“Nggak usah bangun, La!” larang Rhea yang mendapati Arla berusaha bangkit dari posisinya.Arla hanya berani menatap atasannya itu sebentar, kemudian kembali mengalihkan pandangan karena rasa bersalahnya.“Saya permisi sebentar, mau angkat telepon dari anak saya,” pamit Esther saat melihat Abiel menghubunginya. “Mom tinggal dulu ya, La.”Rhea dan Naren mengangguk. Tak lama setelah Esther pergi dari ruangan itu, Rhea memberi kode kepada suaminya untuk keluar karena ia ingin bicara berdua dengan Arla.Mengerti kode yang disampaikan istrinya, walaupun merasa sedikit berat, Naren akhirnya menuruti keinginan sang istri.Rhea beranjak, mengitari ranjang agar membuat Arla tidak perlu berusaha menoleh ke arah kanan karena luka bekas jahitannya pasti akan terkena gesekan kalau Arla terus berusaha miring ke kanan.“Bu Rhea, maaf.”“Maaf buat apa? Nggak perlu, Arla.”“Tapi … acara Ervin—”“Udah, nggak usah diinget-inget. Justru kalo acara tadi jadi diadakan, Ervin yang bakal menderita ke depannya
Last Updated : 2024-09-21 Read more