Tuan Anderson melihat binar kebahagiaan terpancar dari ibunya. Wajahnya mulai terlihat segar dan ceria.“Aku senang jika ibu berbahagia. Lekaslah sembuh! Aku akanmemperkenalkan ibu dengan Olive. Jika Olive sudah benar-benar sehat, aku akan mengajak Olive untuk menemui ibu ke rumah sakit.”“Apa yang kamu katakan Anderson! Aku tidak ingin terlalu lama berada di rumah sakit. Lihatlah, badanku sudah mulai sehat dan bertenaga. Aku tidak mengijinkan kamu membawa Olive ke rumah sakit untuk bertemu denganku.” ucapnya dengan kesal.“Kenapa ibu melarang? Lusa aku bisa membawa Olive untuk menemui ibu di rumah sakit?”“Apakah kamu tidak memiliki belas kasihan kepada ibumu? Dengan keadaan seperti ini, aku tidak punya muka jika bertemu dengan Olive.”“Ibu… meskipun sudah tua, ibu tetap cantik bagiku. Olive pasti akan memahami keadaan ibu yang sedang sakit. Tidak perlu dirisaukan.”“Oh… Anderson, aku tidak tahu harus berkata apa jika bertemu Olive. Dia adalah calon menantuku.”Tuan Anderson menghela
Tuan Aksara terkesima dengan perkataan yang dilontarkan oleh detektif John. Dia merasa yakin bahwa detektif tersebut dapat menemukan Zulaikha.“Apakah anda tahu? Ketakutan yang aku alami jika mendapatkan kemungkinan terburuk yaitu meninggalnya Zulaikha di sungai dark. Aku tak ingin mengingatnya kembali. Namun Delima meninggal dunia di sungai Dark. Aku tidak ingin nasib Zulaikha sama dengan Delima. Firasatku mengatakan kalau Zulaikha masih hidup. Begitu kuat firasat dihatiku.”Detektif John menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan dari Tuan Aksara. “Tuan Aksara, aku melihat Zulaikha dari fotonya bahwa dia masih muda. Dia terlihat mendapatkan tekanan dari seseorang. Itu prediksi yang aku lakukan dengan melihat foto Zulaikha. Semoga saja firasat anda benar Tuan Akasar mengenai Zulaikha.”“Itu foto terbaru yang aku ambil sebelum aku pergi ke Lordania. Aku kurang memberi perhatian terhadap Zulaikha. Sehingga aku tidak tahu jika dia mengalami tekanan dari seseorang. Jika aku berada d
Pagi yang cerah mengulum senyuman Olive. Saat ini dia sedang berjalan-jalan pagi di taman mansion bersama Corn. Udara pagi yang segar membuat jiwa raganya bersemangat.“Corn apakah Tuan Anderson sudah pulang? Dini hari aku dengar suara mobil di halaman mansion?”“Benar Olive. Tuan Anderson pulang dini hari, aku dengar pelayan menyambut kedatangan Tuan Anderson dan Clark. Apakah Olive ingin sarapan pagi bersama Tuan Anderson. Sepertinya kemarin Olive diminta untuk sarapan pagi bersama.”“Benarkah! Aku tidak mengingatnya dengan baik.” sapuan angin menerpa rambutnya yang panjang bergelombang. Wajahnya terlihat cantik dengan sedikit anak rambut yang menerpa wajahnya.“Sebaiknya Olive bersiap-siap sebentar lagi sarapan pagi bersama. Mungkin ada hal penting yang akan disampaikan oleh Tuan Anderson.”“Baiklah Corn, aku akan bersiap. Terima kasih sudah mengingatkanku.”Olive dan Corn segera meninggalkan taman dan berjalan memasuki mansion. Sementara itu di kamar pribadinya, Tuan Anderson sud
John yang melihat reaksi dari Tuan Aksara segera berkata : “Apakah ada hal lain yang ingin anda tanyakan?”Tuan Aksara menggelengkan kepalanya. “Tidak. Sudah cukup.”“Baiklah.”jawab John. Dia menatap penjaga gerbang dengan menelisik wajahnya. “Hari ini sudah selesai. Silakan kembali untuk melanjutkan aktivitasmu kembali.”“Baiklah.” Penjaga gerbang segera pergi dari ruang kerja Tuan Aksara.“Benar apa yang aku takutkan selama ini. Zulaikha kemungkinan besar menaiki bis yang mengalami kecelakaan di sungai Dark.” ucapnya dengan sorot mata kesedihan.“Itu belum ada bukti Tuan Aksara. Namun ada kemungkinan apa yang anda katakan benar. Kepergian Zulaikha secara tiba-tiba dikarenakan bertengkar dengan seseorang bertepatan dengan kecelakaan bis di sungai Dark adalah sebuah rantai peristiwa yang saling berhubungan.” katanya. John masih memerlukan beberapa saksi untuk menyelidiki kasus menghilangnya Zulaikha. Dia berkata : “Aku membutuhkan alibi dan beberapa pertanyan dari Christine dan Nyo
Aku sudah selesai makan malamnya.” ucap Olive sembari menyesap air putih. Dia tersenyum lembut melihat kotak kaca mungil yang berada disampingnya.“Apakah kamu mau mencoba menu makanan yang lain?” tanya Tuan Anderson sembari menatap Olive yang masih mempertahankan sikap tenangnya.Olive menggelengkan kepalanya. “Tidak. Aku sudah merasa kenyang.” Dia beranikan dirinya mengambil kotak kaca mungil dan membukanya. Dia ambil cincin tersebut dan dia sematkan di jari manisnya.“Cincin ini sangat indah, terima kasih Tuan Anderson.”Tuan Anderson tersenyum lebar, dia tidak menyangka jika Olive menerima pemberiannya.“Aku senang jika kamu menyukai cincin tersebut. Terima kasih Olive telah hadir dalam hidupku. Aku berjanji akan menjaga dan melindungimu."Clark yang melihat dari kejauhan, tersenyum melihat cincin pemberian Tuan Anderson telah dipakai oleh Olive.“Apakah kamu sudah siap! Kita akan pergi ke rumah sakit sekarang? Aku harap ibu belum tidur saat kita sampai di rumah sakit.”“Baiklah T
Pagi hari Olive sudah berjalan-jalan disekitar taman mansion bersama Corn. Dia duduk di bangku taman berdua bersama Corn. “Corn dapatkah kamu mengunjungiku di mansion ini jika kamu sudah selesai bekerja?” tanya Olive. “Aku tidak tahu Olive, pekerjaanku padat dan aku memiliki keluarga, namun aku akan berusaha meluangkan sedikit waktuku untuk mengunjungimu? Apakah kamu membutuhkan teman bicara? Kamu bisa meneleponku?”“Tentu saja Corn, aku akan meneleponmu. Terkadang aku mulai merasa takut jika aku sudah dapat mengingat kehidupanku secara keseluruhan. Entahlah ada desiran lembut yang mengatakan jika ada orang yang tidak menyukaiku.”Corn tersenyum sembari berkata : “Itu mudah Olive. Hiduplah saat ini, teruslah kamu hidup Olive. Percayalah padaku, Tuan Anderson sangat menyayangimu, dia tidak akan menyia-nyiakan mu. Lupakan kepahitan masa lalu mu dan buang jauh-jauh dari hidup mu! Bukalah lembaran baru hidup mu. Hiduplah untuk sekarang dan masa depan.” Corn melihat cincin yang tersemat
“I.. i… itu tidak benar Tuan John. Anda pasti belum menelusurinya secara menyeluruh.” jawabnya tergagap dengan raut wajah cemas.“Apakah aku perlu membuktikannya Nona Christine? Zulaikha tidak pernah bepergian dengan membawa kosmetik dan anda membuat alibi dengan membuang sebagian kosmetiknya untuk membuat keadaan seolah-olah Zulaikha sengaja pergi dari rumah tanpa anda usir. Namun kenyataannya dia pergi dari rumah dengan kondisi marah setelah kalian usir."“Apakah anda akan melaporkan saya Tuan John? Hanya berdasarkan kosmetik Zulaikha yang saya buang? Itu sungguh diluar pemikiranku Tuan John.”“Aku ditugaskan Tuan Aksara untuk menyelidiki kepergian Zulaikha, silakan anda mau bersikap seperti apa terkait penyelidikan yang telah aku lakukan yang tentunya disertai dengan bukti.”“Ayahku tidak mungkin menjerumuskanku karena Zulaikha, anda tidak tahu bagaimana malunya keluarga kami akibat ulah Zulaikha. Dia sudah menjadi bahan konsumsi masyarakat, bahkan kami menyebutnya dia menjadi sebu
Senyum kebahagiaan terpancar dari wajah Nyonya Alexander. Dia berkata : “Hari ini adalah hari bahagia dalam hidupku. Oliveku telah menerima kehadiran Anderson dalam hidupnya. Terima kasih Olive. Kamu telah hadir dalam kehidupanku dan mau berbagi kebahagiaan dengan kami. Ini merupakan sebuah stimulus Kesehatan yang baik untuk jiwa ragaku.” “Nyonya Anderson tidak perlu berbicara dengan berlebihan, jiwaku merasa hidup kembali mendapat perlakukan dari kalian. Kalian telah menerima diriku apa adanya. Semua ini tak terlepas dari takdir baik yang mempertemukan kita dalam sebuah ikatan kekeluargaan.” “Oh… Olive kamu sudah menjadi anakku. Secepatnyalah Anderson untuk mengurus pernikahan kalian. Rasa sakit di tubuhku berangsur menghilang dalam indahnya hubungan yang terjalin pada kalian berdua." “Baiklah ibu, aku akan minta tolong Clark untuk mengurus pernikahan kami beserta surat-surta kelengkapannya di balai kota. Tentu ini tidak membutuhkan waktu lama. Olive apakah kamu mempunyai gamba