“Sayang … salahku di mana?” Dewa mencekal pergelangan tangan Rosalyn yang hendak turun dari pembaringan.Rosalyn menoleh pada Dewa tetapi raut wajahnya judes dan tatapannya sangat tajam.“Salahmu banyak. Lepas! Aku mau mandi.” Rosalyn menyentak tangannya dengan kuat sehingga Dewa meringis.Paska mendengar penuturan Dewa tentang Vinsensia, semalaman Rosalyn ngambek. Bahkan wanita itu berbaring di tepi ranjang, menciptakan jarak jauh dari suaminya.“Kamu cemburu? Aku jujur salah nanti bohong juga salah. Aku harus gemana?”Bukannya menjawab, Rosalyn malah melengos ke dalam kamar mandi. Dari atas kasur Dewa terheran-heran karena tidak biasanya wanita itu sensitif. Dahulu, Rosalyn tidak pernah semarah ini tetapi sekarang sangat menyeramkan.“Kalau luka bekas operasi sudah sembuh kususul dia ke kamar mandi. Sayangnya masih sakit,” gumam pria itu sambil menyandarkan punggung.Beberapa menit berlalu Rosalyn telah selesai, dan berjalan mendekati meja rias. Tubuh moleknya tertutup oleh balutan j
Last Updated : 2024-10-12 Read more