Share

Bab 19

Author: Antilia
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Tuan Anderson memasuki ruang perawatan Olive. Dia terkejut karena Olive dan Corn tidak berada didalam ruangan tersebut. Segera dia percepat langkah kakinya untuk mencari Olive dan Corn.

Dia bergumam : “Kemana mereka pergi? Kenapa Olive dan Corn tidak berada di ruangan?”

Langkah kakinya terhenti saat melihat Olive dan Corn sedang berada di Balcony. Segera Tuan Anderson berjalan menghampiri Olive dan Corn yang tengah duduk di kursi yang tersedia di Balcony.

“Olive!” sapa Tuan Anderson dan segera duduk disebelahnya Olive.

“Aku sempat khawatir kamu tidak berada didalam ruangan. Ternyata kamu sedang duduk disini? Apakah kamu suka berada di Balcony?”

Olive tersipu malu mendengar perkataan dari Tuan Anderson.

Dia berkata : “Maafkan aku Tuan Anderson? Aku hanya ingin duduk disini, suasananya cukup nyaman untuk menghilang rasa jenuh. Harusnya aku dan Corn memberitahu pengawal yang didepan sehingga Tuan Anderson tidak mengkhawatirkanku.”

“Tidak apa-apa Olive. Aku senang kamu akhirnya bisa puli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Turbulensi Cinta   Bab 20

    Angel tersenyum kecut mendengar luapan amarah dari suaminya. Semenjak kedatangan Zulaikha ke mansion, hubungan Angel dengan suaminya sudah tidak dapat seperti dulu. Selalu saja tercipta pertengkaran antara keduanya.Dia berkata : “Apakah kamu belum bisa melupakan Delima? Dia sudah lama meninggal dunia. Sampai kapan kamu akan menyembunyikan ini semua dari Zulaikha. Dia sudah cukup dewasa untuk menata hati dan emosi atas meninggalnya Delima. Selalu saja seperti ini, jika kita membahas Delima. Ataukah kamu takut jika nasib Zulaikha sama dengan Delima, sehingga kamu tidak berani menelusuri kecelakaan bis di sungsi Dark?” Dia terdiam sebentar melihat raut wajah suaminya yang mulai tenang. “Aku akan panggil pelayan untuk membereskan meja kerjamu. Sebaiknya kamu istirahat di kamar.”Tanpa menunggu jawaban dari suaminya, Angel bergegas keluar dari ruangan kerja.Tuan Aksara masih menatap sosok Angel yang mulai menghilang dari balik pintu. Segera di pindah duduk di sofa yang terletak di tenga

  • Turbulensi Cinta   Bab 21

    Tuan Anderson melihat binar kebahagiaan terpancar dari ibunya. Wajahnya mulai terlihat segar dan ceria.“Aku senang jika ibu berbahagia. Lekaslah sembuh! Aku akanmemperkenalkan ibu dengan Olive. Jika Olive sudah benar-benar sehat, aku akan mengajak Olive untuk menemui ibu ke rumah sakit.”“Apa yang kamu katakan Anderson! Aku tidak ingin terlalu lama berada di rumah sakit. Lihatlah, badanku sudah mulai sehat dan bertenaga. Aku tidak mengijinkan kamu membawa Olive ke rumah sakit untuk bertemu denganku.” ucapnya dengan kesal.“Kenapa ibu melarang? Lusa aku bisa membawa Olive untuk menemui ibu di rumah sakit?”“Apakah kamu tidak memiliki belas kasihan kepada ibumu? Dengan keadaan seperti ini, aku tidak punya muka jika bertemu dengan Olive.”“Ibu… meskipun sudah tua, ibu tetap cantik bagiku. Olive pasti akan memahami keadaan ibu yang sedang sakit. Tidak perlu dirisaukan.”“Oh… Anderson, aku tidak tahu harus berkata apa jika bertemu Olive. Dia adalah calon menantuku.”Tuan Anderson menghela

  • Turbulensi Cinta   Bab 22

    Tuan Aksara terkesima dengan perkataan yang dilontarkan oleh detektif John. Dia merasa yakin bahwa detektif tersebut dapat menemukan Zulaikha.“Apakah anda tahu? Ketakutan yang aku alami jika mendapatkan kemungkinan terburuk yaitu meninggalnya Zulaikha di sungai dark. Aku tak ingin mengingatnya kembali. Namun Delima meninggal dunia di sungai Dark. Aku tidak ingin nasib Zulaikha sama dengan Delima. Firasatku mengatakan kalau Zulaikha masih hidup. Begitu kuat firasat dihatiku.”Detektif John menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan dari Tuan Aksara. “Tuan Aksara, aku melihat Zulaikha dari fotonya bahwa dia masih muda. Dia terlihat mendapatkan tekanan dari seseorang. Itu prediksi yang aku lakukan dengan melihat foto Zulaikha. Semoga saja firasat anda benar Tuan Akasar mengenai Zulaikha.”“Itu foto terbaru yang aku ambil sebelum aku pergi ke Lordania. Aku kurang memberi perhatian terhadap Zulaikha. Sehingga aku tidak tahu jika dia mengalami tekanan dari seseorang. Jika aku berada d

  • Turbulensi Cinta   Bab 23

    Pagi yang cerah mengulum senyuman Olive. Saat ini dia sedang berjalan-jalan pagi di taman mansion bersama Corn. Udara pagi yang segar membuat jiwa raganya bersemangat.“Corn apakah Tuan Anderson sudah pulang? Dini hari aku dengar suara mobil di halaman mansion?”“Benar Olive. Tuan Anderson pulang dini hari, aku dengar pelayan menyambut kedatangan Tuan Anderson dan Clark. Apakah Olive ingin sarapan pagi bersama Tuan Anderson. Sepertinya kemarin Olive diminta untuk sarapan pagi bersama.”“Benarkah! Aku tidak mengingatnya dengan baik.” sapuan angin menerpa rambutnya yang panjang bergelombang. Wajahnya terlihat cantik dengan sedikit anak rambut yang menerpa wajahnya.“Sebaiknya Olive bersiap-siap sebentar lagi sarapan pagi bersama. Mungkin ada hal penting yang akan disampaikan oleh Tuan Anderson.”“Baiklah Corn, aku akan bersiap. Terima kasih sudah mengingatkanku.”Olive dan Corn segera meninggalkan taman dan berjalan memasuki mansion. Sementara itu di kamar pribadinya, Tuan Anderson sud

  • Turbulensi Cinta   Bab 24

    John yang melihat reaksi dari Tuan Aksara segera berkata : “Apakah ada hal lain yang ingin anda tanyakan?”Tuan Aksara menggelengkan kepalanya. “Tidak. Sudah cukup.”“Baiklah.”jawab John. Dia menatap penjaga gerbang dengan menelisik wajahnya. “Hari ini sudah selesai. Silakan kembali untuk melanjutkan aktivitasmu kembali.”“Baiklah.” Penjaga gerbang segera pergi dari ruang kerja Tuan Aksara.“Benar apa yang aku takutkan selama ini. Zulaikha kemungkinan besar menaiki bis yang mengalami kecelakaan di sungai Dark.” ucapnya dengan sorot mata kesedihan.“Itu belum ada bukti Tuan Aksara. Namun ada kemungkinan apa yang anda katakan benar. Kepergian Zulaikha secara tiba-tiba dikarenakan bertengkar dengan seseorang bertepatan dengan kecelakaan bis di sungai Dark adalah sebuah rantai peristiwa yang saling berhubungan.” katanya. John masih memerlukan beberapa saksi untuk menyelidiki kasus menghilangnya Zulaikha. Dia berkata : “Aku membutuhkan alibi dan beberapa pertanyan dari Christine dan Nyo

  • Turbulensi Cinta   Bab 25

    Aku sudah selesai makan malamnya.” ucap Olive sembari menyesap air putih. Dia tersenyum lembut melihat kotak kaca mungil yang berada disampingnya.“Apakah kamu mau mencoba menu makanan yang lain?” tanya Tuan Anderson sembari menatap Olive yang masih mempertahankan sikap tenangnya.Olive menggelengkan kepalanya. “Tidak. Aku sudah merasa kenyang.” Dia beranikan dirinya mengambil kotak kaca mungil dan membukanya. Dia ambil cincin tersebut dan dia sematkan di jari manisnya.“Cincin ini sangat indah, terima kasih Tuan Anderson.”Tuan Anderson tersenyum lebar, dia tidak menyangka jika Olive menerima pemberiannya.“Aku senang jika kamu menyukai cincin tersebut. Terima kasih Olive telah hadir dalam hidupku. Aku berjanji akan menjaga dan melindungimu."Clark yang melihat dari kejauhan, tersenyum melihat cincin pemberian Tuan Anderson telah dipakai oleh Olive.“Apakah kamu sudah siap! Kita akan pergi ke rumah sakit sekarang? Aku harap ibu belum tidur saat kita sampai di rumah sakit.”“Baiklah T

  • Turbulensi Cinta   Bab 26

    Pagi hari Olive sudah berjalan-jalan disekitar taman mansion bersama Corn. Dia duduk di bangku taman berdua bersama Corn. “Corn dapatkah kamu mengunjungiku di mansion ini jika kamu sudah selesai bekerja?” tanya Olive. “Aku tidak tahu Olive, pekerjaanku padat dan aku memiliki keluarga, namun aku akan berusaha meluangkan sedikit waktuku untuk mengunjungimu? Apakah kamu membutuhkan teman bicara? Kamu bisa meneleponku?”“Tentu saja Corn, aku akan meneleponmu. Terkadang aku mulai merasa takut jika aku sudah dapat mengingat kehidupanku secara keseluruhan. Entahlah ada desiran lembut yang mengatakan jika ada orang yang tidak menyukaiku.”Corn tersenyum sembari berkata : “Itu mudah Olive. Hiduplah saat ini, teruslah kamu hidup Olive. Percayalah padaku, Tuan Anderson sangat menyayangimu, dia tidak akan menyia-nyiakan mu. Lupakan kepahitan masa lalu mu dan buang jauh-jauh dari hidup mu! Bukalah lembaran baru hidup mu. Hiduplah untuk sekarang dan masa depan.” Corn melihat cincin yang tersemat

  • Turbulensi Cinta   Bab 27

    “I.. i… itu tidak benar Tuan John. Anda pasti belum menelusurinya secara menyeluruh.” jawabnya tergagap dengan raut wajah cemas.“Apakah aku perlu membuktikannya Nona Christine? Zulaikha tidak pernah bepergian dengan membawa kosmetik dan anda membuat alibi dengan membuang sebagian kosmetiknya untuk membuat keadaan seolah-olah Zulaikha sengaja pergi dari rumah tanpa anda usir. Namun kenyataannya dia pergi dari rumah dengan kondisi marah setelah kalian usir."“Apakah anda akan melaporkan saya Tuan John? Hanya berdasarkan kosmetik Zulaikha yang saya buang? Itu sungguh diluar pemikiranku Tuan John.”“Aku ditugaskan Tuan Aksara untuk menyelidiki kepergian Zulaikha, silakan anda mau bersikap seperti apa terkait penyelidikan yang telah aku lakukan yang tentunya disertai dengan bukti.”“Ayahku tidak mungkin menjerumuskanku karena Zulaikha, anda tidak tahu bagaimana malunya keluarga kami akibat ulah Zulaikha. Dia sudah menjadi bahan konsumsi masyarakat, bahkan kami menyebutnya dia menjadi sebu

Latest chapter

  • Turbulensi Cinta   Bab 53

    “Benar Gazela. Kita memang butuh tampil berkelas supaya tidak direndahkan oleh orang lain. Aku merasakan bagaimana perasaannya di pandang rendah dan tidak di anggap oleh orang. Benar-benar hidup dipandang sebelah mata itu sangat menderita.”“Apa yang kamu katakan Olive! Selama Anderson disamping mu, kamu tidak akan dipandang rendah, aku yakin dia selalu mendukungmu dan tentunya akan memenuhi semua kebutuhanmu. Sepengetahuanku Anderson orangnya royal, dia mau menghampurkan uangnya untuk keluarganya. Apakah kamu sudah tahu mengenai Ellen? Meskipun Ellen menikah dengan Anderson dengan cara dijebak, namun dia royal dan tetep memenuhi kebutuhan Ellen.”“Aku baru bertemu sekali dengan Ellen. Dan kami hanya sedikit berbicara. Apakah kamu kenal akrab dengan Ellen?”“Aku mengenal Ellen karena dia adalah istrinya Anderson. Aku dikenalkan oleh Hock dengan Ellen, empat tahun yang lalu saat menghadiri acara di perusahaannya. Ayolah kita berangkat sekarang. Aku tidak ingin merusak momen kita denga

  • Turbulensi Cinta   Bab 52

    Driver menepikan mobilnya didepan gerbang berwarna cokelat yang didalamnya terlihat rumah bergaya klasik dengan cat berwarna vintage.Driver berkata : “Nona Olive kita sudah sampai didepan mansion Tuan Hock.”“Iya. Aku akan menelepon Gazela sekarang.”Olive mengambil ponsel didalam tasnya dan segera menghubungi nomor Gazela. Sesaat kemudian panggilan mulai terhubung.“Hallo Olive. Apakah kamu sudah berangkat? Sekarang kamu sudah sampai mana?” tanya Gazela melalui sambungan telepon.“Aku sudah sampai didepan gerbang mansionmu?”“Benarkah! Tunggu sebentar, biarkan penjaga yang akan membuka pintu gerbangnya. Aku akan segera keluar.”“Baiklah Gazela. Aku tutup teleponnya sekarang.” Olive menyimpan kembali ponselnya kedalam tas.Penjaga mulai membuka pintu gerbang. Driver melajukan mobil masuk ke halaman mansion. Olive melihat Gazela sudah berdiri di serambi mansion. “Aku senang akhirnya kamu datang ke mansionku Olive. Ayo masuklah! Tadi saat menunggumu aku sudah membuat kudapan. Cobalah!

  • Turbulensi Cinta   Bab 51

    “Apakah kamu senang akan souvenir yang akan diberikan kepada para tamu undangan?” tanya Anderson. “Tentu saja aku senang Anderson.” “Baiklah. Saat berbulan madu kita akan mencari paket bulan madu yang menyajikan destinasi pantai. Jam berapa besok kamu akan menjemput Gazela. Aku akan menyiapkan driver untuk mengantarkamu ke mansion Hock. Bukankah kamu belum pernah pergi ke mansionnya Hock?” “Terima kasih Anderson kamu selalu menuruti permintaanku.” ucap Olive dengan mata berbinar. “Aku berencana berangkat pukul 10:00 pagi. Aku memang belum pernah mengunjungi mansion Hock, namun driver kamu pasti tahu alamat mansion milik Hock yang berada di Lordania.” “Iya Olive. Besok aku siapkan semuanya. Ayolah kita masuk ke dalam mansion. Ibu pasti sudah menunggu kita, sebentar lagi kita akan makan malam bersama.” Anderson dan Olive berjalan masuk ke dalam mansion. Mereka segera duduk didepan Nyonya Alexander. “Ibu, sebaiknya kita makan malam sekarang? Ibu juga belum meminum obat.” “Baikla

  • Turbulensi Cinta   Bab 50

    Sore harinya sebuah mobil putih memasuki halaman mansion Tuan Anderson di Burgeon. Tuan Hock keluar dari dalam mobil dengan membawa sebuah parcel buah. Dia berjalan memasuki mansion. Seorang pelayan membukakan pintu dan mempersilahkan Tuan Hock untuk duduk di ruang tamu.Tuan Anderson segera menemui Hock di ruang tamu.“Hock akhirnya kamu datang? Apakah pekerjaanmu sudah selesai? Ini masih sore hari?” tanya Anderson sembari duduk di sofa.“Aku sengaja pulang lebih awal Anderson. Apakah Nyonya Alexander sudah pulang? Aku ingin bertemu dengannya.”“Ibu sudah pulang tadi siang. Saat ini ibu bersama dengan Gazela dan Olive berada di ruang tengah sedang minum teh bersama. Ayo Hock bergabunglah dengan mereka. Ibu pasti senang bertemu denganmu. Dia sedang menunggu kedatanganmu.”Tuan Anderson dan Hock beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke ruang tengah.Nyonya Alexander yang duduk di tengah tersenyum melihat kedatangan Hock.Dia berkata : “Benarkah kamu Hock! Kenapa kamu sudah mulai berub

  • Turbulensi Cinta   Bab 49

    Olive tersenyum melihat Gazela yang duduk di ruang tamu. “Aku senang akhirnya kamu datang ke mansion ini? Ibu belum pulang dari rumah sakit, mungkin sebentar lagi dia akan sampai di mansion ini.” kata Olive sembari duduk didepan Gazela.“Aku ada waktu luang sehingga bisa berkunjung ke mansion Anderson. Aku sudah lama tidak bertemu dengan Nyonya Alexander. Terakhir aku bertemu saat aku menemui Ellen di Triton. Waktu pernikahanmu tinggal hitungan hari, apa yang belum selesai kamu persiapkan?”Olive terdiam sejenak sembari memikirkan persiapan pernikahannya di balai kota. “Aku rasa sudah cukup, tinggal memilih tamu yang akan di undang serta pengiring pernikahan. Yah… mungkin aku perlu memilih menu makanan untuk menjamu tamunya Anderson serta dari keluarga ibu yang menghadiri pernikahan di balai kota.”“Benar juga Olive, sebaiknya kamu mengundang koki untuk memasak di mansion ini saat pernikahanmu di balai kota. Aku rekomendasikan menu makanannya berbeda dengan menu saat acara resepsi p

  • Turbulensi Cinta   Bab 48

    Keesokan paginya Olive mengantar Anderson sampai di halaman mansion.“Olive, kemungkinan ibu pulang dari rumah sakit saat siang hari. Aku tahu kamu pasti lelah setelah tadi malam kita pulang larut malam dari restauran. Istirahatlah kembali. Aku akan menghubungi Hock supaya Gazela datang siang hari ke Burgeon.”“Baiklah Anderson, aku akan beristirahat sebentar sembari menunggu ibu pulang.”“Baguslah. Aku akan berangkat sekarang, segera kabari aku jika kamu membutuhkan sesuatu.”“Tentu saja Anderson. Berhati-hatilah!”Tuan Anderson segera masuk ke dalam mobil. Driver segera melajukan mobilnya meninggalkan mansion dan pergi menuju ke pusat kota Lordania.Olive memandang mobil yang membawa Tuan Anderson sampai menghilang dari pandangan matanya.“Kenapa kepalaku tiba-tiba merasa sakit, aduh!” ucapnya pelan. “Sepertinya aku mulai mengingat sesuatu? Apakah ingatanku akan mulai pulih?” tanyanya dengan cemas.Olive segera berjalan dengan pelan dan masuk ke dalam mansion. Saat memasuki ruang te

  • Turbulensi Cinta   Bab 47

    Mobil yang membawa Tuan Anderson dan Olive melaju menuju ke restauran bintang lima di pusat kota Lordania. Restauran tersebut merupakan restaurant terbesar di pusat kota Lordania. Tuan Anderson dan Olive berjalan masuk menuju ke dalam restaurant. Seorang pelayan wanita tersenyum ramah menyambut kedatangan mereka.“Selamat malam dan selamat datang Tuan Anderson, kami sudah menunggu kedatangan anda. Mari kami antar anda menuju ke ruang khusus perjamuan.”“Baiklah. Antarkan kami sekarang.” jawab Tuan Anderson datar.Pelayan segera memimpin jalan menuju ke ruangan perjamuan. Tuan Anderson dan Olive segera berjalan mengikuti pelayan tersebut. “Silakan masuk Tuan Anderson!” kata pelayan sembari membukakan pintu.Tuan Anderson dan Olive memasuki ruang perjamuan tersebut. Terlihat seorang lelaki tersenyum melihat kedatangan mereka. “Tuan Anderson, kami sudah menyajikan semua jenis aneka makanan dan minuman yang tersedia di restauran ini. Silakan Anda untuk duduk di kursi yang tersedia. Ak

  • Turbulensi Cinta   Bab 46

    “Benar Hock, kamu sudah melihatnya sendiri jika wajahnya mirip dengan Olive. Saat bersama Olive aku merasa Delima selalu ada disisiku.”“Baiklah Anderson, aku yakin dengan adanya Olive kamu tidak merasakan kehilangan Delima. Aku sudah menuntaskan sarapan pagiku, sebaiknya kita kembali ke ruang kerja untuk melanjutkan kembali pembicaraan kita.” Tuan Anderson dan Hock segera keluar dari ruang makan, dia berjalan menaiki tangga menuju ke ruang kerja yang berada di lantai dua.Sementara menjelang siang hari Olive mulai menghubungi Gazela.“Hallo…. Selamat siang? Apakah ini Olive?” sapa Gazela melalui sambungan telepon.“Benar Gazela. Senang berkenalan denganmu. Apakah Hock sudah mengirim nomor teleponku kepadamu?” “Iya Olive. Tadi pagi Hock mengirim pesan berisi nomor teleponmu. Selamat berbahagia Olive, sebentar lagi kamu akan menikah dengan Anderson.”“Terima kasih atas doanya Gazela. Aku mendengar informasi dari Hock jika kamu memiliki rekomendasi riasan untuk acara pernikahan. Boleh

  • Turbulensi Cinta   Bab 45

    “Baiklah Anderson. Berarti untuk urusan resepsi pernikahan hanya kurang kartu undangan dan souvenir pernikahan?”“Iya Hock. Nanti sore aku berencana ke rumah sakit untuk membicarakan dengan ibu terkait berapa jumlah tamu undangan dari teman-temannya ibuku, serta menentukan souvenir pernikahanku yang cocok untuk tamu undangan.”“Oke Anderson. Berarti pelaksanaan teknisnya kita serahkan kepada EO. Kita bisa membicarakan nanti saat makan malam di restaurant bintang lima terkait evaluasi persiapan resepsi pernikahanmu.”Tuan Andrson dan Hock mulai membicarakan masalah detail terkait pelaksanaan pernikahan yang akan dilaksanakan minggu didepan di balai kota Lordania. Sementara itu, Olive mulai membuka kedua kelopak matanya. Dia mengambil ponsel yang terletak dia atas nakas.“Ternyata sudah jam 06:00 pagi. Aku cukup nyenyak juga tidurnya.” bisiknya lirih.Olive segera beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju ke kamar mandi. Tak berapa lama kemudian Olive keluar dari dalam kamar mandi

DMCA.com Protection Status