Pagi itu, Sarah diantar Marc ke apartemen. Istrinya akan bekerja dari sana sekalian mengontrol toko juga berkordinasi tentang interview dengan Ibu Irma.“Kamu tidak akan pergi ke mana-mana, kan?”Sarah menggeleng. “Tidak. Hari ini ada meeting online saja selanjutnya hanya menemani Ibu Irma masak.”“Ok. Kabari aku jika butuh sesuatu.”Sarah mengantar Marc ke depan pintu. Lelaki itu mencium pipi dan bibir Sarah sebelum pergi. Kemesraan itu diperhatikan Ibu Irma. Ia senang Sarah dan Marc terlihat semakin mesra dari hari ke hari.“Meeting jam berapa?” Ibu Irma bertanya saat Sarah duduk di kursi dapur.“Dua jam lagi.”“Dengan Irwan?”“Siapa lagi? Bos aku kan anak ibu itu.”Ibu Irma terkekeh. “Sebenarnya sebagai bos, Irwan itu bagaimana, sih?”“Baik banget. Sabar dan tidak pernah marah-marah.”“Masa?”Dengan tegas, Sarah membenarkan pernyataannya. Meski begitu, Irwan sangat profesional. Jika ada karyawan yang terus-menerus melanggar etiket bekerja, ia juga tidak ragu untuk memecat karyawan
Last Updated : 2024-10-02 Read more