sebagai temannya, aku pasti nggak akan tolak. Pak Zefri, tenang saja, meskipun hubunganku di sistem perbankan tidak begitu kuat, tetapi urusanmu pasti nggak ada masalah!"Zefri terkejut dan hampir nggak bisa berbicara. Dia masih ingat jelas ekspresi Paul yang menjauhkan diri sebelumnya.Namun, sekarang Paul berdiri di depan dan berbicara dengan sopan. Ini membuat Zefri agak terbata-bata. "Ini ... haha, ini kesalahanku. Tadi, di dalam, aku seharusnya nggak sembunyikan hal ini, mohon maaf.""Nggak apa-apa ...." Paul tersenyum dan berkata, "Tenang saja, paling lambat besok pagi, masalah kalian sudah bisa teratasi! Sistem perbankan ini ... begitulah cara kerjanya, mereka menyebutnya m
Read more

Bab 284

"Namun, untuk mengembangkan perusahaan, dana adalah satu hal, tetapi dapatkan proyek baru yang mendatangkan profit, itu hal yang lebih penting.""Kebetulan, aku punya sebuah proyek. Asalkan aku turun tangan, aku jamin, perusahaanmu akan terima proyek itu.""Oh?" Kalimat ini langsung menarik perhatian Zefri. Dia melihat Hanzel dengan sedikit terkejut. "Hanzel, kamu punya proyek? Seberapa besar?""Sekitar beberapa miliar, nggak terlalu besar, tetapi asalkan aku merekomendasikannya ke perusahaan pusat, aku yakin bisa membuat Paman dapat proyek ini! Ini bisa diatur hari ini!""Bagus sekali!" Zefri tersenyum, "Terima kasih banyak!""Paman, jangan terlalu sopan, sudah seharusnya aku bantu Paman!" Hanzel merasa bangga di dalam hati. Dia sudah memikirkan hal ini sejak lama. Awalnya, dia berencana untuk membantu Keluarga Wijaya melewati krisis perbankan, lalu membincangkan proyek ini untuk menyenangkan Zefri. Namun hari ini, demi mengalahkan Doni, dia terpaksa menyinggung perihal proyek lebih a
Read more

Bab 285

Hanzel ingin pamer di depan Doni! Dia ingin menunjukkan kepada Doni pencapaian kariernya dan membuat Doni menyadari perbedaan di antara mereka.Karena itu, Hanzel berkata, "Bagaimana kalau kita bawa Doni juga? Biarkan dia berpura-pura menjadi orang dari Grup Wijaya. makin banyak orang yang pergi, makin terlihat resmi."Zefri berpikir sejenak. "Baiklah, jadi Doni, bagaimana menurutmu? Kalau kamu merasa repot, aku bisa panggil mobil untuk antar kamu pulang."Sebelum Doni menjawab, Cherry menarik lengannya. "Ayo pergi bersama, banyak tangga di gedung kantor, dan lantainya licin. Aku khawatir kakiku akan terluka lagi.""Baiklah." Doni mendesah dalam hati, sepertinya dia masih harus menjalankan peranannya sebagai tameng bagi Cherry....Meskipun sudah berurusan dengan Harris cukup banyak dan memiliki saham di Grup Harris, ini adalah pertama kalinya Doni datang ke markas besar Grup Harris.Belum sampai tujuan, dia sudah melihat tulisan "Gedung Harris" dari jauh. Mau tidak mau, Doni harus men
Read more

Bab 286

Di bawah bimbingan Hanzel, keempat orang itu masuk ke kantor Joshua.Joshua bertubuh tinggi besar, kulitnya sedikit gelap, dengan rambut cepak, tampak cukup garang.Dia duduk di belakang meja kerja yang lebar, ekspresinya angkuh."Hanzel, ini orang dari Grup Wijaya?""Perkenalkan kepadaku."Hanzel tersenyum seolah ingin menyenangkan dia."Ini Pak Wijaya, Direktur Grup Wijaya.""Ini Kepala Divisi Proyek, Pak Zefri.""Ini Cherry, Sekretaris Direktur.""Senang bertemu, silakan duduk!" Joshua berdiri, menunjuk ke sofa di ruangan, matanya melirik ketiga orang tersebut. Ketika matanya melintas pada Cherry, dia tidak bisa menahan diri dan menelan ludah.Hari ini Cherry mengenakan pakaian yang cukup menggoda, terutama dengan dua kaki panjang yang dibungkus stoking hitam, dipadukan dengan seragam gaya pramugari. Dia benar-benar bagaikan iblis kecil yang menggoda.Joshua hanya melirik sekali, dan pandangannya tidak bisa dipalingkan lagi.Kaki ini, aduhai langsingnya!Dia kembali ke kursinya deng
Read more

Bab 287

Setelah dimaki oleh Joshua, Hanzel tidak berani berbicara lagi. Akan tetapi, dia tahu Joshua memiliki status tinggi di perusahaan dan memecat seorang kepala departemen proyek cabang tidaklah mudah."Pak Zefri." Joshua tersenyum pada Zefri."Aku ini sangat mudah untuk diajak bicara.""Kalau perusahaanmu menunjukkan sikap profesional, akan ada proyek baru yang diberikan kepada perusahaanmu.""Sekarang cuma beberapa miliar. Grup Harris punya banyak proyek bernilai puluhan miliar.""Kamu harus mempertimbangkannya dengan baik."Zefri langsung merasa dilema, haruskah dia mengorbankan putrinya sendiri demi perusahaan?Joshua melihat ke arah Cherry dan tertawa, "Nona Cherry, di dalam dunia bisnis, minum-minum dan melayani pihak A adalah hal yang sangat wajar. Karena kamu telah menjadi manajer proyek Grup Wijaya, seharusnya kamu tahu hal ini. Hal-hal kecil ini adalah cerminan dari ketulusan dan sikap profesional."Meskipun Cherry tidak mengatakan apa-apa, raut wajahnya sudah menjadi jawabannya.
Read more

Bab 288

Joshua agak kehilangan kesabaran dan berkata dengan dingin, "Sebuah proyek kecil saja sampai menjadi masalah besar, Grup Wijaya punya reputasi yang sangat besar. Kurasa lebih baik lupakan saja, kalian pergilah."Zefri sangat sergap dan buru-buru berkata, "Pak Joshua, tenanglah! Kami akan segera pergi. Cherry, tinggallah dan mengobrol dengan Pak Joshua!"Setelah mengatakan itu, dia menarik Hanzel dan pergi.Cherry menghentakkan kakinya dengan cemas, "Aku nggak mau mengobrol! Kalau mau mengobrol, ayo mengobrol di hadapan semua orang! Apa kalian nggak mengerti trik yang dia mainkan!?"Zefri mengerutkan kening, "Cherry, pikirkan situasi akhirnya!"Cherry terus menggelengkan kepalanya, "Nggak mau!"Pada titik ini, Joshua telah melihat sepertinya hanya Cherry yang begitu enggan.Dia berjalan keluar dari belakang mejanya dan menatap Cherry dengan senyuman muram."Heh, sepertinya kamu benar-benar nggak profesional!""Grup Wijaya gagal dalam mendidik karyawan!""Tapi ... aku bisa mendidikmu unt
Read more

Bab 289

Cherry menjadi lemas. Dia mengabaikan Zefri dan Hanzel, melainkan melihat ke arah Doni. Makna dalam tatapannya sudah sangat jelas. 'Bagaimanapun, aku adalah sahabat Helen. Kamu tidak akan mengabaikanku, 'kan?'Doni tertawa datar, "Prioritaskan apa yang kamu pikirkan. Mau diskusi ya diskusikan. Kalau nggak mau, pergilah. Nggak ada yang bisa memaksamu."Setelah mendengar ini, Cherry langsung mendapatkan kepercayaan diri dan tubuhnya menjadi lebih tegak, "Aku nggak akan pernah melawan prinsipku dalam hidup!""Cherry! Kamu benar-benar bodoh!" Zefri menghentakkan kakinya dengan cemas, "Ini cuma masalah negosiasi, apa perlunya membahas berprinsip atau nggak!?"Hanzel mengernyitkan dahi dan menatap Doni, "Yang bernama Doni itu, kamu sengaja menghancurkan segalanya, ya?"Plop! Plop! Plop!"Bagus! Bagus sekali! Berkicau serempak di sini, kalian anggap tempat ini apa?" Joshua bertepuk tangan di samping sambil menyeringai."Apakah Grup Harris adalah tempat bagi kalian untuk berakting?""Hari ini
Read more

Bab 290

Meskipun telah bersiap mengorbankan Cherry, ucapan ini masih membuat Zefri marah. Dia menggertakkan gigi dan berkata, "Pak Joshua, orang ini nggak punya hubungan apa pun dengan keluarga kami! Dia adalah karyawan tingkat rendah dan nggak bisa mewakili keluarga kami! Doni, lepaskan! Cepat minta maaf kepada Pak Joshua!"Hanzel juga ikut menimpali, "Doni, ini bukan tempat bagimu untuk mengacau! Lepaskan!""Bocah, lepaskan!" Wajah Joshua terlihat garang."Lalu berlutut dan bersujud untuk minta maaf padaku!""Kalau nggak, aku akan membunuhmu ...."Plak!Doni meluncurkan tamparan.Kepala Joshua tersentak dan matanya berkunang-kunang setelah ditampar.Saat tamparan ini diluncurkan, Zefri dan Hanzel tercengang.Apakah bajingan ini sudah gila?Beraninya dia bertindak semena-mena di Grup Harris?Apakah dia sudah bosan hidup?Kesadaran Joshua agak pulih dan mengumpat dengan suara lantang sebelum mengangkat kakinya untuk menendang Doni.Doni sama sekali tidak menghindar, malah mengerahkan tenaga pa
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
36
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status