“Sudah cantik, Dek,” puji Satrio pada istrinya yang sejak tadi berdiri di depan cermin dan berkali-kali merapikan penampilannya.“Jangan bohong, Bang,” timpal Isha yang tampak belum percaya diri dengan penampilannya malam ini.“Ya Allah, Dek. Buat apa Abang bohong? Dek Isha, beneran sudah cantik.” Satrio meyakinkan istrinya.Isha mencebik. “Kayanya Bang Satrio selalu bilang cantik bagaimana pun keadaanku,” ucapnya.Satrio tersenyum. “Dek Isha memang selalu cantik, masa Abang bilang jelek. Abang bohong dong kalau begitu,” timpalnya.“Tapi pendapat Bang Satrio itu subyektif banget, sama sekali ga obyektif,” tukas Isha seraya melirik suaminya melalui bayangan di cermin.“Kalau Dek Isha ga percaya apa yang Abang katakan, yuk sekarang kita berangkat ke rumah Papa. Kita dengar bagaimana pendapat keluarga Abang setelah melihat Dek Isha.” Satrio menghampiri istrinya.“Aku takut, Bang.” Isha memandang suaminya. Dia terlihat gugup.Satrio meraih tangan Isha lalu menggenggamnya. “Takut apa, Dek?
Terakhir Diperbarui : 2024-10-23 Baca selengkapnya