"Honey, halo ....""Rin," panggil Daffa berulang. Kemudian mencoba menelepon lagi tapi tidak dijawab. Kecemasan melanda. Pasti terjadi sesuatu. Entah ada pasien baru masuk atau ... oh tidak. Semoga tidak terjadi apa-apa dengan Rinjani.Menelepon dan menelepon lagi tapi tetap sepi. Daffa gusar dalam ruangan. Lantas berinisiatif menghubungi Lastri."Assalamu'alaikum, Pak Daffa.""Wa'alaikumsalam, Tri. Kalian di rumah baik-baik saja, kan?""I-iya, Pak. Kami baik-baik saja. Mas Noval lagi bobok siang, terus ibu masih di klinik. Memangnya ada apa, Pak?""Oh ya sudah. Nggak apa-apa." Daffa menyudahi panggilan. Agak lega. Kalau terjadi sesuatu dengan Rinjani, Lastri sudah diberitahu oleh pihak klinik. Bahkan dirinya pun pasti di telepon.Belakangan ini Daffa memang gampang sekali cemas semenjak Rinjani hamil lagi. Padahal Rinjani sendiri juga pandai-pandai mengendalikan emosi diri. Antara rindu ingin dimanja sang suami, tugas harian sebagai tenaga kesehatan, juga morning sickness yang terkad
Last Updated : 2024-08-19 Read more