Olive masih terbaring di tempat tidur rumah sakit, sorot matanya tajam menatap ke arah langit-langit rumah sakit, dia merasakan jiwanya telah melayang separuh dari raganya.Tuan Anderson masih setia duduk menemani Olive. Wajahnya menyimpan sejuta misterius yang tidak bisa terbaca. Dia memberi ruang kosong kepada Olive untuk merenungkan semua perkataan yang baru dia katakan.Sesaat perawat memasuki ruangan perawatan Olive. Mereka melihat Olive belum menyentuh sama sekali makan siangnya.Tuan Anderson dan Olive melihat kedatangan perawat yang berjalan menghampiri mereka. Salah seorang perawat wanita berkata : “Tuan Anderson? Apakah Olive belum merasakan lapar? Kenapa makan siangnya belum di makan? Sebaiknya Olive makan siang terlebih dahulu, sekarang sudah waktunya makan siang untuk segera meminum obat dari dokter.”“Olive. Apakah kamu mendengarkan apa yang perawat katakan! Makanlah! Segera pulihkan kondisi tubuhmu, kemudian kamu dapat segera menjalani kembali aktivitasmu.”Olive mengh
Tuan Anderson masih berada di depan ruang perawatan Olive. Saat ini dia merasa cukup aman atas peristiwa yang menimpa Olive. Sebisa mungkin dia berusaha menutupi kebohongannya dengan cara sebersih mungkin.“Clark dapatkah kamu membuat identitas Olive dengan secepat mungkin? Aku sudah menjanjikan kepada Olive untuk menunjukkan identitas Olive setelah dia pulang dari rumah sakit."Clark terdiam sejenak, dia memikirkan alamat yang akan dia cantumkan pada pada kartu identitas milik Olive. “Tuan Anderson? Sebelum aku membuat kartu identitas untuk Olive, terlebih dahulu aku akan menanyakan terkait dua orang perawat dari Ocean. Apakah tidak secepatnya Tuan Anderson segera memulangkan perawat kembali ke Negara Ocean, sembari menghilangkan identitas asli Olive. Itu cara yang paling aman saat membuat kartu identitas untuk Olive.”“Benar apa yang kamu katakan. Aku juga membutuhkan seorang perawat dari Lordania untuk menjaga Olive selama dia menjalani perawatan di rumah. Segera urus dua tiket pe
Pandangan mata Nyonya Alexander sesaat menyihir hati Tuan Anderson, dia sebenarnya tidak tega membiarkan ibunya untuk tinggal lebih lama di rumah sakit, namun selama dia belum mendapatkan kepastian dari dokter, Tuan Anderson tidak mengijinkan ibunya kembali ke mansion.“Bersabarlah bu, memang agak jenuh berada di rumah sakit, aku akan segera menghubungi dokter untuk menanyakan kondisi ibu.” ucap Tuan Anderson.“Benar apa yang telah dikatakan oleh Tuan Anderson? Di rumah sakit perawatannya lengkap dengan didampingi tenaga medis selama dua puluh empat jam. Ibu bersabar sedikit sembari menunggu kesehatan ibu segera pulih.”“Ellen kamu jangan banyak bertingkah didepan Tuan Anderson. Kalian lihat sendiri kondisiku sekarang, aku merasa sudah sehat, nafsu makanku juga sudah bertambah. Benarkan Lani!”“Ibu tidak perlu mencari pembenaran terhadap Lani, aku meminta ibu untuk bersabar sedikit. Aku pastikan ibu akan pulang ke mansion dengan segera. Sebaiknya ibu istirahat. Aku tidak bisa menemani
Tuan Richard yang mendapatkan sanggahan dari Tuan James segera menjawab : “Suatu kehormatan bagiku karena Tuan James berkenan untuk menghadiri pertemuan ini dan meluangkan waktu dan pikiran untuk berkontribusi dalam pembentukan Pakta Ekonomi non Linier. Aku sangat senang karena anggotanya berisi orang-orang yang kompeten serta memiliki disiplin ilmu yang berbeda-benda sebagai salah satu sumber kekuatan. Kolaborasi tersebut memang belum mendapatkan vote dari seluruh anggota yang berjumlah tujuh orang. Mari kita diskusikan lebih lanjut untuk mencapai kata mufakat.”Tuan Hock memandang Tuan Richard dengan tatapan angkuh, dia terdiam tidak memberikan sepatah kata pun atas perkataan yang dilontarkan Tuan Richard. Dia menghormati pendapat rekan sejawatnya yang menentang kolaborasi tersebut.“Apakah kolaborasi tersebut akan berjalan dengan berimbang seiring dengan pergerakan kondisi negara Lordania? Ide tersebut cukup brilian untuk resilience negara kita, namun sayangnya ada celah kekurangan
Pagi hari di ruang perawatan, Nyonya Alexander sudah mulai bertingkah.“Lani, sekarang sudah jam berapa? Kenapa waktu serasa berjalan cukup lambat? Aku sudah jenuh berada di rumah sakit ini? Kamu lihatlah menantuku Ellen! Sama sekali dia tidak pernah menemaniku semenjak aku berada di rumah sakit ini? Aku sungguh kesal dengannya?”“Nyonya Alexander? Tidakkah Nyonya ingat? Kemarin siang Ellen menemani Nyonya dan saat sore hari dia pulang ke mansion. Bukankah ada perawat yang menjaga Nyonya Alexander?”“Aku tahu Lani, biasanya temanku selalu membanggakan menantunya yang berbakti dan merawat ibu mertuanya saat sakit. Dia sama sekali tidak menemaniku saat malam hari? Apa yang bisa aku banggakan?” Hufft …. Hembusan nafas kasar keluar dari Nyonya Alexander.“Bukankah Nyonya ingat? Bagaimana watak Nyonya Ellen? Dia suka berbuat seenaknya tanpa melihat situasi.”“Aku sudah tahu? Dia tidak berubah sikapnya sama sekali. Sungguh menjengkelkan?” Dia menggelengkan kepalanya seraya mengingat Ellen.
Dokter dan perawat masuk ke ruang perawatan Nyonya Alexander. Mereka segera melakukan tindakan medis untuk menolong Nyonya Alexander .Salah satu perawat berkata kepada Tuan Anderson : “Dapatkah kalian untuk menunggu diluar ruangan, selama kami melakukan tindakan medis?”“Baiklah, aku dan Ellen akan menunggu diluar. Tolong selamatkan ibuku, segera beritahu kepada kami jika kondisi ibuku telah membaik.”“Baiklah Tuan Anderson, aku akan bekerja sebaik mungkin untuk merawat Nyonya Alexander, segera setelah dia mulai membaik, kami akan memberi kabar kepada Tuan dan Nyonya Anderson.”Tuan Anderson dan Ellen keluar dari ruangan tersebut. Mereka duduk diluar ruangan sembari menunggu kabar dari dokter. Tak berapa lama kemudian Clark datang menemui Tuan Anderson.“Tuan Anderson ada hal penting yang ingin aku bicarakan kepadamu? Dapatkah kita berbicara empat mata?”“Baiklah, sebaiknya kita mencari tempat yang nyaman untuk berbicara.” Tuan Anderson melihat Ellen yang terlihat terpukul atas k
Seorang pengawal masuk kedalam ruang perawatan Olive. Dia berjalan menghampiri Tuan Anderson.“Tuan Anderson, ini makanan yang dipesan oleh Clark sudah datang.”“Letakkan makanan tersebut di atas meja yang berada di balcony, aku akan makan disana.”“Baiklah Tuan Anderson.” Pengawal segera berlalu dari hadapan Tuan Anderson, dia pergi ke Balcony.Tuan Anderson tersenyum menatap wajah Olive. “Kamu tidak perlu khawatir jika tinggal di mansion ku. Aku hanya tinggal sendiri dengan ditemani beberapa pelayan. Corn juga akan merawatmu selama dua puluh empat jam, kamu hanya perlu memfokuskan pada proses penyembuhan tubuhmu. Apakah kamu punya rencana?”Olive menggelengkan kepalanya. “Tidak Tuan. Aku belum memiliki rencana apapun. Hanya saja aku merasa ingin segera mulai beraktivitas.”“Aku punya sebuah kejutan untukmu. Dan akan aku berikan jika kamu sudah berada di mansion. Baiklah aku akan memanggil Corn untuk menjagamu. Aku mau makan malam terlebih dahulu, selepas itu aku ada urusan. Jika
“Clark!” seru Tuan Anderson. “Coba kamu selidiki rekaman CCTV saat dokter Jack dan dokter Lir bertemu di halaman mansion. Gerak gerik dokter Lir sangat mencurigakan.” Tuan Anderson menunjukkan gambar di layar laptopnya kepada Clark.“Baiklah Tuan Anderson.” jawabnya.Tuan Anderson melihat obat yang terletak di atas meja. Segera dia ambil dan periksa obat yang selama ini dikonsumsi oleh ibunya.“Apakah obat racikan ini yang setiap hari dikonsumsi oleh ibu? Tolong periksa obat tersebut secara keseluruhan. Aku lihat obat tersebut masih terbungkus dengan rapi namun untuk obat kapsul model racikan itu sangat mencurigakan.”“Tentu Tuan Anderson, aku akan membawanya ke laboratorium dan mengawasi dengan ketat saat penelitian.”“Bawa saja ke markan Gen X. Mereka sangat professional untuk meneliti kandungan obat tersebut. Aku akan menghubungi ketua Gen X untuk membuat janji. Sekarang pergilah istirahat, bawa obat tersebut dan simpan di tempat yang aman. Tolong sampaikan kepada kepala pelayan un
Emily membawa Hilda menuju ke ruang tengah yang berisi meja jamuan makanan. Hilda mulai mengambil makanan dan meletakkannya diatas piring.“Hallo Hilda?” sapa Gazela saat berdiri didepannya.“Apakah kamu Gazela? Kenapa kamu masih terlihat muda?”“Benar apa yang aku katakan Gazela! Kamu memang terlihat masih muda. Hilda saja mengakuinya.” sahut sahut Nyonya Alexander.Gazela tersenyum simpul wajahnya bersemu merah menahan rasa malu.“Kalian tentu berlebihan. Anakku saja sudah menduduki kelas menengah, tidak mungkin aku terlihat muda.”“Aku serius Gazela. Kamu pasti pandai merawat diri selain itu Hock tentu memenuhi semua kebutuhanmu.”“Ini semua karean Hock terlalu memanjakanku, meskipun aku sudah berumur namun dia memperlakukanku dengan sangat baik. Aku senang berjumpa dengamu Hilda. Apakah kamu sudah bertemu dengan Olive?”“Yah… aku baru saja bertemu dengannya. Bukankah kamu baru saja menjadi pengiring pengantin? Pantas saja Olive memilihmu, wajah kamu tidak berbeda jauh dengan Olive
Olive masuk ke dalam kamar. Dia meletakkan beberapa paper bag di atas meja dan segera mengambil pakaian di dalam lemari. Langkah kakinya cepat berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Tak lama kemudian Olive sudah selesai membersihkan badannya dan memoleskan sedikit riasan pada wajahnya.Nyonya Alexander tersenyum melihat kedatangan Olive.“Dudulah disampingku Olive!” “Iya ibu.”“Apakah ibu sudah mencoba cheese cake buatan Gazela? Dia pandai membuat cake.”“Aku sudah mencobanya, teksturnya lembut dan rasa kejunya terasa. Benar Olive! Gazela pandai membuat cake.”“Apakah kamu ingin teh chamolile? Aku akan menyuruh pelayan untuk membuatkannya untukmu.”“Iya ibu. Aku suka teh chamomile.”Nyonya Alexander menyuruh Lani untuk pergi ke dapur dan membuatkan teh chamomile untuk Olive. Tak lama kemudian Lani datang dengan membawa satu buah cangkir teh chamomile.“Teh chamomile racikan Lani berbeda dengan teh buatan pelayan Anderson. Kamu harus mencobanya Olive! Meskipun sama-sama teh chamomile t
“Benar Gazela. Kita memang butuh tampil berkelas supaya tidak direndahkan oleh orang lain. Aku merasakan bagaimana perasaannya di pandang rendah dan tidak di anggap oleh orang. Benar-benar hidup dipandang sebelah mata itu sangat menderita.”“Apa yang kamu katakan Olive! Selama Anderson disamping mu, kamu tidak akan dipandang rendah, aku yakin dia selalu mendukungmu dan tentunya akan memenuhi semua kebutuhanmu. Sepengetahuanku Anderson orangnya royal, dia mau menghampurkan uangnya untuk keluarganya. Apakah kamu sudah tahu mengenai Ellen? Meskipun Ellen menikah dengan Anderson dengan cara dijebak, namun dia royal dan tetep memenuhi kebutuhan Ellen.”“Aku baru bertemu sekali dengan Ellen. Dan kami hanya sedikit berbicara. Apakah kamu kenal akrab dengan Ellen?”“Aku mengenal Ellen karena dia adalah istrinya Anderson. Aku dikenalkan oleh Hock dengan Ellen, empat tahun yang lalu saat menghadiri acara di perusahaannya. Ayolah kita berangkat sekarang. Aku tidak ingin merusak momen kita denga
Driver menepikan mobilnya didepan gerbang berwarna cokelat yang didalamnya terlihat rumah bergaya klasik dengan cat berwarna vintage.Driver berkata : “Nona Olive kita sudah sampai didepan mansion Tuan Hock.”“Iya. Aku akan menelepon Gazela sekarang.”Olive mengambil ponsel didalam tasnya dan segera menghubungi nomor Gazela. Sesaat kemudian panggilan mulai terhubung.“Hallo Olive. Apakah kamu sudah berangkat? Sekarang kamu sudah sampai mana?” tanya Gazela melalui sambungan telepon.“Aku sudah sampai didepan gerbang mansionmu?”“Benarkah! Tunggu sebentar, biarkan penjaga yang akan membuka pintu gerbangnya. Aku akan segera keluar.”“Baiklah Gazela. Aku tutup teleponnya sekarang.” Olive menyimpan kembali ponselnya kedalam tas.Penjaga mulai membuka pintu gerbang. Driver melajukan mobil masuk ke halaman mansion. Olive melihat Gazela sudah berdiri di serambi mansion. “Aku senang akhirnya kamu datang ke mansionku Olive. Ayo masuklah! Tadi saat menunggumu aku sudah membuat kudapan. Cobalah!
“Apakah kamu senang akan souvenir yang akan diberikan kepada para tamu undangan?” tanya Anderson. “Tentu saja aku senang Anderson.” “Baiklah. Saat berbulan madu kita akan mencari paket bulan madu yang menyajikan destinasi pantai. Jam berapa besok kamu akan menjemput Gazela. Aku akan menyiapkan driver untuk mengantarkamu ke mansion Hock. Bukankah kamu belum pernah pergi ke mansionnya Hock?” “Terima kasih Anderson kamu selalu menuruti permintaanku.” ucap Olive dengan mata berbinar. “Aku berencana berangkat pukul 10:00 pagi. Aku memang belum pernah mengunjungi mansion Hock, namun driver kamu pasti tahu alamat mansion milik Hock yang berada di Lordania.” “Iya Olive. Besok aku siapkan semuanya. Ayolah kita masuk ke dalam mansion. Ibu pasti sudah menunggu kita, sebentar lagi kita akan makan malam bersama.” Anderson dan Olive berjalan masuk ke dalam mansion. Mereka segera duduk didepan Nyonya Alexander. “Ibu, sebaiknya kita makan malam sekarang? Ibu juga belum meminum obat.” “Baikla
Sore harinya sebuah mobil putih memasuki halaman mansion Tuan Anderson di Burgeon. Tuan Hock keluar dari dalam mobil dengan membawa sebuah parcel buah. Dia berjalan memasuki mansion. Seorang pelayan membukakan pintu dan mempersilahkan Tuan Hock untuk duduk di ruang tamu.Tuan Anderson segera menemui Hock di ruang tamu.“Hock akhirnya kamu datang? Apakah pekerjaanmu sudah selesai? Ini masih sore hari?” tanya Anderson sembari duduk di sofa.“Aku sengaja pulang lebih awal Anderson. Apakah Nyonya Alexander sudah pulang? Aku ingin bertemu dengannya.”“Ibu sudah pulang tadi siang. Saat ini ibu bersama dengan Gazela dan Olive berada di ruang tengah sedang minum teh bersama. Ayo Hock bergabunglah dengan mereka. Ibu pasti senang bertemu denganmu. Dia sedang menunggu kedatanganmu.”Tuan Anderson dan Hock beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke ruang tengah.Nyonya Alexander yang duduk di tengah tersenyum melihat kedatangan Hock.Dia berkata : “Benarkah kamu Hock! Kenapa kamu sudah mulai berub
Olive tersenyum melihat Gazela yang duduk di ruang tamu. “Aku senang akhirnya kamu datang ke mansion ini? Ibu belum pulang dari rumah sakit, mungkin sebentar lagi dia akan sampai di mansion ini.” kata Olive sembari duduk didepan Gazela.“Aku ada waktu luang sehingga bisa berkunjung ke mansion Anderson. Aku sudah lama tidak bertemu dengan Nyonya Alexander. Terakhir aku bertemu saat aku menemui Ellen di Triton. Waktu pernikahanmu tinggal hitungan hari, apa yang belum selesai kamu persiapkan?”Olive terdiam sejenak sembari memikirkan persiapan pernikahannya di balai kota. “Aku rasa sudah cukup, tinggal memilih tamu yang akan di undang serta pengiring pernikahan. Yah… mungkin aku perlu memilih menu makanan untuk menjamu tamunya Anderson serta dari keluarga ibu yang menghadiri pernikahan di balai kota.”“Benar juga Olive, sebaiknya kamu mengundang koki untuk memasak di mansion ini saat pernikahanmu di balai kota. Aku rekomendasikan menu makanannya berbeda dengan menu saat acara resepsi p
Keesokan paginya Olive mengantar Anderson sampai di halaman mansion.“Olive, kemungkinan ibu pulang dari rumah sakit saat siang hari. Aku tahu kamu pasti lelah setelah tadi malam kita pulang larut malam dari restauran. Istirahatlah kembali. Aku akan menghubungi Hock supaya Gazela datang siang hari ke Burgeon.”“Baiklah Anderson, aku akan beristirahat sebentar sembari menunggu ibu pulang.”“Baguslah. Aku akan berangkat sekarang, segera kabari aku jika kamu membutuhkan sesuatu.”“Tentu saja Anderson. Berhati-hatilah!”Tuan Anderson segera masuk ke dalam mobil. Driver segera melajukan mobilnya meninggalkan mansion dan pergi menuju ke pusat kota Lordania.Olive memandang mobil yang membawa Tuan Anderson sampai menghilang dari pandangan matanya.“Kenapa kepalaku tiba-tiba merasa sakit, aduh!” ucapnya pelan. “Sepertinya aku mulai mengingat sesuatu? Apakah ingatanku akan mulai pulih?” tanyanya dengan cemas.Olive segera berjalan dengan pelan dan masuk ke dalam mansion. Saat memasuki ruang te
Mobil yang membawa Tuan Anderson dan Olive melaju menuju ke restauran bintang lima di pusat kota Lordania. Restauran tersebut merupakan restaurant terbesar di pusat kota Lordania. Tuan Anderson dan Olive berjalan masuk menuju ke dalam restaurant. Seorang pelayan wanita tersenyum ramah menyambut kedatangan mereka.“Selamat malam dan selamat datang Tuan Anderson, kami sudah menunggu kedatangan anda. Mari kami antar anda menuju ke ruang khusus perjamuan.”“Baiklah. Antarkan kami sekarang.” jawab Tuan Anderson datar.Pelayan segera memimpin jalan menuju ke ruangan perjamuan. Tuan Anderson dan Olive segera berjalan mengikuti pelayan tersebut. “Silakan masuk Tuan Anderson!” kata pelayan sembari membukakan pintu.Tuan Anderson dan Olive memasuki ruang perjamuan tersebut. Terlihat seorang lelaki tersenyum melihat kedatangan mereka. “Tuan Anderson, kami sudah menyajikan semua jenis aneka makanan dan minuman yang tersedia di restauran ini. Silakan Anda untuk duduk di kursi yang tersedia. Ak