Semua Bab Istri Pengganti yang Tak Dicintai : Bab 51 - Bab 60

170 Bab

MAKAN SIANG

Selesai dengan urusan rumah sakit, Dean dan Noura sudah kembali berada di dalam mobil. Keduanya —seperti sebelumnya, saling membisu. Hingga ketika mobil berbelok ke salah satu restoran mewah di pusat kota, Noura mulai bersuara. "Kita mau kemana?" tanyanya bingung. "Apa kau tidak bisa baca?" Dean balik bertanya. "Restoran. Tapi, mau apa kita ke sini?"Dean terlihat menghela napas. "Fungsi restoran itu apa kalau bukan tempat makan.""Ya, aku tahu restoran itu tempat makan. Tapi, kenapa kamu mengajak aku ke sini? Apa waktumu begitu luang sampai tidak kepikiran untuk segera pergi ke kantor?"Dean memejamkan kedua matanya dramatis. Lalu, ia pun menoleh dan menatap istrinya kesal. "Kenapa kau ini berisik sekali. Mau aku pergi ke kantor atau tidak, apa urusannya denganmu?""Memang tidak ada urusannya denganku.""Lalu?""Ya, tapi apa tidak apa-apa kamu meninggalkan pekerjaanmu dengan membuang-buang waktu seperti ini?""Itu urusanku." Dean menjawab singkat dan itu cukup membuat mulut Noura
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-20
Baca selengkapnya

TAK HENTI BERDEBAT

Sebuah pukulan Noura layangkan di bahu Dean saat lelaki itu berkata sinis kepada Kenz. Tapi, pengusaha itu tampak tak peduli. Ia lalu kembali bicara kepada sahabat Noura itu dengan nada yang sama. "Kami sedang makan siang sekarang. Jadi, kami harap kau jangan mengganggu. Biarkan istriku makan dengan tenang supaya tidak tersedak karena pertanyaanmu."Setelah itu Noura mengambil ponselnya dan mematikan mikropon. Ia menatap sebal Dean yang malah berekspresi biasa saja seolah tidak terjadi apapun. "Sorry, Kenz. Jangan kamu dengarkan Dean. Kamu tahu maksudku bukan?"Dean menoleh Noura dengan tatapan mematikan. Namun, perempuan itu tampak biasa, membalas apa yang sebelumnya Dean lakukan kepadanya. "Baiklah. Nanti aku akan hubungin kamu lagi setelah sampai rumah."Setelahnya Noura mematikan sambungan telepon. "Sudah mengumpulkan banyak nyawa rupanya sampai berani berlaku buruk kepadaku.""Kamu yang memulai, aku hanya membalas.""Sejak kapan kau boleh membalas apa yang aku lakukan?" Dean
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-20
Baca selengkapnya

SEKETIKA MEMANAS

Dean sampai ke rumahnya setelah lewat makan malam. Suasana rumah sudah gelap gulita. Hanya ada Alton yang menunggunya pulang, sedangkan para pelayan sudah kembali ke tempat istirahat mereka masing-masing. "Anda sudah makan, Tuan?" tanya Alton seraya mengambilkan air minum untuk sang tuan. "Sudah. Mat mengajakku makan malam tadi bersama keluarganya."Alton mengangguk mengerti. Ia kemudian meletakkan kembali botol kosong yang Dean berikan. "Apakah Noura sudah makan?""Sudah, Tuan.""Di mana dia sekarang? Apakah sudah kembali ke kamarnya?""Tidak. Nona Noura tadi izin untuk ke ruang kerja Anda, Tuan.""Ruang kerjaku?""Benar."Dean melirik ke arah pintu dekat ruang keluarga. Di sana, kata Alton, ada Noura yang entah sedang apa. "Oh iya, apakah tadi dia makan banyak?" tanya Dean lagi sebelum melangkah untuk melihat sang istri. "Menurut saya banyak, Tuan. Apalagi Nona juga memakan banyak kue yang tadi supir bawa dari restoran.""Ehm, baguslah kalau begitu," ucap Dean pelan. Alton ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-21
Baca selengkapnya

SELALU TERBAYANG

Bayangan akan pergulatan panas yang baru saja terjadi, tak mau lepas dari pikiran Noura. Dean yang malam itu tiba-tiba menyerangnya, melakukan semuanya dengan sangat lembut. Noura bahkan hampir kehabisan napas ketika inci demi inci tangan Dean menjelajah tubuhnya. 'Ia tak pernah lakukan itu sebelumnya,' batin Noura. Noura tak bisa tidur sampai sekarang. Bahkan, dadanya masih berdebar kencang meski puncak yang ia alami sudah sejam berlalu.Ya, malam ini untuk pertama kalinya Dean membuatnya menggapai klimaks. Sebuah pengalaman baru bagi Noura sepanjang hidupnya menjadi seorang istri. Sebelumnya Dean selalu saja berhenti setelah ia mencapai puncaknya sendiri. Dean selalu pergi meninggalkan Noura dengan sengaja. 'Kau pikir aku akan memberikanmu itu? Mimpi saja!'Dean selalu berkata begitu tiap kali mereka selesai berhubungan. Meski Noura tak peduli, tapi ia selalu merasa kesal sebab Dean seperti sengaja membuat olahraga mereka menggantung tanpa penyelesaian. Noura tidak sakit hati, b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-21
Baca selengkapnya

TUDUHAN TAK BERALASAN

Ruang makan terasa hening ketika Dean sibuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Ia terlihat kesal, entah karena apa. Di depannya ada Noura yang memperhatikannya dalam diam. Noura yang masih teringat akan adegan panas semalam, memilih untuk melihat suaminya itu, apalagi bersuara. Noura tidak tahu jika laki-laki yang tengah merengut menahan kesal itu sebab lamunan pagi harinya sebab kejadian semalam. Ya, saat bangun tidur, ternyata Dean bermimpi kalau Noura membangunkannya. Bahkan, Dean sampai bermimpi telah mencium istrinya itu demi mengulang apa yang mereka lakukan semalam. Tapi, ketika pagutan itu semakin memanas, justru Dean terjatuh dari tempat tidur. Saat itu juga Dean sadar dan langsung terbangun. 'Jadi, semuanya itu cuma mimpi? Bagaimana bisa aku memimpikan hal menjijikan itu.'Menjijikan yang Dean maksud adalah kenyataan bahwa dirinya masih mengingat kegiatan panas yang dilakukannya bersama Noura di ruang kerjanya. Ia tidak berekspektasi sama sekali akan terus mengingat k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-21
Baca selengkapnya

PERMINTAAN DEAN

Dua orang pelayan yang sebelumnya stand by di ruang makan perlahan menyingkir setelah Alton meminta mereka pergi. Kini hanya ada Dean dan Noura. Pasangan suami istri itu terlihat saling memandang dengan ekspresi yang sama kesal. "Aku hanya menyampaikan apa yang Hary ceritakan.""Biar adikmu sendiri yang bicara padaku. Jangan ikut campur kalau kau sendiri tidak tahu apa masalah sebenarnya.""Aku tidak ikut campur.""Lalu, apa namanya waktu kau bilang seharusnya aku tidak mencampuri urusan pribadi dengan urusan lainnya. Kau juga membenarkan tuduhan adikmu itu 'kan?""Ti-tidak seperti itu.""Lalu, apa?"Dean menatap Noura tajam. Emosinya masih bisa ia tahan karena tidak mau berita dari Mat yang sudah membuat mood-nya baik, kembali hancur gara-gara masalah yang belum jelas kebenarannya. "Hary bilang atasannya takut mempekerjakannya setelah tahu bahwa Hary adalah adik iparmu.""Bagaimana atasannya bisa tahu? Aku saja tidak pernah bicara pada siapapun mengenai adikmu yang bekerja di peru
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-21
Baca selengkapnya

KEMBALI RIBUT

"Kenapa kamu masih belum pergi?" Dean baru keluar dari toilet. Ia terkejut ketika melihat Renee masih ada di dalam ruangan kantornya. "Ehm, aku baru mau pergi sekarang." Seketika Renee beranjak bangun. Gerakannya tampak terburu-buru, membuat Dean menatap curiga. "Kau ini kenapa?" tanya Dean yang semakin membuat Renee gugup. "Tidak ada apa-apa. Barusan aku dapat telepon dari atasan. Aku diminta segera ke kantor sekarang. Kalau tidak, aku bisa di-SP karena terlambat.""Salahmu sendiri. Kenapa kamu malah datang ke sini dan bukan pergi bekerja.""Ya, aku tidak akan mampir kalau bukan karena pesan dari papa." Renee tampak meletakkan tas di pundaknya. "Pesan itu bisa kamu sampaikan melalui telepon. Tidak harus datang ke sini.""Aku merasa tidak sopan saja, Dean." Renee berusaha sekali berbicara lembut. Padahal sejatinya ia tengah mengontrol kegugupan akibat telepon dari Noura yang ia angkat. "Ehm, aku ucapkan terima kasih atas pesan yang kamu berikan. Aku akan menghubungi Tuan Federic
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-22
Baca selengkapnya

MENCARI DALANG SESUNGGUHNYA

Noura terus menggerutu kesal. Berkali-kali ia memukul bantal setelah percakapannya dengan Dean berakhir. "Bodoh! Bodoh! Kenapa aku harus bersikap bodoh seperti tadi?"Pekerjaannya di taman langsung Noura tinggalkan setelah Dean mematikan panggilan. Ia yang bergegas masuk ke kamar, merasa malu karena sudah uring-uringan tak jelas. 'Ia pasti berpikir yang tidak-tidak sekarang,' gumam Noura masih membodohi dirinya sendiri. 'Argh! Noura, kamu ini kenapa?' teriak Noura dalam hati. Tak bisa ia bayangkan saat ini Dean tengah tersenyum atau bahkan mungkin tertawa karena kalimat sinis yang Noura ucapkan tadi. 'Huhu, semoga ia tidak berprasangka yang aneh-aneh,' gumam Noura berusaha berpikir positif demi menguatkan mentalnya. Meninggalkan Noura yang terjebak pada sikapnya sendiri, saat ini di kantor seseorang yang sedang Noura pikirkan, tengah kedatangan seorang tamu. Ruangan Dean yang sejuk sebab aliran AC yang keluar, tampaknya tidak mampu menyejukkan hati seorang pemuda yang saat ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-22
Baca selengkapnya

BERDAMAI

"Kamu dengar sendiri, bukan aku pelakunya." Dean kembali berbicara serius dengan Hary setelah menginterogasi manajer tempat adik iparnya itu dipecat. "Tapi, Pak Kevin tidak mengatakan siapa pelaku aslinya. Itu artinya nama Anda masih memungkinkan sebagai pelakunya.""Lelaki itu sudah bilang kalau ia hanya diperintah oleh seseorang, dan itu bukan aku. Apakah menurutmu belum jelas?"Hary tampak mengabaikan ucapan Dean. Pemuda itu kemudian beranjak bangun. "Tidak apa, Tuan Dean. Saya juga sudah tidak berminat kerja di sana lagi. Biarkan saja orang yang sudah berlaku jahat padaku. Biar Tuhan yang membalasnya." Hary menutup pertemuan mereka dengan berkata tak ingin lagi bekerja di tempat tersebut. "Baiklah, sepertinya sudah cukup lama saya di sini. Saya khawatir akan mengganggu pekerjaanmu kalau terus berada di sini. Kalau begitu saya pamit pulang." Hary sudah akan berbalik sebelum akhirnya Dean berkata. "Bagaimana kalau kamu bekerja di sini?"Gerakan Hary terhenti. Ia urung melangkah.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-22
Baca selengkapnya

KEISENGAN SAHABAT

Sekian detik Noura membisu. Tapi, tak lama kemudian ia tertawa terbahak-bahak. Kalimat yang Hary ucapkan terdengar sangat lucu dan tak masuk akal. Hal tersebut membuat Hary menatap sebal. "Kalau gak percaya ya sudah. Aku cuma menyampaikan apa yang aku lihat sebagai seorang lelaki. Lagipula, itu bukan masalah juga 'kan?" tanya Hary yang langsung mengambil gelas berisi air jeruk yang baru saja dibawa oleh pelayan. "Ya, memang bukan masalah. Tapi, jangan mengarang cerita juga. Itu terlalu berlebihan.""Berlebihan atau tidak itu tergantung orang yang mencernanya," ucap Hary setelah meminum setengah gelas air berwarna kuning tersebut. "Kaka tanyakan sendiri saja sama Kak Dean. Apakah dia masih mencintai Rachel atau sekarang sudah ada nama Kak Noura di hatinya.""Ih, untuk apa? Gak penting banget.""Ya, emang gak penting juga sih. Lagian pernikahan kalian juga gak akan lama 'kan?"Noura terkejut mendengar ucapan Hary. Bagaimana bisa adiknya itu berpikir demikian? Apakah Dean sudah mengat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
17
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status