Home / Urban / Aku Malah Nikah dengan CEO Judes / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Aku Malah Nikah dengan CEO Judes: Chapter 271 - Chapter 280

358 Chapters

Bab 271

Sementara Bernard dan istrinya masuk ke kamar, Seno masih gemetar karena marah. "Memang bikin jengkel saja! Ini namanya habis manis sepah dibuang!"Doni buru-buru mengusap dada Seno agar dia bisa menenangkan diri. "Kakek, jangan marah. Percayalah padaku, keluarga kita pasti akan dapatkan berkah dari musibah ini! Nilai tanah itu pasti akan naik! Aku punya informasi yang bisa dipercaya!"Seno menghela napas. "Doni, kamu nggak perlu menghiburku. Bagaimanapun, untuk hal-hal yang terjadi hari ini, kami semua berutang budi padamu. Tapi ... katakan dengan jujur, dari mana uang itu berasal!"Helen juga sebenarnya ingin menanyakan hal ini. Dia menatap Doni, menunggu jawabannya.Doni terdiam sejenak, lalu berkata, "Kakek, Helen, kalian juga tahu, aku ini dokter yang cukup dikenal, pernah menyelamatkan nyawa banyak orang, uang ini sebagian besar adalah biaya konsultasi."Seno menghela napas panjang. "Ini semua hasil kerja kerasmu! Kami benar-benar berutang banyak padamu."Doni tertawa. "Aku dilah
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Bab 272

Sambil tersenyum Doni memandang Cherry yang berpakaian kasual. "Pakaian ini sudah bagus, longgar dan nyaman. Lagi pula, dengan penampilanmu, nggak perlu berdandan untuk terlihat cantik, 'kan?"Mata indah Cherry berkilat. "Jadi maksudmu ... aku cukup cantik, ya?""Benar sekali!" Doni berkata tanpa ragu, "Kamu itu wanita yang sangat cantik.""Kalau begitu ... menurutmu, aku yang lebih cantik atau Helen?" Cherry bertanya sambil menatap Doni tajam.Dia menyadari, dibandingkan dengan Helen, penampilannya masih sedikit kalah, tetapi dia ingin menguji Doni.Kalau Doni bilang dia cantik, atau bahkan menyebutkan bahwa mereka berdua sama cantik atau masing-masing punya kelebihan, itu artinya Doni masih punya perasaan padanya.Namun, kurang dari satu detik, Doni langsung menjawab, "Tentu saja istriku yang paling cantik!"Cherry merasa agak kecewa, tetapi tetap berkelakar. "Instingmu untuk bertahan hidupmu cukup kuat. Tenang saja, apa pun jawabanmu, aku nggak akan bilangkan ke Helen."Doni tertawa
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Bab 273

Doni tersenyum tipis, "Aku bukan tipe orang seperti itu. Tanah itu akan segera naik nilainya, bahkan bisa naik beberapa kali lipat."Cherry baru saja ingin mengatakan "nggak mungkin", tiba-tiba dia teringat tentang Doni yang tampak akrab dengan Tuan Herman. Dia tertegun sejenak. "Kamu tahu informasi internal, 'kan?"Mendengar itu, Doni bagaikan menemukan teman sehati. Di Keluarga Kusmoyo, bahkan Helen tidak memercayai kata-katanya.Dia mengangguk. "Ada informasi dari beberapa saluran, tapi jangan sebar luaskan ya."Mata Cherry berbinar, tertawa kecil. "Hehe! Ini benar-benar kabar bagus!""Kalau aku punya uang, aku akan beli tanah keluargamu itu, kata Doni dengan agak kesal. "Sayangnya, saat ini aku nggak punya cukup uang.""Tanah 13 hektare kamu nggak sanggup beli? Mana mungkin!"Doni tersenyum tipis. "Kemarin aku sudah beli area lain di lahan garam dan alkali itu.""Wow!" Cherry terkejut. "Seluruh area luas itu milikmu? Begitu nilainya naik, kamu pasti bakal kaya raya.""Benar ... tap
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 274

Cherry tertegun sejenak, lalu tersenyum. "Ya, aku memang nggak punya pacar. Kamu nggak usah takut ada yang cari masalah sama kamu. Tapi, kamu berani nggak?"Doni tak bisa menahan tawa. "Pantas saja, ternyata kamu kekurangan perhatian dari pacar!"Wajah Cherry memerah, matanya penuh godaan. "Ya, kamu bisa nggak kasih perhatian itu ke aku?"Tiba-tiba, ekspresi Doni berubah menjadi serius."Kalau energi esensi cukup, nggak akan terjerumus dalam hawa nafsu. Kalau energi vital cukup, nggak akan selalu ingin makan. Kalau energi spiritual cukup, nggak akan mudah mengantuk.""Kalau seseorang memiliki energi esensi yang cukup, dia nggak akan terlalu pikirkan soal pria dan wanita.""Kamu sepertinya kekurangan energi esensi! Tapi kamu masih gadis, nggak mungkin kelelahan karena hubungan semacam itu.""Aku tebak, kamu terlalu banyak buang energi.""Cherry, aku anggap kamu sebagai teman, jadi dengan tulus aku kasih saran.""Mulai sekarang, kurangi nonton film-film dari luar negeri yang durasinya pe
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 275

Hanzel masuk setelah Zefri, jadi dia tidak melihat apa yang terjadi di sofa tadi. Dalam hatinya, dia memandang rendah Doni dan enggan berbicara banyak dengannya. Dia lalu bertanya kepada Cherry, "Aku dengar dari paman kalau kamu kemarin sampai terkilir karena panik. Nggak apa-apa, 'kan?""Sudah nggak apa-apa, Doni sudah membetulkan tulangku." Cherry melirik ke arah Zefri seraya bertanya, "Ayah, bukankah tadi ayah bilang tak akan pulang siang ini?""Aku kembali untuk ambil beberapa dokumen." Wajah Zefri tampak tidak begitu cerah. "Sebentar lagi, aku akan bertemu dengan orang penting. Semoga bisa dapatkan dukungannya.""Itu tentang pinjaman, ya?" tanya Cherry."Ya ...." Zefri menghela napas berat. "Keluarga Wongso itu benar-benar berengsek, mereka telah menipu banyak uang dari keluarga kita. Sekarang aliran dana kita sangat ketat! Keluarga Wongso kabur, dan pihak bank langsung masukkan mereka ke daftar hitam. Sedangkan keluarga kita, karena pernah berbisnis dengan mereka, juga diawasi ke
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 276

Cherry tidak melanjutkan pembicaraan dengan Hanzel, tetapi malah menarik Doni dan duduk di sofa besar, dengan nada manja berkata, "Tolong kasih aku terapi pijat lagi ya, pergelangan kaki aku masih sedikit pegal.""Baiklah, sebenarnya sudah nggak masalah." Doni menyadari bahwa Cherry ingin menjadikannya sebagai perisai, jadi dia pun duduk dan meraih kaki Cherry untuk dipijat. Lagi pula, ini adalah teman baik istrinya, jadi dia rasa tidak ada salahnya membantunya.Melihat Doni memegang kaki kecil Cherry yang putih bersih, Hanzel merasa cemburu dan marah. Di zaman dahulu, kaki wanita hanya boleh disentuh oleh suami mereka! Bahkan di zaman modern, kaki seorang gadis tidak semestinya disentuh oleh sembarang orang!Dia menahan kemarahan di dalam hatinya dan berpura-pura peduli. "Cherry, kaki keseleo itu bukan hal kecil. Jangan sembarangan biarkan orang pijat! Harus ke rumah sakit khusus, kalau nggak, bisa ada efek samping!"Cherry tertawa ceria dan menepuk bahu Doni. "Keterampilan medis Doni
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 277

Saat Cherry keluar, dia mengenakan setelan seragam yang menggabungkan gaya wanita pekerja kantor dan pramugari. Dengan rompi ketat yang dipadukan dengan rok ketat yang menonjolkan tubuh yang seksi. Kakinya yang panjang terbungkus dalam stoking hitam, memancarkan pesona feminin yang menggoda. Namun, kali ini dia tidak berani mengenakan sepatu hak tinggi, hanya sepatu hak biasa setinggi tiga atau empat sentimeter.Doni cukup puas dengan sepatunya, dia sedikit mengangguk.Sejujurnya, dia tidak terlalu suka wanita mengenakan sepatu hak tinggi, karena dari sudut pandang seorang dokter, posisi berjalan seperti itu dapat merusak kesehatan kaki wanita.Melihat Doni memperhatikannya, Cherry dengan sengaja mengangkat salah satu kakinya, jari-jarinya kakinya ditegakkan. Sambil tersenyum dia berujar, "Bagus nggak?""Sepatunya bagus!" sahut Doni sambil tersenyum.Namun, Hanzel berkata, "Cherry, sepatu hak tinggi yang aku lihat terakhir kali lebih bagus dari ini! Tubuhmu yang bagus cocok dengan sepa
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 278

Cherry menjulurkan lidah padanya dan mencubitnya. "Baru tahu, ya? Bodoh sekali kamu!"...Ekspresi dan gerakan mereka terlihat oleh Hanzel, dan api cemburu berkobar di dalam hatinya. Hanzel menggeram dalam hati, dia pasti harus mencari kesempatan untuk mempermalukan pemuda ini nanti!Keempat orang itu tiba di sebuah hotel dan mencari tempat duduk di lobi, memesan beberapa makanan dan minuman. Zefri tampak santai saat makan, tetapi wajahnya penuh dengan pemikiran.Cherry tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Ayah, kalian sebenarnya mau bertemu siapa hari ini?""Paul, putra dari Tuan Herman," jawab Hanzel dengan suara rendah.Cherry sedikit terkejut, "Kamu bahkan mengenal putra Tuan Herman?"Hanzel merasa bangga dalam hati, "Paman Paul itu teman ayahku, kami sudah sering bertemu.""Jadi, hari ini kita mau undang Tuan Paul makan?""Keluarga kita mana bisa mengundang Tuan Paul makan." Zefri berkata dengan muram, "Ini informasi dari Hanzel, Tuan Paul hari ini datang bersama istrinya ke hot
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 279

Cherry mendengarnya dan merasa sangat tertekan. Dia dengan rasa bersalah berkata kepada Doni. "Ayahku nggak percaya kamu, maaf ya."Doni tersenyum, "Nggak apa-apa, kalau perlu, hari ini aku akan bantu keluargamu berbicara dengan Paul.""Terima kasih." Cherry tersenyum manis, merasa bahwa Doni adalah orang yang sangat baik.Di tengah semua kesalahpahaman dan sindiran dari orang lain, dia masih bisa menjaga sikap. Ketulusan dan sikapnya jauh lebih baik dibandingkan dengan semua anak kaya yang dikenal Cherry. Ini membuat Cherry diam-diam bertekad bulat, dirinya pasti harus mendapatkan Doni! Pria sebaik ini, jika Helen tidak menghargainya, dia tidak akan membiarkannya pergi.Hanzel berdiri dan berkata, "Paman, sebelumnya, aku sudah bilang kepada Paman Herman, waktunya seperti yang sekarang ini. Aku akan pergi ke ruang VIP-nya untuk memberitahunya. Kalau dia setuju untuk temui kamu, urusannya hampir selesai."Doni tidak bisa menahan diri untuk berbisik, "Keluarga Sirait benar-benar berkuasa
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 280

Apa yang terjadi dengan alur pikirannya ini?"Kenapa ekspresimu seperti itu?" Doni bertanya bingung. "Bilang dong."Cherry mengerlingkan matanya. "Kalimat baik nggak perlu diulang! Malas untuk bicara!""Kalau begitu, ya sudah." Doni dengan kecewa menyimpan ponselnya.Cherry dengan marah melepaskan sepatu hak tingginya dan meletakkan kakinya di paha Doni. "Kakiku sakit lagi, pijatkan untukku ya.""Kenapa bisa sakit lagi?" Doni bingung saat memijat pergelangan kakinya. "Sudah nggak bengkak, kok.""Entahlah, pokoknya aku merasa nggak nyaman ... stt ... pelan-pelan.""Hmm, mungkin ada sedikit cedera pada fasia, tahan sedikit ya." Doni berkata sambil meningkatkan tekanan pijatannya.Cherry merasakan rasa kesemutan dan nyeri di kakinya. Meskipun dia merasa kurang nyaman, tetapi dirinya juga merasa sedikit nyaman di bawah pijatan Doni. Dia tidak lagi berbicara, memejamkan matanya dan menikmatinya.Tidak sampai lima menit, Zefri dan Hanzel kembali dengan wajah lesu. Dari ekspresi mereka, terli
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
36
DMCA.com Protection Status