All Chapters of Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati: Chapter 71 - Chapter 80

82 Chapters

Rasa Bersalah

"Sialan! Itu tidak akan mungkin pernah terjadi!"Adelia semakin tak bisa menahan geramnya seiring dengan wajahnya yang memerah. Dengan segera ia menepis tangan Agler dari tubuhnya dan beranjak dari tempat duduk seraya balas menatap tatapan pria itu dengan tatapan matanya yang kian menyipit tajam penuh amarah."Woah! Sabar, Sayang. Bukankah aku bilang itu pilihanmu? Jadi, semuanya kembali lagi pada keputusanmu!" Agler segera bergerak menjauh dari Adelia guna menghindari tatapan curiga orang-orang yang ada di sekitarnya."Jangan pernah panggil aku dengan sebutan itu! Ucapanku masih sama, Agler. Hubungan kita tidak lebih dari sekedar rekan bisnis!" tekan Adelia tanpa takut."Seiring dengan berjalannya waktu, aku yakin ucapanmu akan berubah. Percayalah padaku, Adelia. Asalkan kau mau memberikan kesempatan padaku sama seperti Bisma!""Kau—""Ssttt! Sebenarnya untuk hal itu kau tidak bisa memilih, Adelia. Aku sangat memaksa, kalau kau tidak ingin seluruh karyawan yang ada di kantormu menget
Read more

Wanita yang Sama

Dengan langkah cepat Adelia mulai memasuki sebuah gedung perkantoran yang menjulang tinggi. Meski tanpa mengenakan sepatu hak tinggi yang biasa membuatnya tampil lebih percaya diri, Adelia tetap mengulas senyum saat sesekali bertemu para karyawan yang sedang menyapa dirinya dengan hangat.Nama Adelia di kantor NinatyLux memang perlahan sudah mulai kembali pulih, terlebih setelah pemecatan besar-besaran yang telah dilakukan oleh kantor ini. Semua yang bermasalah, telah Bisma hempaskan. Keputusan pria itu memang sangat berani menurut Adelia, sehingga kini perusahaan milik omanya tersebut hanya tinggal berusaha bangkit lebih keras lagi dan menunggu waktu kesuksesan kembali."Citra belum juga datang?" Adelia langsung bertanya saat tak sengaja berpapasan dengan seorang karyawan yang baru saja keluar dari sebelah ruang kerja Citra."Iya, Bu Adelia. Sepertinya Ibu Citra tidak akan akan kembali lagi ke perusahaan ini karena sampai sekarang belum bisa dihubungi dan tidak ada di alamat tempat t
Read more

Sup Hangat

"Sama seperti Adelia?"Raut wajah santai Bisma seketika terlihat berubah saat mendengar kata-kata yang hampir sama seperti itu. Kedua bahu CEO NinatyLux tersebut mendadak menjadi tegak. Sebuah sandaran di belakangnya ia biarkan begitu saja hingga lawan bicaranya kembali mati-matian menahan seutas senyum tipisnya."Ah, maaf. Maksud saya dia hampir seperti Adelia. Wanita yang tengah saya dekati ini sangat mandiri dan cerdas, Tuan Bisma. Dia selalu mampu membuat mata saya terus tertuju padanya karena kecantikannya yang terlihat sangat alami dan juga sikapnya yang sangat tertata." "Hmm, wanita seperti itu memang sedikit sulit untuk didekati!"Agler mengangguk seraya melanjutkan fokusnya pada jalanan yang tengah ditempuhnya. Balasan yang telah diberikan Bisma mulai terasa berbeda. Pria yang tengah duduk di sebelahnya ini jadi tak banyak lagi berbicara dengan raut wajahnya yang tak bisa ditebak olehnya.Entah apa yang dipikirkan oleh Bisma saat ini. Agler tak bisa menerkanya dengan mudah.
Read more

Kenangan Lama

"Maaf, Mbak. Saya kurang tahu. Belakangan ini saya memang tidak melihat Ibu Sri keluar. Mobil yang biasa terparkir di luar juga tidak ada. Mungkin sepertinya Ibu Sri pulang kampung atau pindah tempat tinggal?"Adelia kembali melirik sebuah rumah berlantai dua yang ada di seberangnya. Napasnya sesekali terasa tertahan saat ingatannya kembali mengulang semua kenangan buruk di rumah itu. Butuh waktu yang cukup lama untuk Adelia demi bisa berada sedekat ini dengan tempat tinggal yang dulu sempat dianggapnya sebagai neraka tersebut, hingga kini dirinya berhasil memberanikan diri untuk bertanya pada para tetangga yang tak sengaja ditemuinya."Belakangan ini beberapa rentenir juga sering mencari Ibu Sri dan juga Mas Ardi, Mbak. Mereka juga banyak bertanya dengan para warga sekitar, tapi kami semua di sini tentu tidak tahu juga tentang mereka," tambah seorang wanita berpakaian daster panjang di hadapannya Adelia."Apa sebelumnya tidak ada perempuan lain yang sering mengunjungi rumah itu setel
Read more

Di Balik Telepon yang Terputus

Brukk!Bisma segera membulatkan matanya saat mendengar suara benda terjatuh yang cukup mengejutkan. Jantungnya seketika berdebar. Dengan cepat ia memanggil nama seseorang yang sempat berbicara dengannya, sebelum akhirnya baru menyadari kalau panggilan yang baru saja dilakukannya telah terputus dari beberapa detik yang lalu."Huh! Sebenarnya apa yang telah terjadi padamu, Sayang?"Sekali lagi Bisma bergerak cepat mencoba menghubungi nomor ponsel Adelia. Peluh keringat dingin mulai terlihat di wajah tampannya seiring dengan perasaan cemas yang muncul. Bisma mendadak tak bisa tenang, apalagi saat mengingat nada suara Adelia yang sangat lemas kala memanggil dirinya.Sebelumnya, Bisma memang menyempatkan waktu untuk menghubungi Adelia saat Agler pergi. Ia berniat untuk bertukar kabar pada wanita itu sesaat karena sebelumnya ponselnya sempat habis daya. Namun sayang belum sempat mulutnya berkata banyak, suara benda terjatuh tiba-tiba terdengar hingga panggilan teleponnya terputus begitu saj
Read more

Pembuat Skenario

"Apa?! Kandungan?"Kedua netra pria yang masih memegangi sebuah kaleng minuman soda tersebut mendadak membulat. Genggaman tangannya perlahan melemah, seiring dengan rasa terkejut yang tiba-tiba hadir. Apalagi setelahnya pria yang menjadi lawan bicaranya membenarkan ucapannya secara berulang, seolah tengah berusaha meyakinkan keraguannya.["Iya, Pak. Kasihan sekali saya melihat kondisinya. Apa Anda bisa segera ke rumah sakit atau menyuruh keluarganya segera datang untuk mengurus semua perizinan yang ada di sini? Kebetulan saya tidak bisa berlama-lama menunggnya, Pak. Anak saya juga sedang sakit di rumah, sehingga saya tidak bisa meninggalkannya lama."]Agler segera mengangguk dan menaruh minuman kaleng yang sedari tadi digenggamnya. Dengan segera ia menegakkan pundak seraya berpikir cepat. Semua ini memang sangat tak ditebak olehnya sebelumnya, hingga akhirnya ia kembali berbicara dengan orang yang sudah banyak sekali memberikannya informasi tentang Adelia tersebut setelah berhasil men
Read more

Racun

"Sayang!"Bisma segera berlari cepat masuk ke sebuah ruangan saat tatapannya tak sengaja bertemu dengan seorang wanita yang nampak tengah duduk lemas di atas ranjang. Bahkan pintu yang baru saja dilewatinya tak sempat ia tutup dengan rapat, anak buahnya yang menunggu di luar yang melakukan hal itu. Sehingga kini, hanya ada Adelia dan Bisma yang berada di dalam sana."Bisma .... Kau .... Bukannya seharusnya kau masih di lokasi proyek?" tanya Adelia lebih dulu dengan sedikit terbata-bata saat pria yang baru saja datang langsung bergerak memeluknya."Aku sengaja mempercepat kunjunganku ke sana karena sangat mengkhawatirkanmu, Sayang. Bagaimana kondisi sekarang?" Bisma balik bertanya dengan meneliti setiap jengkal tubuh wanita di hadapannya.Bibir Adelia yang terlihat pucat, jelas membuat rasa khawatirnya semakin menumpuk. Wanita di hadapannya ini memang terlihat sangat tidak baik-baik saja. Dalam hatinya sedikit menggeram, karena bisa-bisanya pihak rumah sakit sempat mencoba untuk menutu
Read more

Ketika Kebenaran Mengancam

["Maaf, Tuan. Saya tidak bisa mengawasinya lama karena setelah itu hadir seseorang yang tiba-tiba bergerak mengurus semua keperluannya di sana!"]Suara penjelasan tersebut seketika membuat seorang pria yang tengah menghisap batang rokoknya mengerenyitkan dahi. Kedua alisnya hampir menyatu. Mulutnya terdiam menunggu penjelasan lebih lanjut, tetapi sayang lawan bicaranya juga melakukan hal yang sama."Apa maksudmu mengurus semua keperluannya? Apa dia langsung dibawa pulang, jadi kau tidak sempat sampai mendengar keterangan dokter tentang kesehatannya?" Pria itu akhirnya kembali bertanya dengan sesekali menatap awas ke arah sekitar.["Tidak langsung dibawa pulang, Tuan. Namun saya memang tidak sempat sampai menyelidiki keterangan dokter karena sosok tersebut bergerak sangat hati-hati dengan semua yang ada di sekelilingnya. Menurut saya, sepertinya dia juga adalah orang lain untuk target kita."]"Orang lain?" Dahi pria itu kembali mengerenyit dalam.["Iya, Tuan. Saya beranggapan seperti i
Read more

Mencoba Untuk Jujur

"Huh? Apa ini? Kenapa ... Kenapa jadi seperti ini?"Tangan Adelia sedikit bergetar saat mencoba menahan ponselnya. Tak hanya itu saja, pandangan juga seketika menjadi mengabur. Napas Adelia tertahan, apalagi setelahnya pria yang telah mengirimkannya pesan tersebut kembali mengirimkan rangkaian kata lain yang membuat degup jantungnya terasa semakin terhenti.[Aku tahu, obat-obatan dan vitamin yang sempat terjatuh waktu itu untuk ibu hamil bukan? Aku sudah mencarinya di mesin penelurusan, Adelia. Kalau ada salah satunya sudah habis, jangan ragu katakan saja padaku. Aku pasti akan membelikannya untukmu dengan merek yang sama!]"Cukup sudah basa-basimu, Agler! Aku sama sekali tidak mengerti dengan semua maksud pesanmu! Kau hanya membuang-buang waktuku!" Adelia dengan segera mengeja pesan balasannya sebelum Bisma kembali.[Wah, rupanya kau masih berani mengelak? Sepertinya kau seperti ini karena ketakutan ya, Adelia? Apa jangan-jangan selama ini, Bisma juga belum mengetahui kondisimu yang
Read more

Terjebak Dalam Kejujuran

"Hmm? Kenapa? Kenapa tanganmu mendadak terasa dingin seperti ini?"Bisma semakin mendekat dengan menggenggam erat kedua tangan Adelia yang terasa semakin dingin. Jantung wanita itu kembali terasa berdebar. Rasanya Adelia tak sanggup mengatakan semua yang ingin dikatakannya karena terlalu banyak keunggulan yang bisa saja terjadi.Bagaimana kalau setelah ini perasaan Bisma berubah hingga pria itu meninggalkannya?Pernyataan itu mendadak menghantui Adelia kembali. Adelia takut kehilangan Bisma lagi, apalagi saat ini pria itu sudah berhasil mengambil sepenuhnya isi hatinya sampai habis tak tersisa."Sayang? Hey, kenapa kau jadi semakin menunduk seperti ini? Tataplah mataku, Sayang," ucap Bisma memberikan perintah sebelum akhirnya meraih wajah Adelia dengan kedua tangannya.Ditatapnya lekat kedua netra Adelia yang mulai nampak terlihat sedikit basah. Hanya ada sedikit jarak yang tercipta di antara wajahnya dan juga wajah cantik wanita itu, hingga kini salah satu tangannya bergerak membimbi
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status