บททั้งหมดของ Istri Pengganti yang Tak Dicintai : บทที่ 61 - บทที่ 70

170

ADA YANG MALU

Sebelum makan malam, Dean sudah sampai rumah. Terlihat Noura menunggunya di ruang keluarga sembari menonton TV. "Kamu sudah pulang?" tanya perempuan itu seraya bangkit berdiri. "Hem." Dean berjalan, lalu duduk di sofa tunggal di samping Noura. Tas kerja sudah berpindah ke tangan Alton. Kepala pelayan memerintahkan seorang pelayan untuk mengambilkan air minum. "Biar aku saja, Alton." Tiba-tiba Noura berkata, lalu pergi. "Kamu mau ke mana?" Dean bertanya saat Noura hendak melewatinya. "Ambil air minum untuk kamu.""Biar pelayan saja. Kamu duduk di sini. Ada yang mau aku tanyakan."Noura pun urung pergi. Alton kembali memberi perintah pada pelayan yang tadi hampir akan pergi sebelum Noura mencegahnya. "Duduk." Dean meminta Noura supaya kembali duduk. Istrinya itu menurut. Meski sedikit ragu, ia berusaha untuk tetap diam dan tidak melawan. "Adikmu tadi jadi ke sini?""Jadi. Kamu sudah kasih izin padanya bukan?"Dean mengangguk. "Apa saja yang ia ceritakan padamu?""Cerita apa?" N
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-23
อ่านเพิ่มเติม

TERLAMBAT BANGUN

"Dean, berhenti dulu."Noura tampak kepayahan. Wajahnya memerah dengan bulir keringat yang membasahi seluruh tubuh Dean yang berada tepat di atasnya berhenti sesaat. "Ada apa? Apa aku melukaimu?" tanya lelaki itu mendadak khawatir. "Eh, tidak. Bukan itu," jawab Noura masih dengan suara pelan. "Lalu?" Dean sudah bergeser dan tidak lagi menindih sang istri. Lelaki itu menunggu istrinya bicara sembari mengatur napas yang masih tersengal. "Apa yang sakit?" Kembali Dean bertanya. "Tidak ada yang sakit, Dean.""Ya, terus apa? Kenapa kamu memintaku berhenti?"Biasanya Dean akan marah ketika olahraga malamnya ditolak oleh Noura. Bahkan, ia tak sungkan melakukan pemaksaan meski istrinya itu bersikap enggan. Tapi, anehnya malam ini setelah ia tiba-tiba menyerang Noura, segala sesuatunya terlihat berubah. Dean bahkan rela berhenti di tengah-tengah aksi panasnya ketika Noura memintanya berhenti. "Aku cuma butuh bernapas sebentar.""Kenapa malam ini kamu payah sekali?" Dean bertanya balik.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-24
อ่านเพิ่มเติม

KECURIGAAN

Dean melihat Noura meringis kesakitan. "Jangan berlebihan. Kita melakukan hal semalam bukan pertama kali."Kekhawatiran yang Dean rasakan, ia alihkan dengan berkata sinis. "Ya, maafkan aku. Mungkin aku memang terlalu lemah untuk melakukan hal itu semalam." Noura malah meminta maaf. Hal tersebut semakin membuat perasaan Dean tak enak. "Jangan membuatku kesal. Pagi ini aku ada meeting dan harus segera berangkat agar tidak kena macet. Jadi, cepat katakan apa yang kamu rasakan? Aku tidak tahu kalau kamu tidak bilang."Noura menatap Dean dan berusaha tersenyum. "Aku baik-baik saja. Kamu bisa pergi sekarang. Lagipula bukankah selama ini kamu selalu pergi tanpa pamit padaku?" Noura kembali dalam mode menyebalkan.Dean mulai terbawa suasana. Ucapan Noura jelas arusnya. Bila diladeni tak mungkin jika mereka tidak bertengkar. "Yeah. Sepertinya aku terlalu berlebihan dan menganggapmu kenapa-kenapa." Akhirnya Dean mengalah. Ia memilih beranjak dan berdiri dengan usaha menahan emosinya yang l
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-25
อ่านเพิ่มเติม

MENUNJUKKAN

Noura sudah tidur ketika Dean pulang kantor. Perempuan itu tidur setelah mengobati lukanya. "Di mana dia?" tanya Dean pada Alton sembari berjalan menuju lantai atas. "Di kamarnya. Nona sepertinya sudah tidur. Sebab beliau tidak mau diganggu. Bahkan, untuk makan malam sekali pun.""Apa maksudmu dia belum makan?" tanya Dean yang tiba-tiba menghentikan langkahnya di tengah anak tangga. "Benar, Tuan." Alton mengangguk. "Kenapa kamu tidak bilang padaku?" Kembali Dean berjalan sambil ngomel. "Maafkan saya, Tuan. Saya tidak mengabari Anda." Alton jelas merasa heran. Tumben sekali tuannya menunjukkan perhatiannya kepada sang istri. Selama ini ia dan semua pelayan tahu jika Dean selalu bersikap kasar pada Noura. Bahkan, wanita itu disejajarkan dengan pelayan yang bekerja di rumah tersebut. Tapi, sejak beberapa hari kemarin, mungkin kalau Alton tidak salah ingat perubahan sikap Dean terlihat sejak kematian adik Noura. Sejak itu Dean terlihat berbeda meski sikap sinisnya terkadang masih a
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-26
อ่านเพิ่มเติม

MERASA ANEH

Sikap Dean dan Noura seketika canggung. Noura yang hanya diam membeku dengan Dean yang terus menatap tubuhnya. "Kenapa kau diam saja saat aku bertanya tadi?" Dean bertanya tentang sikap Noura yang diam waktu bangun tidur. "Aku tidak mau dianggap berlebihan."Noura masih belum menatap Dean. Bukannya tidak berani, hanya saja suasana yang terasa begitu lain dari biasanya. "Lebih baik kita ke dokter." Dean kemudian menyimpulkan sendiri. "Eh, aku gak mau!" seru Noura seketika bangun. Tapi, Dean langsung mendorong dan menyuruhnya kembali berbaring. Noura tak melawan. Ia memilih kembali diam sebab tak mau membuat keributan. "Aku sudah mengobatinya. Ini tak akan lama. Aku yakin akan segera sembuh.""Dari mana kamu tahu?""Kamu sudah lihat obatnya 'kan? Aku juga sudah browsing, obat itu ampuh untuk mengobati luka yang aku alami sekarang.""Siapa yang menjamin kalau tidak akan ada infeksi?" Sesekali Dean menatap wajah Noura, lalu ke arah bawah. Demi mendengar kalimat Dean, sontak Noura m
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-26
อ่านเพิ่มเติม

ENTAH KAPAN AKAN BERAKHIR

"Apakah ada kabar dari adikmu?" tanya Dean setelah ia dan Noura berada di ruang makan.Di sebelahnya Noura tengah memakan makanan yang pelayan sajikan. Ia sendiri hanya menemani dan memastikan jika wanita itu makan dengan benar. "Ada. Hary bilang kalau besok ia bisa langsung masuk kerja.""Benarkah?""Ya.""Ehm, baguslah kalau begitu." Dean merasa puas dengan kabar yang didapatnya. "Apakah kamu tidak tahu? Kenapa kamu bertanya hal itu, tidakkah Mat memberi tahu?" tanya Noura dengan mulut yang penuh dengan makanan. "Kunyahlah dulu. Kau ini perempuan, makan dengan benar." Dean menatap tak suka. "Bukankah kau ini seorang kepala divisi di salah satu stasiun televisi ternama? Tidak mungkin kau tidak memiliki table manner yang baik secara interaksimu bukan hanya bertemu dengan karyawan atau orang-orang biasa."Noura mendelik sebal. "Jangan bicarakan table manner kalau apa yang aku punya sudah kamu rebut.""Apa hubungannya antara kebahagiaan yang aku ambil dengan tata cara makan yang ben
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-26
อ่านเพิ่มเติม

TUDUHAN CEMBURU

"Kenapa kamu masih mempertahankan pernikahan pura-pura ini kalau sudah ada wanita lain yang dengan senang hati mau menjadi istrimu yang sebenarnya?" Noura bertanya pada Dean yang tengah mengobati lukanya. Sedikit ringisan sebab rasa perih yang ia rasakan saat Dean menyentuhnya. Dean yang sedang fokus mengamati luka serta mengoleskan salep di area yang lecet, seketika terdiam. Sekian detik membisu, ia kemudian memilih menyelesaikan urusannya. "Siapa wanita yang kau maksud? Apakah Renee?" tanya Dean setelah selesai. Ia lalu menyimpan kembali salep ke dalam wadah kemasannya. Setelahnya ia mengambil obat pereda nyeri untuk Noura minum. "Ya. Seperti yang sebelumnya aku pernah bilang, saudara Rachel itu sepertinya tertarik padamu." Noura memilih untuk berterus terang meluapkan uneg-unegnya. "Seperti yang sebelumnya juga aku pernah bilang, itu bukan urusanmu. Dalam hubungan pernikahan kita, aku yang menentukan semuanya." Dean mengambil gelas yang sudah kosong isinya. "Terima kasih," uc
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-27
อ่านเพิ่มเติม

SEBUAH PESTA

Suasana di dalam sebuah restoran tempat di mana diadakannya pesta anniversary seorang pengusaha bernama Federick Willow dan sang istri, Martha, terlihat mewah dan berkelas. Semua tamu yang hadir tampak menikmati jalannya pesta yang dibuat intim dan penuh keakraban. Malam itu Dean yang diundang secara pribadi datang bersama Mat, tanpa Sarah. Wanita itu masih sibuk dengan pekerjaannya. "Sepertinya Tuan Willow sengaja mengundangmu, Dean," ucap Mat yang terlihat senang. Pesta adalah salah satu hobinya. Sebab itu Mat sangat antusias ketika sahabatnya itu mengajaknya. "Kau pun diundangnya," sahut Dean santai. "Yeah, tapi tak ada undangan secara pribadi. Hanya undangan berupa email dan surat undangan yang dikirim ke kantorku," ejek Mat merujuk pada kedatangan Renee ke rumahnya beberapa waktu lalu. "Banyak pengusaha yang mereka juga undang secara pribadi. Tidak ada faktor sengaja atau tidak. Terlebih lagi aku adalah mantan tunangan putrinya. Jadi, tidak ada sesuatu yang istimewa dalam u
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-28
อ่านเพิ่มเติม

TUGAS BARU

Waktu pagi menjelang, matahari muncul di sela-sela tirai jendela di kamar Noura. Perempuan itu sudah bangun sejak pagi, dan saat ia keluar dari kamar mandi sudah terlihat terang kamarnya. Noura membuka tirai dan membiarkan sinar mentari menyapa serta menghangatkan ruangan kamarnya. "Selamat pagi, Dunia!" sapa Noura sembari menghirup udara pagi yang datang. Terasa segar ketika angin bertiup menerpa wajahnya. Berpadu dengan kehangatan matahari pagi yang sudah menerangi semesta. "Udara yang begitu segar," ucapnya merasa tenang. Selama beberapa menit Noura berdiri dan diam di jendela kamar. Memejamkan mata sembari menikmati sensasi luar biasa yang mampu membuat hati dan jiwanya tenang. Tak lama kemudian Noura membuka mata. Masih memandang langit yang cerah ia tersenyum. Lalu, ketika tatapannya berpindah tak sengaja ia melihat mobil milik Dean yang terparkir asal di halaman. 'Jam berapa dia pulang?' gumam Noura yang mengetahui tentang undangan pesta keluarga Willow dari Alton. 'Pas
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-28
อ่านเพิ่มเติม

KEANEHAN YANG LAIN

Kamar berukuran sangat luas itu terlihat gelap. Cahaya matahari hanya mampu melirik tak bersedia mengintip apalagi masuk. Suasananya terasa sepi, hanya suara detik di jam digital yang ada di atas meja nakas. 'Apakah ia baru tidur pagi sampai belum bangun di waktu yang sudah siang ini,' gumam Noura sambil terus berjalan menuju tempat tidur. Noura mengalami sedikit kesulitan ketika berjalan menyusuri kamar Dean. Kamar yang begitu luas, tapi penerangan yang terkesan pelit. Hingga setelah ia tersandung beberapa kali pada sofa atau barang yang ada di kamar tersebut, akhirnya Noura sampai dan berdiri di sisi ranjang berukuran besar milik suaminya. 'Bangun, Tuan. Ini sudah siang!' Bukannya membangunkan dengan benar, Noura malah bergumam pelan. Siapa yang akan mendengar kalau suaranya saja pelan. Bahkan, semut sekalipun tak bisa mendengar suara Noura yang pelan itu. "Tuhan! Apakah aku harus menggoyang tangannya supaya bangun atau cukup berbisik saja di telinganya?" tanya Noura berharap m
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-28
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
56789
...
17
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status