All Chapters of Turbulensi Cinta: Chapter 1 - Chapter 10

19 Chapters

Bab 1

Zulaikha berdiri merenung didalam kamar. Sorot matanya tajam melihat ke arah luar jendela yang mulai berwarna gelap. Pikirannya berkecamuk dengan rasa sakit yang menghujam kedalam hatinya.“Keluarlah!” terdengar suara Nyonya Angel berteriak dari luar kamar. “Cepat keluar!” pekiknya tajam dengan menggedor pintu kamar.Zulaikha berjalan terburu-buru mendekat menuju ke pintu kamar. Dibukanya pintu kamar tersebut.“Ada apa bu?” tanya Zulaikha dengan melihat raut wajah Nyonya Angel yang terlihat marah.“Segera kemasi barang-barangmu sekarang!” perintahnya. “Dan pastikan jangan ada satupun barang yang tertinggal.” ucapnya dengan nada keras seraya pergi meninggalkan kamar Zulaikha.Zulaikha terkejut mendengar ucapan Nyonya Angel. Dia berusaha mencari tahu apa kesalahan yang dilakukan sehingga dia harus di usir dari rumah ini.Christina yang melihat Zulaikha berdiri mematung didepan pintu tersenyum sinis, dia berkata : “Kenapa masih berdiam diri? Terkejut kamu? Kamu harus bersyukur setidakny
Read more

Bab 2

Zulaikha dan penumpang yang lain berusaha sekuat tenaga untuk menyelematkan dirinya masing-masing. Jilbab yang dikenakan Zulaikha sudah tidak terpakai terhanyut oleh aliran air sungai. Dia berusaha berenang ketepian dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya. Namun air yang mulai masuk ke dalam tubuhnya memaksa dirinya untuk menyerah dan hanyut dalam aliran sungai tersebut.Bunyi sirine mobil polisi dan tim medis berdatangan menuju ke lokasi kejadian. Mereka mengerahkan seluruh personilnya untuk mencari korban yang hanyut dalam kecelakaan bus tersebut.Sungai Dark yang terkenal angker mulai memancarkan auranya. Aroma mistis yang beredar di masyarakat terkait korban jiwa yang direnggut oleh sungai tersebut seakan tidak terbantahkan lagi.Keesokan paginya, tubuh Zulaikha yang mulai berwarna kebiru-biruan dengan aliran darah yang terus keluar dari kepalanya terbawa sapuan air dan terdampar di tepi sungai.Tak jauh dari sungai tersebut terdapat sebuah villa megah kepunyaan Tuan And
Read more

Bab 3

Clark mulai mengurus jadwal keberangkatan Jet Pribadi Tuan Anderson yang di majukan untuk sore hari ini. Dia dibantu dokter James menyiapkan mobil yang akan digunakan wanita tersebut menuju ke Bandara, semua peralatan kesehatan beserta brankar yang membawa Zulaikha mulai dipersiapkan.“Pelayan.” panggil Clark. “Segera kemasi pakaian yang akan dibawa Tuan Anderson kedalam koper, setelah itu masukkan koper tersebut ke dalam mobil.” perintahnya.“Baiklah. Akan segera aku siapkan.” kata pelayan seraya berlalu dari hadapan Clark.Dua puluh menit telah berlalu semua persiapan telah selesai dilakukan. Clark menemui Tuan Anderson yang berada di kamar pribadinya.“Tuan Anderson.” ucapnya dengan nada sedikit keras sembari mengetuk pintu kamarnya kemudian membuka pintu ruangan tersebut.Dia berjalan memasuki ruang kamar tersebut. Terlihat sosok arrogant yang terpancar dari sorot mata Tuan Anderson. Dia duduk di sofa menatap kedatangan Clark dan berkata : “Apakah semuanya sudah siap?”“Sudah Tu
Read more

Bab 4

Cuaca pagi hari memancarkan aura cantiknya menelusup kedalam Mansion utama di kota Burgeon. Tuan Anderson masih bergumul dalam kehangatan mentari pagi yang masuk melalui celah ventilasi kamar pribadinya. Dia tertidur cukup nyenyak usai melakukan perjalanan jauh dari Negara Ocean.Clark sedang mempersiapkan kebutuhan pribadi Tuan Anderson di ruang kerjanya. Dia sudah menyusun daily private schedule untuk Tuan Anderson. Semua sudah tersusun rapi sesuai permintaan Tuan Anderson. Dia melihat jam dipergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 10:00 pagi, Dia bergumam : “Apakah hari ini Tuan Anderson akan mengundurkan jadwal meetingnya? Sudah jam 10:00 pagi tapi Tuan Anderson belum juga beranjak dari tempat tidur.” Clark gusar dengan keadaan saat ini. “Sebaiknya aku tunggu Tuan Anderson di ruang tengah, mungkin dia kelelahan setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh.” bisiknya lirih.Suara dering ponsel terus berdering memenuhi ruangan kamar pribadinya, Tuan Anderson yang tengah tertidur
Read more

Bab 5

Tuan Anderson masih lekat memandangi wajah wanita yang ada didepannya. Perlahan tangannya menggenggam jari jemari wanita tersebut. “Kenapa dengan perasaanku? Aku merasa senang saat berada dekat dengan wanita ini, meskipun aku belum mengenalnya dan mengetahui identitas wanita tersebut, namun jauh dilubuk hatiku sudah terisi ruang untuk wanita ini, seakan ada magnet yang menarik masuk untuk mengisi kehampaan ruang kosong di hati.” batinnya. “Baiklah, sembari menunggu kamu sadar, aku akan memanggil kamu dengan nama kesayangan yang aku beri nama Olive. Akan aku pastikan Olive, kamu akan menjadi milikku.” ucapnya lirih dengan tersenyum puas. “Aku akan mencari dokter terbaik di Lordania untuk segera meyembuhkanmu.” janjinya didalam hati. Tak berapa lama Clark masuk ke dalam ruangan. Dia berjalan mendekat ke arah Tuan Anderson. Dia memasang ekspresi wajah senormal mungkin saat melihat Tuan Anderson sedang menggenggam tangan wanita tersebut sambil berbicara lirih didekat telinga wanita
Read more

Bab 6

Tuan Anderson masih menatap lekat wajah Olive yang terbaring tak berdaya. Hatinya merasa miris melihat alat bantu medis yang digunakan untuk membantunya bertahan hidup. Dia bergumam : “Segeralah sadar Olive! Kamu masih cukup muda tentu kamu kuat melewati masa kritis ini?” Dia melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 16:00 sore. “Olive aku akan keluar dari rumah sakit ini. Ada orang yang menjaga kamu selama di rumah sakit ini.” Clark masuk ke ruang perawatan. Dia segera berjalan mendekat ke arah Tuan Anderson yang masih duduk disebelah tempat tidurnya Olive. “Tuan Anderson! Apakah sekarang Tuan sudah siap untuk segera pergi ke kota Burgeon? Aku harap kita tidak telat dikarenakan kita telah mengundurkan jam pertemuan untuk meeting.” “Baiklah, kita berangkat sekarang. Aku sudah merasa tenang meninggalkan Olive dengan perawat dan pengawal yang senantiasa menjaganya. Bagaimana hasil penyelidikanmu Clark? Apakah benar ibuku dirawat di rumah sakit ini
Read more

Bab 7

Tepat pukul 21:00 malam, Tuan Anderson dan Clark meninggalkan ruangan kantor Tuan Swift. Saat berjalan melewati lobi kantor ponsel Tuan Anderson berbunyi.Dia berhenti sejenak, untuk menerima panggilan telepon tersebut.“Hallo!” Tuan Anderson membuka percakapan melalui telepon. “Aku perawat dari Ocean yang ditugaskan untuk menjaga Olive. Tuan Anderson saat ini Olive sudah sadar.” ucap perawat dari Seberang sambungan telepon.“Benarkah! Jaga dia, aku akan segera kesana.” Tuan Anderson segera memutuskan sambungan teleponnya.Dia menyimpan kembali ponselnya. Clark yang masih setia menemaninya segera berkata : “Apakah Tuan Anderson mau makan malam di restaurant didekat kantor Tuan Swift? Ini sudah malam. Aku lihat, tadi Tuan Anderson tidak menyentuh makanan sama sekali pada waktu break disela-sela waktu meeting.”“Aku kurang berselera makan, sebaiknya kita mencari restaurant di Lordania. Segera reservasi tempat, kamu sudah tahu selera makanku? Aku yakin kamu tidak akan mengecewakanku!”
Read more

Bab 8

Tuan Anderson berjalan dengan tergesa-gesa menuju ke ruang perawatan Olive yang terletak di lantai dua di rumah sakit Lordania. Dia sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan Olive. Clark yang berjalan disampingnya segera menyeimbangkan langkah kakinya. Ada dua orang pengawal yang berjaga didepan pintu ruang perawatan. Pengawal yang melihat kedatangan Tuan Anderson dan Clark segera membukakan pintu ruangan tersebut dan mempersilahkan Tuan Anderson untuk masuk.Hatinya berdegup kencang saat melihat Olive sedang diperiksa oleh seorang dokter.Tuan Anderson berjalan mendekat ke arah mereka.“Bagaimana kondisi Olive dokter?” tanyanya dengan pandangan mata yang tetap menatap wajah Olive. “Pasien baru saja sadar sehingga kondisinya masih lemah, dia belum mempunyai tenaga untuk berbicara. Sebaiknya biarkan dia beristirahat, untuk memulihkan kembali tenaganya.”“Apakah operasinya berhasil? Aku khawatir akan mempengaruhi memori Olive karena kepalanya terus menerus mengeluarkan darah hamp
Read more

Bab 9

Tepat pukul 08:00 pagi, dokter dan perawat melakukan kunjungan pemeriksaan ke ruang perawatan yang ditempati oleh Olive. Dokter segera memeriksa kondisi Olive setelah sebelumnya membaca catatan medis yang berisi perkembangan Olive pasca operasi.Dokter berkata kepada perawat yang menjaga Olive.“Berdasarkan laporan, perkembangan Olive cukup bagus, untuk sakit kepalanya merupakan efek dari benturan di kepalanya yang mengalami gegar otak stadium sedang, sehingga dibutuhkan proses agak lama untuk mulai memulihkan keseluruhan memorinya.”Tiba-tiba kelopak mata Olive terbuka, dia samar-samar melihat sosok berpakaian putih yang berdiri tak jauh dari hadapannya.Perawat yang menemani dokter melakukan visit di ruangan Olive segera berkata :“Dokter, Olive sudah bangun? Apakah dokter ingin menanyakan sesuatu kepada Olive?”“Aku akan menanyakan beberapa pertanyaan terkait memori Olive.”Dokter segera berjalan menghampiri Olive. Dia berkata : “Selamat pagi Olive! Apakah kepalamu masih terasa sa
Read more

Bab 10

Di kediaman Mansion Tuan Aksara, tepatnya di kamar utama. Saat tengah malam Tuan Aksara mulai menggeliatkan tubuhnya, dia merasakan kepalanya berputar-putar, dengan perlahan dia membuka kedua kelopak matanya. Segera dia meraba sisi tempat tidur untuk memastikan Angel masih berada disampingnya. “Sayang!” ucapnya membangunkan Angel. “Bangunlah!” sembari menggerakkan tubuhnya Angel. “Heem….” terdengar suara keluar dari Angel. “Bangunlah sayang!” “Ada apa sayang!” tanya Angel dengan masih memejamkan matanya. “Aku masih mengantuk sayang. Tidurlah! Ini belum pagi.” “Kepalaku masih sakit? Ambilkan aku obat penghilang rasa sakit kepala. Cepatlah!” Nyonya Angel segera membuka kedua matanya, dia melihat wajah suaminya yang berada disampingnya. “Benarkah kamu masih merasakan sakit kepala? Apakah kamu demam?” segera Nyonya Angel meraba kening suaminya. “Heem kamu tidak demam, suhu tubuhmu normal. Apakah kamu barusan bermimpi buruk? Sehingga kamu mengigau?” Angel segera dud
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status