All Chapters of Istri Pengganti yang Tak Dicintai : Chapter 91 - Chapter 100

170 Chapters

RENCANA PERGI

Noura berjalan pelan menuju kamarnya. Ia kembali teringat dengan percakapannya dengan Sarah —kekasih Mat, di restoran tadi. "Tidak cerita bukan berarti ia tidak menganggapmu, Noura. Bisa jadi ada hal lain yang Dean simpan sehingga ia tidak atau belum memberitahukan hal itu padamu."'Itu memang benar. Tapi, minggu depan dia sudah harus berangkat dan aku belum tahu sama sekali,' batin Noura sedih. Sepertinya ia telah bertindak terlalu bodoh dengan mengakui perasaannya kepada Dean. Padahal kenyataannya ia bahkan tidak mendapatkan sambutan yang sama dari suaminya itu. Ucapan Mat pun tidak mempan buatnya. Meski lelaki itu sudah berkali-kali meyakinkan bahwa Dean mencintainya, tapi bagi Noura itu sangatlah mustahil. 'Dia belum mengatakannya.' Begitu kata Noura yang membuat Mat dan Sarah mengangkat kedua bahunya. Setelah sampai di kamarnya, Noura tidak langsung mandi ataupun membersihkan diri. Ia memilih untuk berbaring dan berleha-leha di atas tempat tidurnya. 'Seharusnya aku tidak me
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

NASEHAT SAHABAT

"Ah, sepertinya keputusanku pergi darinya adalah hal yang benar. Dia pergi dengan Renee, aku pergi demi menyehatkan mentalku, itu sempurna.' Noura membatin senang. Perempuan itu tak mau sakit hati mendengar kabar jika sang suami akan pergi dengan perempuan lain. Hal itu sudah ia duga. Jadi, untuk apa ia berlarut dalam kemarahan yang tiada siapa pun peduli. "Aku sudah kenyang." Tiba-tiba Dean beranjak berdiri. Noura yang sedang mengatur strategi tampak kaget, tapi sedetik kemudian mencoba tersenyum saat melihat piring Dean yang masih utuh. "Kamu baru makan sedikit," ucap Noura. Dean tersenyum sinis. "Melihat ekspresimu pagi ini sudah membuatku kenyang tanpa memakan semua makanan ini," ucap Dean dingin. "Ehm, aku tidak tahu kalau mukaku terlihat seperti roti tawar atau sosis panggang," kekeh Noura mencoba melucu. Sayangnya Dean menanggapinya dengan memutar bola matanya seolah bosan. Dean benar-benar selesai dengan makanannya. Ia tampak bergegas pergi, hendak berangkat kerja. "Se
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

TANDA-TANDA

Di hari keberangkatannya ke luar negeri, Dean sudah rapi dan siap. Ia bahkan sudah selesai sarapan meski Noura belum turun dari kamarnya. "Sudah dibangunkan?" tanya Dean pada Alton, merujuk pada Noura yang masih belum juga muncul. "Sudah, Tuan. Nona sudah bangun ketika pelayan memanggil."Dean terlihat tak senang. 'Sudah bangun, tapi kenapa masih belum turun?' begitu pikirnya. "Lalu, sedang apa dia? Kenapa masih belum kelihatan?""Tadi pelayan bilang kalau nona masih belum selesai."Dean menatap Alton bingung. "Masih belum selesai? Sedangkan ia sudah sejak tadi dipanggil.""Maaf, Tuan. Sepertinya nona sedang kurang sehat.""Apa kamu bilang? Kata siapa?" tanya Dean cukup terkejut mendengar kabar yang Alton sampaikan tersebut. Dean segera bangkit dari kursi makan, lalu berjalan meninggalkan Alton yang berusaha menjelaskan. "Kemarin saat nona pulang bekerja, beliau sudah mengeluh sakit kepala. Saya sudah akan menyampaikan kabar tersebut semalam saat Anda pulang, tapi belum sempat sa
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

APA YANG TERJADI?

"Tenang saja. Aku akan langsung ke rumah sakit sepulang dari sini," ucap Noura yang akhirnya ikut juga ke bandara mengantar Dean. Kekesalannya tidak terjadi saat tahu bahwa Renee tidak ikut pergi bersama suaminya itu ke Kanada. Hanya ada Steven yang pastinya harus selalu mendampingi. "Kalau saja tadi kamu tidak terlambat, aku bisa mengantarmu dulu menemui dokter." Dean terlihat mengomel. "Sudahlah. Gak perlu marah-marah kaya gitu. Aku cuma sakit kepala biasa. Kamu lihat sendiri, aku masih bisa mengantarmu ke bandara 'kan. Jadi, gak ada yang perlu kamu khawatirkan."Noura memang terlihat jauh lebih baik dibanding ketika bangun tidur tadi. Tapi, Dean masih merasa belum tenang sebelum istrinya itu diperiksa. "Lebih baik kamu medical check up sekalian. Bukannya waktu itu juga kamu mau rutin kontrol ke dokter spesialis bukan? Tapi, sampai detik ini rencana itu tidak juga kamu lakukan.""Ya ampun, Dean. Aku udah gak sakit lagi, makanya aku putusin buat gak check up ke dokter.""Tapi, bu
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

TETAP PADA RENCANA

"Baru seminggu yang lalu?" tanya dokter memastikan. Noura terlihat ragu. "Eh, maksud saya seharusnya seminggu yang lalu saya haid. Tapi ....""Tapi?""Tapi, saya belum haid juga sampai hari ini."Dokter pun tersenyum mendengar jawaban Noura dengan gerakannya yang tampak ragu dan malu. "Berarti sudah seminggu Anda terlambat datang bulan. Jadi, kalau begitu lebih baik kita periksa dulu. Langsung tes urine saja, yah, Ibu?"Noura tampak gelagapan. Ia sepertinya tak siap bila harus mengetahui fakta seandainya benar ia hamil. "Te-tes urine, Dok?""Iya," jawab dokter sambil mengangguk. Senyumnya yang manis sama sekali tidak mampu membuat Noura tenang. "Biar cepat kelihatan hasilnya."Mau tak mau akhirnya Noura mengikuti juga tawaran sang dokter. Meski jantungnya memompa cepat, menandakan ia tengah gugup luar biasa, tapi ia harus melakukannya. Noura mungkin tidak fokus saat ini, tapi ia berusaha memperhatikan semua yang dokter lakukan. Termasuk ketika ia kemudian harus pergi ke toilet un
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

MOMEN ITU TIBA

Noura tidak pernah mau membayangkan apa yang akan terjadi jika sampai Dean tahu ia pergi dari rumah. Sudah pasti lelaki itu akan marah. Bukan karena cinta, tapi karena rasa belum puas sebab kematian sang mantan tunangan. Rencana kepergiannya adalah setelah ia keluar dari rumah. Ia tidak akan pernah berangkat ke restoran karena banyaknya waktu yang ia butuhkan untuk menghindari pengawasan para pengawal. Ya, Dean masih ingin memantaunya dari jauh. Meski tidak secara langsung para pengawal ditugaskan, tetap saja Noura harus lebih hati-hati dan teliti. "Dia tidak akan tahu aku akan pergi ke mana, sebab aku sendiri masih belum yakin akan tujuanku sekarang," ucap Noura setelah berhasil keluar dari rumah. Alton tak akan pernah membayangkan jika perginya Noura pagi itu adalah kepergian sang nona untuk kabur dari tuannya. Pamit dengan gaya santai dan biasa, tidak membuat kepala pelayan itu curiga sama sekali. Ia bahkan masih bisa melihat sikap Noura yang menyapa para penjaga keamanan dan b
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

SANGAT MARAH

Dean sudah siap dengan penampilannya. Hari ini setelah ia istirahat paska kedatangannya di Kanada, dirinya bersiap untuk presentasi di depan Tuan Chelo —calon rekan bisnis yang sudah lama ia impikan untuk bisa bekerja sama. "Semua sudah siap, Steven?" tanya Dean yang masih mematut dirinya di depan cermin. Dean bukan seorang lelaki narsis atau lelaki metro seksual yang kerap mementingkan penampilan. Tapi, untuk hari ini ia tidak peduli jika orang-orang melihat atau menilainya demikian. Sudah sejak pagi ia selesai, tapi anehnya ia masih belum mau beranjak dari depan cermin besar seukuran badannya itu. "Sudah, Tuan." Steven menjawab sembari terus memperhatikan sang tuan yang masih betah memandangi wajah dan penampilannya. "Apakah penampilanku sudah terlihat pantas?" Untuk ke sekian kalinya, Dean butuh validasi. "Anda jauh dari kata pantas. Penampilan Anda sangat sempurna hari ini. Saya yakin Tuan Chelo akan dengan sangat mudah menyetujui presentasi yang akan Tuan ajukan.""Aku bukan
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

BEBAS

Hidup bebas seperti seekor burung yang lepas dari sangkar, sejatinya itu yang saat tengah Noura rasakan. Hidup bahagia di tempat yang baru, yang selama ini tidak pernah ia bayangkan akan tinggal. Sahabatnya, Feli, sangat membantunya. Sampai masalah rumah saja, perempuan itu mencarikan tempat yang nyaman Noura tempati."Yang penting nyaman, itu saja."Namun yang terjadi, Feli mendapatkan sebuah rumah berukuran sedang yang masih baru, yang langsung Noura bayar sewanya karena fasilitasnya yang sayang untuk ia tolak. "Ini lebih dari cukup. Sangat jauh dari ekspektasiku." Noura berkali-kali mengucapkan terima kasih sebab bantuan Feli. Hingga seminggu kemudian ia tinggal, hidupnya begitu tentram dan damai. "Apakah ada yang bisa aku lakukan untuk membantumu, Feli?" tanya Noura di suatu pagi. Kebetulan rumah mereka yang berdekatan, sehingga membuat keduanya hampir setiap hari bertemu. "Membantu apa? Tidak ada kesulitan yang membuatku harus mendapatkan pertolongan. Hans sangat membantuku.
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

MASIH MENCARI

Noura sudah akan pulang ketika Hans muncul sepulangnya dari bekerja. "Mau ke mana, Noura?" tanya suami Feli yang saat itu langsung menyambut rentangan tangan putri bungsunya. "Aku mau pulang. Ini sudah sore. Sudah seharian aku menjaga istri tercintamu."Hans yang ramah dan mudah akrab, mampu membuat seorang perempuan seperti Noura tidak sungkan untuk bersikap sok kenal dan dekat. Selain itu, sang kawan yang juga tidak peduli ketika Noura akrab dengan suaminya. "Benarkah? Terima kasih kalau begitu. Jangan bosan untuk selalu menemaninya," ucap Hans yang kemudian berbicara sedikit berbisik saat Feli menatap sebal padanya. "Dia pasti bosan karena tidak punya kegiatan lain selain menjaga kedua anaknya yang lucu dan menggemaskan ini," lanjut lelaki itu seraya menurunkan anak perempuannya tadi. Tak ayal Hans pun mendapat cubitan manja dari sang istri. Noura pun sontak tertawa melihat ekspresi lelaki di depannya itu yang pura-pura kesakitan. "Ah, tenang saja. Yang penting hidupku kamu ja
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

MENYEMBUNYIKAN

Rumah sakit kecil khusus ibu dan anak, adalah tempat yang Noura kunjungi untuk memeriksakan kondisi kehamilannya. Bersama Feli yang juga tengah hamil, tapi lebih dulu, keduanya bersama-sama menemui dokter kandungan. "Kau yakin mau memeriksakan dirimu di sini?" tanya Noura yang merasa tak masuk akal. "Yah, itu demi kamu." "Jangan bercanda, Fel. Kalau kamu rutin memeriksakan dirimu di rumah sakit besar, kenapa harus ikut periksa di sini?" "Itu bukan masalah, Noura. Aku bisa periksa ke rumah sakit itu lagi nanti, tentunya setelah pemeriksaan calon bayimu selesai." Noura akhirnya merasa lega setelah Feli meyakinkan dirinya bahwa setelah dari rumah sakit tersebut, kawannya itu akan pergi bersama sang suami ke rumah sakit yang kerap ia datangi. "Kalian terlalu baik. Aku sampai tidak bisa berkata-kata atas kebaikan kalian. Bahkan, untuk urusan seperti ini saja Hans melakukannya dengan sangat detail." Noura tampak terharu. Untuk kesekian kalinya Feli menunjukkan perhatiannya yang am
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more
PREV
1
...
89101112
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status