"Tante, ini ....""Kita teruskan percakapan ini di ruanganku sekarang!"Bisma terpaksa melerai keributan dua wanita di hadapannya dengan tegas. Ia segera menarik Adelia menjauh dari cengkraman Tante Bella, membuat wanita bertubuh tinggi itu beralih menatapnya dengan tatapan tak suka karena merasa seperti tengah diatur."Bisma, kau—""Maaf, Tante. Biar bagaimanapun ini masih di area kantor. Sebagai CEO di perusahaan ini, saya tentu tidak akan memperkenankan siapapun membuat keributan di sini!""Kurang ajar! Aku ini—""Saya tahu posisi Anda di sini, Tante. Dan bahkan saya juga tahu posisi sebenarnya orang yang sudah Anda serang sebelumnya!"Bisma sengaja menekankan kata-kata terakhir dengan tatapan netra tajamnya yang tak main-main. Melihat itu, Tante Bella pun sedikit menahan napas. Kedua kakinya bergerak sedikit mundur, sebelum akhirnya mulutnya mengeluarkan suara dengkus seiiring dengan emosinya yang semakin membumbung tinggi."Kau selalu membela wanita bodoh ini, Bisma!" gerutunya s
Magbasa pa