Share

Lupa

Mendengar apa yang dikatakan oleh Nasya membuat Jaka menganga tipis, dia tidak percaya bahwa Anara akan berkata hal demikian, dia lalu bernafas lega, dan menatap Nasya dengan tatapan yang teduh.

Senyum mekar di bibir Jaka, sebuah senyum kecil yang sejuk jika dipandang, mereka kini bersandar di dinding menikmati suasana yang senyap dan begitu tenang.

Nasya tidak pernah merasakan rasa nyaman dan tenang seperti yang dia rasakan saat ini, sulit untuk dibedakan perasaan senang dan tenang, tapi perasaan tenang jauh lebih dinikmati.

"Aku tidak pernah setenang ini sebelumnya." Nasya yang kembali membuka mulut, "Di rumah ku sebelumnya, di rumah Anjas, ada banyak tetangga yang selalu bersuara bising, tapi jarang berkunjung ke rumah dan tidak sering kami berkomunikasi, tapi suara mereka kadang terdengar masuk ke rumah dan sangat tidak aku senangi, menyebalkan." Nasya yang menunduk, rasanya dia tidak merasakan sesuatu yang buruk ketika berada di rumah Jaka, "Atau mungkin rumah ini yang terlalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status