Share

46. Kebersamaan Terakhir 2

Happy Reading

*****

"Ya, aku menyelidikinya," jawab Rasya.

Menoleh pada lelaki yang duduk di sebelahnya, Andini menaikkan garis bibirnya. "Sejak kapan jadi kepo?"

"Hmm." Rasya terkikik. "Mas punya kekuasaan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengannya. Rasa penasaran itu mencuat saat ada penagih hutang waktu itu."

"Dan hasilnya?" Andini semakin tertarik mendengar penjelasan sang pujaan.

"Mas harap, setelah ini kamu nggak akan tambah sedih. Anggap semua pelajaran. Susah jalan takdir kita begini," ucap Rasya sok bijak. Tatapannya tak pernah lepas dari sang kekasih.

"Cepatan ceritanya, ih. Bentar lagi, acara dimulai."

"Nggak sabaran banget." Rasya ingin mencubit hidung kekasihnya, tetapi tangannya dengan cepat bisa ditepis.

"Nggak usah genit, deh. Banyak pasang mata yang mengamati."

"Hmm. Susahnya pacaran sama istri orang," goda Rasya untuk mencairkan suasana. Dia tahu, Andini sangat khawatir saat ini.

"Aku bukan pacarmu, Bi." Andini merengut. Rasya selalu tidak bisa menempa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status