Semua Bab Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati: Bab 51 - Bab 60

82 Bab

Tuduhan yang Tak Pernah Habis

"Apa yang kau pikirkan?""Hmm?"Adelia langsung tersentak saat Bisma ternyata tiba-tiba menyadari lamunannya dan mengusap tangannya dengan lembut. Saat ini dirinya memang sudah berada di dalam mobil pria itu. Kurang lebih setengah jam lagi ia akan sampai di pengadilan untuk mengurus semua keperluan perceraiannya dengan Ardi.Perkataan Bisma sewaktu makan siang tadi, memang tengah menyelimuti pikiran Adelia saat ini. Entah kenapa Adelia jadi sedikit tak tenang karena merasa pria itu sudah mulai mengetahui sesuatu yang sudah sebisa mungkin ditutupinya selama ini."Tidak! Bisma pasti belum mengetahuinya! Biar bagaimanapun aku tidak boleh gegabah membuka semuanya lebih dulu!" batin Adelia sekali lagi seraya menatap pria di sampingnya.Saat ini Bisma memang kembali menaruh fokusnya ke arah jalanan. Adelia beralih menatap wajah tampannya meski dengan mulut yang tetap terdiam sambil sesekali membalas usapan pelan tangan pria itu.Ah, Bisma memang sosok pria yang hampir sempurna! Pria itu ham
Baca selengkapnya

Roda Kehidupan yang Berputar

Jantung Citra berdetak cepat kala menyadari maksud Adelia. Ia tahu tidak bisa mengelak lagi, tetapi sedikit tak menyangka Adelia akan menagihnya saat ini juga."Kau yakin sekarang?" bisik Bisma mendekat ke arah Adelia."Ya, aku yakin. Rasanya waktu tunggu persidangan masih cukup lama. Aku tidak mau dia sampai pulang lebih dulu karena ingin menghindar dari sesuatu yang telah dijanjikannya sebelumnya!"Adelia sengaja menekankan kata-katanya seraya menatap lurus ke arah Citra. Saat ini Adelia benar-benar menunjukkan kekuatannya di depan wanita itu, hingga membuat nyali Citra semakin menciut. Terlebih saat ini masih ada Bisma yang merupakan atasan tertingginya di kantor.Walau Citra sama sekali belum pernah mendengar atasannya bertanya tentang seseorang yang tengah Adelia cari. Namun tetap saja dirinya yakin kalau alasan Adelia bertanya semua ini padanya karena pria itu juga, apalagi masalah ini sangat berkaitan erat dengan perusahaan NinatyLux.Rasanya sangat tidak mungkin orang biasa se
Baca selengkapnya

Rencana Rahasia

"Ada apa, Tuan? Maaf, saya terlambat!"Seseorang yang baru saja datang sesekali menatap sekeliling. Situasi yang cukup tak tenang membuat kerutan di dahinya semakin bertambah, apalagi setelahnya hadir beberapa petugas kesehatan yang nampak begitu terburu-buru."Sepertinya mereka sengaja menguji kesabaranku!" Tangan Bisma terkepal erat membuat pengacara di sampingnya langsung mengerti."Sabar, Tuan. Saya yakin kejadian ini sama sekali tidak mempengaruhi tujuan kita. Semua bukti yang kita ajukan sebenarnya telah disetujui, sehingga Nyonya Adelia akan bisa segera terlepas dari pria itu!"Bisma mengangguk seraya mengusap pelan bahu wanita di sampingnya. Adelia nampak sedikit lemas saat menyaksikan drama Citra yang pura-pura pingsan, apalagi setelahnya Nyonya Sri kembali menyalahkannya dengan cara berteriak bagai orang yang kesetanan."Kau mau minum?" tawarnya lembut penuh pengertian."Tidak, Bisma. Terima kasih! Aku hanya ingin persidangan ini kembali dilanjutkan saja." Adelia bersuara p
Baca selengkapnya

Tuan Tanpa Nama

"Maaf, waktu kunjungan sudah habis!"Seorang petugas yang tiba-tiba muncul membuat Citra menahan napasnya sesaat. Baru saja mulutnya hendak terbuka, bertanya tentang maksud perkataan yang baru saja didengarnya. Namun kini, Ardi telah ditarik masuk kembali ke dalam sel tahanannya hingga membuat dua sudut bibirnya tertekuk ke bawah."Turuti saja perkataanku, kita akan segera kembali seperti dulu sebentar lagi!""Tapi, Mas—""Percaya saja padaku, Sayang. Aku tidak akan membiarkanmu terus ditekan oleh mereka!"Citra akhirnya mengangguk seraya menggenggam sekali lagi tangan kekasihnya sebagai salam perpisahan. Jujur, hatinya sedikit merasa sedih karena harus kembali terpisah dengan pria yang selalu memanjakan dirinya tersebut. Namun untuk saat ini dirinya tak mempunyai pilihan lain, selain dari menunggu dan mengikuti semua arahan Ardi yang nampak sedang merencanakan suatu hal besar di belakangnya."Silakan, Nyonya. Anda bisa kembali lagi nanti saat waktu kunjungan tiba!""Baik, Pak. Terima
Baca selengkapnya

Kata Tersirat

"Keluarga pemilik NinatyLux?"Lagi-lagi Ardi tertawa renyah, membuat tangan besar Bisma terkepal dengan erat. Andai saja tak mengingat di mana tempatnya berada saat ini, pasti sudah sedari tadi CEO NinatyLux tersebut melayangkan sebuah pukulan keras di wajah menyebalkan yang ada di hadapannya."Aku sama sekali tidak tahu rencananya pada keluarga pemilik NinatyLux! Yang aku kenal darinya hanyalah uang! Jadi kalau kau ingin bekerja sama dengannya untuk mengambil keuntungan juga, mungkin aku akan dengan senang hati memperkenalkannya padamu!""Sialan! Sepertinya berlama-lama di sini membuat otakmu semakin tumpul!" Bisma semakin menggeram dengan rahangnya yang kian mengeras.Bagaimana bisa Ardi malah mengajaknya untuk bekerja sama? Mati-matian dirinya berusaha membersihkan NinatyLux dari berbagai macam cara kotor yang ada di sana, tetapi kini malah dengan santainya pria itu mengajaknya untuk melakukan kecurangan juga.Dengan sebisa mungkin Bisma berusaha mengontrol emosi. Apalagi saat ini
Baca selengkapnya

Firasat Buruk

"Ah! Sial! Ini juga terkunci!"Sebuah helaan napas yang cukup kasar terdengar setelahnya. Wanita yang baru saja didandani dengan begitu rapi itu terlihat sudah tak betah lagi dengan semua yang ada di sekelilingnya. Berkali-kali dirinya mencoba membuka satu-satunya jalan keluar yang bisa disentuhnya, tetapi sayang semua usahanya berakhir gagal begitu saja."Apa yang sedang kau lakukan di sana, Bella? Apa kau ingin melihat sisi lain diriku?" tanya seseorang yang tiba-tiba mendekat dengan seutas senyum tipis di wajahnya."Sisi lain mana lagi yang ingin kau tunjukkan padaku? Hah?! Aku sudah melihat semuanya! Mulai dari sikapmu yang sok perhatian padaku sampai menjadi orang gila seperti saat ini!"Bella kembali mendengkus dengan menatap tajam pria di belakangnya. Ia tak peduli dengan aura seram yang amat mematikan dari sorot mata pria tersebut. Yang dipikirkannya saat ini hanyalah cara untuk kabur karena dirinya tak bisa lagi terus menghilang tanpa kabar seperti ini.Sudah berapa lama diri
Baca selengkapnya

Sangat Janggal

"Bisma? Ah, ternyata kau sudah datang?"Pertanyaan Adelia seketika teralihkan karena kedatangan Oma Nora yang sudah nampak lebih rapi dari kamarnya. Dengan dituntun oleh seorang pembantu yang tadi sempat mengkhawatirkan kondisi Adelia, wanita itu datang menghampiri dua anak muda yang sedang berbincang santai di ruang tamunya."Kebetulan aku baru saja datang, Oma." Bisma langsung bangkit dan mempersilakan wanita paruh baya tersebut untuk duduk terlebih dahulu."Bagaimana keadaan Oma hari ini? Lebih baik?" lanjutnya berusaha menghidupkan kembali suasana."Ya, seperti yang kau lihat saat ini. Omong-omong kau cepat sekali menjemput Adelia, Bisma? Apa kau sudah sangat tidak sabar menemuinya?""Ah ... Sebenarnya itu sedikit benar, Oma. Tapi sebenarnya alasan kedatanganku lebih awal ke sini karena ingin menghindari macet juga, aku tidak mau datang terlambat ke kantor nanti," ucap pria di samping Adelia tersebut dengan sedikit tersenyum dan meraih tangan Adelia sesaat."Ya, dari dulu kau mema
Baca selengkapnya

Menghilang Tanpa Kabar

["Maaf, Tuan. Untuk lebih jelasnya saya belum tahu. Saat ini saya sedang berada dalam perjalanan ke sana. Saya ingin meminta penjelasan pihak kepolisian dan juga melihat keadaan sekitar untuk memastikan semuanya terlebih dahulu."]"Ya! Kau memang harus memastikan semuanya lebih dulu! Sampaikan pada mereka agar segera melakukan pencarian! Aku tidak mau pria licik itu bebas berkeliaran di luar sana tanpa mempertanggungjawabkan semua kelakuan buruknya!"["Baik, Tuan. Saya akan mengabarkan informasi selanjutnya nanti."]Bisma mengangguk seraya mematikan panggilan ponselnya. Ia taruh begitu saja benda pipih tersebut di atas meja seiring dengan napasnya yang sedikit memberat, sebelum akhirnya memilih bersandar di sandaran kursi dengan kedua netranya yang mengarah ke langit-langit.Ah, masalah apa lagi yang datang kali ini? Bisma sangat tidak menyangka Ardi bisa kabur dari penjara dengan begitu mulus, apalagi semalam dirinya masih sempat bertemu langsung dengan pria yang sudah menghancurkan
Baca selengkapnya

Menunggu Waktu

"Ah, maaf. Kau jadi terkejut karena ku?"Agler segera menunduk hendak mengambil beberapa barang-barang Adelia yang berserakan di dekatnya. Namun sebelum itu, Adelia dengan lebih cepat lagi bergerak lebih dulu merapikan semua barangnya sendiri dan memasukkannya dengan asal ke dalam tas kecilnya."Tidak apa-apa, Agler. Ini bukan salahmu, aku hanya kurang memegangnya dengan erat tadi." Adelia berbicara seraya mengulas senyumnya sesaat. Beruntung semua obat dan vitaminnya tak sempat dilihat dengan jelas oleh cucu Tuan Brata tersebut."Ya, tetap saja aku merasa bersalah karena sudah membuat barang-barangmu terjatuh." "Kakimu terluka?" Agler menunjuk ke salah satu kaki Adelia yang dibalut perban setelahnya."Ah, ini ... Ini bukan apa-apa, Agler. Hanya luka biasa yang tidak sengaja kubuat tadi pagi, tapi Bisma sudah mengobatinya.""Jadi kalian berdua tinggal bersama lagi?""Tidak, bukan seperti itu. Kebetulan tadi Bisma datang menjemputku lebih awal di rumah Oma." Adelia sedikit membulatkan
Baca selengkapnya

Mempercepat Semuanya

"Apa? Maaf, maksudku kau memintaku untuk menemanimu mencari cendera mata?" Adelia bertanya dengan raut terkejut hingga tak menyadari kehadiran Bisma yang baru saja keluar dari ruangannya."Ya, Adelia. Aku rasa kau memiliki selera yang cukup bagus.""Ah, kau sepertinya terlalu berlebihan. Aku—""Calon klien ku ini adalah seorang perempuan dari luar negeri, Adelia. Sepertinya usianya tidak jauh berbeda darimu, jadi aku tidak begitu mengetahui hal-hal yang dapat membuatnya tertarik untuk kembali lagi ke sini nanti.""Tapi ....""Ayolah, Adelia. Aku sangat membutuhkan bantuanmu. Kau bebas membeli apa pun nanti sebagai hadiah dariku, jadi kau mau 'kan?"Agler sekali lagi menekankan pertanyaannya. Ia ingin mendapatkan kepastian dengan segera, apalagi saat ini dirinya menyadari tatapan penuh tanda tanya Bisma dari kejauhan sana.Satu sudut bibir tipisnya sedikit terangkat saat kedua netranya mendapati tangan pria itu yang mengepal erat. Sebenarnya ini yang ingin dilakukannya sejak bertemu de
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status