Tuan Richard yang mendapatkan sanggahan dari Tuan James segera menjawab : “Suatu kehormatan bagiku karena Tuan James berkenan untuk menghadiri pertemuan ini dan meluangkan waktu dan pikiran untuk berkontribusi dalam pembentukan Pakta Ekonomi non Linier. Aku sangat senang karena anggotanya berisi orang-orang yang kompeten serta memiliki disiplin ilmu yang berbeda-benda sebagai salah satu sumber kekuatan. Kolaborasi tersebut memang belum mendapatkan vote dari seluruh anggota yang berjumlah tujuh orang. Mari kita diskusikan lebih lanjut untuk mencapai kata mufakat.”Tuan Hock memandang Tuan Richard dengan tatapan angkuh, dia terdiam tidak memberikan sepatah kata pun atas perkataan yang dilontarkan Tuan Richard. Dia menghormati pendapat rekan sejawatnya yang menentang kolaborasi tersebut.“Apakah kolaborasi tersebut akan berjalan dengan berimbang seiring dengan pergerakan kondisi negara Lordania? Ide tersebut cukup brilian untuk resilience negara kita, namun sayangnya ada celah kekurangan
Pagi hari di ruang perawatan, Nyonya Alexander sudah mulai bertingkah.“Lani, sekarang sudah jam berapa? Kenapa waktu serasa berjalan cukup lambat? Aku sudah jenuh berada di rumah sakit ini? Kamu lihatlah menantuku Ellen! Sama sekali dia tidak pernah menemaniku semenjak aku berada di rumah sakit ini? Aku sungguh kesal dengannya?”“Nyonya Alexander? Tidakkah Nyonya ingat? Kemarin siang Ellen menemani Nyonya dan saat sore hari dia pulang ke mansion. Bukankah ada perawat yang menjaga Nyonya Alexander?”“Aku tahu Lani, biasanya temanku selalu membanggakan menantunya yang berbakti dan merawat ibu mertuanya saat sakit. Dia sama sekali tidak menemaniku saat malam hari? Apa yang bisa aku banggakan?” Hufft …. Hembusan nafas kasar keluar dari Nyonya Alexander.“Bukankah Nyonya ingat? Bagaimana watak Nyonya Ellen? Dia suka berbuat seenaknya tanpa melihat situasi.”“Aku sudah tahu? Dia tidak berubah sikapnya sama sekali. Sungguh menjengkelkan?” Dia menggelengkan kepalanya seraya mengingat Ellen.
Dokter dan perawat masuk ke ruang perawatan Nyonya Alexander. Mereka segera melakukan tindakan medis untuk menolong Nyonya Alexander .Salah satu perawat berkata kepada Tuan Anderson : “Dapatkah kalian untuk menunggu diluar ruangan, selama kami melakukan tindakan medis?”“Baiklah, aku dan Ellen akan menunggu diluar. Tolong selamatkan ibuku, segera beritahu kepada kami jika kondisi ibuku telah membaik.”“Baiklah Tuan Anderson, aku akan bekerja sebaik mungkin untuk merawat Nyonya Alexander, segera setelah dia mulai membaik, kami akan memberi kabar kepada Tuan dan Nyonya Anderson.”Tuan Anderson dan Ellen keluar dari ruangan tersebut. Mereka duduk diluar ruangan sembari menunggu kabar dari dokter. Tak berapa lama kemudian Clark datang menemui Tuan Anderson.“Tuan Anderson ada hal penting yang ingin aku bicarakan kepadamu? Dapatkah kita berbicara empat mata?”“Baiklah, sebaiknya kita mencari tempat yang nyaman untuk berbicara.” Tuan Anderson melihat Ellen yang terlihat terpukul atas k
Seorang pengawal masuk kedalam ruang perawatan Olive. Dia berjalan menghampiri Tuan Anderson.“Tuan Anderson, ini makanan yang dipesan oleh Clark sudah datang.”“Letakkan makanan tersebut di atas meja yang berada di balcony, aku akan makan disana.”“Baiklah Tuan Anderson.” Pengawal segera berlalu dari hadapan Tuan Anderson, dia pergi ke Balcony.Tuan Anderson tersenyum menatap wajah Olive. “Kamu tidak perlu khawatir jika tinggal di mansion ku. Aku hanya tinggal sendiri dengan ditemani beberapa pelayan. Corn juga akan merawatmu selama dua puluh empat jam, kamu hanya perlu memfokuskan pada proses penyembuhan tubuhmu. Apakah kamu punya rencana?”Olive menggelengkan kepalanya. “Tidak Tuan. Aku belum memiliki rencana apapun. Hanya saja aku merasa ingin segera mulai beraktivitas.”“Aku punya sebuah kejutan untukmu. Dan akan aku berikan jika kamu sudah berada di mansion. Baiklah aku akan memanggil Corn untuk menjagamu. Aku mau makan malam terlebih dahulu, selepas itu aku ada urusan. Jika
“Clark!” seru Tuan Anderson. “Coba kamu selidiki rekaman CCTV saat dokter Jack dan dokter Lir bertemu di halaman mansion. Gerak gerik dokter Lir sangat mencurigakan.” Tuan Anderson menunjukkan gambar di layar laptopnya kepada Clark.“Baiklah Tuan Anderson.” jawabnya.Tuan Anderson melihat obat yang terletak di atas meja. Segera dia ambil dan periksa obat yang selama ini dikonsumsi oleh ibunya.“Apakah obat racikan ini yang setiap hari dikonsumsi oleh ibu? Tolong periksa obat tersebut secara keseluruhan. Aku lihat obat tersebut masih terbungkus dengan rapi namun untuk obat kapsul model racikan itu sangat mencurigakan.”“Tentu Tuan Anderson, aku akan membawanya ke laboratorium dan mengawasi dengan ketat saat penelitian.”“Bawa saja ke markan Gen X. Mereka sangat professional untuk meneliti kandungan obat tersebut. Aku akan menghubungi ketua Gen X untuk membuat janji. Sekarang pergilah istirahat, bawa obat tersebut dan simpan di tempat yang aman. Tolong sampaikan kepada kepala pelayan un
Tuan Anderson memasuki ruang perawatan Olive. Dia terkejut karena Olive dan Corn tidak berada didalam ruangan tersebut. Segera dia percepat langkah kakinya untuk mencari Olive dan Corn.Dia bergumam : “Kemana mereka pergi? Kenapa Olive dan Corn tidak berada di ruangan?”Langkah kakinya terhenti saat melihat Olive dan Corn sedang berada di Balcony. Segera Tuan Anderson berjalan menghampiri Olive dan Corn yang tengah duduk di kursi yang tersedia di Balcony.“Olive!” sapa Tuan Anderson dan segera duduk disebelahnya Olive.“Aku sempat khawatir kamu tidak berada didalam ruangan. Ternyata kamu sedang duduk disini? Apakah kamu suka berada di Balcony?”Olive tersipu malu mendengar perkataan dari Tuan Anderson. Dia berkata : “Maafkan aku Tuan Anderson? Aku hanya ingin duduk disini, suasananya cukup nyaman untuk menghilang rasa jenuh. Harusnya aku dan Corn memberitahu pengawal yang didepan sehingga Tuan Anderson tidak mengkhawatirkanku.”“Tidak apa-apa Olive. Aku senang kamu akhirnya bisa puli
Angel tersenyum kecut mendengar luapan amarah dari suaminya. Semenjak kedatangan Zulaikha ke mansion, hubungan Angel dengan suaminya sudah tidak dapat seperti dulu. Selalu saja tercipta pertengkaran antara keduanya.Dia berkata : “Apakah kamu belum bisa melupakan Delima? Dia sudah lama meninggal dunia. Sampai kapan kamu akan menyembunyikan ini semua dari Zulaikha. Dia sudah cukup dewasa untuk menata hati dan emosi atas meninggalnya Delima. Selalu saja seperti ini, jika kita membahas Delima. Ataukah kamu takut jika nasib Zulaikha sama dengan Delima, sehingga kamu tidak berani menelusuri kecelakaan bis di sungsi Dark?” Dia terdiam sebentar melihat raut wajah suaminya yang mulai tenang. “Aku akan panggil pelayan untuk membereskan meja kerjamu. Sebaiknya kamu istirahat di kamar.”Tanpa menunggu jawaban dari suaminya, Angel bergegas keluar dari ruangan kerja.Tuan Aksara masih menatap sosok Angel yang mulai menghilang dari balik pintu. Segera di pindah duduk di sofa yang terletak di tenga
Tuan Anderson melihat binar kebahagiaan terpancar dari ibunya. Wajahnya mulai terlihat segar dan ceria.“Aku senang jika ibu berbahagia. Lekaslah sembuh! Aku akanmemperkenalkan ibu dengan Olive. Jika Olive sudah benar-benar sehat, aku akan mengajak Olive untuk menemui ibu ke rumah sakit.”“Apa yang kamu katakan Anderson! Aku tidak ingin terlalu lama berada di rumah sakit. Lihatlah, badanku sudah mulai sehat dan bertenaga. Aku tidak mengijinkan kamu membawa Olive ke rumah sakit untuk bertemu denganku.” ucapnya dengan kesal.“Kenapa ibu melarang? Lusa aku bisa membawa Olive untuk menemui ibu di rumah sakit?”“Apakah kamu tidak memiliki belas kasihan kepada ibumu? Dengan keadaan seperti ini, aku tidak punya muka jika bertemu dengan Olive.”“Ibu… meskipun sudah tua, ibu tetap cantik bagiku. Olive pasti akan memahami keadaan ibu yang sedang sakit. Tidak perlu dirisaukan.”“Oh… Anderson, aku tidak tahu harus berkata apa jika bertemu Olive. Dia adalah calon menantuku.”Tuan Anderson menghela
“Benar Gazela. Kita memang butuh tampil berkelas supaya tidak direndahkan oleh orang lain. Aku merasakan bagaimana perasaannya di pandang rendah dan tidak di anggap oleh orang. Benar-benar hidup dipandang sebelah mata itu sangat menderita.”“Apa yang kamu katakan Olive! Selama Anderson disamping mu, kamu tidak akan dipandang rendah, aku yakin dia selalu mendukungmu dan tentunya akan memenuhi semua kebutuhanmu. Sepengetahuanku Anderson orangnya royal, dia mau menghampurkan uangnya untuk keluarganya. Apakah kamu sudah tahu mengenai Ellen? Meskipun Ellen menikah dengan Anderson dengan cara dijebak, namun dia royal dan tetep memenuhi kebutuhan Ellen.”“Aku baru bertemu sekali dengan Ellen. Dan kami hanya sedikit berbicara. Apakah kamu kenal akrab dengan Ellen?”“Aku mengenal Ellen karena dia adalah istrinya Anderson. Aku dikenalkan oleh Hock dengan Ellen, empat tahun yang lalu saat menghadiri acara di perusahaannya. Ayolah kita berangkat sekarang. Aku tidak ingin merusak momen kita denga
Driver menepikan mobilnya didepan gerbang berwarna cokelat yang didalamnya terlihat rumah bergaya klasik dengan cat berwarna vintage.Driver berkata : “Nona Olive kita sudah sampai didepan mansion Tuan Hock.”“Iya. Aku akan menelepon Gazela sekarang.”Olive mengambil ponsel didalam tasnya dan segera menghubungi nomor Gazela. Sesaat kemudian panggilan mulai terhubung.“Hallo Olive. Apakah kamu sudah berangkat? Sekarang kamu sudah sampai mana?” tanya Gazela melalui sambungan telepon.“Aku sudah sampai didepan gerbang mansionmu?”“Benarkah! Tunggu sebentar, biarkan penjaga yang akan membuka pintu gerbangnya. Aku akan segera keluar.”“Baiklah Gazela. Aku tutup teleponnya sekarang.” Olive menyimpan kembali ponselnya kedalam tas.Penjaga mulai membuka pintu gerbang. Driver melajukan mobil masuk ke halaman mansion. Olive melihat Gazela sudah berdiri di serambi mansion. “Aku senang akhirnya kamu datang ke mansionku Olive. Ayo masuklah! Tadi saat menunggumu aku sudah membuat kudapan. Cobalah!
“Apakah kamu senang akan souvenir yang akan diberikan kepada para tamu undangan?” tanya Anderson. “Tentu saja aku senang Anderson.” “Baiklah. Saat berbulan madu kita akan mencari paket bulan madu yang menyajikan destinasi pantai. Jam berapa besok kamu akan menjemput Gazela. Aku akan menyiapkan driver untuk mengantarkamu ke mansion Hock. Bukankah kamu belum pernah pergi ke mansionnya Hock?” “Terima kasih Anderson kamu selalu menuruti permintaanku.” ucap Olive dengan mata berbinar. “Aku berencana berangkat pukul 10:00 pagi. Aku memang belum pernah mengunjungi mansion Hock, namun driver kamu pasti tahu alamat mansion milik Hock yang berada di Lordania.” “Iya Olive. Besok aku siapkan semuanya. Ayolah kita masuk ke dalam mansion. Ibu pasti sudah menunggu kita, sebentar lagi kita akan makan malam bersama.” Anderson dan Olive berjalan masuk ke dalam mansion. Mereka segera duduk didepan Nyonya Alexander. “Ibu, sebaiknya kita makan malam sekarang? Ibu juga belum meminum obat.” “Baikla
Sore harinya sebuah mobil putih memasuki halaman mansion Tuan Anderson di Burgeon. Tuan Hock keluar dari dalam mobil dengan membawa sebuah parcel buah. Dia berjalan memasuki mansion. Seorang pelayan membukakan pintu dan mempersilahkan Tuan Hock untuk duduk di ruang tamu.Tuan Anderson segera menemui Hock di ruang tamu.“Hock akhirnya kamu datang? Apakah pekerjaanmu sudah selesai? Ini masih sore hari?” tanya Anderson sembari duduk di sofa.“Aku sengaja pulang lebih awal Anderson. Apakah Nyonya Alexander sudah pulang? Aku ingin bertemu dengannya.”“Ibu sudah pulang tadi siang. Saat ini ibu bersama dengan Gazela dan Olive berada di ruang tengah sedang minum teh bersama. Ayo Hock bergabunglah dengan mereka. Ibu pasti senang bertemu denganmu. Dia sedang menunggu kedatanganmu.”Tuan Anderson dan Hock beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke ruang tengah.Nyonya Alexander yang duduk di tengah tersenyum melihat kedatangan Hock.Dia berkata : “Benarkah kamu Hock! Kenapa kamu sudah mulai berub
Olive tersenyum melihat Gazela yang duduk di ruang tamu. “Aku senang akhirnya kamu datang ke mansion ini? Ibu belum pulang dari rumah sakit, mungkin sebentar lagi dia akan sampai di mansion ini.” kata Olive sembari duduk didepan Gazela.“Aku ada waktu luang sehingga bisa berkunjung ke mansion Anderson. Aku sudah lama tidak bertemu dengan Nyonya Alexander. Terakhir aku bertemu saat aku menemui Ellen di Triton. Waktu pernikahanmu tinggal hitungan hari, apa yang belum selesai kamu persiapkan?”Olive terdiam sejenak sembari memikirkan persiapan pernikahannya di balai kota. “Aku rasa sudah cukup, tinggal memilih tamu yang akan di undang serta pengiring pernikahan. Yah… mungkin aku perlu memilih menu makanan untuk menjamu tamunya Anderson serta dari keluarga ibu yang menghadiri pernikahan di balai kota.”“Benar juga Olive, sebaiknya kamu mengundang koki untuk memasak di mansion ini saat pernikahanmu di balai kota. Aku rekomendasikan menu makanannya berbeda dengan menu saat acara resepsi p
Keesokan paginya Olive mengantar Anderson sampai di halaman mansion.“Olive, kemungkinan ibu pulang dari rumah sakit saat siang hari. Aku tahu kamu pasti lelah setelah tadi malam kita pulang larut malam dari restauran. Istirahatlah kembali. Aku akan menghubungi Hock supaya Gazela datang siang hari ke Burgeon.”“Baiklah Anderson, aku akan beristirahat sebentar sembari menunggu ibu pulang.”“Baguslah. Aku akan berangkat sekarang, segera kabari aku jika kamu membutuhkan sesuatu.”“Tentu saja Anderson. Berhati-hatilah!”Tuan Anderson segera masuk ke dalam mobil. Driver segera melajukan mobilnya meninggalkan mansion dan pergi menuju ke pusat kota Lordania.Olive memandang mobil yang membawa Tuan Anderson sampai menghilang dari pandangan matanya.“Kenapa kepalaku tiba-tiba merasa sakit, aduh!” ucapnya pelan. “Sepertinya aku mulai mengingat sesuatu? Apakah ingatanku akan mulai pulih?” tanyanya dengan cemas.Olive segera berjalan dengan pelan dan masuk ke dalam mansion. Saat memasuki ruang te
Mobil yang membawa Tuan Anderson dan Olive melaju menuju ke restauran bintang lima di pusat kota Lordania. Restauran tersebut merupakan restaurant terbesar di pusat kota Lordania. Tuan Anderson dan Olive berjalan masuk menuju ke dalam restaurant. Seorang pelayan wanita tersenyum ramah menyambut kedatangan mereka.“Selamat malam dan selamat datang Tuan Anderson, kami sudah menunggu kedatangan anda. Mari kami antar anda menuju ke ruang khusus perjamuan.”“Baiklah. Antarkan kami sekarang.” jawab Tuan Anderson datar.Pelayan segera memimpin jalan menuju ke ruangan perjamuan. Tuan Anderson dan Olive segera berjalan mengikuti pelayan tersebut. “Silakan masuk Tuan Anderson!” kata pelayan sembari membukakan pintu.Tuan Anderson dan Olive memasuki ruang perjamuan tersebut. Terlihat seorang lelaki tersenyum melihat kedatangan mereka. “Tuan Anderson, kami sudah menyajikan semua jenis aneka makanan dan minuman yang tersedia di restauran ini. Silakan Anda untuk duduk di kursi yang tersedia. Ak
“Benar Hock, kamu sudah melihatnya sendiri jika wajahnya mirip dengan Olive. Saat bersama Olive aku merasa Delima selalu ada disisiku.”“Baiklah Anderson, aku yakin dengan adanya Olive kamu tidak merasakan kehilangan Delima. Aku sudah menuntaskan sarapan pagiku, sebaiknya kita kembali ke ruang kerja untuk melanjutkan kembali pembicaraan kita.” Tuan Anderson dan Hock segera keluar dari ruang makan, dia berjalan menaiki tangga menuju ke ruang kerja yang berada di lantai dua.Sementara menjelang siang hari Olive mulai menghubungi Gazela.“Hallo…. Selamat siang? Apakah ini Olive?” sapa Gazela melalui sambungan telepon.“Benar Gazela. Senang berkenalan denganmu. Apakah Hock sudah mengirim nomor teleponku kepadamu?” “Iya Olive. Tadi pagi Hock mengirim pesan berisi nomor teleponmu. Selamat berbahagia Olive, sebentar lagi kamu akan menikah dengan Anderson.”“Terima kasih atas doanya Gazela. Aku mendengar informasi dari Hock jika kamu memiliki rekomendasi riasan untuk acara pernikahan. Boleh
“Baiklah Anderson. Berarti untuk urusan resepsi pernikahan hanya kurang kartu undangan dan souvenir pernikahan?”“Iya Hock. Nanti sore aku berencana ke rumah sakit untuk membicarakan dengan ibu terkait berapa jumlah tamu undangan dari teman-temannya ibuku, serta menentukan souvenir pernikahanku yang cocok untuk tamu undangan.”“Oke Anderson. Berarti pelaksanaan teknisnya kita serahkan kepada EO. Kita bisa membicarakan nanti saat makan malam di restaurant bintang lima terkait evaluasi persiapan resepsi pernikahanmu.”Tuan Andrson dan Hock mulai membicarakan masalah detail terkait pelaksanaan pernikahan yang akan dilaksanakan minggu didepan di balai kota Lordania. Sementara itu, Olive mulai membuka kedua kelopak matanya. Dia mengambil ponsel yang terletak dia atas nakas.“Ternyata sudah jam 06:00 pagi. Aku cukup nyenyak juga tidurnya.” bisiknya lirih.Olive segera beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju ke kamar mandi. Tak berapa lama kemudian Olive keluar dari dalam kamar mandi