Hari semakin sore. Setelah Sagala menyelesaikan pekerjaannya dan memberikan beberapa pesan terakhir kepada para pekerja, dia segera berlari menghampiri Kalula yang menunggunya di dekat pintu masuk proyek. "Maaf karena telah menunggu lama," ucapnya sambil terengah-engah. "Tidak apa-apa, kau kan memang sibuk," jawab Kalula dengan senyum tipis, tampak memaklumi. Sagala mengangguk lega, lalu melanjutkan, "Mari aku antar pulang. Setelah ini, aku harus langsung kembali ke kota." Dia mulai melangkah lebih dulu, tetapi baru saja akan bergerak, suara Kalula menghentikannya. "Tunggu, Sag." seru Kalula, nadanya terdengar sedikit ragu. Sagala berbalik dan menatap Kalula, alisnya terangkat sedikit, "Iya, ada apa, Kal? Apa ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan?" tanyanya dengan lembut. Di dalam hatinya, dia tidak bisa menahan harapan, "Aku harap kamu akan memberikan aku jawaban yang melegakan,
Baca selengkapnya