All Chapters of Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati: Chapter 81 - Chapter 90

150 Chapters

Hasrat dan Dendam

Kedua netra Citra membulat saat menyadari sosok berbaju hitam yang tiba-tiba sudah berdiri tepat di belakangnya. Matanya semakin menyipit, mencoba meyakinkan sekali lagi apa yang telah dilihatnya. Lampu yang belum sepenuhnya dinyalakan membuat suasana menjadi temaram, hingga tak bisa menatap dengan begitu jelas saat ini."Kenapa? Terkejut dengan kehadiranku, Sayang?""Mas ... Mas Ardi?" Kedua netranya mengerjap cepat, dan bahkan Citra sampai terbata-bata hingga tak sengaja menjatuhkan sepotong pizza yang ada di tangannya. Sosok pria yang sebenarnya sudah mengamatinya sedari tadi itu pun kian tersenyum tipis. "Ya! Kenapa kau diam saja di sana, Sayang? Tidak mau menyambut kedatanganku?"Dengan segera Citra berlari dan melompat ke dalam pelukan tubuh pria yang sempat sangat dirindukannya tersebut. Seakan sudah bertahun-tahun lamanya tak bertemu, Citra langsung melampiaskan semua rasa yang mendadak bergejolak di hatinya. Tanpa ragu bahkan kedua kakinya mulai terangkat melingkar di ping
Read more

Berita Duka

"Apa?! Tidak mungkin! Kau sudah memastikan jenazahnya secara betul-betul?"Suara yang terdengar cukup kencang dari luar membuat Adelia terbangun dari tidurnya. Dengan kondisi tubuh yang sudah terasa lebih baik dari yang sebelumnya, Adelia mencoba bangkit dan berjalan menuju ke arah pintu dengan perlahan."Ah, ternyata dia ada di depan TV!" Adelia bergumam seraya semakin melangkahkan kedua kakinya maju.Dengan memasang kembali pendengarannya secara betul-betul, Adelia menanti kelanjutan pembicaraan pria itu. Adelia sangat penasaran dengan siapa sosok yang telah dikabarkan meninggal. Hingga tepat sebelum mendekat, kedua netranya menangkap gerakan tangan Bisma yang meraih cepat remot televisi dan mencari salah satu siaran berita yang menampilkan sebuah kecelakaan tunggal di dekat daerah perhutanan.["Kejadian ini mengakibatkan satu korban meninggal dunia. Untuk identitasnya masih belum diketahui jelas oleh pihak kepolisian karena masih harus menunggu hasil otopsi. Namun untuk dugaan seme
Read more

Pembuat Celah

"Wah! Jadi ini caramu?"Seorang wanita bertanya setelah melihat salah satu siaran televisi. Kedua netranya membulat seolah berdecak kagum. Bahkan minuman dingin yang baru saja diambilnya sampai diletakkannya kembali di tempat awal, demi menghampiri sesosok pria yang nampak tengah bersantai di atas ranjang dengan ponsel di tangannya."Seperti yang kau lihat, Sayang. Jujur, sebenarnya aku tidak pernah merasa sangat keren seperti ini sebelumnya!" ucap pria itu pongah, membuat wanita yang baru saja menghampirinya langsung tersenyum dan bergelayut manja di lengannya."Tapi kau benar-benar hebat, Mas Ardi! Dengan begini, pasti tidak hanya Adelia saja yang percaya. Orang lain yang di luar sana yang sempat mencarimu, pasti akan percaya juga sehingga semua masalahmu yang lama akan segera mereka lupakan!""Ya ... Memang inilah yang ku mau, Citra Sayang. Aku ingin muncul dengan sosok yang berbeda nanti! Anggap saja aku baru terlahir kembali, sehingga tidak ada satu orang pun yang ku perbolehkan
Read more

Dibawah Tekanan

"Akhh! Sial!"Suara teriakan terdengar menggema di taman belakang. Dengan mengusap wajahnya penuh frustasi, satu-satunya anak perempuan Oma Nora tersebut mendengkus seolah ingin melampiaskan semua kekesalannya yang selama ini tertahan.Sungguh, Bella kesal kalau sudah kembali diancam seperti ini. Bella kesal ada orang lain yang mengetahui kelemahannya. Selain itu, Bella juga kesal dengan dirinya sendiri yang sebenarnya juga sudah ikut andil menyebabkan ini semua.Peristiwa beberapa tahun yang lalu yang sebenarnya cukup lampau ternyata sangat berdampak bagi hidupnya sekarang. Belum usai dengan rasa bersalah yang tak pernah habis di hati dan pikirannya. Kini dirinya malah kembali dipaksa melakukan sesuatu yang tak ingin dilakukannya.Berada di bawah tekanan memang membuatnya seperti orang bodoh! Bella tak bisa melawan karena terlalu takut semua kesalahannya di masa lalu terbongkar. Nama baik yang selama ini mati-matian dipertahankannya tak ingin dibiarkannya rusak begitu saja, meski ha
Read more

Bersikap Hati-hati

Kata-kata Bisma seperti dentuman keras di kepala Adelia. Acara mendadak? Tentang Tante Bella? Malam ini? Adelia memandang Bisma penuh tanya, tak tahu harus bereaksi seperti apa. Ia masih dibayangi kekesalan yang tersisa akibat telepon Agler barusan. Dan kini Bisma berdiri di hadapannya, membawa kabar yang tak kalah membingungkan otaknya."Acaranya sangat mendadak sekali? Malam ini?" Adelia mengulang pelan pertanyaannya, mencoba memahami situasi ini. Matanya masih setia memperhatikan Bisma, yang kini mengambil tempat duduk tepat di sampingnya."Ya, Sayang. Oma Nora tidak memberitahukan secara detailnya padaku, tapi kelihatannya acara ini cukup penting," katanya pelan dengan sedikit enggan.Ada sesuatu dalam sikap Bisma yang terasa berbeda. Adelia menyadari hal itu karena pria itu sesekali terlihat mengalihkan tatapannya. Seperti ada hal lain yang sedang dipikirkan oleh pria tersebut, tetapi Bisma menahan diri untuk tidak membicarakannya di depannya saat ini."Kau ... baik-baik saja?"
Read more

Nona Muda Keluarga Pranata

Adelia kembali terdiam seraya menatap Bisma yang kini sudah ada di sampingnya. Keningnya kembali mengerenyit. Mulutnya terbuka hendak melontarkan pertanyaan, tetapi setelahnya pria itu malah bergerak memeluk dirinya dengan tanpa kata. "Yang terpenting, tidak semua orang di dunia ini mau membuatmu hancur. Setidaknya, masih ada aku yang selalu ada di sampingmu!" Lagi-lagi Bisma kembali mengeluarkan kata yang tekukan di dahi Adelia semakin mendalam. "Bisma ... Kenapa kau tiba-tiba berbicara seperti ini? Apa hubungannya semua ucapanmu dengan acara nanti malam? Aku—" "Ah, Adelia! Bisma! Ternyata kalian berdua sudah datang?" Suara Oma Nora yang sedang memanggil tiba-tiba menginterupsi, membuat tatapan Adelia dan Bisma terputus untuk sementara waktu. Dengan meraih tangan Adelia, Bisma akhirnya segera mengajak wanita itu untuk berjalan beriringan menghampiri Oma Nora. Seutas senyum akhirnya timbul di wajah mereka berdua sebagai awalan, sebelum tatapan Adelia kembali beralih pada suasan
Read more

Jejak Rahasia Keluarga

Tubuh Adelia menegang saat mendengar penjelasan Bisma yang sedikit berbisik di sampingnya. Kedua netranya mendadak tak bisa berpaling dari pria yang saat ini tengah berada di samping tantenya.Sebenarnya, ada banyak pertanyaan yang ada di dalam benak Adelia saat ini.Adelia benar-benar sama sekali tak tahu-menahu tentang anak lelaki Tuan Brata yang selama ini tak pernah dianggapnya tersebut, apalagi tentang hubungannya dengan Tante Bella yang sepertinya sudah terjalin dalam waktu yang cukup tak singkat.Kenapa rasanya semua ini jadi rumit sekali? Otak Adelia seolah tak mampu mencerna semua ini dengan cepat, terlebih Agler sama sekali tak pernah menceritakan tentang pamannya yang ternyata selama ini sangat dekat dengan tantenya."Kendra Brata Samudra! Senang bisa bertemu langsung dengan kembali, Adelia! Rasanya waktu itu tinggi badanmu masih sekitar ini!"Tawa renyah tiba-tiba terdengar, membuat Adelia tersadar dari lamunannya. Dengan segera ia menyambut uluran jabat tangan pria yang
Read more

Tenggelam Dalam Rasa Penasaran

"Nona Adelia?"Adelia menegakkan kedua pundaknya saat salah seorang pembantu rumah tangga Oma Nora datang memergoki dirinya. Dengan segera ia berbalik dan mengulas senyumnya, agar tak memancing rasa curiga dari orang banyak."Aku ... Aku hanya mencari makanan ringan yang waktu itu Oma Nora sempat pesan, Bi. Tadi ....""Baru saja tadi saya mengantarkannya ke depan, Nona. Sekarang Tuan Bisma dan pria yang baru saja datang itu sudah berada di luar."Kedua alis Adelia kembali menyatu mendengar penjelasan pembantunya. Padahal sebelumnya tadi, Bisma sama sekali tak berkata apa-apa padanya. Sepertinya ada hal yang cukup janggal di sini. Namun belum sempat ia berpikir lebih jauh, suara langkah Tante Bella tiba-tiba sudah terdengar lebih dulu mendekat."Baiklah kalau begitu, Bi. Saya akan ke kamar dulu dan kalau nanti—""Apa yang kau lakukan di sini, Adelia?"Belum sempat Adelia mencoba menghindar dari tantenya, ternyata ia sudah lebih dulu ditanya dari kejauhan dengan suara yang cukup keras.
Read more

Mengusahakan yang Terbaik

"Maaf, Oma. Bisakah kita bicara sebentar?"Bisma segera menemui Oma Nora setelah tadi sempat berbincang dengan Adelia dan mengantarkan wanita itu ke dalam kamarnya sesaat. Meski semua anak buahnya sudah kembali membereskan semua keperluan acara lamaran yang akhirnya berujung gagal tadi, tetapi ia belum juga kembali pulang untuk menyelesaikan semua masalah yang masih sangat menggangu pikirannya."Bella sudah kembali ke kamarnya. Jangan khawatir, dia pasti tidak tahu tentang perbincangan kita." Oma Nora berbicara lebih dulu, saat melihat gerak-gerik pria muda di hadapannya yang penuh was-was ke arah sekitar."Apa yang ingin kau bicarakan padaku? Ini pasti tentang Adelia bukan?"Dengan sedikit menunduk, Bisma akhirnya mengangguk. Sekali lagi ia menarik napasnya untuk memikirkan ulang semua kata-katanya. Hingga setelah benar-benar yakin, barulah dirinya kembali menatap wanita yang sangat dihormatinya dengan tatapan yang sangat serius."Maaf, Oma. Sepertinya aku tidak bisa menutupi semua i
Read more

Terus Diintai

Mata Adelia seketika membulat saat berhasil membaca jelas beberapa potong kata yang tertera di belakang bungkus potongan obat tersebut. Kata-kata itu tentu sangat familiar di benaknya. Sekali lagi ia membaca dan meneliti tiap huruf yang ada di sana, hingga membuat jantungnya kembali berdetak dengan sedikit lebih cepat."Terakhir kali aku mengonsumsi obat ini seminggu yang lalu. Jadi tidak mungkin kalau sampai sekarang bungkusnya masih ada dan bahkan sekarang ada di depan kamar Tante Bella!" Adelia kembali bergumam sebelum akhirnya segera bergerak menyingkir dari sana.Adelia tak ingin dipergoki kembali oleh tantenya. Potongan bungkus obat yang telah tak sengaja ditemukannya harus diteliti lebih jauh lagi, apalagi jika salah satu dugaan yang ada dipikirannya saat ini terbukti benar adanya."Sepertinya aku harus benar-benar memastikannya lebih dulu! Ini pasti sangat berkaitan dengan keterangan pembantu Oma tadi! Tidak mungkin Tante Bella tiba-tiba mengonsumsi obat ini kalau dia tidak ha
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status