All Chapters of Istri Pengganti yang Tak Dicintai : Chapter 71 - Chapter 80

170 Chapters

MOMEN INTIM

"Senin besok aku ada panggilan interview." Noura memberi tahu Dean tentang panggilan pekerjaan yang ia terima kemarin. Keduanya kini berada di area kolam renang. Dean meminta istrinya itu menemani selama ia berenang. "Aku tahu."Sontak Noura pun menatap Dean. "Tahu dari mana?" tanyanya sembari terus memperhatikan lelaki di bawahnya yang kini sudah kembali masuk ke dalam air. Noura merasa cemas jika benar Dean sudah tahu. Ia khawatir bila Dean berencana untuk menjegal atau membuatnya dipecat seperti kasus sebelumnya. "Dean! Dari mana kamu tahu? Jangan katakan kalau kamu berencana menghalangiku lagi." Noura sedikit menaikkan volume suaranya supaya suaminya itu dengar. Dean masih asik berenang ke sana kemari. Tampak mengabaikan pertanyaan Noura yang mulai terdengar kesal. Perempuan itu memilih untuk tak lagi bertanya. Pikirnya percuma jika Dean memang tak berniat menjawab pertanyaannya. Ponsel yang sejak tadi Noura diamkan, kini ia jadikan pusat perhatian. Tak peduli lagi dengan k
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

MEMINTA SARAN

Ruangan berukuran sedang yang saat ini Noura berada di dalamnya begitu terasa sejuk dengan AC yang mengeluarkan udara dingin ke seluruh ruangan. Seorang lelaki muda di depannya tampak serius ketika membaca CV milik Noura yang ada di kotak emailnya. "Anda seseorang yang luar biasa. Jabatan Anda sebagai kepala divisi di stasiun TV yang sangat terkenal seperti sebuah candaan ketika Anda melamar di tempat seperti ini," ucap lelaki itu sesekali menatap Noura. "Apa Anda tidak salah, Mbak Noura?" lanjutnya. "Salah kenapa, Pak?""Ya, apa Anda tidak salah melamar kerja sebagai seorang pelayan di restoran cepat saji seperti ini?""Tidak, Pak. Saya benar telah melamar kerja di sini ketika tahu ada lowongan."Lelaki itu kemudian menatap Noura serius. Tampangnya tidak main-main ketika hendak melontarkan kata demi kata kepada Noura. "Dengan pengalaman dan disiplin ilmu yang Anda punya, seharusnya Anda tidak melamar ke sini. Saya yakin masih banyak tempat atau perusahaan yang mau menerima Anda s
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

KEDUANYA

"Restoran dan kafe, apa kamu serius melamar ke dua tempat itu?""Aku bahkan sudah diterima," sahut Noura seakan bangga. "Yeah, tapi restoran?" Kenz tampak tersenyum. "Itu bukan passion-mu, Noura.""Perusahaan dengan passion yang aku miliki tidak ada satu pun yang memanggil apalagi menerima aku." Noura menyahut pasrah. "Itu pasti karena lelaki brengsek itu!" Kenz tampak kesal. "Dan anehnya kamu masih bertahan bersamanya." Lagi-lagi Kenz menyenggol, dan hal itu hanya membuat Noura tersenyum. "Jadi, menurutmu mana yang harus aku pilih? Apa lebih baik aku ambil keduanya saja? Lumayan 'kan yah gajinya double." Noura terkekeh. Kenz juga ikut tertawa. Sejenak ia berpikir apa jawaban yang sekiranya bisa ia sampaikan pada Noura. "Bagaimana kalau kamu ambil keduanya?"Noura tampak senang mendengar saran yang Kenz berikan. "Jadi, kamu setuju kalau aku ambil keduanya supaya penghasilanku banyak?""Ya, salah satunya itu. Tapi, ada hal lain yang aku pikirkan supaya kamu mengambilnya.""Apa it
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

KEBAHAGIAAN YANG KEMBALI

Noura benar- benar menikmati masa kerjanya yang baru. Pagi bekerja di restoran cepat saji, dan sore menjelang malam ia sudah berada di salah satu kafe yang ada di pinggiran kota. Semua ia jalani dengan penuh senyuman. Bahkan, ia seperti menemukan jati dirinya yang baru di usianya yang akan menuju kepala tiga. Bertemu dengan orang-orang baru dalam bidang pekerjaan yang berbeda dengan disiplin ilmu juga pengalaman bekerjanya selama ini, membuat Noura bahagia. Kebahagiaan yang ia harap tak akan lagi direbut oleh Dean. "Mbak, bisa minta tolong siapin meja kosong buat sepuluh orang?"Siang itu di hari kelimanya sebagai seorang waitress, Noura bekerja dengan sangat giat. Jam makan siang di akhir week day membuatnya sangat sibuk. Banyak orang yang datang berkunjung untuk menikmati makan siang yang sebetulnya sudah lewat. Namun, meski pengunjung ramai yang otomatis akan membuat Noura sibuk, ia tetap bekerja dengan wajah begitu ceria. 'Siapa yang tidak bahagia jika bisa melewati hari denga
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

PERBUATAN TAK MASUK AKAL

Noura tampak tak nyaman kali ini. Setelah momen di mana Dean mengantarnya bekerja, sejak saat itu teman-temannya saling berbisik setiap kali ia lewat. 'Apakah ia seorang simpanan?''Mobilnya sangat mewah. Tapi, tidak tahu siapa yang ada di balik kemudi.''Jangan berburuk sangka, siapa tahu dia memang benar-benar anak orang kaya yang lagi gabut. Gak punya kerjaan karena uangnya banyak, yang membuatnya asal memilih kerjaan.'Ucapan-ucapan itu yang tak sengaja Noura tangkap dari para waitress senior-nya di restoran. Meski sebelumnya diterima dengan baik di tempat tersebut, tapi ada sebagian dari mereka yang langsung bersikap lain setelah melihat momen pagi tadi. "Tak mungkin jadi sugar baby bukan, ia terlalu tua. Kalau simpanan om-om atau pengusaha kaya mungkin saja. Tapi, kalau anak dari keluarga kaya raya, sepertinya itu tak masuk akal. Lihat saja pakaiannya jauh dari kata bagus. Bukan baju yang bermerk khas orang kaya pada umumnya."Siang saat jam istirahat, Noura yang memilih makan
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

APA LAGI INI?

Noura masih membeku di posisinya ketika semua mata memandang ke arahnya. Bukan cuma sang kapten, tapi beberapa rekan senior yang sudah akan keluar tampak berdiri dengan tatapan sinis padanya. "Noura!" Sang kapten memanggil. Namun, wanita itu masih tak bergeming dan masih diam dengan perasaan khawatir. "Noura, apa kamu baik-baik saja?" Kembali sang kapten memanggil, bahkan menunjukkan sikap perhatian yang membuat Dean melirik sebentar. "Ah! Ehm, aku oke! Yeah, ada yang bisa aku bantu, Kapten?" sahut Noura terlihat gugup. "Tolong ke sini sebentar! Tuan Dean minta tolong kamu memilihkan makanan atau minuman untuk menemani waktu sorenya.""Eh, yah. Baik." Noura tampak sulit mengendalikan dirinya. Hal tersebut membuat kecurigaan para senior semakin nyata adanya. Noura berjalan menghampiri Dean dan kapten restoran dengan diiringi tatapan para senior yang masih belum beranjak. Mereka bahkan sudah mulai berbisik satu dengan yang lain. 'Apakah yang kapten katakan benar, kalau ternyata o
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

TENTANG PERASAAN

Berkali-kali Noura memukul bantal di kamarnya. Setelah cukup lama ia menahan diri sepanjang perjalanan pulang dari restoran menuju ke rumah, kali ini ia ingin meluapkan perasaan aneh yang mengganjal di hatinya. 'Apa maksudnya sih!' geram Noura masih memukul bantal, dan bahkan sekarang ia melemparnya ke tembok kamar. "Pagi-pagi dia antar semua orang dibikin heboh gara-gara dia gak mau berhenti di pinggir jalan, malah sengaja menurunkan aku di parkiran restoran. Terus tadi, tiba-tiba datang dengan mengajak Renee, maunya apa sih?" kata Noura menahan kesal. "Bukannya bikin gosip berhenti, yang ada aku malah jadi bulan-bulanan para senior besok. Pasti aku akan dikatakan halu atau ke-PD-an sama mereka," ucap Noura merasa kesal. "Sebenarnya gak masalah, tapi tuduhan itu bikin aku seolah-olah jadi perempuan gak baik."Sampai Noura selesai dengan semuanya, termasuk mandi bahkan berendam, sosok Dean masih belum muncul. Pesan atau panggilan juga tak ada yang masuk ke ponsel Noura. Berpikir j
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

SALAH MENAFSIRKAN

Wajah Noura tampak lelah dan lesu. Semalam ia dibangunkan oleh Dean dan dipaksa untuk makan. Padahal berkali-kali ia bilang tak lapar dan tidak mau makan. Tapi, karena tak mau berkelahi malam-malam dengan suaminya itu, ia terpaksa bangun. Alhasil, kantuknya pun hilang. Kesempatan tersebut diambil Dean untuk melampiaskan nafsunya. Noura sudah bersiap untuk pergi kerja dan duduk di meja makan menunggu Dean turun. Beberapa kali menguap sehingga mengundang senyum dari beberapa pelayan yang tengah menyiapkan sarapan pagi. "Sepertinya Anda masih mengantuk, Nona?" Alton tiba-tiba muncul di dekat Noura. Perempuan itu pun menengok dan berusaha tersenyum di tengah kemalasan yang dirinya rasakan. "Ya, kamu tahu Alton. Tuanmu itu semalam membangunkan aku dan memaksa makan."Alton membalas senyum Noura. "Tapi, bukankah semalam juga Anda meminta untuk dibangunkan kalau Tuan Dean pulang?""Iya sih. Tapi, ternyata aku ngantuk sekali. Seminggu ini aku belum libur.""Tak ada yang memintamu bekerja.
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

SOSOK PENGINGAT

"Maafkan papaku, Dean." Renee terlihat menyesal ketika Dean akhirnya tahu mengenai penyakit yang dideritanya selama ini. Saat ini keduanya tengah duduk bersama di taman belakang kediaman keluarga Willow. Dean baru saja mengantar pulang Renee setelah sore tadi menemani wanita itu melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. "Tidak apa-apa. Aku merasa tidak terganggu sama sekali. Aku bahkan senang karena kalian masih menganggapku keluarga.""Kamu ini bicara apa. Kami tentu masih menganggapmu seperti itu. Kalau kamu mau tahu, hampir setiap hari mama menanyakan kabarmu. Aku sampai bosan menjawab," ujar Renew terkekeh. Terlihat senyum tipis tersungging di bibir Dean. Ia yang sebelumnya memang sempat mengurung diri paska kematian Rachel, merasa terharu sebab perhatian yang masih diberikan keluarga Willow kepadanya. "Kamu yang sempat menjauh dari kami.""Aku tidak begitu.""Ya, papa sendiri yang bilang. Padahal dulu hampir setiap hari kamu datang berkunjung.""Ya, harap maklum. Kematian Rachel
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

ENTAH MAUNYA APA

"Mungkin kau tidak menyadari itu, Dean, karena sikapnya yang kerap melawan. Tapi, aku sangat yakin kalau perasaan cinta itu ada padanya sekarang."Dean masih teringat akan pendapat Mat tentang Noura. Tentang perasaan wanita itu kepadanya yang membuatnya tersenyum sepanjang malam. 'Apakah ini benar? Kalau memang iya, beruntungnya kau, Dean, karena pesona yang kamu miliki tak pernah bisa dihindari. Semua wanita akan bertekuk lutut dan jatuh cinta padamu. Apalagi wanita biasa sepertinya, yang tampangnya saja pas-pasan. Selain itu tak ada gelar kehormatan yang tersemat di belakang nama keluarganya,' batin Dean yang pagi itu terlihat begitu bahagia. Noura, sosok yang terus ada dalam pikiran Dean, tampak terheran-heran saat memandang wajahnya yang sama sekali tidak terpengaruh dengan kedatangan wanita itu. 'Apakah ia baru mendapatkan bonus atau proyek baru yang bernilai jutaan dollar? Tampangnya bahagia sekali.'Noura hanya mampu bicara dalam hati. Ia membiarkan sang suami yang sepertiny
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more
PREV
1
...
678910
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status