Home / Rumah Tangga / Mendadak Jadi Istri Kesayangan / BAB 37 - KEMBALINYA KALULA

Share

BAB 37 - KEMBALINYA KALULA

Author: Jinggaaa_
last update Last Updated: 2024-10-26 20:00:40

Hari semakin sore. Setelah Sagala menyelesaikan pekerjaannya dan memberikan beberapa pesan terakhir kepada para pekerja, dia segera berlari menghampiri Kalula yang menunggunya di dekat pintu masuk proyek.

"Maaf karena telah menunggu lama," ucapnya sambil terengah-engah.

"Tidak apa-apa, kau kan memang sibuk," jawab Kalula dengan senyum tipis, tampak memaklumi.

Sagala mengangguk lega, lalu melanjutkan, "Mari aku antar pulang. Setelah ini, aku harus langsung kembali ke kota." Dia mulai melangkah lebih dulu, tetapi baru saja akan bergerak, suara Kalula menghentikannya.

"Tunggu, Sag." seru Kalula, nadanya terdengar sedikit ragu.

Sagala berbalik dan menatap Kalula, alisnya terangkat sedikit, "Iya, ada apa, Kal? Apa ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan?" tanyanya dengan lembut. Di dalam hatinya, dia tidak bisa menahan harapan, "Aku harap kamu akan memberikan aku jawaban yang melegakan,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 38 - HARI BARU YANG INDAH

    "Nyonya Kalula! Akhirnya anda kembali ke rumah ini lagi." Seru Tika dengan wajah berseri-seri, menyambut majikannya yang baru saja melangkah masuk ke dalam rumah besar itu. Kalula tersenyum tipis, "Iya, Tika. Aku kembali," jawabnya dengan suara lembut, namun ada kelelahan yang tampak jelas di wajahnya. Tika segera menghampiri dan mengambil tas kecil yang dibawa oleh Kalula, "Rumah ini sepi sekali tanpa anda, Nyonya. Rasanya seperti kehilangan jiwa." Kalula terdiam sejenak, menatap lantai rumah yang begitu familiar, "Benarkah? Bukankah sama saja ada atau tidak adanya aku di rumah ini, Tika?" tanyanya dengan nada datar, seperti mencoba menyembunyikan sesuatu. Tika menggeleng pelan, menatap Kalula dengan serius, "Tidak, Nyonya. Setelah anda pergi waktu itu, rumah jadi sepi sekali. Tuan Saga juga sering menyendiri, bahkan Tuan Saga juga selalu melewatkan sarapan, dan pulang dari kantor larut malam."

    Last Updated : 2024-10-26
  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 39 - MAKAN BERSAMA DI KANTOR

    Setelah membantu Tika membereskan meja makan, Kalula berjalan ke kamar dan mengambil iPad-nya. Dengan langkah ringan, dia menuju balkon, mencari tempat yang nyaman untuk mengusir kebosanan yang datang menghampiri.“Lebih baik aku mencari kesibukan saja agar tidak bosan,” gumamnya sambil menyalakan iPad.“Sudah lama sekali aku tidak melakukan ini. Apa aku masih bisa?” tanyanya pada diri sendiri.Kalula mulai menggambar pola-pola di layar iPad dengan jari-jarinya yang lincah. Garis-garis halus dan detail yang ia tambahkan satu per satu seolah menciptakan kehidupan pada desain bajunya. Setiap lengkungan, setiap warna yang ia pilih, semua tampak begitu selaras dan indah, membuat hasil desainnya perlahan tampak seperti mahakarya kecil.Seiring angin sepoi-sepoi yang menyapu wajahnya di balkon, Kalula merasakan kreativitasnya mengalir bebas, seperti aliran sungai yang lembut namun kuat. Ia tersenyum puas, menikmati rasa bahagia yang jarang dirasakannya belakangan ini‒ bahagia karena bisa ke

    Last Updated : 2024-11-03
  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 40 - PERSIAPAN DAN FITTING BAJU

    Suasana ruangan seketika berubah hening dan canggung. Sagala membatin, “Kenapa sih Lira harus datang ke sini? Benar-benar merusak suasana.”“Ada keperluan apa kamu datang, Lira?” tanya Sagala dengan nada gugup.“Kenapa kamu tanya begitu, Sag? Biasanya aku ke kantor kamu, tapi kamu tidak pernah bertanya seperti itu. Kenapa sekarang kamu seperti tidak suka aku datang?” sahut Lira, menyelidik.“Oh... Apa aku mengganggu kalian berdua?” lanjutnya sambil melirik Kalula yang duduk di samping Sagala, “Kalau memang aku mengganggu, aku pergi saja. Maaf.”Lira segera bangkit dari duduknya, berharap dalam hati, “Pasti Sagala akan menahan aku.”Namun, harapannya sia-sia. Sagala hanya diam, membiarkan wanita itu pergi begitu saja.“Sagala benar-benar tidak menahanku,” Lira pergi dengan perasaan kesal. Sepanjang langkahnya, dia terus menggerutu dalam hati, “Awas saja kamu, aku tidak akan membiarkan perempuan itu memiliki kamu‒ karena sampai kapan pun, kamu tetap milikku.”Ia melangkah masuk ke lift

    Last Updated : 2024-11-03
  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 41 - HARI PERNIKAHAN

    Satu minggu kemudian, tibalah hari yang sangat dinanti oleh Kalula dan Sagala‒ terutama bagi Sagala, karena hari ini adalah pernikahan mereka. Acara tersebut diadakan di sebuah gedung dengan dekorasi yang mewah dan elegan. Ruangan dipenuhi bunga-bunga putih dan pastel yang tertata indah, sementara lampu kristal menghiasi langit-langit, memancarkan cahaya lembut yang membuat suasana semakin megah.Para tamu sudah mulai berdatangan, sebagian besar dari mereka takjub melihat dekorasi acara yang luar biasa."Ini pertama kalinya aku melihat pernikahan semegah ini, Jeng." Bisik seorang tamu pada temannya."Iya, betul sekali! Pernikahan keluarga Bagaskara memang luar biasa," balas temannya, mengangguk kagum.Di sudut lain, seorang tamu menimpali, “Sudah, tidak usah heran. Ini kan pernikahan pewaris keluarga Bagaskara, tentu saja diselenggarakan dengan begitu mewah.”Sementara itu, di salah satu kamar persiapan, Kalula duduk di depan cermin‒ wajahnya sedang dirias oleh seorang perias terkenal

    Last Updated : 2024-11-04
  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 42 - AWAL YANG INDAH

    Di tengah keramaian pesta, seorang pria paruh baya tiba-tiba menghampiri Erik yang sedang berdiri bersama Lia sambil mencicipi aneka cake yang disajikan."Erik! Papa cari-cari dari tadi, ternyata kamu di sini sama Lia," ujar pria paruh baya itu dengan senyum ramah."Pa... Ada apa Papa nyariin Erik?" tanya Erik dengan penasaran.Pria itu tersenyum dan menunjuk ke arah tempat mempelai, "Papa mau kesana, mau ucapin selamat sama Sagala dan Kalula. Kamu mau barengan atau gimana?"Erik mengangguk, "Boleh, Pa. Sekalian aja," sahutnya, "Tapi tunggu sebentar, ya. Aku ajak Lia dulu."Sang ayah hanya tersenyum sabar dan mengangguk, sementara Erik segera kembali ke arah Lia yang tampak masih asyik memilih cake."Lia, ayo kita kesana dulu," ajak Erik lembut.Lia mengerutkan kening, "Ayo kemana sih? Aku masih pengen nyobain semua cake di sini, Kak." Jawabnya, sedikit merengek.Erik hanya bisa tersenyum kecil, mencoba memahami kekesalan yang Lia sembunyikan di balik keinginannya mencicipi setiap mak

    Last Updated : 2024-11-04
  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 43 - TANGGUNG JAWAB YANG BESAR

    “Mau ngomongin soal apa sih, Ma? Saga lihat kok Mama serius banget,” tanya Sagala penasaran, “Kakek nggak apa-apa, kan, di sana?”Elena menggeleng sambil tersenyum, “Kakek baik-baik saja, Sag. Kondisinya sudah membaik, tapi belum bisa pulang ke Indonesia karena kesehatannya masih sering naik turun,” jawabnya, “Tapi Mama bukan mau membahas itu. Ada hal lain yang Mama ingin sampaikan ke kalian.”Kalula dan Sagala saling berpandangan, semakin dibuat penasaran oleh Elena.“Apa sih, Ma? Langsung aja deh, jangan bikin kita bingung kayak gini,” ujar Sagala, mulai tidak sabar karena Mamanya terus bertele-tele.Elena menarik napas dalam sebelum berbicara lagi, “Jadi begini, kamu tahu sendiri kan kondisi Kakek kamu, Sag? Kakek belum bisa sepenuhnya pulih dan kembali ke sini—”Elena berhenti sejenak, lalu melanjut

    Last Updated : 2024-11-05
  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 44 - MALAM YANG INDAH

    Setelah Kalula selesai mandi sore, dia memilih untuk duduk dan membaca buku sejenak di meja milik Sagala. Dia mengambil sebuah buku yang menurutnya sangat menarik, membuatnya tenggelam dalam halaman demi halaman. Gadis itu terlihat begitu serius membaca, sampai-sampai tidak menyadari bahwa Sagala telah berdiri di belakangnya dengan kedua tangan terlipat di depan dada, tersenyum tipis melihat keasyikan Kalula.Beberapa saat kemudian, Kalula melirik jam di sebelahnya, "Astaga... Ternyata udah jam segini!" serunya kaget begitu melihat jarum jam yang sudah menunjukkan pukul lima sore.Dia buru-buru menutup bukunya dan bersiap untuk bangkit. Namun, saat baru saja berbalik, Kalula malah menabrak dada bidang Sagala.“Aduh,” serunya sambil mengusap hidung yang terasa sakit akibat benturan, "Sejak kapan sih Mas Saga berdiri di sini?"Sagala yang mendengar panggilan Kalula dengan sebutan "Mas" memb

    Last Updated : 2024-11-05
  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 45 - SARAPAN ISTIMEWA

    Karena malam semakin larut dan udara di luar semakin dingin, Sagala mengajak Kalula untuk kembali masuk ke dalam rumah.“Kal, udaranya dingin sekali. Lebih baik kita masuk saja. Aku nggak mau kamu sampai sakit,” ucap Sagala penuh perhatian, merapatkan jaket di bahu Kalula.Kalula menatapnya dengan lembut, tapi tetap menggenggam tangannya, “Tapi aku masih ingin di sini, Mas. Aku suka sekali melihat bintang-bintang di atas sana—” Kalula berhenti sejenak, menatap langit berbintang dengan sorot mata yang penuh kerinduan, “Salah satu dari mereka pasti ada Bunda aku,” lanjutnya dengan suara pelan.Mendengar kalimat itu, Sagala terdiam sejenak. Perasaan haru menyelimuti dirinya, menyadari betapa dalam kerinduan Kalula kepada almarhum ibunya. Dia hanya bisa menggenggam tangan Kalula lebih erat, berharap bisa memberi kehangatan di tengah dinginnya malam dan juga kerinduan yang tidak teruc

    Last Updated : 2024-11-06

Latest chapter

  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 68 - SIAPA ORANG MISTERIUS ITU?

    Langit malam yang bertabur bintang menjadi saksi perjalanan mereka menuju rumah. Suara canda tawa Sagala, Mama Elena, dan Kakek Arya memenuhi kabin mobil, menciptakan kehangatan di tengah dinginnya malam. Kalula meski tersenyum sesekali, lebih banyak tenggelam dalam pikirannya sendiri.Pesan misterius yang diterimanya tadi siang terus menghantui, membuat suasana hatinya tak sepenuhnya terhubung dengan keceriaan di sekitarnya.“Kamu baik-baik saja, Nak?” suara berat namun lembut Kakek Arya memecah lamunannya. Tatapan penuh perhatian pria tua itu langsung tertuju ke arah Kalula.“Ah... iya, Kek. Aku baik-baik saja.” Jawab Kalula tergesa, mencoba menutupi kegelisahannya dengan senyum, “Cuma sedikit lelah setelah seharian di kafe.”Elena yang duduk di samping Kalula, menyentuh lembut tangan menantunya, “Kalau kamu lelah‒ istirahat saja, Sayang. Besok biar Mama ya

  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 67 - CEMAS DAN GELISAH

    Setelah percakapan telepon dengan Mama mertuanya, Kalula bergegas untuk bersiap berangkat ke kafe milik Mama mertuanya seperti biasa. Dia memilih setelan kasual berupa blus putih sederhana dan celana panjang krem, lalu mengambil tas slempangnya.Sebelum keluar rumah, Kalula menghela napas panjang, “Lupakan dulu, Kal. Sekarang kamu harus fokus dulu di kafe,” gumamnya pada diri sendiri.Setelah itu dia segera keluar dari rumah dan langsung menaiki taksi yang sudah menunggunya di depan pagar. Sopir taksi menyapanya dengan ramah, tapi Kalula hanya menjawab dengan senyuman singkat sembari tenggelam dalam pikirannya sendiri.“Ke Kafe Romania, Pak.” Ucapnya pelan.Sepanjang perjalanan, Kalula memandang keluar jendela‒ menyaksikan keramaian kota yang terasa seperti latar belakang tanpa suara. Suasana hatinya pagi ini terasa berat, tapi dia terus mengingatkan diri untuk tetap tenang.

  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan     BAB 66 - TEROR

    Kalula bangun lebih awal seperti biasanya. Matahari baru saja mulai mengintip dari balik tirai jendela kamarnya. Setelah mandi dan berdandan sederhana, dia menuju dapur dengan langkah ringan. Aroma segar pagi itu seolah menular pada semangatnya.Setibanya di dapur, dia melihat Tika‒ maid yang setia membantu pekerjaan rumah tangga, tengah sibuk di sana.“Pagi, Tika.” Sapa Kalula dengan senyum khasnya.“Pagi, Nona Kalula.” Jawab Tika sopan sambil menoleh sekilas dari meja dapur.“Mau masak apa kita hari ini, Tika?” Kalula mengambil apron dari gantungan dan mengikat rambutnya asal, siap membantu.Tika tersenyum kecil, “Saya sudah siapkan bahan untuk nasi goreng spesial, Nona. Tapi kalau ada yang mau ditambah, saya siap bantu.”“Hmm... nasi goreng kedengarannya enak,” gumam Kalula sambil membuka kulkas,

  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 65 - KEJUTAN ISTIMEWA UNTUK KALULA

    Sagala menyandarkan tubuhnya ke mobil, matanya tetap tertuju pada pintu kafe yang baru saja tertutup. Udara malam yang semakin dingin membawa aroma kopi bercampur wangi tanah basah sisa hujan sore tadi. Dia melipat kedua tangannya di depan dada, membiarkan pikirannya mengembara.Kalula tidak pernah berubah, pikirnya sambil tersenyum tipis. Energinya selalu penuh, bahkan setelah seharian bekerja. Itu salah satu hal yang membuatnya jatuh cinta sejak awal.Tidak lama kemudian, pintu kafe kembali terbuka. Kalula muncul kembali dengan membawa tas selempang kecil di pundaknya. Langkahnya cepat, seperti sedang mengejar waktu.“Mas, maaf ya kalau sedikit lama.” Ucapnya sambil berhenti tepat di hadapan Sagala.Sagala menggeleng kecil, “Enggak apa-apa, Kal. Lagi pula, aku lebih suka nunggu kamu.” Jawabnya sambil tersenyum menggoda.Kalula mendengus kecil, lalu terta

  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 64 - KEKECEWAAN LIA

    Langit malam mulai memayungi kota ketika lampu-lampu kecil di kafe Romania memancarkan sinarnya yang hangat, menciptakan suasana nyaman bagi pelanggan yang tersisa. Kalula sibuk menyusun laporan harian di meja bar, sementara Lia berdiri tak jauh darinya, tampak gelisah dengan tas kecil yang sudah tersampir di bahunya.Lia akhirnya mendekat, mengalihkan perhatian Kalula dari laporan-laporan yang berserakan."Kal, gue izin pulang duluan, boleh kan?" tanyanya singkat. Suaranya terdengar datar, tidak seperti biasanya.Kalula menghentikan pekerjaannya, menatap Lia dengan seksama. "Iya, Lia. Boleh kok. Lagi pula kafe juga sudah mulai sepi," jawabnya dengan lembut. Namun, rasa khawatir tergambar jelas di matanya. "Tapi kamu baik-baik aja? Kelihatannya dari tadi kamu kurang semangat."Lia mengangguk kecil, tapi tidak menatap langsung. "Gue nggak apa-apa," ucapnya dengan nada singkat. Lalu, dengan sedikit ket

  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 63 - KETEGANGAN YANG MAKIN TERASA

    Pagi berikutnya, Lia bangun lebih pagi dari biasanya‒ memastikan dirinya tidak bertemu langsung dengan sang ayah. Keputusan itu lahir dari rasa bimbang yang terus menghantuinya semalaman. Dia belum siap menghadapi kenyataan yang mungkin akan membuat hubungannya dengan sang ayah semakin renggang.Setelah bersiap, Lia mengambil tas kecilnya dan segera melangkah keluar. Namun, baru saja membuka pintu, suara ayahnya menghentikan langkahnya."Lia, kamu mau ke mana pagi-pagi begini?" tanya Erwin dengan nada datar, meski sorot matanya penuh kecurigaan.Lia menghentikan langkahnya, menghela napas berat sebelum berbalik menatap sang ayah, "Ke kafe Romania. Mau bantu-bantu di sana seperti biasa."Erwin mengangguk kecil, lalu melanjutkan, "Nanti pulang lebih awal, Papa mau bicara sama kamu. Ada yang harus Papa jelaskan."Ucapan itu seperti petir di siang bolong. Lia mencoba menjaga ekspresinya tetap tenang, meski dalam hati dia bertanya-tanya apa yang ingin disampaikan ayahnya, "Oke." Jawabnya s

  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 62 - LIA MEMERGOKI PAPANYA

    Pagi itu, sinar matahari menembus tirai kamar Lia, menciptakan pola bayangan lembut di lantai kayu. Wanita muda itu duduk termenung di depan meja rias, tangannya menopang dagu. Bayangan dirinya di cermin tampak seperti seseorang yang berjuang melawan badai dalam pikirannya. Pertengkaran tadi malam dengan sang ayah terus bergema di benaknya, membuat tidur malamnya terpotong-potong oleh mimpi buruk.Dia menghela napas panjang, mencoba menyemangati dirinya sendiri, "Aku nggak bisa terus begini. Aku harus tahu apa yang sebenarnya papa sembunyikan." Suaranya lirih, seperti mantra untuk menguatkan tekadnya.Setelah bergegas mandi dan mengenakan pakaian sederhana, Lia melewatkan sarapan. Langkah kakinya cepat menuruni tangga rumah, tetapi hatinya terasa berat. Dia memutuskan untuk mampir ke taman kecil di pusat kota sebelum menuju kafe Romania, tempat yang biasa dia datangi untuk menghabiskan waktu dengan membantu bekerja di sana.Taman itu masih lengang saat Lia tiba. Pepohonan rindang meli

  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 61 - BAYANG MALAM DAN RAHASIA

    Malam semakin larut, dan suasana kamar dipenuhi keheningan yang hanya diiringi suara detak jam di dinding. Sagala berbaring di sisi ranjang, tubuhnya terlentang dengan satu tangan diletakkan di belakang kepala. Pandangannya menatap langit-langit yang gelap, pikirannya terus berputar di antara kekhawatiran dan rencana-rencana yang belum tuntas dia susun.Di sebelahnya, Kalula tertidur pulas dengan posisi miring‒ wajahnya menghadap Sagala. Wajah damai istrinya seolah menjadi penawar bagi segala badai yang dia rasakan di hati. Napas Kalula yang lembut terdengar beraturan, memberi ritme yang menenangkan di tengah kegelisahan malam itu.Sagala memutar tubuhnya sedikit, menghadap Kalula. Tangan besarnya terulur perlahan, menyibakkan helaian rambut yang jatuh di pipi istrinya. Gerakannya lembut, seperti ingin memastikan bahwa kehadirannya tidak mengganggu tidur wanita itu."Semoga saja dia tidak merencanakan sesuatu," gumamnya pelan.Matanya mengamati wajah Kalula dengan penuh perhatian, mena

  • Mendadak Jadi Istri Kesayangan    BAB 60 - MASALAH APALAGI, INI?

    Menjelang sore, suasana kafe mulai lengang. Lampu gantung di langit-langit yang berbentuk bola kaca mulai menyala‒ memancarkan cahaya hangat ke seluruh ruangan. Aroma kopi yang khas masih samar-samar tercium, berpadu dengan wangi roti panggang yang baru keluar dari oven.Beberapa meja masih terisi pelanggan. Ada yang bercengkerama ringan, ada pula yang menatap layar laptop dengan fokus. Di sudut ruangan, pasangan muda tampak berbagi sepotong cake sambil tersenyum kecil. Kesibukan pagi yang penuh antrean sudah lama berlalu, meninggalkan keheningan yang terasa nyaman namun sedikit melankolis.Kalula berdiri di belakang meja kasir, jarinya mengetuk-ngetuk ringan countertop kayu yang sudah mulai aus di beberapa sudut. Tatapannya sesekali melirik ke arah Lia yang sedang merapikan etalase roti. Rak-rak kaca itu kini berisi sisa-sisa stok yang mulai menipis‒ beberapa croissant, brownies, dan sepotong cheesecake yang tampak sedikit miring di ujung p

DMCA.com Protection Status