Kepala Nasya terasa pusing, dia menyentuh rambutnya yang berantakan dan tiba-tiba saja dia bergumam sesuatu yang aneh, "Aduh apa yang terjadi, kenapa aku di sini, astaga kepala ku sakti sekali, kenapa ...." Dia berhenti bicara sambil menengok ke sisi kiri dan kanan, dia sama sekali tidak bisa mengenali tempat itu, bahkan saat dia bangun, balita berusia setidaknya hampir tiga tahun berada di sampingnya. Mata Nasya membelalak dia lalu bertanya kembali, "Siapa ... Siapa anak ini, astaga ini tidak mungkin, aku harusnya tidak berada di sini, Mas Anjas pasti sudah menunggu ku pulang, sudah jam berapa? Handphone ku di mana, handphone ini punya siapa? Kenapa aku tidak ingat semuanya." Kepala Masya terasa sangat sakit, dia begitu lelah sampai tak menyadari bahwa semuanya sudah berlalu. Dia lalu turun dari ranjang, menuju ke arah jendela dan membuka jendela rumah, menelan saliva berkali-kali lalu kembali berucap, "Ini tidak mungkin, pasti aku sedang bermimpi, astaga, Anara! Mas Anjas! Di mana
Read more