Share

Pembuat Skenario

Author: Amarta Bleue
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Apa?! Kandungan?"

Kedua netra pria yang masih memegangi sebuah kaleng minuman soda tersebut mendadak membulat. Genggaman tangannya perlahan melemah, seiring dengan rasa terkejut yang tiba-tiba hadir. Apalagi setelahnya pria yang menjadi lawan bicaranya membenarkan ucapannya secara berulang, seolah tengah berusaha meyakinkan keraguannya.

["Iya, Pak. Kasihan sekali saya melihat kondisinya. Apa Anda bisa segera ke rumah sakit atau menyuruh keluarganya segera datang untuk mengurus semua perizinan yang ada di sini? Kebetulan saya tidak bisa berlama-lama menunggnya, Pak. Anak saya juga sedang sakit di rumah, sehingga saya tidak bisa meninggalkannya lama."]

Agler segera mengangguk dan menaruh minuman kaleng yang sedari tadi digenggamnya. Dengan segera ia menegakkan pundak seraya berpikir cepat. Semua ini memang sangat tak ditebak olehnya sebelumnya, hingga akhirnya ia kembali berbicara dengan orang yang sudah banyak sekali memberikannya informasi tentang Adelia tersebut setelah berhasil men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Racun

    "Sayang!"Bisma segera berlari cepat masuk ke sebuah ruangan saat tatapannya tak sengaja bertemu dengan seorang wanita yang nampak tengah duduk lemas di atas ranjang. Bahkan pintu yang baru saja dilewatinya tak sempat ia tutup dengan rapat, anak buahnya yang menunggu di luar yang melakukan hal itu. Sehingga kini, hanya ada Adelia dan Bisma yang berada di dalam sana."Bisma .... Kau .... Bukannya seharusnya kau masih di lokasi proyek?" tanya Adelia lebih dulu dengan sedikit terbata-bata saat pria yang baru saja datang langsung bergerak memeluknya."Aku sengaja mempercepat kunjunganku ke sana karena sangat mengkhawatirkanmu, Sayang. Bagaimana kondisi sekarang?" Bisma balik bertanya dengan meneliti setiap jengkal tubuh wanita di hadapannya.Bibir Adelia yang terlihat pucat, jelas membuat rasa khawatirnya semakin menumpuk. Wanita di hadapannya ini memang terlihat sangat tidak baik-baik saja. Dalam hatinya sedikit menggeram, karena bisa-bisanya pihak rumah sakit sempat mencoba untuk menutu

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Ketika Kebenaran Mengancam

    ["Maaf, Tuan. Saya tidak bisa mengawasinya lama karena setelah itu hadir seseorang yang tiba-tiba bergerak mengurus semua keperluannya di sana!"]Suara penjelasan tersebut seketika membuat seorang pria yang tengah menghisap batang rokoknya mengerenyitkan dahi. Kedua alisnya hampir menyatu. Mulutnya terdiam menunggu penjelasan lebih lanjut, tetapi sayang lawan bicaranya juga melakukan hal yang sama."Apa maksudmu mengurus semua keperluannya? Apa dia langsung dibawa pulang, jadi kau tidak sempat sampai mendengar keterangan dokter tentang kesehatannya?" Pria itu akhirnya kembali bertanya dengan sesekali menatap awas ke arah sekitar.["Tidak langsung dibawa pulang, Tuan. Namun saya memang tidak sempat sampai menyelidiki keterangan dokter karena sosok tersebut bergerak sangat hati-hati dengan semua yang ada di sekelilingnya. Menurut saya, sepertinya dia juga adalah orang lain untuk target kita."]"Orang lain?" Dahi pria itu kembali mengerenyit dalam.["Iya, Tuan. Saya beranggapan seperti i

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Mencoba Untuk Jujur

    "Huh? Apa ini? Kenapa ... Kenapa jadi seperti ini?"Tangan Adelia sedikit bergetar saat mencoba menahan ponselnya. Tak hanya itu saja, pandangan juga seketika menjadi mengabur. Napas Adelia tertahan, apalagi setelahnya pria yang telah mengirimkannya pesan tersebut kembali mengirimkan rangkaian kata lain yang membuat degup jantungnya terasa semakin terhenti.[Aku tahu, obat-obatan dan vitamin yang sempat terjatuh waktu itu untuk ibu hamil bukan? Aku sudah mencarinya di mesin penelurusan, Adelia. Kalau ada salah satunya sudah habis, jangan ragu katakan saja padaku. Aku pasti akan membelikannya untukmu dengan merek yang sama!]"Cukup sudah basa-basimu, Agler! Aku sama sekali tidak mengerti dengan semua maksud pesanmu! Kau hanya membuang-buang waktuku!" Adelia dengan segera mengeja pesan balasannya sebelum Bisma kembali.[Wah, rupanya kau masih berani mengelak? Sepertinya kau seperti ini karena ketakutan ya, Adelia? Apa jangan-jangan selama ini, Bisma juga belum mengetahui kondisimu yang

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Terjebak Dalam Kejujuran

    "Hmm? Kenapa? Kenapa tanganmu mendadak terasa dingin seperti ini?"Bisma semakin mendekat dengan menggenggam erat kedua tangan Adelia yang terasa semakin dingin. Jantung wanita itu kembali terasa berdebar. Rasanya Adelia tak sanggup mengatakan semua yang ingin dikatakannya karena terlalu banyak keunggulan yang bisa saja terjadi.Bagaimana kalau setelah ini perasaan Bisma berubah hingga pria itu meninggalkannya?Pernyataan itu mendadak menghantui Adelia kembali. Adelia takut kehilangan Bisma lagi, apalagi saat ini pria itu sudah berhasil mengambil sepenuhnya isi hatinya sampai habis tak tersisa."Sayang? Hey, kenapa kau jadi semakin menunduk seperti ini? Tataplah mataku, Sayang," ucap Bisma memberikan perintah sebelum akhirnya meraih wajah Adelia dengan kedua tangannya.Ditatapnya lekat kedua netra Adelia yang mulai nampak terlihat sedikit basah. Hanya ada sedikit jarak yang tercipta di antara wajahnya dan juga wajah cantik wanita itu, hingga kini salah satu tangannya bergerak membimbi

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Hasrat dan Dendam

    Kedua netra Citra membulat saat menyadari sosok berbaju hitam yang tiba-tiba sudah berdiri tepat di belakangnya. Matanya semakin menyipit, mencoba meyakinkan sekali lagi apa yang telah dilihatnya. Lampu yang belum sepenuhnya dinyalakan membuat suasana menjadi temaram, hingga tak bisa menatap dengan begitu jelas saat ini."Kenapa? Terkejut dengan kehadiranku, Sayang?""Mas ... Mas Ardi?" Kedua netranya mengerjap cepat, dan bahkan Citra sampai terbata-bata hingga tak sengaja menjatuhkan sepotong pizza yang ada di tangannya. Sosok pria yang sebenarnya sudah mengamatinya sedari tadi itu pun kian tersenyum tipis. "Ya! Kenapa kau diam saja di sana, Sayang? Tidak mau menyambut kedatanganku?"Dengan segera Citra berlari dan melompat ke dalam pelukan tubuh pria yang sempat sangat dirindukannya tersebut. Seakan sudah bertahun-tahun lamanya tak bertemu, Citra langsung melampiaskan semua rasa yang mendadak bergejolak di hatinya. Tanpa ragu bahkan kedua kakinya mulai terangkat melingkar di ping

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Berita Duka

    "Apa?! Tidak mungkin! Kau sudah memastikan jenazahnya secara betul-betul?"Suara yang terdengar cukup kencang dari luar membuat Adelia terbangun dari tidurnya. Dengan kondisi tubuh yang sudah terasa lebih baik dari yang sebelumnya, Adelia mencoba bangkit dan berjalan menuju ke arah pintu dengan perlahan."Ah, ternyata dia ada di depan TV!" Adelia bergumam seraya semakin melangkahkan kedua kakinya maju.Dengan memasang kembali pendengarannya secara betul-betul, Adelia menanti kelanjutan pembicaraan pria itu. Adelia sangat penasaran dengan siapa sosok yang telah dikabarkan meninggal. Hingga tepat sebelum mendekat, kedua netranya menangkap gerakan tangan Bisma yang meraih cepat remot televisi dan mencari salah satu siaran berita yang menampilkan sebuah kecelakaan tunggal di dekat daerah perhutanan.["Kejadian ini mengakibatkan satu korban meninggal dunia. Untuk identitasnya masih belum diketahui jelas oleh pihak kepolisian karena masih harus menunggu hasil otopsi. Namun untuk dugaan seme

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Pembuat Celah

    "Wah! Jadi ini caramu?"Seorang wanita bertanya setelah melihat salah satu siaran televisi. Kedua netranya membulat seolah berdecak kagum. Bahkan minuman dingin yang baru saja diambilnya sampai diletakkannya kembali di tempat awal, demi menghampiri sesosok pria yang nampak tengah bersantai di atas ranjang dengan ponsel di tangannya."Seperti yang kau lihat, Sayang. Jujur, sebenarnya aku tidak pernah merasa sangat keren seperti ini sebelumnya!" ucap pria itu pongah, membuat wanita yang baru saja menghampirinya langsung tersenyum dan bergelayut manja di lengannya."Tapi kau benar-benar hebat, Mas Ardi! Dengan begini, pasti tidak hanya Adelia saja yang percaya. Orang lain yang di luar sana yang sempat mencarimu, pasti akan percaya juga sehingga semua masalahmu yang lama akan segera mereka lupakan!""Ya ... Memang inilah yang ku mau, Citra Sayang. Aku ingin muncul dengan sosok yang berbeda nanti! Anggap saja aku baru terlahir kembali, sehingga tidak ada satu orang pun yang ku perbolehkan

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Dibawah Tekanan

    "Akhh! Sial!"Suara teriakan terdengar menggema di taman belakang. Dengan mengusap wajahnya penuh frustasi, satu-satunya anak perempuan Oma Nora tersebut mendengkus seolah ingin melampiaskan semua kekesalannya yang selama ini tertahan.Sungguh, Bella kesal kalau sudah kembali diancam seperti ini. Bella kesal ada orang lain yang mengetahui kelemahannya. Selain itu, Bella juga kesal dengan dirinya sendiri yang sebenarnya juga sudah ikut andil menyebabkan ini semua.Peristiwa beberapa tahun yang lalu yang sebenarnya cukup lampau ternyata sangat berdampak bagi hidupnya sekarang. Belum usai dengan rasa bersalah yang tak pernah habis di hati dan pikirannya. Kini dirinya malah kembali dipaksa melakukan sesuatu yang tak ingin dilakukannya.Berada di bawah tekanan memang membuatnya seperti orang bodoh! Bella tak bisa melawan karena terlalu takut semua kesalahannya di masa lalu terbongkar. Nama baik yang selama ini mati-matian dipertahankannya tak ingin dibiarkannya rusak begitu saja, meski ha

Latest chapter

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Cinta yang Tulus

    "Harapannya kecil, Ayah. Kata dokter, untuk saat ini kita hanya bisa berharap dan berdoa untuk kebaikan Adelia dan anaknya."Sosok wanita bertubuh tinggi di belakang Oma Nora yang akhirnya menjawab pertanyaan Tuan Brata alias mertuanya sendiri. Setelahnya hening, tak ada lagi percakapan yang terdengar hingga tiba-tiba Oma Nora tak sadarkan diri di atas kursi roda yang ditempatinya."Biar aku yang membawanya ke ruang perawatan, Bella. Kamu dan yang lainnya di sini saja untuk memantau keadaan Adelia," tutur Bunda Alice berusaha tenang di tengah kegentingan suasana ini."Terima kasih, Kak. Tolong kabari aku jika ada sesuatu yang penting."Mengangguk, ibu kandungnya Bisma tersebut segera berjalan ke ruangan lain. Keadaan sekarang benar-benar terasa mendebarkan. Tak ada satu orang pun yang bisa bernapas lega, terlebih saat ini Adelia sedang berada di tengah ambang hidup dan mati.Seperti yang dikatakan oleh Bella tadi, sekarang semuanya hanya bisa terus berdoa dan berharap tentang keselama

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Di Ujung Harapan

    "Bagaimana keadaannya, Dok?"Di sisi lain, ada seorang pria yang sedang sangat cemas menunggu kabar baik dari wanita yang kini tengah terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Napasnya masih tak beraturan setelah tadi sempat berlari sekencang mungkin ke tempat ini, begitu pula dengan tangannya yang masih terasa dingin karena rasa panik yang sempat menyerangnya.Bagaimana bisa Agler tak merasakan semua sensasi menegangkan ini? Adelia yang tiba-tiba tak sadarkan diri dengan sesuatu yang mengalir deras di kedua kakinya membuatnya tak bisa banyak berpikir. Tujuannya saat itu hanya satu, yaitu membawa wanita tersebut ke rumah sakit agar bisa segera ditangani oleh dokter."Maaf, Pak. Apa Anda suaminya?" Sang dokter malah balik bertanya hingga membuat cucunya Tuan Brata itu sedikit mengembuskan napasnya dengan berat."Saya ... Kebetulan saya hanya temannya saja, Dok. Dia dan suaminya sudah lama berpisah," ucapnya sedikit terbata-bata mengingat dirinya yang sebenarnya tak tahu apa-apa tent

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Dalang Penculikan

    "Sial! Kenapa jadi semakin rumit seperti ini?!"Tak bisa melakukan apa pun, Bella hanya bisa sesekali berteriak memaki dari dalam kamarnya. Salah satu tangannya kini mencengkram kuat ponselnya. Beberapa saat lalu jari-jemari yang ada di tangan itu sudah mengetikkan cukup banyak kata untuk mencoba menghubungi pria yang baru saja menjadi suaminya selama beberapa Minggu ini, tetapi sayang semua upayanya tersebut sama sekali tak membuahkan hasil."Ken ... Jika kali ini kau benar-benar bermain dengan Adelia, aku tentu tidak akan membiarkanmu pergi ke ujung dunia sekalipun!"Sekali lagi Bella mendengkus seraya menatap sekilas isi kamarnya. Ia mencoba mencari petunjuk yang mungkin saja ditinggalkan oleh suaminya, hingga kedua netranya memicing saat tak sengaja menemukan sesuatu yang memantulkan cahaya dari atas meja riasnya."Flashdisk? Hmm, baiklah. Mari kita lihat apa yang sudah kau simpan di dalam benda kecil ini, Ken. Kau sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal dan sudah melanggar ke

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Ancaman yang Tak Main-main

    Kedua netra Agler membulat saat menyadari tubuh Adelia yang sudah jatuh tersungkur di atas tanah. Dengan segera ia berusaha menjuhkan Citra dari wanita yang sebenarnya tadi sudah berada di sampingnya itu dan tak ragu lagi untuk mendorongnya dengan kencang, sampai beberapa saat kemudian kedua netranya membulat saat menyadari sesuatu yang kini tengah mengarah kepadanya."Ck! Wanita ini benar-benar gila!" gumamnya mendengkus kesal sebelum akhirnya kembali membantu Adelia untuk berdiri tegak di sampingnya."Dia tidak akan pernah berhenti selagi masih melihatku sadar, Agler. Aku mohon, tolong aku! Aku sebenarnya tak peduli dia menghabisiku saat ini, tetapi aku ingin anak ini selamat!" Adelia berucap dengan terengah dan tubuh yang kembali bergetar saat lagi-lagi Citra menggunakan sebuah benda yang sangat ditakuti olehnya."Kau mau berjalan sendiri ke arahku atau aku yang akan menarikmu, Adelia? Cepatlah pilih karena aku tidak mau membuang-buang waktu lagi!"Citra nampak tak main-main dengan

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Wanita Kejam

    Suara teriakan dari kejauhan lantas membuat seorang pria yang baru saja mengeluh tersebut mempertajam indra pendengarannya. Dengan perlahan langkahnya kembali maju menelusuri jalan setapak yang entah akan membawa dirinya ke mana. Hingga beberapa menit kemudian, kedua netra kembali membulat saat melihat sebuah mobil hitam yang terparkir di lahan kosong dengan bayangan dua orang perempuan yang sedikit terlihat di sampingnya."Tidak mungkin! Apa salah satu dari wanita di sana adalah Citra? Kalau memang benar Citra, itu berarti wanita yang sedang disiksa olehnya adalah ....""Sial! Tidak mungkin! Apa iya dia berani segila itu pada Adelia?!"Pria itu mengusap wajahnya dengan gusar sambil perlahan kembali bergerak mendekat. Rencananya yang ingin menemui Citra secara langsung akhirnya ia urungkan, karena kini dirinya berpikir akan jauh lebih aman jika wanita itu tak mengetahui keberadaannya lebih dulu.Keputusannya ini sebenarnya bukan untuk mengamankan dirinya. Pria yang sudah semakin jauh

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Sebuah Peringatan

    "Bisma! Bisma! Tunggu! Ke mana saja kau ini! Aku sampai pusing mencarimu karena ibuku terus bertanya tentang keberadaanmu dan Adelia!"Tanpa diduga-duga Tante Bella kini berjalan mendekat ke arah Bisma yang baru saja keluar dari area belakang villa. Wajahnya seketika menegang melihat tantenya Adelia tersebut, apalagi wanita itu memasang ekspresi tak ramah yang mana juga terlihat dengan jelas aura kemarahan di sana."Maaf, Tante. Tadi aku—""Tadi aku sudah mencarimu di kamar Adelia! Ternyata sampai lelah tanganku mengetuk pintu, tidak ada satu orang pun yang menyahut dari dalam sana. Katamu tadi Adelia ingin beristirahat di kamarnya bukan? Kenapa sekarang dia tidak ada di sana?" Tante Bella yang belum selesai dengan emosinya kembali berbicara mencecar, hingga tak sadar memotong pembicaraan pria di hadapannya.Dengan berpikir keras, Bisma berusaha mencari cara yang tepat untuk membicarakan keadaan Adelia saat ini. Ia tahu walau sikap sehari-hari Tante Bella pada Adelia terkesan cuek, wa

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Terpecah

    "Kenapa? Kenapa harus berpura-pura terkejut? Bukankah kau sudah mengetahui kenyataan itu sebelumnya, Mas?"Masih dalam suasana menegangkan, kini Citra dan Ardi saling menatap dalam diam. Sementara Adelia, wanita itu tak bisa berkutik lagi setelah Citra mengucapkan sesuatu yang selama ini sudah dicobanya untuk ditutupi. Napasnya semakin terasa tercekat seiiring dengan kuatnya cengkraman Citra di lehernya, apalagi sesekali wanita itu mengguncangkan tubuhnya saat berbicara dengan emosinya yang kembali meledak.Ya, semuanya akhirnya terbongkar sudah. Adelia sama sekali tak menyangka kalau selama ini Citra sudah diam-diam memata-matainya, hingga akhirnya mengetahui siapa ayah dari anak yang ada di dalam kandungannya ini yang sebenarnya.Sungguh, sebenarnya Adelia tak bisa menerka apa saja yang ada di dalam pikiran wanita itu. Menurutnya, bukankah seharusnya Citra lebih baik menutupi semua ini Ardi? Bagaimana kalau setelah ini pria itu malah menjalankan rencana lain yang sama sekali tak did

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Dugaan Penyusup

    "Apa yang kau lakukan, Citra?! Turunkan benda itu!"Suara yang cukup menggelegar terdengar menghentak setelahnya. Bagi Adelia, situasi saat ini benar-benar terasa sangat mencekam. Kedua lututnya rasanya sangat lemas sampai saat ini, seolah ia tak akan mampu lagi berdiri dengan tegap lagi dalam beberapa detik ke depan nanti."Hmm, kau tidak salah mengarahkan itu ke arahku? Bukankah seharusnya kamu menargetkan mantan istrimu tersayang ini?" Citra menyeringai saat menyadari situasi todong menodong yang tengah dirasakannya."Apa yang telah kau katakan, Citra? Jangan berbuat gila! Sekali saja kau menggunakan itu orang lain akan tahu keberadaan kita di sini!" Ardi berbicara menyentak untuk memperingati."Oh, ya? Bukankah itu akan menjadi tontonan yang menarik?"Ardi mendengkus setelah mendengar tanggapan dari kekasihnya. Ia berkali-kali melirik ke arah Adelia yang wajahnya semakin terlihat pucat dan lemas, serta berganti tatapan ke arah Citra yang tengah berusaha memainkan kendali dengan uc

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Bersiap-siap Kehilangan

    Kedua netra Citra saat ini sudah semakin terlihat menyalang ke arah Adelia. Andai saja di belakang kepalanya bisa mengeluarkan asap, mungkin sekarang asap tersebut sudah membumbung tinggi ke atas membuat udara di sekitar semakin panas seiiring dengan terbakarnya amarah yang ada di dalam dada.Kedua tangannya semakin terkepal erat di masing-masing sisi tubuhnya, seiiring dengan derap langkah yang semakin terdengar. Citra kembali maju henda menyerang Adelia dengan menarik rambut panjangnya lebih dulu. Namun sebelum itu semua terjadi, Adelia tentu tak hanya diam saja. Dengan secepat mungkin wanita yang tengah berbadan dua tersebut membenturkan ujung kepalanya tepat di wajah Citra, hingga tak sampai beberapa detik kemudian wanita itu terdengar mengaduh kesakitan sembari memegangi hidungnya yang sedikit mengeluarkan noda merah."Aku tidak tahu hal apa yang membuatmu sampai nekat melakukan penculikan ini padaku, Citra. Seharusnya kalau kau sudah tahu siapa diriku sebenarnya, kau harus lebih

DMCA.com Protection Status