Aku sudah selesai makan malamnya.” ucap Olive sembari menyesap air putih. Dia tersenyum lembut melihat kotak kaca mungil yang berada disampingnya.“Apakah kamu mau mencoba menu makanan yang lain?” tanya Tuan Anderson sembari menatap Olive yang masih mempertahankan sikap tenangnya.Olive menggelengkan kepalanya. “Tidak. Aku sudah merasa kenyang.” Dia beranikan dirinya mengambil kotak kaca mungil dan membukanya. Dia ambil cincin tersebut dan dia sematkan di jari manisnya.“Cincin ini sangat indah, terima kasih Tuan Anderson.”Tuan Anderson tersenyum lebar, dia tidak menyangka jika Olive menerima pemberiannya.“Aku senang jika kamu menyukai cincin tersebut. Terima kasih Olive telah hadir dalam hidupku. Aku berjanji akan menjaga dan melindungimu."Clark yang melihat dari kejauhan, tersenyum melihat cincin pemberian Tuan Anderson telah dipakai oleh Olive.“Apakah kamu sudah siap! Kita akan pergi ke rumah sakit sekarang? Aku harap ibu belum tidur saat kita sampai di rumah sakit.”“Baiklah T
Pagi hari Olive sudah berjalan-jalan disekitar taman mansion bersama Corn. Dia duduk di bangku taman berdua bersama Corn. “Corn dapatkah kamu mengunjungiku di mansion ini jika kamu sudah selesai bekerja?” tanya Olive. “Aku tidak tahu Olive, pekerjaanku padat dan aku memiliki keluarga, namun aku akan berusaha meluangkan sedikit waktuku untuk mengunjungimu? Apakah kamu membutuhkan teman bicara? Kamu bisa meneleponku?”“Tentu saja Corn, aku akan meneleponmu. Terkadang aku mulai merasa takut jika aku sudah dapat mengingat kehidupanku secara keseluruhan. Entahlah ada desiran lembut yang mengatakan jika ada orang yang tidak menyukaiku.”Corn tersenyum sembari berkata : “Itu mudah Olive. Hiduplah saat ini, teruslah kamu hidup Olive. Percayalah padaku, Tuan Anderson sangat menyayangimu, dia tidak akan menyia-nyiakan mu. Lupakan kepahitan masa lalu mu dan buang jauh-jauh dari hidup mu! Bukalah lembaran baru hidup mu. Hiduplah untuk sekarang dan masa depan.” Corn melihat cincin yang tersemat
“I.. i… itu tidak benar Tuan John. Anda pasti belum menelusurinya secara menyeluruh.” jawabnya tergagap dengan raut wajah cemas.“Apakah aku perlu membuktikannya Nona Christine? Zulaikha tidak pernah bepergian dengan membawa kosmetik dan anda membuat alibi dengan membuang sebagian kosmetiknya untuk membuat keadaan seolah-olah Zulaikha sengaja pergi dari rumah tanpa anda usir. Namun kenyataannya dia pergi dari rumah dengan kondisi marah setelah kalian usir."“Apakah anda akan melaporkan saya Tuan John? Hanya berdasarkan kosmetik Zulaikha yang saya buang? Itu sungguh diluar pemikiranku Tuan John.”“Aku ditugaskan Tuan Aksara untuk menyelidiki kepergian Zulaikha, silakan anda mau bersikap seperti apa terkait penyelidikan yang telah aku lakukan yang tentunya disertai dengan bukti.”“Ayahku tidak mungkin menjerumuskanku karena Zulaikha, anda tidak tahu bagaimana malunya keluarga kami akibat ulah Zulaikha. Dia sudah menjadi bahan konsumsi masyarakat, bahkan kami menyebutnya dia menjadi sebu
Senyum kebahagiaan terpancar dari wajah Nyonya Alexander. Dia berkata : “Hari ini adalah hari bahagia dalam hidupku. Oliveku telah menerima kehadiran Anderson dalam hidupnya. Terima kasih Olive. Kamu telah hadir dalam kehidupanku dan mau berbagi kebahagiaan dengan kami. Ini merupakan sebuah stimulus Kesehatan yang baik untuk jiwa ragaku.” “Nyonya Anderson tidak perlu berbicara dengan berlebihan, jiwaku merasa hidup kembali mendapat perlakukan dari kalian. Kalian telah menerima diriku apa adanya. Semua ini tak terlepas dari takdir baik yang mempertemukan kita dalam sebuah ikatan kekeluargaan.” “Oh… Olive kamu sudah menjadi anakku. Secepatnyalah Anderson untuk mengurus pernikahan kalian. Rasa sakit di tubuhku berangsur menghilang dalam indahnya hubungan yang terjalin pada kalian berdua." “Baiklah ibu, aku akan minta tolong Clark untuk mengurus pernikahan kami beserta surat-surta kelengkapannya di balai kota. Tentu ini tidak membutuhkan waktu lama. Olive apakah kamu mempunyai gamba
Gerak gerik Christine yang janggal tertangkap oleh John. Dia berdehem dan berkata : “Makanan ini cukup mengenyangkan.” Dia memasukkan kembali potongan sandwich ke dalam mulutnya. “Tenagaku akan cepat terisi jika aku segera menghabiskannya, hari ini akan menjadi hari yang melelahkan untukku. Bukankah demikian Tuan Aksara? Kita akan kedatangan polisi terkait penyidikan untuk kasus kecelakaan bus di sungai Dark.” “Benar John. Apakah kamu sudah menghubungi polisi untuk datang ke mansion?” tanya Tuan Aksara. “Aku sudah menghubunginya tadi malam. Dia akan datang sebelum jam makan siang. Oh… aku kira sekitar jam 11.00 siang. Christine? Apakah hari ini kamu di rumah? Ada beberapa pertanyaan yang belum sempat aku tanyakan.” “Aku akan pergi ke kampus pagi ini Tuan John, mungkin aku akan pulang sore hari.” jawab Christine sembari menyesap fresh milk. “Sarapan pagiku sudah selesai, sebaiknya aku ke kamar ibuku sebelum aku berangkat ke kampus. Aku ingin melihat bagaimana kondisi ibuku.” ucap C
Nyonya Alexander menatap wajah Ellen. Dipandanginya wajah menantunya tersebut. “Anderson belum sempat memberitahumu jika dia telah menolong Olive dari kecelakaan. Dia sempat beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit dan melakukan operasi di kepalanya. Olive baru saja sembuh Ellen. Dia seorang wanita yang berkepribadian baik. Apakah kamu tahu Ellen? Berapa tahun kamu sudah menikah dengan Anderson? Dan sampai saat ini kalian belum mendapatkan seorang keturunan pun?” Ellen terdiam, dia menangkap maksud pertanyaan dari Nyonya Alexander. “Ibu…. Apa maksud pertanyaan ibu? Dan apa hubungannya dengan Olive?” “Dia berkata : "Apakah kamu tidak mengetahui kearah mana pertanyaan ku? Kamu sudah lama menikah dengan Anderson Ellen. Dan sampai saat ini kalian belum memiliki keturunan. Aku ingin memiliki keturunan dari Anderson. Olive adalah seorang wanita muda. Aku ingin Anderson menikah dengan Olive dan mendapatkan keturunan dari pernikahan mereka. Ellen kamu harus menerima keadaan ini
"Ada pantai Lovely yang indah di Lordania dengan ombak yang landai disertai panorama alam yang membius mata tatkala melihat air laut tersapu angin disertai pasir putih yang menggoreskan jejak langkah kaki. Apakah kamu ingin melihatnya? Aku akan mengajakmu mengunjungi pantai Lovely." Tuan Anderson mulai menyuapkan potongan chicken egg roll kedalam mulutnya.Olive yang mendengar keberadaan pantai Lovely begitu antusias. Rasa penasarannya seakan terpancar melalui wajahnya. "Aku sangat tertarik dengan pantai Lovely. Tentu saja aku ingin pergi mengunjunginya. Kapan kamu mengajakku untuk pergi ke pantai Lovely?" kata Olive. Dia mulai memakan potongan iga daging tersebut."Lusa aku akan mengajakmu pergi ke pantai tersebut. Aku senang jika kamu menyukai tempat tersebut. Meskipun kamu baru mendengar keindahan pantai Lovely dari ku dan belum melihatnya secara langsung namun kamu menunjukkan rasa antusias yang tinggi. Jika kamu menginginkannya kita bisa menikah dan mengadakan pesta pernikahan
"Olive sebaiknya mulai sekarang kamu jangan memanggilku dengan sebutan Nyonya. Kamu akan segera menikah dengan Anderson. Aku lebih nyaman jika kamu memanggilku dengan sebutan ibu." pinta Nyonya Alexander dengan tersenyum. "Baiklah..... ibu. Aku sudah memanggil mu dengan sebutan ibu." jawab Olive. "Terima kasih Olive, aku senang mendengarnya. Apakah kamu sudah memikirkan model gaun yang akan digunakan untuk pesta pernikahan mu? Aku punya kenalan desainer yang bekerja di butik ternama di Lordania. Apakah perlu aku buatkan janji untuk bertemu dengannya?" Olive tersipu malu. "Ibu... aku tidak berpikir tentang gaun. Sungguh aku melupakannya." ucapnya dengan malu. "Tentu saja bu, aku butuh desainer untuk mendesain gaun pernikahan ku. Sungguh ibu banyak memberi perhatian kepadaku. Ibu boleh membuatkan janji untuk aku bertemu dengan desainernya. Terima kasih Bu." "Jangan berterima kasih kepada ku Olive. Itu merupakan tugasku untuk ikut mempersiapkan pesta pernikahan mu dengan Ander