Seorang pengawal masuk kedalam ruang perawatan Olive. Dia berjalan menghampiri Tuan Anderson.“Tuan Anderson, ini makanan yang dipesan oleh Clark sudah datang.”“Letakkan makanan tersebut di atas meja yang berada di balcony, aku akan makan disana.”“Baiklah Tuan Anderson.” Pengawal segera berlalu dari hadapan Tuan Anderson, dia pergi ke Balcony.Tuan Anderson tersenyum menatap wajah Olive. “Kamu tidak perlu khawatir jika tinggal di mansion ku. Aku hanya tinggal sendiri dengan ditemani beberapa pelayan. Corn juga akan merawatmu selama dua puluh empat jam, kamu hanya perlu memfokuskan pada proses penyembuhan tubuhmu. Apakah kamu punya rencana?”Olive menggelengkan kepalanya. “Tidak Tuan. Aku belum memiliki rencana apapun. Hanya saja aku merasa ingin segera mulai beraktivitas.”“Aku punya sebuah kejutan untukmu. Dan akan aku berikan jika kamu sudah berada di mansion. Baiklah aku akan memanggil Corn untuk menjagamu. Aku mau makan malam terlebih dahulu, selepas itu aku ada urusan. Jika
“Clark!” seru Tuan Anderson. “Coba kamu selidiki rekaman CCTV saat dokter Jack dan dokter Lir bertemu di halaman mansion. Gerak gerik dokter Lir sangat mencurigakan.” Tuan Anderson menunjukkan gambar di layar laptopnya kepada Clark.“Baiklah Tuan Anderson.” jawabnya.Tuan Anderson melihat obat yang terletak di atas meja. Segera dia ambil dan periksa obat yang selama ini dikonsumsi oleh ibunya.“Apakah obat racikan ini yang setiap hari dikonsumsi oleh ibu? Tolong periksa obat tersebut secara keseluruhan. Aku lihat obat tersebut masih terbungkus dengan rapi namun untuk obat kapsul model racikan itu sangat mencurigakan.”“Tentu Tuan Anderson, aku akan membawanya ke laboratorium dan mengawasi dengan ketat saat penelitian.”“Bawa saja ke markan Gen X. Mereka sangat professional untuk meneliti kandungan obat tersebut. Aku akan menghubungi ketua Gen X untuk membuat janji. Sekarang pergilah istirahat, bawa obat tersebut dan simpan di tempat yang aman. Tolong sampaikan kepada kepala pelayan un
Tuan Anderson memasuki ruang perawatan Olive. Dia terkejut karena Olive dan Corn tidak berada didalam ruangan tersebut. Segera dia percepat langkah kakinya untuk mencari Olive dan Corn.Dia bergumam : “Kemana mereka pergi? Kenapa Olive dan Corn tidak berada di ruangan?”Langkah kakinya terhenti saat melihat Olive dan Corn sedang berada di Balcony. Segera Tuan Anderson berjalan menghampiri Olive dan Corn yang tengah duduk di kursi yang tersedia di Balcony.“Olive!” sapa Tuan Anderson dan segera duduk disebelahnya Olive.“Aku sempat khawatir kamu tidak berada didalam ruangan. Ternyata kamu sedang duduk disini? Apakah kamu suka berada di Balcony?”Olive tersipu malu mendengar perkataan dari Tuan Anderson. Dia berkata : “Maafkan aku Tuan Anderson? Aku hanya ingin duduk disini, suasananya cukup nyaman untuk menghilang rasa jenuh. Harusnya aku dan Corn memberitahu pengawal yang didepan sehingga Tuan Anderson tidak mengkhawatirkanku.”“Tidak apa-apa Olive. Aku senang kamu akhirnya bisa puli
Zulaikha berdiri merenung didalam kamar. Sorot matanya tajam melihat ke arah luar jendela yang mulai berwarna gelap. Pikirannya berkecamuk dengan rasa sakit yang menghujam kedalam hatinya.“Keluarlah!” terdengar suara Nyonya Angel berteriak dari luar kamar. “Cepat keluar!” pekiknya tajam dengan menggedor pintu kamar.Zulaikha berjalan terburu-buru mendekat menuju ke pintu kamar. Dibukanya pintu kamar tersebut.“Ada apa bu?” tanya Zulaikha dengan melihat raut wajah Nyonya Angel yang terlihat marah.“Segera kemasi barang-barangmu sekarang!” perintahnya. “Dan pastikan jangan ada satupun barang yang tertinggal.” ucapnya dengan nada keras seraya pergi meninggalkan kamar Zulaikha.Zulaikha terkejut mendengar ucapan Nyonya Angel. Dia berusaha mencari tahu apa kesalahan yang dilakukan sehingga dia harus di usir dari rumah ini.Christina yang melihat Zulaikha berdiri mematung didepan pintu tersenyum sinis, dia berkata : “Kenapa masih berdiam diri? Terkejut kamu? Kamu harus bersyukur setidakny
Zulaikha dan penumpang yang lain berusaha sekuat tenaga untuk menyelematkan dirinya masing-masing. Jilbab yang dikenakan Zulaikha sudah tidak terpakai terhanyut oleh aliran air sungai. Dia berusaha berenang ketepian dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya. Namun air yang mulai masuk ke dalam tubuhnya memaksa dirinya untuk menyerah dan hanyut dalam aliran sungai tersebut.Bunyi sirine mobil polisi dan tim medis berdatangan menuju ke lokasi kejadian. Mereka mengerahkan seluruh personilnya untuk mencari korban yang hanyut dalam kecelakaan bus tersebut.Sungai Dark yang terkenal angker mulai memancarkan auranya. Aroma mistis yang beredar di masyarakat terkait korban jiwa yang direnggut oleh sungai tersebut seakan tidak terbantahkan lagi.Keesokan paginya, tubuh Zulaikha yang mulai berwarna kebiru-biruan dengan aliran darah yang terus keluar dari kepalanya terbawa sapuan air dan terdampar di tepi sungai.Tak jauh dari sungai tersebut terdapat sebuah villa megah kepunyaan Tuan And
Clark mulai mengurus jadwal keberangkatan Jet Pribadi Tuan Anderson yang di majukan untuk sore hari ini. Dia dibantu dokter James menyiapkan mobil yang akan digunakan wanita tersebut menuju ke Bandara, semua peralatan kesehatan beserta brankar yang membawa Zulaikha mulai dipersiapkan.“Pelayan.” panggil Clark. “Segera kemasi pakaian yang akan dibawa Tuan Anderson kedalam koper, setelah itu masukkan koper tersebut ke dalam mobil.” perintahnya.“Baiklah. Akan segera aku siapkan.” kata pelayan seraya berlalu dari hadapan Clark.Dua puluh menit telah berlalu semua persiapan telah selesai dilakukan. Clark menemui Tuan Anderson yang berada di kamar pribadinya.“Tuan Anderson.” ucapnya dengan nada sedikit keras sembari mengetuk pintu kamarnya kemudian membuka pintu ruangan tersebut.Dia berjalan memasuki ruang kamar tersebut. Terlihat sosok arrogant yang terpancar dari sorot mata Tuan Anderson. Dia duduk di sofa menatap kedatangan Clark dan berkata : “Apakah semuanya sudah siap?”“Sudah Tu
Cuaca pagi hari memancarkan aura cantiknya menelusup kedalam Mansion utama di kota Burgeon. Tuan Anderson masih bergumul dalam kehangatan mentari pagi yang masuk melalui celah ventilasi kamar pribadinya. Dia tertidur cukup nyenyak usai melakukan perjalanan jauh dari Negara Ocean.Clark sedang mempersiapkan kebutuhan pribadi Tuan Anderson di ruang kerjanya. Dia sudah menyusun daily private schedule untuk Tuan Anderson. Semua sudah tersusun rapi sesuai permintaan Tuan Anderson. Dia melihat jam dipergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 10:00 pagi, Dia bergumam : “Apakah hari ini Tuan Anderson akan mengundurkan jadwal meetingnya? Sudah jam 10:00 pagi tapi Tuan Anderson belum juga beranjak dari tempat tidur.” Clark gusar dengan keadaan saat ini. “Sebaiknya aku tunggu Tuan Anderson di ruang tengah, mungkin dia kelelahan setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh.” bisiknya lirih.Suara dering ponsel terus berdering memenuhi ruangan kamar pribadinya, Tuan Anderson yang tengah tertidur
Tuan Anderson masih lekat memandangi wajah wanita yang ada didepannya. Perlahan tangannya menggenggam jari jemari wanita tersebut. “Kenapa dengan perasaanku? Aku merasa senang saat berada dekat dengan wanita ini, meskipun aku belum mengenalnya dan mengetahui identitas wanita tersebut, namun jauh dilubuk hatiku sudah terisi ruang untuk wanita ini, seakan ada magnet yang menarik masuk untuk mengisi kehampaan ruang kosong di hati.” batinnya. “Baiklah, sembari menunggu kamu sadar, aku akan memanggil kamu dengan nama kesayangan yang aku beri nama Olive. Akan aku pastikan Olive, kamu akan menjadi milikku.” ucapnya lirih dengan tersenyum puas. “Aku akan mencari dokter terbaik di Lordania untuk segera meyembuhkanmu.” janjinya didalam hati. Tak berapa lama Clark masuk ke dalam ruangan. Dia berjalan mendekat ke arah Tuan Anderson. Dia memasang ekspresi wajah senormal mungkin saat melihat Tuan Anderson sedang menggenggam tangan wanita tersebut sambil berbicara lirih didekat telinga wanita