Share

Bab 150: Tidak Mau Berpisah

Di ruang makan tahanan khusus wanita, Vinsensia sedang melamun sambil memandangi wadah berisi aneka lauk di depannya.  Wajahnya tampak kuyu paska persidangan kemarin, bahkan tadi malam tidak bisa tidur.

“Aku pikir bisa menjadi pemenang, ternyata masa lalu kalah dari masa depan,” gumam Vinsensia.

Perempuan itu juga teringat bagaimana Dewa bersikukuh menjebloskannya ke balik jeruji besi. Padahal ia sedang mengandung, tetapi tidak ada belas kasihan setitik debu pun dari Dewa.

Vinsensia menunduk lalu menangis. “Aku ingin bebas. Kalau saja aku tidak membayar orang untuk mencelakai Rosalyn, pasti akhirnya tidak begini. Dewa juga tidak akan bersimpati pada Rosalyn. Mungkin sekarang… aku dan Dewa sudah menikah.”

Meskipun menyesali perbuatan di masa lalu, tetapi lubuk hati perempuan itu tidak merelakan Dewa hidup bahagia bersama wanita lain terutama Rosalyn. Bisa-bisanya sosok yang baru dikenal langsung menerima perhatian dari b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status