Share

Menurunkan Ego

Penulis: Amarta Bleue
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tak terasa, waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Debar degup jantung bagai sebuah irama gendang yang bertalu-talu bagi Adelia. Dengan lengan kekar Bisma yang melilit pinggangnya, masih belum juga mampu membuatnya merasa sedikit tenang. Berbagai dekorasi bunga dan burung bernuansa putih, bahkan juga tak mampu meyakinkan dirinya bahwa ini semua akan berjalan baik-baik saja ke depannya nanti.

"Nora, akhirnya kau datang juga! Aku sangat senang kau bisa menurunkan sedikit egomu untuk anakmu sendiri," ucap Tuan Brata menyambut dengan kursi roda yang membantu semua gerak-geriknya.

"Ibu mana yang akan tega pada anaknya sendiri, Brata? Bahkan kamu sendiri tidak tega untuk terus membuang anakmu itu sehingga mau menerimanya kembali dan membiarkan semuanya kembali diurus olehnya," sambar Oma Nora dengan sedikit menyindir hingga membuat lawan bicaranya tersenyum tipis.

"Satu-satunya yang menjadi pertimbanganku hanyalah Bella, Nora. Aku menerimanya karena aku tidak bisa berbuat tega denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Sebentar Lagi

    Seutas senyum seketika terbit seiiring dengan munculnya seseorang yang sangat cantik berikut gaun putih yang membalut seluruh tubuhnya. Dengan tambahan hiasan berupa beberapa bunga di bagian ujung kepala dan pinggangnya, senyum wanita itu nampak terlihat begitu kaku seolah tengah merasakan ketegangan yang amat sangat dalam dirinya."Tersenyumlah, Baby. Kita akan menjadi pasangan paling romantis hari ini!"Tanpa menyahut, wanita yang sudah berpenampilan bagai ratu di hari ini hanya melirik sekilas dan mendengkus saja. Hatinya nampak dongkol, tak kuasa menjalani semua rangkaian ini dan menyandang status sebagai seorang istri dari pria yang dulu pernah sangat dicintainya.Dulu? Ya, bagi Bella dulu rasa itu memang pernah ada. Namun sekarang, ia tak begitu yakin rasa tersebut masih ada karena dirinya telah berulang kali dibuat kesal dengan berbagai rencana licik pria yang kini tengah merangkul pinggangnya ini dengan begitu mesra."Tante Bella akhirnya benar-benar ingin menikah dengannya?"

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Permintaan Maaf

    Tepuk tangan riuh terdengar saat sepasang kekasih akhirnya telah resmi menjadi sepasang suami istri. Berbagai seruan yang tak terlalu terdengar jelas menggema. Sorot mata kebahagiaan terpancar dari beberapa yang hadir, meski tak sedikit juga yang tidak terlalu berekspresi berlebihan karena sudah tahu beberapa peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.Ya, beberapa dari orang-orang itu adalah Adelia dan Bisma. Semakin dekat penghujung acara jantung mereka berdua justru kian berdetak lebih kencang. Bagi mereka, acara pernikahan Tante Bella dan Paman Ken bukanlah fokus utama. Ada hal lain yang harus lebih diperhatikan mereka setelahnya, yaitu tentang apa saja yang akan menjadi tuntutan Tante Bella dan Paman Ken terhadap Oma Nora nantinya."Bisma, aku rasa aku ingin pergi ke toilet dulu." Adelia berbicara saat tak bisa lagi menahan rasa gugup yang membuat kedua tangannya berkeringat."Mau aku antar?" tawar sang pria dengan begitu gentleman."Tidak perlu, Bisma. Terima kasih, aku bisa kemb

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Surat Perjanjian

    "Agler?"Suara lembut tiba-tiba terdengar, memecah ketegangan yang mulai kembali menyeruak di antara dua pemuda. Dengan segera salah satu di antara mereka menoleh dan tersenyum lebar menyapa kembali wanita yang telah menghampiri, yang mana hal itu sangat berbanding terbalik dengan pria lain di sisinya."Sangat tepat sekali kita bertemu di sini, Adelia. Kebetulan aku baru saja bertanya keberadaanmu pada kekasihmu. Aku ingin meminta maaf padamu langsung atas semua ulahku belakang ini yang mungkin sangat membuatmu tertekan," tutur Agler dengan santai selepas sedikit membungkuk memberikan tanda hormat pada wanita di hadapannya."Ah, sebenarnya aku tidak ingin mengingatnya lagi. Semua itu sangat memusingkan. Namun aku menghargai niat baikmu, Agler. Semoga saja semua kejadian yang tidak mengenakkan di masa lalu tidak terulang lagi." Adelia segera menghampiri sang kekasih yang masih menyorot Agler dengan tatapan tajamnya dan bergelayut manja di salah satu pundaknya.Bukan tanpa alasan Adelia

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Meminta Jujur

    Detik demi detik berlalu kian menguatkan aura ketegangan di sekitar ruang tengah kediaman utama Tuan Brata. Suasana riuh bahagia dengan begitu cepat berganti, bahkan dua bintang utama hari ini masih mengenakan pakaian yang sama meski hadir dengan raut wajah yang berbeda.Tak ada senyum yang dilemparkan seperti di area taman belakang tadi. Tak ada kesan ramah tamah lagi karena semuanya sudah berubah menjadi tatapan tajam yang amat mencekam."Sepertinya firasatku tidak salah. Kenapa tiba-tiba Oma melihat ke arah kita?" Adelia kembali berbisik pada pria yang tengah merengkuh erat pinggangnya."Entahlah, Sayang. Sedari tadi aku juga merasa suaminya Tante Bella memperhatikanku. Aku tidak tahu apa saja yang mereka minta di sana, tetapi sepertinya ini benar-benar menyangkut kita berdua."Mengangguk, Adelia kini hanya bisa semakin bersandar di depan dada bidang Bisma. Hanya pria itu yang bisa membuatnya merasa sedikit tenang dan nyaman. Tak ada lagi tempat lain, terlebih kini sudah ada sosok

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Memikirkan Ulang

    Tokk! Tokk! Tokkk!"Masuk!"Seperti apa yang sudah direncanakan sebelumnya, Bisma dan Adelia akhirnya berada di dalam kamar besar Oma Nora yang dipenuhi oleh barang-barang antik. Di sini ada berbagai ukiran kayu dengan taksiran harga yang cukup tinggi, ada juga beberapa lukisan khusus yang dipesan dari luar negeri dengan harga yang tak jauh berbeda dari benda-benda di sekelilingnya.Dengan derap langkah yang sedikit tertahan, Adelia dan Bisma berjalan bersisian memendam rasa penasaran yang membuncah di dalam hati. Segala ucapan Bunda Alice masih terngiang di benak mereka. Tak ada yang tahu apa yang akan dibicarakan Oma Nora di malam-malam seperti ini, apalagi kini raut wajahnya nampak begitu berbeda dari yang sebelumnya.Ada guratan lelah, kemarahan, dan juga ekspresi lain yang tak bisa dijelaskan secara detail. Adelia tahu seperti apa omanya selama ini, apalagi tatapan kedua netra renta tersebut tak pernah bisa berbohong saat menatap ke arahnya."Duduk!" Perintah wanita paruh baya it

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Target Baru

    "Bunda, tapi—""Pikirkan semuanya dengan baik-baik! Jangan terlalu gegabah dalam saat seperti ini!"Kembali menekankan kalimatnya, Bunda Alice akhirnya memilih pergi lebih dulu. Perasaan pusing yang memenuhi kepala membuatnya sedikit merasa sesak. Kini langkahnya tertuju ke ruangan lain untuk berbincang lebih jauh tentang kondisi Oma Nora dengan beberapa dokter, dan juga membicarakan langkah apa saja yang akan dilewati perempuan paruh baya tersebut untuk meraih kembali kesehatannya.Ya, ini memang salah satu rumah sakit yang dimiliki oleh ayahnya Bisma. Bunda Alice termasuk dalam jajaran pengurus tinggi, hingga kedudukan tersebut mampu membuat omanya Adelia mendapatkan penanganan terbaik tanpa harus menunggu lama."Apa sebaiknya kita ikuti ucapan Bunda Alice saja?" Adelia akhirnya berbicara seraya mengembuskan sebuah helaan napas tipis dari mulutnya."Kita tidak bisa melakukan itu, Sayang. Lihatlah sekarang kondisimu. Apa kata orang-orang nanti saat kehamilanmu tidak bisa ditutupi lag

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Rekan Bisnis Biasa?

    "Berikut adalah jadwal pasti acaranya, Pak. Sekretaris Tuan Brata baru saja mengirimkan perubahannya tadi pagi. Katanya, beliau menunggu konfirmasi lebih lanjut."Seorang wanita berkemeja putih dengan rok hitam yang membalut kakinya menjelaskan apa saja yang baru diterimanya. Ia memang baru ditugaskan oleh Bisma untuk menggantikan beberapa tugas Adelia di kantor untuk sementara waktu. Dengan teliti ia menerangkan satu demi satu poin acara yang disinyalir akan diselenggarakan dalam kurun waktu dua hari berturut-turut, dan tak lupa juga menjelaskan detail lokasi setiap tempat.Ya, untuk sementara waktu ini Adelia memang tak lagi menginjakkan kaki di NinatyLux. Bisma tak ingin gosip lama yang sempat meredam kembali mencuat ke permukaan, hanya karena kondisi kehamilan kekasihnya yang tak dapat disembunyikan lagi.Pernikahannya yang terpaksa diundur entah sampai kapan, memang membuatnya harus lebih berhati-hati memunculkan Adelia ke publik. Selama statusnya yang belum sah menjadi suami wan

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Hanya Bisa Berharap

    "Hmm, untuk itu saya tidak ingin membahasnya kembali. Biar saja yang lalu tetap berlalu bukan? Yang terpenting sekarang, Adelia sudah berada di dekat orang-orang yang tepat. Saya yakin Bisma bisa menjaganya, berikut menjadi ayah yang baik untuk anak yang dilahirkannya nanti."Kembali terdiam, Bunda Alice mencoba mengolah lagi setiap kata-kata yang dikeluarkan oleh Agler. Pria itu lagi-lagi tak menjelaskan maksudnya secara gamblang. Berbicara panjang lebar, tetapi tetap membuat rasa penasarannya tak kunjung tuntas."Oleh karena itu, saya sangat berharap pada Tante. Tolong pastikan Bisma melakukan semuanya dengan baik pada Adelia. Saya hanya bisa meminta tolong pada Tante karena Tante adalah ibunya dan juga salah satu orang terdekat bagi Adelia." Agler kembali berbicara dengan menatap sendu ke arah sang lawan bicara."Ke depannya nanti, mungkin saya akan sangat jarang sekali berada di kota ini. Rencananya saya akan sibuk mengurus proyek baru Brata Corp setelah acara perayaan kesuksesan

Bab terbaru

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Cinta yang Tulus

    "Harapannya kecil, Ayah. Kata dokter, untuk saat ini kita hanya bisa berharap dan berdoa untuk kebaikan Adelia dan anaknya."Sosok wanita bertubuh tinggi di belakang Oma Nora yang akhirnya menjawab pertanyaan Tuan Brata alias mertuanya sendiri. Setelahnya hening, tak ada lagi percakapan yang terdengar hingga tiba-tiba Oma Nora tak sadarkan diri di atas kursi roda yang ditempatinya."Biar aku yang membawanya ke ruang perawatan, Bella. Kamu dan yang lainnya di sini saja untuk memantau keadaan Adelia," tutur Bunda Alice berusaha tenang di tengah kegentingan suasana ini."Terima kasih, Kak. Tolong kabari aku jika ada sesuatu yang penting."Mengangguk, ibu kandungnya Bisma tersebut segera berjalan ke ruangan lain. Keadaan sekarang benar-benar terasa mendebarkan. Tak ada satu orang pun yang bisa bernapas lega, terlebih saat ini Adelia sedang berada di tengah ambang hidup dan mati.Seperti yang dikatakan oleh Bella tadi, sekarang semuanya hanya bisa terus berdoa dan berharap tentang keselama

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Di Ujung Harapan

    "Bagaimana keadaannya, Dok?"Di sisi lain, ada seorang pria yang sedang sangat cemas menunggu kabar baik dari wanita yang kini tengah terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Napasnya masih tak beraturan setelah tadi sempat berlari sekencang mungkin ke tempat ini, begitu pula dengan tangannya yang masih terasa dingin karena rasa panik yang sempat menyerangnya.Bagaimana bisa Agler tak merasakan semua sensasi menegangkan ini? Adelia yang tiba-tiba tak sadarkan diri dengan sesuatu yang mengalir deras di kedua kakinya membuatnya tak bisa banyak berpikir. Tujuannya saat itu hanya satu, yaitu membawa wanita tersebut ke rumah sakit agar bisa segera ditangani oleh dokter."Maaf, Pak. Apa Anda suaminya?" Sang dokter malah balik bertanya hingga membuat cucunya Tuan Brata itu sedikit mengembuskan napasnya dengan berat."Saya ... Kebetulan saya hanya temannya saja, Dok. Dia dan suaminya sudah lama berpisah," ucapnya sedikit terbata-bata mengingat dirinya yang sebenarnya tak tahu apa-apa tent

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Dalang Penculikan

    "Sial! Kenapa jadi semakin rumit seperti ini?!"Tak bisa melakukan apa pun, Bella hanya bisa sesekali berteriak memaki dari dalam kamarnya. Salah satu tangannya kini mencengkram kuat ponselnya. Beberapa saat lalu jari-jemari yang ada di tangan itu sudah mengetikkan cukup banyak kata untuk mencoba menghubungi pria yang baru saja menjadi suaminya selama beberapa Minggu ini, tetapi sayang semua upayanya tersebut sama sekali tak membuahkan hasil."Ken ... Jika kali ini kau benar-benar bermain dengan Adelia, aku tentu tidak akan membiarkanmu pergi ke ujung dunia sekalipun!"Sekali lagi Bella mendengkus seraya menatap sekilas isi kamarnya. Ia mencoba mencari petunjuk yang mungkin saja ditinggalkan oleh suaminya, hingga kedua netranya memicing saat tak sengaja menemukan sesuatu yang memantulkan cahaya dari atas meja riasnya."Flashdisk? Hmm, baiklah. Mari kita lihat apa yang sudah kau simpan di dalam benda kecil ini, Ken. Kau sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal dan sudah melanggar ke

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Ancaman yang Tak Main-main

    Kedua netra Agler membulat saat menyadari tubuh Adelia yang sudah jatuh tersungkur di atas tanah. Dengan segera ia berusaha menjuhkan Citra dari wanita yang sebenarnya tadi sudah berada di sampingnya itu dan tak ragu lagi untuk mendorongnya dengan kencang, sampai beberapa saat kemudian kedua netranya membulat saat menyadari sesuatu yang kini tengah mengarah kepadanya."Ck! Wanita ini benar-benar gila!" gumamnya mendengkus kesal sebelum akhirnya kembali membantu Adelia untuk berdiri tegak di sampingnya."Dia tidak akan pernah berhenti selagi masih melihatku sadar, Agler. Aku mohon, tolong aku! Aku sebenarnya tak peduli dia menghabisiku saat ini, tetapi aku ingin anak ini selamat!" Adelia berucap dengan terengah dan tubuh yang kembali bergetar saat lagi-lagi Citra menggunakan sebuah benda yang sangat ditakuti olehnya."Kau mau berjalan sendiri ke arahku atau aku yang akan menarikmu, Adelia? Cepatlah pilih karena aku tidak mau membuang-buang waktu lagi!"Citra nampak tak main-main dengan

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Wanita Kejam

    Suara teriakan dari kejauhan lantas membuat seorang pria yang baru saja mengeluh tersebut mempertajam indra pendengarannya. Dengan perlahan langkahnya kembali maju menelusuri jalan setapak yang entah akan membawa dirinya ke mana. Hingga beberapa menit kemudian, kedua netra kembali membulat saat melihat sebuah mobil hitam yang terparkir di lahan kosong dengan bayangan dua orang perempuan yang sedikit terlihat di sampingnya."Tidak mungkin! Apa salah satu dari wanita di sana adalah Citra? Kalau memang benar Citra, itu berarti wanita yang sedang disiksa olehnya adalah ....""Sial! Tidak mungkin! Apa iya dia berani segila itu pada Adelia?!"Pria itu mengusap wajahnya dengan gusar sambil perlahan kembali bergerak mendekat. Rencananya yang ingin menemui Citra secara langsung akhirnya ia urungkan, karena kini dirinya berpikir akan jauh lebih aman jika wanita itu tak mengetahui keberadaannya lebih dulu.Keputusannya ini sebenarnya bukan untuk mengamankan dirinya. Pria yang sudah semakin jauh

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Sebuah Peringatan

    "Bisma! Bisma! Tunggu! Ke mana saja kau ini! Aku sampai pusing mencarimu karena ibuku terus bertanya tentang keberadaanmu dan Adelia!"Tanpa diduga-duga Tante Bella kini berjalan mendekat ke arah Bisma yang baru saja keluar dari area belakang villa. Wajahnya seketika menegang melihat tantenya Adelia tersebut, apalagi wanita itu memasang ekspresi tak ramah yang mana juga terlihat dengan jelas aura kemarahan di sana."Maaf, Tante. Tadi aku—""Tadi aku sudah mencarimu di kamar Adelia! Ternyata sampai lelah tanganku mengetuk pintu, tidak ada satu orang pun yang menyahut dari dalam sana. Katamu tadi Adelia ingin beristirahat di kamarnya bukan? Kenapa sekarang dia tidak ada di sana?" Tante Bella yang belum selesai dengan emosinya kembali berbicara mencecar, hingga tak sadar memotong pembicaraan pria di hadapannya.Dengan berpikir keras, Bisma berusaha mencari cara yang tepat untuk membicarakan keadaan Adelia saat ini. Ia tahu walau sikap sehari-hari Tante Bella pada Adelia terkesan cuek, wa

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Terpecah

    "Kenapa? Kenapa harus berpura-pura terkejut? Bukankah kau sudah mengetahui kenyataan itu sebelumnya, Mas?"Masih dalam suasana menegangkan, kini Citra dan Ardi saling menatap dalam diam. Sementara Adelia, wanita itu tak bisa berkutik lagi setelah Citra mengucapkan sesuatu yang selama ini sudah dicobanya untuk ditutupi. Napasnya semakin terasa tercekat seiiring dengan kuatnya cengkraman Citra di lehernya, apalagi sesekali wanita itu mengguncangkan tubuhnya saat berbicara dengan emosinya yang kembali meledak.Ya, semuanya akhirnya terbongkar sudah. Adelia sama sekali tak menyangka kalau selama ini Citra sudah diam-diam memata-matainya, hingga akhirnya mengetahui siapa ayah dari anak yang ada di dalam kandungannya ini yang sebenarnya.Sungguh, sebenarnya Adelia tak bisa menerka apa saja yang ada di dalam pikiran wanita itu. Menurutnya, bukankah seharusnya Citra lebih baik menutupi semua ini Ardi? Bagaimana kalau setelah ini pria itu malah menjalankan rencana lain yang sama sekali tak did

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Dugaan Penyusup

    "Apa yang kau lakukan, Citra?! Turunkan benda itu!"Suara yang cukup menggelegar terdengar menghentak setelahnya. Bagi Adelia, situasi saat ini benar-benar terasa sangat mencekam. Kedua lututnya rasanya sangat lemas sampai saat ini, seolah ia tak akan mampu lagi berdiri dengan tegap lagi dalam beberapa detik ke depan nanti."Hmm, kau tidak salah mengarahkan itu ke arahku? Bukankah seharusnya kamu menargetkan mantan istrimu tersayang ini?" Citra menyeringai saat menyadari situasi todong menodong yang tengah dirasakannya."Apa yang telah kau katakan, Citra? Jangan berbuat gila! Sekali saja kau menggunakan itu orang lain akan tahu keberadaan kita di sini!" Ardi berbicara menyentak untuk memperingati."Oh, ya? Bukankah itu akan menjadi tontonan yang menarik?"Ardi mendengkus setelah mendengar tanggapan dari kekasihnya. Ia berkali-kali melirik ke arah Adelia yang wajahnya semakin terlihat pucat dan lemas, serta berganti tatapan ke arah Citra yang tengah berusaha memainkan kendali dengan uc

  • Dihina Mantan Suami, Diratukan Cinta Sejati   Bersiap-siap Kehilangan

    Kedua netra Citra saat ini sudah semakin terlihat menyalang ke arah Adelia. Andai saja di belakang kepalanya bisa mengeluarkan asap, mungkin sekarang asap tersebut sudah membumbung tinggi ke atas membuat udara di sekitar semakin panas seiiring dengan terbakarnya amarah yang ada di dalam dada.Kedua tangannya semakin terkepal erat di masing-masing sisi tubuhnya, seiiring dengan derap langkah yang semakin terdengar. Citra kembali maju henda menyerang Adelia dengan menarik rambut panjangnya lebih dulu. Namun sebelum itu semua terjadi, Adelia tentu tak hanya diam saja. Dengan secepat mungkin wanita yang tengah berbadan dua tersebut membenturkan ujung kepalanya tepat di wajah Citra, hingga tak sampai beberapa detik kemudian wanita itu terdengar mengaduh kesakitan sembari memegangi hidungnya yang sedikit mengeluarkan noda merah."Aku tidak tahu hal apa yang membuatmu sampai nekat melakukan penculikan ini padaku, Citra. Seharusnya kalau kau sudah tahu siapa diriku sebenarnya, kau harus lebih

DMCA.com Protection Status