All Chapters of Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati: Chapter 121 - Chapter 130

150 Chapters

Mengulik Masa Lalu

"Masalah Tante Bella?"Adelia menebak dengan sedikit mengerjap. Dalam hatinya bertanya-tanya, tetapi perlahan Bisma menggelengkan kepala sebelum akhirnya mendekat untuk mengecup bibirnya begitu perlahan."Untuk semua permasalahan, Sayang. Tante Bella bukanlah satu-satunya ancaman terbesar kita, ada beberapa orang lain yang sebenarnya lebih jauh membahayakan untuk kita.""Walau sebenarnya aku sempat tidak menyangka dengan semua ucapan Tante Bella tadi pada Oma Nora, tetapi masih yakin kalau dia tidak akan pernah berani menyakitimu atau pun Oma Nora secara langsung," lanjut Bisma dengan kembali menyesap bibir ranum wanita di hadapannya.Bisma ingin Adelia merasa tenang sebelum mendengar semua ucapan nanti. Biar bagaimanapun otaknya masih mengingat perkataan dokter yang menerangkan bahwa Adelia tak boleh banyak memikirkan masalah-masalah yang dapat membebankannya karena kondisi kesehatannya yang sangat rentan."Apa maksudmu ini juga berkaitan dengan Mas Ardi dan Paman Ken?" Adelia kembal
Read more

Bersiap-siap

Kedua netra Adelia terbelalak karena satu halaman yang tadi sempat sengaja dihindarinya sengaja dibuka begitu saja oleh Bisma. Napasnya kembali terasa tercekat. Sebagian kata-kata yang ada di otaknya seperti mendadak menghilang. Apalagi setelahnya ujung jari telunjuk pria itu mulai mengarah pada sebuah potongan berita koran yang memiliki judul cukup menggemparkan."Berbagai bukti keterlibatan anak Brata Samudra dalam kecelakaan tragis yang merenggut sebagian nyawa Keluarga Pranata?" ejanya pelan dengan sedikit mengigit bibir yang bergetar.Sekali Adelia terhenyak saat menatap kembali judul tersebut. Air mata mulai membendung di kedua pelupuk mata. Tangannya bergerak lemas menyentuh kata demi kata yang ada di sana, hingga sedikit kepalanya sedikit menggeleng saat membaca salah satu keterangan yang amat tak dipercayainya."Tidak mungkin ibuku sempat menjalin hubungan dengan Paman Ken! Ibuku adalah orang yang sangat setia! Kenapa berita ini bisa menulis gosip murahan seperti itu?" protes
Read more

Menurunkan Ego

Tak terasa, waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Debar degup jantung bagai sebuah irama gendang yang bertalu-talu bagi Adelia. Dengan lengan kekar Bisma yang melilit pinggangnya, masih belum juga mampu membuatnya merasa sedikit tenang. Berbagai dekorasi bunga dan burung bernuansa putih, bahkan juga tak mampu meyakinkan dirinya bahwa ini semua akan berjalan baik-baik saja ke depannya nanti."Nora, akhirnya kau datang juga! Aku sangat senang kau bisa menurunkan sedikit egomu untuk anakmu sendiri," ucap Tuan Brata menyambut dengan kursi roda yang membantu semua gerak-geriknya."Ibu mana yang akan tega pada anaknya sendiri, Brata? Bahkan kamu sendiri tidak tega untuk terus membuang anakmu itu sehingga mau menerimanya kembali dan membiarkan semuanya kembali diurus olehnya," sambar Oma Nora dengan sedikit menyindir hingga membuat lawan bicaranya tersenyum tipis."Satu-satunya yang menjadi pertimbanganku hanyalah Bella, Nora. Aku menerimanya karena aku tidak bisa berbuat tega denga
Read more

Sebentar Lagi

Seutas senyum seketika terbit seiiring dengan munculnya seseorang yang sangat cantik berikut gaun putih yang membalut seluruh tubuhnya. Dengan tambahan hiasan berupa beberapa bunga di bagian ujung kepala dan pinggangnya, senyum wanita itu nampak terlihat begitu kaku seolah tengah merasakan ketegangan yang amat sangat dalam dirinya."Tersenyumlah, Baby. Kita akan menjadi pasangan paling romantis hari ini!"Tanpa menyahut, wanita yang sudah berpenampilan bagai ratu di hari ini hanya melirik sekilas dan mendengkus saja. Hatinya nampak dongkol, tak kuasa menjalani semua rangkaian ini dan menyandang status sebagai seorang istri dari pria yang dulu pernah sangat dicintainya.Dulu? Ya, bagi Bella dulu rasa itu memang pernah ada. Namun sekarang, ia tak begitu yakin rasa tersebut masih ada karena dirinya telah berulang kali dibuat kesal dengan berbagai rencana licik pria yang kini tengah merangkul pinggangnya ini dengan begitu mesra."Tante Bella akhirnya benar-benar ingin menikah dengannya?"
Read more

Permintaan Maaf

Tepuk tangan riuh terdengar saat sepasang kekasih akhirnya telah resmi menjadi sepasang suami istri. Berbagai seruan yang tak terlalu terdengar jelas menggema. Sorot mata kebahagiaan terpancar dari beberapa yang hadir, meski tak sedikit juga yang tidak terlalu berekspresi berlebihan karena sudah tahu beberapa peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.Ya, beberapa dari orang-orang itu adalah Adelia dan Bisma. Semakin dekat penghujung acara jantung mereka berdua justru kian berdetak lebih kencang. Bagi mereka, acara pernikahan Tante Bella dan Paman Ken bukanlah fokus utama. Ada hal lain yang harus lebih diperhatikan mereka setelahnya, yaitu tentang apa saja yang akan menjadi tuntutan Tante Bella dan Paman Ken terhadap Oma Nora nantinya."Bisma, aku rasa aku ingin pergi ke toilet dulu." Adelia berbicara saat tak bisa lagi menahan rasa gugup yang membuat kedua tangannya berkeringat."Mau aku antar?" tawar sang pria dengan begitu gentleman."Tidak perlu, Bisma. Terima kasih, aku bisa kemb
Read more

Surat Perjanjian

"Agler?"Suara lembut tiba-tiba terdengar, memecah ketegangan yang mulai kembali menyeruak di antara dua pemuda. Dengan segera salah satu di antara mereka menoleh dan tersenyum lebar menyapa kembali wanita yang telah menghampiri, yang mana hal itu sangat berbanding terbalik dengan pria lain di sisinya."Sangat tepat sekali kita bertemu di sini, Adelia. Kebetulan aku baru saja bertanya keberadaanmu pada kekasihmu. Aku ingin meminta maaf padamu langsung atas semua ulahku belakang ini yang mungkin sangat membuatmu tertekan," tutur Agler dengan santai selepas sedikit membungkuk memberikan tanda hormat pada wanita di hadapannya."Ah, sebenarnya aku tidak ingin mengingatnya lagi. Semua itu sangat memusingkan. Namun aku menghargai niat baikmu, Agler. Semoga saja semua kejadian yang tidak mengenakkan di masa lalu tidak terulang lagi." Adelia segera menghampiri sang kekasih yang masih menyorot Agler dengan tatapan tajamnya dan bergelayut manja di salah satu pundaknya.Bukan tanpa alasan Adelia
Read more

Meminta Jujur

Detik demi detik berlalu kian menguatkan aura ketegangan di sekitar ruang tengah kediaman utama Tuan Brata. Suasana riuh bahagia dengan begitu cepat berganti, bahkan dua bintang utama hari ini masih mengenakan pakaian yang sama meski hadir dengan raut wajah yang berbeda.Tak ada senyum yang dilemparkan seperti di area taman belakang tadi. Tak ada kesan ramah tamah lagi karena semuanya sudah berubah menjadi tatapan tajam yang amat mencekam."Sepertinya firasatku tidak salah. Kenapa tiba-tiba Oma melihat ke arah kita?" Adelia kembali berbisik pada pria yang tengah merengkuh erat pinggangnya."Entahlah, Sayang. Sedari tadi aku juga merasa suaminya Tante Bella memperhatikanku. Aku tidak tahu apa saja yang mereka minta di sana, tetapi sepertinya ini benar-benar menyangkut kita berdua."Mengangguk, Adelia kini hanya bisa semakin bersandar di depan dada bidang Bisma. Hanya pria itu yang bisa membuatnya merasa sedikit tenang dan nyaman. Tak ada lagi tempat lain, terlebih kini sudah ada sosok
Read more

Memikirkan Ulang

Tokk! Tokk! Tokkk!"Masuk!"Seperti apa yang sudah direncanakan sebelumnya, Bisma dan Adelia akhirnya berada di dalam kamar besar Oma Nora yang dipenuhi oleh barang-barang antik. Di sini ada berbagai ukiran kayu dengan taksiran harga yang cukup tinggi, ada juga beberapa lukisan khusus yang dipesan dari luar negeri dengan harga yang tak jauh berbeda dari benda-benda di sekelilingnya.Dengan derap langkah yang sedikit tertahan, Adelia dan Bisma berjalan bersisian memendam rasa penasaran yang membuncah di dalam hati. Segala ucapan Bunda Alice masih terngiang di benak mereka. Tak ada yang tahu apa yang akan dibicarakan Oma Nora di malam-malam seperti ini, apalagi kini raut wajahnya nampak begitu berbeda dari yang sebelumnya.Ada guratan lelah, kemarahan, dan juga ekspresi lain yang tak bisa dijelaskan secara detail. Adelia tahu seperti apa omanya selama ini, apalagi tatapan kedua netra renta tersebut tak pernah bisa berbohong saat menatap ke arahnya."Duduk!" Perintah wanita paruh baya it
Read more

Target Baru

"Bunda, tapi—""Pikirkan semuanya dengan baik-baik! Jangan terlalu gegabah dalam saat seperti ini!"Kembali menekankan kalimatnya, Bunda Alice akhirnya memilih pergi lebih dulu. Perasaan pusing yang memenuhi kepala membuatnya sedikit merasa sesak. Kini langkahnya tertuju ke ruangan lain untuk berbincang lebih jauh tentang kondisi Oma Nora dengan beberapa dokter, dan juga membicarakan langkah apa saja yang akan dilewati perempuan paruh baya tersebut untuk meraih kembali kesehatannya.Ya, ini memang salah satu rumah sakit yang dimiliki oleh ayahnya Bisma. Bunda Alice termasuk dalam jajaran pengurus tinggi, hingga kedudukan tersebut mampu membuat omanya Adelia mendapatkan penanganan terbaik tanpa harus menunggu lama."Apa sebaiknya kita ikuti ucapan Bunda Alice saja?" Adelia akhirnya berbicara seraya mengembuskan sebuah helaan napas tipis dari mulutnya."Kita tidak bisa melakukan itu, Sayang. Lihatlah sekarang kondisimu. Apa kata orang-orang nanti saat kehamilanmu tidak bisa ditutupi lag
Read more

Rekan Bisnis Biasa?

"Berikut adalah jadwal pasti acaranya, Pak. Sekretaris Tuan Brata baru saja mengirimkan perubahannya tadi pagi. Katanya, beliau menunggu konfirmasi lebih lanjut."Seorang wanita berkemeja putih dengan rok hitam yang membalut kakinya menjelaskan apa saja yang baru diterimanya. Ia memang baru ditugaskan oleh Bisma untuk menggantikan beberapa tugas Adelia di kantor untuk sementara waktu. Dengan teliti ia menerangkan satu demi satu poin acara yang disinyalir akan diselenggarakan dalam kurun waktu dua hari berturut-turut, dan tak lupa juga menjelaskan detail lokasi setiap tempat.Ya, untuk sementara waktu ini Adelia memang tak lagi menginjakkan kaki di NinatyLux. Bisma tak ingin gosip lama yang sempat meredam kembali mencuat ke permukaan, hanya karena kondisi kehamilan kekasihnya yang tak dapat disembunyikan lagi.Pernikahannya yang terpaksa diundur entah sampai kapan, memang membuatnya harus lebih berhati-hati memunculkan Adelia ke publik. Selama statusnya yang belum sah menjadi suami wan
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status