Share

Bab 151: Ada Maunya

Tubuh Rosalyn tersentak mendapat pelukan ini. Pikiran dan jiwanya melayang seolah-olah terhempas dari raga. Bola mata wanita itu melirik ke samping menatap seorang pria paruh baya yang mengangguk halus padanya.

“Rosalyn … akhirnya kita bertemu lagi,” kata seorang wanita.

Bahkan saat ini Rosalyn dapat merasakan bahunya menjadi lembab. Tanpa bertanya ia tahu bahwa wanita yang memeluknya sedang menumpahkan air mata. Ia ingin mengurai pelukan tetapi lubuk hatinya melarang dan otaknya pun mendadak buntu.

“Aku pikir kamu kembali ke Kota Milan,” sambung orang itu lagi.

Beberapa saat kemudian, Rosalyn sedikit menjauhkan badan dari sosok yang memeluknya. Ia memperhatikan keadaan orang di hadapannya.

“Bagaimana keadaan Ibu dan Paman Felix?”

Mathilda langsung mengusap dada sebab Rosalyn masih memanggil dengan sebutan ‘ibu’ sampai membuat wanita paruh baya menangis harus.

“Kami sehat, argh!” Ucapan Felix terhenti sebab Mathilda menyikut kuat perut tambun pria sepuh itu.

“Aku kemari melaku
NACL

selamat malam GoodReaders mohon maaf terlambat update selamat membaca terima kasih akak akak semuanya

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status