"Hei, Sugar Cookie? Sampai kapan kamu mau terus tertidur, hm?" Suara berat yang mengalun pelan di telinganya serta bibir lembut yang mengecup dadanya, membuat Maura mulai membuka mata dengan sangat perlahan. Uh, kepalanya masih terasa berat dan pusing sekali. Untuk beberapa saat, batin Maura masih berusaha keras untuk mencerna semuanya, dan juga untuk mencerna yang telah terjadi sebelumnya. Maniknya yang masih sayu pun serta merta menoleh ke bawah, dimana kepala bersurai coklat lebat itu tampak asyik bergerilya di dadanya. "Tuan Raven..." Raven mendongak ketika mendengar nada lirih yang memanggil namanya. "Ah, akhirnya kamu sadar juga," cetusnya dengan tersenyum samar. Pria itu merayap di atas tubuh Maura, untuk memindahkan kecupan yang semula mendarat dada Maura, kini ke bibir gadis itu. Namun karena kepalanya yang masih pusing dan sekujur tubuhnya terasa lemas, Maura tak ikut membalas ciuman Raven seperti biasa. Terutama ketika sebuah kilasan memori tiba-tiba s
Last Updated : 2024-07-23 Read more