"Sat, kamu ga salah ngajak kami masuk ke restoran ini?" Lina menatap lekat Satrio usai melihat-lihat buku menu. Satrio mengulum senyum. "Tidak salah, Bu. Kenapa memangnya? Apa ada masalah? Atau tidak ada menu yang Ibu dan Bapak suka?" Dia balik bertanya setelah menjawab sang mertua. Wanita paruh baya itu menggeleng dengan cepat. "Bukan begitu, Sat, tapi harga makanan sama minuman di sini mahal-mahal. Masa harga es teh saja lima puluh ribu, palingan rasa tehnya juga sama saja kaya yang biasa Ibu bikin di rumah," balasnya. "Coba saja pesan es teh di sini, Bu, biar tahu rasanya sama atau tidak dengan yang biasa dibuat di rumah," sahut Satrio seraya menahan senyum. Lina berdecak. "Masa di restoran mahal begini pesannya cuma teh manis, Sat? Ga ada bedanya sama makan di warung dong." "Kalau begitu pesan saja yang tidak ada di warung, Bu, biar tidak sama," timpal pria berambut ikal tersebut. "Tapi kamu beneran bisa bayar harga makanan dan minuman di sini 'kan, Sat? Ibu ga mau ya disuruh
Last Updated : 2024-11-15 Read more