Happy Reading *****Ranti menatap tidak suka pada pengusaha muda yang ada di hadapannya. Entah mengapa melihat wajah itu, berbagai macam rasa mulai menyerang hatinya. Benci, marah, rindu dan entah rasa apalagi yang dimiliki."Kamu, Ibu didik menjadi perempuan baik-baik. Mengapa mencoreng nama ibu dengan melakukan semua ini. Suamimu, sedang mencari dan menunggu di rumah. Ternyata, kamu malah enak-enakan berduaan dengan lelaki lain," bentak Ranti. Wajahnya memerah dengan mata melotot sempurna. "Bu, aku nggak pergi berduaan sama Rasya. Liburan ini adalah acara kantor." Andini memegang tangan Ranti supaya perempuan paruh baya itu tidak bertindak impulsif yang menyebabkan mereka menjadi pusat perhatian."Kalau ini acara kantor, kenapa kamu nggak ngajak suamimu?""Maafkan Andini, Bu," sahut Rasya, "acara ini sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Semua pesertanya sudah mendaftar terlebih dahulu sebelum kedatangan Om Raditya. Jadi, kalau Andini nggak ngajak beliau, kemungkinan besar karena a
Read more