Share

Bab 271

Sementara Bernard dan istrinya masuk ke kamar, Seno masih gemetar karena marah. "Memang bikin jengkel saja! Ini namanya habis manis sepah dibuang!"

Doni buru-buru mengusap dada Seno agar dia bisa menenangkan diri. "Kakek, jangan marah. Percayalah padaku, keluarga kita pasti akan dapatkan berkah dari musibah ini! Nilai tanah itu pasti akan naik! Aku punya informasi yang bisa dipercaya!"

Seno menghela napas. "Doni, kamu nggak perlu menghiburku. Bagaimanapun, untuk hal-hal yang terjadi hari ini, kami semua berutang budi padamu. Tapi ... katakan dengan jujur, dari mana uang itu berasal!"

Helen juga sebenarnya ingin menanyakan hal ini. Dia menatap Doni, menunggu jawabannya.

Doni terdiam sejenak, lalu berkata, "Kakek, Helen, kalian juga tahu, aku ini dokter yang cukup dikenal, pernah menyelamatkan nyawa banyak orang, uang ini sebagian besar adalah biaya konsultasi."

Seno menghela napas panjang. "Ini semua hasil kerja kerasmu! Kami benar-benar berutang banyak padamu."

Doni tertawa. "Aku dilah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status