Kalula tersenyum sangat ramah, lalu membalas sapaan dari Pak Arif, “Eh, maaf Pak Arif‒ baru pulang dari kebun, ya, Pak?” “Iya, Kal,” jawab Pak Arif sambil tersenyum, “Kalau bukan dari kebun, mau ke mana lagi? Cuma itu, kan kegiatan saya sehari-hari,” lanjutnya, diiringi tawa ringan. Kalula tersenyum simpul, “Ah, Pak Arif bisa saja.” Balasnya hangat, “Mau mampir dulu, Pak?” “Tidak usah, Kal. Ini sudah sore. Saya harus pulang kasih makan kambing-kambing di rumah,” jawab Pak Arif, melambaikan tangan. Setelah Pak Arif berpamitan, dia pun bergegas pergi dengan membawa tentengan di bahunya. Kalula kemudian berbalik, berjalan menghampiri Sagala yang berdiri di samping mobil bersama Erik. “Ayo, sekarang kita masuk.” Ajak Kalula, melewati kedua pria itu sambil membuka pintu rumah. Pint
Read more